Cari Blog Ini

FAKTOR PENYEBAB SUAMI MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DAN TIDAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI (ANALISIS KUALITATIF)

KTI KEBIDANAN
FAKTOR PENYEBAB SUAMI MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DAN TIDAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI (ANALISIS KUALITATIF)

Perkembangan penduduk saat ini terus mengalami peningkatan yang begitu pesat. Kesadaran dunia tentang bahaya pertumbuhan penduduk yang besar dan cepat telah mengundang pemimpin dunia untuk mempersoalkan penduduk dunia yang makin membahayakan, dunia semakin sempit pada hari hak asasi manusia 1967 dengan inti bahwa persoalan penduduk setiap negara merupakan masalah vital dalam kaitan dengan tujuan pembangunan untuk meningkatkan martabat manusia.vasektomi adalah operasi sederhana untuk memotong saluran kecil pembawa sperma dari kantongnya (zakar) ke penis.
Di wilayah Propinsi Lampung saat ini pengguna vasektomi sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari target BKKBN program vasektomi hingga september 2007 sebanyak 1100 akseptor yang tercapai 887 akseptor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai faktor penyebab suami memilih alat kontrasepsi vasektomi dan suami tidak memilih alat kontrasepsi vasektomi di wilayah Kec. Metro selatan tahun 2009.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan penerapan pendekatan kualitatif, subjek penelitian yaitu suami pengguna alat kontrasepsi vasektomi dan suami yang tidak menggunakan alkon vasektomi. Sedangkan objek penelitiannya adalah Faktor penyebab suami memilih alat kontrasepsi vasektomi dan suami tidak memilih alat kontrasepsi vasektomi.. Total populasi pada penelitian ini yaitu suami yang menggunakan vasektomi di Metro Timur yang berjumlah 4 orang dan suami yang tidak memakai vasektomi sebanyak 1.946 orang, sedangkan sampel yang diambil adalah 4 responden dengan teknik. non probabilitas. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini terdiri dari panduan wawancara mendalam (in-depth interview guidelines). Alat lain yang digunakan adalah alat perekam (tape recorder) dan alat tulis.
Hasil penelitian serta kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi suami memilih dan tidak memilih vasektomi meliputi faktor pengetahuan, sikap, adat-agama, dukungan istri/keluarga, dan sikap petugas kesehatan.

Kata Kunci
: Faktor penyebab, suami, alat kontrasepsi vasektomi.

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI

Baca Selengkapnya - FAKTOR PENYEBAB SUAMI MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DAN TIDAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI (ANALISIS KUALITATIF)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI PONDOK PESANTREN DINIYAH PUTRI XXXXX (ANALISIS KUALITATIF)

KTI KEBIDANAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TENTANG SEKS
PRANIKAH DI PONDOK PESANTREN DINIYAH PUTRI XXXXX
(ANALISIS KUALITATIF)


Remaja adalah masa peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda tergantung faktor sosial dan budaya. Cirinya adalah alat reproduksi mulai berfungsi, libido mulai muncul, intelegensi mencapai puncak perkembangannya, emosi sangat labil, kesetiakawanan yang kuat terhadap teman sebaya dan belum menikah. Kondisi yang belum menikah menyebabkan remaja secara sosial budaya termasuk agama dianggap belum berhak atas informasi dan edukasi apalagi pelayanan medis untuk kesehatan reproduksi (Sarlito, 1998). Dengan masuknya remaja ke dalam dunia hubungan sosial yang luas maka mereka tidak saja harus mulai adaptasi dengan norma perilaku sosial tetapi juga sekaligus dihadapkan dengan munculnya perasaan dan keinginan seksual ( Djoko Hartono 1998 ).

Dorongan perasaan dan keinginan seksual cukup pesat pada remaja dapat mengakibatkan remaja menjadi rentan terhadap pengaruh buruk dari luar yang mendorong timbulnya perilaku seksual yang beresiko tinggi. Pengaruh buruk tersebut dapat berupa informasi-informasi yang salah tentang hubungan seksual, misalnya film-film, buku-buku, dan lainnya. Hal tersebut dapat mendorong remaja untuk berprilaku seksual aktif (melakukan hubungan intim sebelum menikah), yang mempunyai resiko terhadap remaja itu sendiri. Resiko tersebut dapat berupa kehamilan remaja dengan berbagai konsekuensi psikologi seperti putus sekolah, rasa rendah diri, kawin muda, dan perceraian dini. Selain itu, resiko lain yang dihadapi dari perilaku seksual aktif tersebut adalah abortus, penyakit menular, gangguan saluran reproduksi pada masa berikutnya (tumor), dan berbagai gangguan serta tekanan psikoseksual/sosial di masa lanjut yang timbul akibat hubungan seksual remaja pranikah (Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Metro, 2006).

Dengan terus berkembangnya teknologi, maka informasi yang salah tentang seksual mudah sekali didapatkan oleh para remaja, sehingga media massa dan segala hal yang bersifat pornografis akan menguasai pikiran remaja yang kurang kuat dalam menahan pikiran emosinya, karena mereka belum boleh melakukan hubungan seks yang sebenarnya yang disebabkan adanya norma-norma, adat, hukum dan juga agama. Semakin sering seseorang tersebut berinteraksi atau berhubungan dengan pornografi maka akan semakin beranggapan positif terhadap hubungan seks secara bebas demikian pula sebaliknya, jika seseorang tersebut jarang berinteraksi dengan pornografi maka akan semakin beranggapan negatif terhadap hubungan seks secara bebas. Apabila anak remaja sering dihadapkan pada hal-hal yang pornografi baik berupa gambar, tulisan, atau melihat aurat, kemungkinan besar dorongan untuk berhubungan secara bebas sangat tinggi, bisa lari ketempat pelacuran atau melakukan dengan teman sendiri. Hal-hal yang merugikan dari perilaku terhadap seks bebas tidak akan terjadi, apabila individu memiliki kesadaran bertanggung jawab yang kuat. Dan bila remaja dihadapkan pada rangsangan sosial yang tidak baik seperti seks bebas maka remaja akan dapat menentukan sikap yang tepat yaitu sikap yang negatif atau tidak mendukung perilaku terhadap seks bebas, sebaliknya bila remaja memiliki sikap dengan tanggung jawab yang rendah maka terbentuklah pribadi yang lemah sehingga mudah terjerumus pada pergaulan yang salah sehingga berlanjut kepada perilaku sek bebas (http://www.balipost.co.id, 2009).

Perilaku seks bebas di dunia saat ini terus mengalami peningkatan yang sangat pesat. Pitchkal (2002) melaporkan bahwa di AS, 25% anak perempuan berusia 15 tahun dan 30% anak laki-laki usia 15 tahun telah berhubungan intim. Di Inggris, lebih dari 20% anak perempuan berusia 14 tahun rata-rata telah berhubungan seks dengan tiga laki-laki. Di Spanyol, dalam survei yang dilakukan tahun 2003, 94,1% pria hilang keperjakaannya pada usia 18 tahun dan 93,4% wanita hilang keperawanannya pada usia 19 tahun.

Beberapa hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa perilaku seks pranikah di kalangan remaja mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Survey terhadap pelajar SMU di Jakarta dan Surabaya menyebutkan terjadinya peningkatan presentase seks pranikah dari tahun 1997-1999. 9 % remaja putra dan 1 % remaja putri di Jakarta telah melakukan hubungan seks pranikah pada tahun 1997, dan angka ini mengalami peningkatan menjadi 23 % remaja putra dan 4 % remaja putri pada tahun 1999 dalam “Remaja,”2001). Sementara hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan-Pusat Pelatihan Bisnis Humaniora Yogyakarta pada tahun 1999-2002 terhadap 1660 mahasiswi Yogyakarta menemukan bahwa 97,05 % responden telah kehilangan kegadisannya dalam masa kuliah (http://lib.atmajaya.ac.id , 2009).

Sebuah survei terbaru terhadap 8084 remaja laki-laki dan remaja putri usia 15-24 tahun di 20 kabupaten pada empat propinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung) menemukan 46,2% remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali melakukan hubungan seks. Kesalahan persepsi ini sebagian besar diyakini oleh remaja laki-laki (49,7%) dibandingkan pada remaja putri (42,3%). Dari survei yang sama juga didapatkan bahwa hanya 19,2% remaja yang menyadari peningkatan risiko untuk tertular PMS bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu. 51% mengira bahwa mereka akan berisiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK) (http://www.kesrepro.info, 2009).

Penelitian lain yang dilakukan tahun 2005-2006 menunjukkan di kota-kota besar mulai Jabotabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar, 47,54 persen remaja mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah. Namun, hasil survey terakhir tahun 2008 meningkat menjadi 63 persen

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan seksual pranikah, survei MCR-PKBI Jabar membagi dalam 8 faktor. Berdasar jawaban yang masuk, faktor sulit mengendalikan dorongan seksual menduduki peringkat tertinggi, yakni 63,68%. Selanjutnya, faktor kurang taat menjalankan agama (55,79%), rangsangan seksual (52,63%), sering nonton blue film (49,47%), dan tak ada bimbingan orangtua (9,47%). Tiga faktor terakhir yang turut menyumbang hubungan seksual pranikah adalah pengaruh tren (24,74%), tekanan dari lingkungan (18,42%), dan masalah ekonomi (12,11). (http://www.tempointeractive.com, 2009)

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI PONDOK PESANTREN DINIYAH PUTRI XXXXX (ANALISIS KUALITATIF)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA XXX

KTI KEBIDANAN LENGKAP
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA XXX

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dan negara-negara lain relatif tinggi, Penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu menjadi prioritas utama dalam pembangunan, bidang kesehatan di Indonesia. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan dapat terwujud dalam bentuk safe motherhood atau disebut juga penyelamat ibu dan bayi (Sarwono, 2002).
Pelayanan KB yang berkualitas belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah nusantara. Pemerintah terus menekan laju pertambahan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana (KB). Sebab jika tidak meningkatkan peserta KB maka jumlah penduduk Indonesia akan mengalami peningkatan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor-faktor yang mempengaruhi minat ibu terhadap pemakaian kontrasepsi implant di Desa Bangunrejo Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah tahun 2006.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif diambil 10% dari 810 responden, sedangkan tehnik yang digunakan adalah tehnik sampling jenuh. Untuk mengumpulkan data digunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner.

Dari hasil penelitian
yang telah dilakukan di desa Bangunrejo Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah secara umum didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan pasangan Usia Subur dikategorikan masih rendah yaitu tingkat SMP (37,04%), dan tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur baik (87,65%), tingkat pendapatan dikategorikan sedang (54,32%), dan sikap responden menolak terhadap pemakaian implant sebanyak 65,43%.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah faktor yang mempengaruhi PUS terhadap pemakaian kontrasepsi implant di desa Bangunrejo Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah adalah tingkat pendidikan PUS yang masih dikategorikan rendah, tingkat pendapatan PUS yang masih dikategorikan sedang, dan sikap PUS yang menolak atau tidak menerima terhadap kontrasepsi implant.
Kata Kunci : Minat Pemakaian Kontrasepsi Implant


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN LENGKAP
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA XXX
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Baca Selengkapnya - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA XXX

PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID XXXX TENTANG PARTOGRAF

KTI KEBIDANAN LENGKAP
PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II
AKBID XXXX TENTANG PARTOGRAF

Partograf merupakan alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID Wira Buana Metro tentang Partograf. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswi tingkat II AKBID Wira Buana Metro yang berjumlah 60 mahasiswi dan objek penelitian ini adalah pengetahuan dan Aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID Wira Buana Metro tentang partograf.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan alat bantu kuisioner berupa pertanyaan bentuk multiple choice dan soal aplikasi.

Hasil penelitian dengan kuisioner berupa multiple choice menunjukkan bahwa 15 responden (25%) masuk dalam kategori baik, 29 responden (48,33%) dalam kategori cukup, 15 responden (25%) dalam kategori kurang, dan 1 responden (1,66%) masuk dalam kategori kurang sekali. Hasil Penelitian dengan kuisioner berupa soal aplikasi menunjukan bahwa 29 responden (46,66%) masuk dalam kategori baik, 6 responden (10%) masuk dalam kategori cukup, 2 responden (3,33%) masuk dalam kategori kurang, dan 23 responden (38,33%) masuk dalam kategori kurang sekali.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa rata-rata pengetahuan mahasiswa Tingkat II Akbid Wira Buana Metro tentang partograf dengan tipe soal multiple chois termasuk dalam kategori cukup dengan kemampuan menjawab 66,25% dan rata-rata pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan tipe soal aplikasi masuk dalam kategori cukup dengan kemampuan menjawab 68,92%.

Kata kunci : Pengetahuan, partograf


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN LENGKAP
PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II
AKBID XXXX TENTANG PARTOGRAF

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
(disarankan untuk memakai koneksi internet yang cukup karena kapasitas file 2,6MB)
Baca Selengkapnya - PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID XXXX TENTANG PARTOGRAF

GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Dalam beberapa tahu terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup menggembirakan meskipun tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Pada tahun 1971 Angka Kematian Bayi (AKB) diperkirakan sebesar 152 per 1000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 117 pada tahun 1980, dan turun lagi menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Berdasarkan Estimasi Susenas tahun 2002-2003 Angka Kematian Bayi (AKB) berturut-turut pada tahun 2001 sebesar 50 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup (Indikator Kesejahteraan Anak 2000 (Estimasi SUPAS 1995) dan Estimasi Susenas 2002-2003).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan penimbangan balita di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.

Subjek dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu. Populasi yang diteliti adalah 50 ibu yang mempunyai balita dan juga merupakan sebagai sampel yang diteliti sebanyak 50 ibu (penelitian populasi).

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menggambarkan tentang karakterisitik ibu dan pengetahuan ibu yang tidak membawa balitanya untuk di timbang di posyandu. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik angket menggunakan instrumen pengumpulan data kuisioner. Data dikumpulkan dan diolah dengan tabel distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak menimbangkan balitanya tingkat umur terbesar berumur 20-35 tahun dengan jumlah 24 responden (66,7%), paritas terbesar adalah multipara dengan jumlah 22 responden (66,7%), tingkat pendidikan terbesar berpendidikan Perguruan Tinggi dengan jumlah 2 responden (100%), jenis pekerjaan yang terbesar bekerja sebagai PNS dengan jumlah 1 responden (100%), tingkat ekonomi terbesar memiliki pendapatan Rp. 750.000 - Rp.1.400.000,- dengan jumlah 8 responden (80%), tingkat pengetahuan responden yang terbesar yaitu baik dengan jumlah 21 responden (70%).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran rendahnya cakupan penimbangan balita di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Lampung Timur dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: paritas, pekerjaan dan ekonomi.

Kata kunci : Gambaran, cakupan penimbangan balita.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU....DESA....
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Baca Selengkapnya - GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Jurus Jitu Usir Malas di Pagi Hari

Alarm berbunyi, Anda terbangun lalu tidur lagi. Rasa malas kerap membayangi di pagi hari padahal Anda harus segera berangkat kerja. Jangan biarkan rasa malas itu mengekang Anda. Cobalah 5 jurus jitu pengusir malas berikut ini dan sambutlah pagi dengan penuh semangat. Dikutip dari Fit Sugar, ini dia kebiasaan baik di pagi hari yang bisa mengusir rasa malas.

1. Peregangan di Kasur
Daripada menekan tombol snooze terus, lebih baik lakukan peregangan tubuh di kasur. Biarkan aliran darah lancar dengan menggeliat atau menaikkan kaki ke atas seperti gerakan mengayuh sepeda. Lakukan juga sit up kecil di kasur atau menyentuh ujung jari dalam keadaan duduk.

2. Minum air putih ketika bangun
Setelah tidur selama 7-8 jam, tubuh Anda butuh air agar tidak dehidrasi. Kekurangan air akan membuat metabolisme tubuh berjalan sangat lambat dan Anda pun gampang diserang rasa malas. Biasakan minum air putih sebelum makan atau mengonsumsi teh, jus dan yang lainnya. Sel-sel tubuh yang lebih banyak terkena air akan bekerja lebih baik dan membakar lemak.

3. Makan protein saat sarapan
Sarapan adalah waktu makan yang paling penting diantara waktu makan lainnya. Dengan sarapan, Anda akan terhindar dari makan dengan porsi besar di siang harinya. Sarapan juga membuat otak bekerja lebih baik. Jangan lupa selipkan protein dalam menu sarapan karena protein membuat tubuh lebih bertenaga tanpa harus merasa kantuk.

4. Olahraga atau lari-lari kecil
Berolahraga sama dengan minum segelas kafein 'fisik'. Memulai dan memanaskan hari dengan sedikit aktivitas fisik akan melancarkan metabolisme dan menghindarkan seseorang dari stres. Jika Anda tidak bisa melakukan olahraga di luar rumah, lakukan lari kecil atau joging selama 10 menit di halaman depan rumah.

5. Minum secangkir kopi atau teh
Kafein di dalam kopi atau teh bisa memicu hormon adrenalin di tubuh dan membuat Anda lebih 'bangun' dan bersemangat. Cukup 1 cangkir kopi atau teh di pagi hari, jangan lebih dari itu karena kafein berlebih hanya akan membuat Anda terserang penyakit jantung. (sumber : detik.com)
Baca Selengkapnya - Jurus Jitu Usir Malas di Pagi Hari

Dokter, Suster, Bidan: Pekerjaan yang paling bikin Stress

Sebuah survei pun dilakukan untuk mengetahui pekerjaan seperti apa yang membuat seseorang kelelahan. Tidak ada pekerjaan yang tidak melelahkan, tapi seberapa besar tingkat kelelahannya itulah yang menentukan seberapa besar seseorang berisiko terkena stres.

Sebuah survei yang dilakukan oleh para psikolog bisnis pun menyebutkan bahwa pekerjaan yang paling membuat stres adalah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan publik.

Dilansir dari Health24, sebanyak 25.000 pekerja Inggris dengan 26 jenis pekerjaan yang berbeda melakukan poling mengenai seberapa tinggi tingkat stres mereka dalam menghadapi pekerjaannya masing-masing. Dari survei tersebut diketahui pula bahwa para karyawan yang melakukan kontak langsung dengan masyarakat atau publik memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding para atasan atau bosnya.

Adapun jenis pekerjaan yang paling berat, melelahkan dan memicu stres versi poling tersebut adalah para tenaga medis (dokter, suster, bidan, dsb), diikuti dengan guru dan pekerja sosial.

Berbeda dengan para bawahan dan karyawannya, para bos dan atasan justru cenderung menikmati pekerjaannya, memiliki tingkat kesehatan yang baik, kepuasan kerja, dan memiliki level stres yang lebih rendah.

Namun apapun jenis pekerjaan Anda, asalkan dikerjakan dengan ikhlas dan sabar, pasti tidak akan terasa berat. Anggaplah bekerja sebagai ladang amal dan beribadah, maka Anda pun akan merasa lebih senang tanpa merasa terbebani atau stres. (sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - Dokter, Suster, Bidan: Pekerjaan yang paling bikin Stress

Dokter, Suster, Bidan: Pekerjaan yang paling bikin Stress

Sebuah survei pun dilakukan untuk mengetahui pekerjaan seperti apa yang membuat seseorang kelelahan. Tidak ada pekerjaan yang tidak melelahkan, tapi seberapa besar tingkat kelelahannya itulah yang menentukan seberapa besar seseorang berisiko terkena stres.

Sebuah survei yang dilakukan oleh para psikolog bisnis pun menyebutkan bahwa pekerjaan yang paling membuat stres adalah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan publik.

Dilansir dari Health24, sebanyak 25.000 pekerja Inggris dengan 26 jenis pekerjaan yang berbeda melakukan poling mengenai seberapa tinggi tingkat stres mereka dalam menghadapi pekerjaannya masing-masing. Dari survei tersebut diketahui pula bahwa para karyawan yang melakukan kontak langsung dengan masyarakat atau publik memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding para atasan atau bosnya.

Adapun jenis pekerjaan yang paling berat, melelahkan dan memicu stres versi poling tersebut adalah para tenaga medis (dokter, suster, bidan, dsb), diikuti dengan guru dan pekerja sosial.

Berbeda dengan para bawahan dan karyawannya, para bos dan atasan justru cenderung menikmati pekerjaannya, memiliki tingkat kesehatan yang baik, kepuasan kerja, dan memiliki level stres yang lebih rendah.

Namun apapun jenis pekerjaan Anda, asalkan dikerjakan dengan ikhlas dan sabar, pasti tidak akan terasa berat. Anggaplah bekerja sebagai ladang amal dan beribadah, maka Anda pun akan merasa lebih senang tanpa merasa terbebani atau stres. (sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - Dokter, Suster, Bidan: Pekerjaan yang paling bikin Stress

Makanan untuk berhenti merokok

Bagi perokok makanan dan minuman yang mengandung kafein dan alkohol akan membuat cita rasa rokok menjadi lebih nikmat. Tapi ada beberapa makanan yang justru menghancurkan rasa rokok dan bisa membuat perokok kapok untuk ngebul lagi. Jika Anda ingin berhenti merokok dengan cara yang sehat, maka perbanyaklah makan sayuran dan buah-buahan serta mengurangi mengonsumsi daging. Selain itu, gantilah secangkir kopi dengan segelas susu.

"Sayuran, buah-buahan dan makanan yang berasal dari susu bisa memperburuk cita rasa dari rokok, sedangkan daging, kopi dan minuman yang mengandung alkohol bisa meningkatkan kenikmatan rasa dari rokok," ujar F. Joseph McClernon, PhD dan koleganya dari Duke University, seperti dikutip dari Webmd.

McClernon menambahkan bahwa yang membuat rokok menjadi barang yang bisa membuat seseorang ketagihan adalah karena ada nikotinnya. Peneliti mempelajari lebih banyak lagi mengenai efek sensor seperti cita rasa, bau dan kebiasaan rutin dari perokok. Ternyata didapatkan bahwa cita rasa memiliki efek yang paling penting bagi seorang perokok.

Partisipan dari penelitian ini mengatakan bahwa beberapa makanan dan minuman tertentu bisa sangat merusak cita rasa dari rokok tapi ada juga yang justru membuat cita rasa rokok menjadi lebih nikmat terutama yang mengandung kafein.

"Kami merasa terkejut saat perokok mengatakan bahwa jus dan makanan produk susu bisa merusak cita rasa dari rokok," ujar McClernon. Meskipun belum dapat dipastikan apa yang membuat makanan tersebut bisa memperburuk cita rasa rokok dan bisa membuat perokok tidak mau merokok lagi.

McCleron mengatakan jika bisa ditemukan apa yang membuat makanan tersebut memperburuk rasa rokok, mungkin nantinya hal ini bisa digunakan untuk pengembangan terbaru mengenai perawatan agar bisa berhenti merokok. Selain itu banyak mengonsumsi sayuran, buah dan susu yang diketahui merusak rasa rokok, malah membuat hidup seseorang menjadi lebih sehat.

Memang tidak mudah untuk mengajak seseorang lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah bahkan pada orang yang tidak merokok sekalipun. Tapi jika dilakukan sedikit demi sedikit seperti mulai mengganti teh atau kopi dengan susu dan mengurangi konsumsi daging, seseorang mungkin akan lebih mudah untuk berhenti merokok secara bertahap.

Rokok memang membuat seseorang menjadi ketagihan dan sangat sulit untuk bisa lepas, tapi bukan berarti seseorang tidak bisa lepas dari rokok. Dengan penemuan terbaru ini, orang bukan hanya bisa lepas dari rokok tapi juga bisa memperbaiki kesehatan hidupnya dengan lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah dan susu. (sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - Makanan untuk berhenti merokok

6 Kebiasaan Sehat yang Bikin Sakit

Jangan kira semua aktivitas menyehatkan benar-benar membuat Anda sehat. Untuk beberapa kebiasaan, hal itu justru bisa membuat Anda sakit. Menurut Dr. Erika Schwartz, Medical Director of Cinergy Health yang dikutip dari Huffington Post, ada 6 kebiasaan umum yang dianggap orang menyehatkan tapi sebenarnya tidak, bahkan kebiasaan itu akan membuat Anda sakit.

1. Olahraga berlebihan
Tubuh dan pikiran sebenarnya tidak membutuhkan 30-45 menit selama 3-4 hari seminggu untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan. Olahraga atau aerobik sebaiknya tidak dilakukan berlebihan, cukup dilakukan ketika hari libur jika ingin benar-benar berolahraga. Olahraga yang berlebihan hanya akan membuat Anda keletihan dan mudah sakit. Tapi jika ingin berolahrga tiap hari, sebaiknya cukup jalan kaki atau yoga. Olahraga berenang, tenis, golf atau olahraga tim bisa dilakukan sebulan sekali.

2. Menghindari sinar matahari
Mencegah terkena sinar matahari sama saja dengan mencegah masuknya vitamin D ke dalam tubuh. Padahal vitamin D sangat penting untuk tubuh dan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sinar ultraviolet dari matahari memang bisa merusak kulit, tapi sebaiknya jangan menjadi takut berlebihan juga sampai-sampai tidak mau terkena sinar matahari. Penggunaan lotion pelembab juga sebaiknya tidak terlalu berlebihan karena akan menghalangi masuknya sinar matahari ke kulit. Satu-satunya bagian tubuh yang perlu perlindungan hanyalah wajah.

3. Selalu menggunakan gel atau sabun khusus antibakteri
Produk-produk antibakteri memang bisa mencegah seseorang dari kuman, bakteri atau virus. Tapi penggunaan yang terlalu sering justru akan melemahkan antibodi tubuh. Zat antibakteri tidak hanya akan membunuh bakteri jahat tapi juga bakteri baik yang sebenarnya berguna untuk menyeimbangkan flora bakteri dalam tubuh. Gunakanlah produk tersebut dengan wajar dan berhentilah menjadi seseorang yang ingin selalu bersih setiap saat.

4. Kelebihan atau kekurangan tidur
Rata-rata orang butuh sekitar 8 jam per hari untuk tidur. Jika Anda kurang atau terlalu banyak tidur dari jam seharusnya, tubuh tidak akan bisa berpikir, berproses dan berfungsi secara optimal. Bahkan beberapa studi menyebutkan bahwa jam tidur yang kurang atau lebih tidak baik untuk kulit, menyebabkan pusing, depresi dan nafsu makan bertambah.

5. Berada di ruangan AC terus menerus
Meskipun AC baik untuk mencegah seseorang dari gejala pusing atau pingsan akibat kepanasan, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak menghirup udara AC. Kandungan udara dingin yang terdapat pada AC mungkin mengandung banyak bakteri dan partikel kotor lainnya. Setiap jamnya sebaiknya matikan AC, buka jendela, jalan ke luar ruangan dan hiruplah udara segar. Jangan lupa bersihkan penyaring AC dengan air hangat dan sabun setiap bulannya. Jika Anda berada di ruangan kantor yang full AC, bawalah jaket untuk menjaga suhu tubuh jika udaranya terlalu dingin, keluarlah dari kantor setidaknya untuk makan siang atau jajan sore.

6. Mengonsumi makanan organik
Tidak semua makanan yang berlabel organik ternyata benar-benar organik, karena banyak yang masih menggunakan pestisida. Bukan hanya harus mengeluarkan uang lebih banyak, tapi Anda juga berisiko tertipu dengan label tersebut. Makanan tidak perlu organik untuk disebut sebagai makanan sehat. Dengan penanganan dan pengolahan yang tepat, risiko makanan terkontaminasi zat asing pun diatasi. (sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - 6 Kebiasaan Sehat yang Bikin Sakit

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber