Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas

Infertilitas ( kemandulan ) adalah pasangan suami-istri yang menjalani hubungan seksual secara teratur ( 2-3 kali seminggu ) tanpa kontrasepsi selama 12 bulan dan tidak terjadi kehamilan. Infertilitas dapat disebabkan 40% dari pihak suami, 40% dari istri dan 20% dari kedua belah pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap pasangan usia subur tentang infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 30 pasangan usia subur dengan metode pengambilan sampel total sampling. Dari hasil penelitian diperoleh, suami berumur 26-35 tahun sebanyak 22 orang (73,3%), istri berumur 26-30 tahun sebanyak 14 orang (46,7%), pendidikan suami terbanyak SLTA sebanyak 17 orang (56,7%), pendidikan istri terbanyak SLTA sebanyak 13 orang (43,3%), pekerjaan suami terbanyak pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 18 orang (60%), pekerjaan istri terbanyak ibu rumah tangga sebanyak 23 orang (76,7%), sumber informasi yang didapat suami mengenai infertilitas terbanyak berasal dari tenaga kesehatan seperti bidan dan matri kesehatan sebanyak 21 orang (70%), sumber informasi yang didapat istri terbanyak berasal dari tenaga kesehatan seperti bidan dan mantri kesehatan sebanyak 23 orang (76,7%). Berdasarkan pengetahuan pasangan usia subur menunjukkan mayoritas pasangan usia subur mempunyai pengetahuan cukup tentang infertilitas yaitu suami sebanyak 19 orang (63,3%), istri sebanyak 16 orang (53,3%). Berdasarkan sikap pasangan usia subur menunjukkan seluruh pasangan usia subur mempunyai sikap positif tentang infertilitas yaitu suami sebanyak 30 orang (100%), istri sebanyak 30 orang (100%). Dengan demikian penyampaian informasi dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan masih diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik tentang infertilitas.

Keywords: Pengetahuan, Sikap, Infertilitas

Probabilitas

PENGERTIAN PROBABILITAS
Dalam kenyataan sehari-hari seringkali kita mendengar adanya pernyataan “mungkin dan atau tidak mungkin”, secara spesifik pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai gambaran sebuah pernyataan “Kepastian dan atau ketidak pastian” yang biasa dikatakan sebagai Probabilitas atau kemungkinan.
Ada dua pendekatan yang biasa dilakukan pada teori ini, antara lain:
1. Pendekatan Matematis
2. Pendekatan Empiris

PERISTIWA YANG SALING MENIADAKAN DAN TIDAK SALING MENIADAKAN
Dua atau lebih kejadian disebut saling meniadakan (mutually exclusive) jika kejadian-kejadian tersebut tidak dapat terjadi bersama-sama, suatu kejadian tertentu akan menghalangi atau meniadakan satu atau lebih kejadian yang lain. Sedangkan dua atau lebih kejadian dikatakan tidak saling meniadakan apabila kejadian-kejadian tersebut dapat terjadi bersamaan (non mutually exclusive). Sebagai ilustrasi untuk kejadian yang saling meniadakan atau tidak saling meniadakan adalah sebagai berikut:
- Mutually exclusive (Kejadian yang saling lepas)
- Non Mutually exclusive (Kejadian yang dapat terjadi bersama-sama):

NILAI HARAPAN MATEMATIS (EKSPEKTASI)
Dalam setiap kesempatan kita selalu dihadapkan dengan pengambilan keputusan, bahkan mungkin setiap saat. Keputusan tersebut mulai dari yang paling sederhana sampai dengan keputusan yang paling sulit, misalkan disaat kita mau menentukan kearah mana kaki harus melangkah, bagaimana kebijakan yang seharusnya terhadap karyawan yang indisipliner, dimana tempat usaha yang seharusnya ditempatkan dan lain sebagainya.
Setiap Keputusan akan menghadapi empat kemungkinan, yaitu :
a. Kepastian (Certainty)
b. Risiko (Risk)
c. Ketidak pastian (Uncertainty)
d. Konflik (Conflict)