Cari Blog Ini

Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Dini Pasca Seksio Sesarea

Saat ini, persalinan dengan bedah sesar bukan hal yang baru lagi bagi para ibu maupun pasangan suami istri. Sejak awal, tindakan operasi cesar atau c-section merupakan pilihan yang harus dijalani karena kadaan gawat darurat untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun janinnya. Mobilisasi dini merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010. Pada penelitian ini digunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitan ini adalah ibu pasca seksio sesarea sebanyak 58 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, penelitian dilakukan pada bulan februari sampai april. Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuisioner yang berisi data tentang faktor fisiologis, faktor emosianol dan faktor perkembangan. Kusioner diisi sendiri oleh peneliti dengan cara diisi langsung oleh responden, Hasil penelitian distribusi frekuensi responden berdasarkan mobilisasi dini didapatkan hasil seluruh responden melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea, dari faktor fisiologis distribusi frekuensi responden berdasarkan suhu tubuh dan perdarahan, seluruh responden dalam keadaan normal dan dilihat dari intensitas nyeri 36 responden (58,6%) berada dalam keadaan nyeri ringan, dari faktor emosional distribusi frekuensi responden berdasarkan kecemasan seluruh responden berada pada kecemasan ringan. dilihat dari faktor perkembangan Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, dari rentang umur responden 31 – 35 tahun 25 responden (43,1%), distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas mayoritas multigravida 31 responden (53,4%). Dapat disimpulkan seluruh responden melakukan mobilisasi dini. Bagi RS, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSU khususnya di Ruang Rawat Inap Kebidanan.

Kata Kunci : Seksio sesarea, Mobilisasi dini

DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka
A. Mobilisasi Dini
1. Pengertian Mobilisasi Dini
2. Konsep Mobilisasi
3. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
4. Manfaat Mobilisasi
5. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
6. Tahap–Tahap Mobilisasi Dini
7. Faktor–Faktor yang mempengaruhi mobilisasi
B. Seksio Sesarea
1. Pengertian
Universitas Sumatera Utara
2. Istilah Seksio Sesarea 9
3. Indikasi
4. Jenis–Jenis Operasi Seksio Sesarea
5. Komplikasi
6. Anestesia Pada Seksio Sesarea
BAB III Kerangka Penelitian
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional

BAB IV Metode Penelitian
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
F. Alat Pengumpulan Data
G. Prosedur Pengumpulan data
H. Analisa data

BAB V Hasil dan Pembahasan
A. Hasil penelitian
B. Pembahasan

BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Dini Pasca Seksio Sesarea

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Ekslusif Kepada Bayi-nya

sampai bayi berusia 6 bulan. Ketidak berhasilan pemberian ASI Ekslusif disebabkan banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya di Di Dusun IX Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010. Desain penelitian adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 49 orang. Penelitian dilakukan tanggal 5 s.d. 23 April 2010.Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari segi demografi yaitu berdasarkan umur 26-30 tahun 30 orang (61,2%), pendidikan SMP 38 orang (77,6%), paritas melahirkan 2-4 kali 34 orang (69,45), sumber informasi secara langsung 26 orang (53,1%). Dari segi faktor-faktor yang mempengaruhi tidak memberikan ASI Ekslusif yaitu berdasarkan faktor pengetahuan 31 orang (63,3%) tahu tentang ASI Ekslusif, dipengaruhi oleh faktor mitos-mitos adalah 23 orang (46,9%), dipengaruhi oleh faktor sosial budaya adalah 24 orang (49%), dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah 17 orang (34,7%), dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga adalah 21 orang (42,9%), dipengaruhi oleh faktor pengalaman adalah 19 orang (38,8%), dipengaruhi oleh faktor pandangan ibu terhadap payudaranya adalah 10 orang (20,4%). Diharapkan kader atau petugas kesehatan melaksanakan penyuluhan tentang faktor-faktor penghambat ibu tidak memberikan ASI Ekslusif dan mengungkap kesalahan dari setiap faktor sehingga ibu mengetahui kebenarannya dan paradigma atau pandangan ibu yang salah tentang ASI Ekslusif dapat berubah

Kata Kunci : faktor – faktor yang mempengaruhi, tidak memberikan ASI Ekslusif

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Ekslusif
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Ekslusif

BAB III KERANGKA KONSEP
A.Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional

BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
D. Pertimbangan Etik Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Pengumpulan Data
G. Analisa data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Ekslusif Kepada Bayi-nya

Efektivitas Metode Kanguru Mengurangi Rasa Nyeri Pada Penyuntingan Intramuskuler Pada Bayi Baru Lahir di RS

Nyeri adalah suatu mekanisme produktif bagi tubuh yang timbul apabila ada jaringan tubuh yang rusak yang akan menyebabkan seseorang bereaksi, bayi baru lahir memiliki rangsangan nyeri lebih kuat dibanding orang dewasa, dikarenakan bayi baru lahir masih memiliki sensitifitas nyeri yang tinggi pada bayi baru lahir sering mengalami berbagai prosedur invasif salah satunya adalah penyuntikan intra muskuler untuk pemberian imunisasi hepatitis B sebagai pencegahan penyakit hepatitis. Metode kanguru memegang peranan penting dalam memberikan asuhan kebidanan untuk memberikan rasa nyaman, mengurangi stres dan nyeri pada bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi efektifitas metode kanguru untuk mengurangi nyeri pada penyuntikan intra muskuler pada bayi baru lahir di RS. St. Elisabeth Medan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan besar sampel sebanyak 35 orang pada kelompok intervensi dan 35 orang kelompok kontrol dengan metode pengambilan sampel cara random sampling. Penelitian dilakukan Januari – Mei 2010. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata rasa nyeri pada kelompok intervensi 0,94 dengan SD 0,416 dari pada kelompok kontrol mean 1.46 dengan SD 0.505. Dari hasil uji statistik nilai P = 0,00 dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan pada rasa nyeri antara kelompok intrvensi dengan kelompok kontrol. Bagi petugas kesehatan metode kanguru dapat sebagai intervensi dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir.

Kata Kunci : Metode kanguru dapat mengurangi nyeri
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri
1. Defenisi Nyeri
2. Psiologi Nyeri
3. Sumber Nyeri
4. Klasifikasi Nyeri
5. Respon Terhadap Nyeri
6. Jenis-jenis Pengukuran Nyeri
7. Skala Penilaian Nyeri
B.Bayi Baru Lahir
1. Defenisi Bayi Baru Lahir
2. Bayi Baru Lahir
C. Metode Kanguru
1. Defenisi Metode Kanguru
2. Manfaat Metode Kanguru
3. Manfaat Pada Bayi
D. Injeksi Intra Muskular (IM)
1. Defenisi
2. Tujuan
3. Prosedur Pemberian

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional
C. Hipotesa

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Lokasi Penelitian
D. Waktu Penelitian
E. Pertimbangan Etika
F. Instrumen Penelitian
G. Pengumpulan Data
H. Analisa Data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Efektivitas Metode Kanguru Mengurangi Rasa Nyeri Pada Penyuntingan Intramuskuler Pada Bayi Baru Lahir di RS

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir

memiliki standardisasi pelayanan dalam menolong persalinan, yaitu pelaksanaan inisiasi dini dan ASI eksklusif 6 bulan. Kolostrum yaitu ASI yang dihasilkan selama beberapa hari pertama setelah kelahiran. Kolostrum sangat besar manfaatnya sehingga pemberian ASI pada minggu-minggu pertama mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan bayi selanjutnya. Menurut penelitian tentang pemberian kolostrum yang di lakukan Krista, SM. Masih banyaknya ibu yang kurang ataupun cukup mengetahui tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Pengetahuan yang kurang dan faktor tingkat pendidikan yang mempengaruhi sehingga informasi ini tidak tersampaikan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sumber informasi ibu dengan pemberian kolostrum. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 41 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan Total Sampling. Penelitian ini dilakukan di klinik Sari Medan. Analisis data dengan Chi Square. Hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden pada rentang usia 20-35 tahun sebesar 37 orang (90,3%). Sebagian besar IRT sebanyak 38 orang (92,8%), tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan tinggi sebanyak 26 orang (63,4%), sebagian besar pengetahuan responden tentang pemberian kolostrum adalah baik sebanyak 28 orang (68,3 %), sebagian besar mendapat informasi secara langsung sebanyak 28 orang (68,3%), sebagian besar responden melaksanakan pemberian kolostrum sebanyak 22 orang (53,7%) dan ada hubungan pengetahuan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir (nilai p=0,0001). Disarankan pada petugas tenaga kesehatan di Klinik Sari Medan hendaknya meningkatkan pemberian informasi atau penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pemberian kolostrum.

Kata Kunci : Pengetahuan, pendidikan, sumber informasi, dan pemberian kolostrum

DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI
B. Kolostrum
C. Faktor-faktor yang Mempengerahi Pemberian Kolostrum
1. Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Sumber Informasi

BAB III: KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional
BAB IV: METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
Universitas Sumatera Utara
1. Populasi
2. Sampel
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Etika Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Prosedur Pengumpulan Data
G. Pengolahan dan Analisis data

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil
2. Keterbatasana Peneliti
3. Implikasi Untuk Asuhan Kebidanan/ Pendidikan Kebidanan

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir

Efektifitas Pemijatan Perineum Terhadap Ruptur Perineum

Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi. Menurut Danuatmaja bahwa pemijatan perineum ini mengurangi robekan perineum, mengurangi episiotomi dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan lainnya. Penelitian di Rumah Sakit Benin Teaching, Kota Benin, Nigeria, mengemukakan bahwa prevalensi ruptur perineum kurang lebih 46.6%, terlebih pada ibu primigravida 90% mengalami ruptur perineum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas pemijatan perineum terhadap ruptur perineum. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang pada kelompok intervensi dan 26 orang pada kelompok kontrol.. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan porposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan Klinik Bersalin Fatimah Ali II Marindal Medan. Analisis data digunakan uji chi square. Dari hasil uji chi square disimpulkan ada perbedaan proporsi atau hubungan pemijatan perineum yang signifikan terhadap rutur perineum antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (nilai p= 0.005). Berdasarkan hasil analisis diperoleh pula nilai OR=6.72, yang artinya ibu hamil primipara yang tidak dilakukan pemijatan perineum mempunyai peluang 6.72 kali terjadinya ruptur perineum dibandingkan dengan ibu hamil primipara yang dilakukan pemijatan perineum. Dari hasil penelitian ini diketahui pemijatan perineum sangat efektif terhadap kejadian ruptur perineum. Penting untuk diinformasikan dan diterapkan bahwa pemijatan adalah salah satu intervensi nonfarmakologik untuk mencegah terjadinya ruptur perineum di berbagai tatanan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit, klinik, puskesmas maupun di masyarakat.

Kata Kunci : Pijat perineum, Ruptur perineum

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi Prematur
1. Pengertian bayi prematur
2. Etiologi
3. Diagnosis dan gejala klinik
4. Perawatan bayi prematur
5. Prognosis bayi prematur
B. Pijat Bayi
1. Pengertian pijat bayi
2. Manfaat pijat bayi
3. Kapan bayi dipijat
4. Teknik memijat bayi prematur
5. Efek samping pemijatan


BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional

BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan sampel
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data.
G. Prosedur Pengumpulan Data
H. Analisis Data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil
2. Keterbatasan Penelitian
3. Implikasi Untuk Asuhan Kebidanan/ Pendidikan Kebidanan..

BAB VI KESIMPULAN DAB SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Efektifitas Pemijatan Perineum Terhadap Ruptur Perineum

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber