Cari Blog Ini

Gambaran Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Siswi SD

Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan perlu mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit serta munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), misalnya diare, kecacingan dan anemia. Banyak hal lain yang menjadi penyebab menurunnya pelaksanaan PHBS di sekolah seperti faktor tehnis, faktor geografi, sosial ekonomi, serta kurangnya upaya promotif tentang kesehatan khususnya mengenai PHBS dari puskesmas dan instansi kesehatan lain seperti puskesmas (Dinkes Lamtim, 2005). Berdasarkan presurvey awal diperoleh gambaran kurangnya pelaksanaan PHBS baik dari sarana dan prasarana di SDN 01 Girikarto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siwa-siswi SD Negeri 01 Girikarto Kabupaten Lampung Timur tahun 2009.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa siswi di SD Negeri 01 Girikarto, yaitu sebanyak 260 orang siswa dan yang menjadi sampel sebanyak 158 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi frekuensi dari tiap variabel penelitian yang dinyatakan dalam persentase.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh hasil bahwa Pelaksanaan PHBS di SD Negeri 01 Girikarto berdasarkan indikator mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun tidak dilaksanakan oleh semua siswa (100%), jajan di kantin sekolah yang sehat tidak dilaksanakan oleh semua siswa (100%), membuang sampah pada tempatnya dilaksanakan hanya oleh 35 siswa (22,15%), mengikuti kegiatan olahraga dilaksanakan oleh 118 siswa (76,68%), menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan tiap bulan tidak dilaksanakan oleh semua siswa (100%), tidak merokok di sekolah dilaksanakan semua siswa (100%), dan buang air besar dan kecil di jamban yang bersih dilaksanakan oleh semua siswa (100%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Pelaksanaan PHBS di SD Negeri 01 Girikarto secara umum masih kurang yaitu 42,44%, sehingga disarankan bagi pihak sekolah agar dapat mendukung pelaksanaan PHBS di sekolah dengan memberikan dukungan upaya promotif baik itu berupa dana dan tenaga demi terlaksananya PHBS di sekolah.

Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Sekolah

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Pengertian
2. Bidang PHBS
3. Pengembangan PHBS
4. PHBS di Sekolah
5. Sasaran 10
6. Manfaat PHBS di Sekolah
7. Indikator PHBS di Sekolah
8. Langkah-langkah Pembinaan PHBS di Sekolah
9. Dukungan dan Peran untuk Membina PHBS di Sekolah
B. Siswa Sekolah Dasar
1. Pengertian Siswa
2. Sekolah Dasar
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
E. Variabel Penelitian
F. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Waktu dan tempat penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
F. Pengumpulan Data
G. Analisis Data

BAB IV HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Gambaran Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Siswi SD

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Propinsi Lampung tercatat sebagai peringkat pertama di wilayah sumatera untuk jumlah penderita anemia. Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil di Provinsi Lampung yaitu sebanyak 69,7%, angka itu lebih tinggi dari angka anemia gizi nasional yang hanya sekitar 63,3%. Di Kabupaten Lampung Timur terdapat 58,5% ibu hamil yang mengalami anemia, sedangkan khasus anemia pada ibu hamil yang tertinggi terjadi di Puskesmas Mataram Baru Penderita anemia pada ibu hamil yaitu sebanyak 30,6%.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram Baru Lampung Timur Tahun 2009.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach), populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram Baru Lampung Timur Tahun 2009 sebanyak 506 orang dan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dan menggunakan rumus Notoatmodjo sehingga jumlah sampelnya 223 orang.
Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara umur ibu dengan kejadian anemia (nilai p= 0,00), ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian anemia (nilai p= 0,00), ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia (nilai p= 0,00), ada hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi ibu dengan kejadian anemia (nilai p= 0,02), serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan kejadian anemia (nilai p= 0,08).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bawah faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia di wilayah kerja puskesmas Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2009 adalah umur, pengetahuan, pendidikan dan ekonomi. Dari kesimpulan tersebut maka disarankan bagi pihak puskesmas agar dapt meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil melalui penyuluhan kesehatan pemberian tablet Fe dan bila perlu dilakukan pengawasan dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Hipotesis

BAB III METODA PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Pengolahan Dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2. Deskripsi Data hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita

Gizi buruk mempunyai dampak terhadap seorang anak, antara lain adalah penurunan skor tes IQ (Intelligent Quotient), gangguan kognitif, gangguan pemusatan perhatian, penurunan rasa percaya diri dan akhirnya prestasi sekolah yang minim. Masalah kurang gizi masih merupakan masalah pokok masyarakat dari dulu hingga sekarang dengan berbagai faktor yang mendukung masalah sangat kompleks. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat sehingga memerlukan perhatian yang lebih untuk kondisi kesehatannya. Di Indonesia usaha peningkatan kesejahteraan rakyat telah merupakan program pemerintah, khususnya mengenai masalah gizi telah ada program usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK). Latar belakang pendidikan seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuan, jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik maka diharapkan status gizi balitanya juga baik. Data WHO (world health organization) tahun 2002 menyebutkan, penyebab kematian balita urutan pertama disebabkan gizi buruk dengan angka 54%. Data Depkes (Departemen Kesehatan) menunjukkan angka kejadian gizi buruk pada balita pada tahun 2002 sebanyak 8% dan 27%. Pada tahun 2003 meningkat menjadi 8,3% dan 27,3%. Dan pada tahun 2005 menjadi 8,8% dan 28%. Data Dinas Kesehatan Kota Metro tahun 2007, masih terdapat balita dengan status gizi buruk sebanyak 16 orang, status gizi kurang 431 orang, status gizi baik 2158 orang dan status gizi lebih 41 orang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita di Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat. Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai balita, sedangkan objek penelitian adalah pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 431 ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Ganjar Agung dan sampel diambil secara acak dengan menggunakan tabel kreeji sebanyak 35% dari 431 ibu balita dengan jumlah 151 responden. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan chi square.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian gizi buruk di Kelurahan Ganjar Agung sebanyak 15 balita dari 151 balita, sedangkan pengetahuan ibu balita secara keseluruhan dikategorikan cukup sebanyak 56 orang dari 151 ibu balita dan dari hasil penghitungan di dapatkan bahwa x2 hitung > x2 tabel, yaitu 61,45 > 3,84 dengan dk = 1, maka terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita.

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan angka kejadian gizi buruk dengan persentase 9,9%, pegetahuan ibu balita secara keseluruhan dikategorikan cukup dengan persentase 37,1%, dan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita di Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat.

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Status Gizi Balita

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Ruang Lingkup Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
B. Ibu Balita
1. Ibu
2. Balita
3. Ibu balita
C. Gizi
1. Pengertian gizi
2. Pengertian status gizi
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
4. Klasifikasi status gizi
5. Penilaian status gizi
6. Penyebab masalah gizi
D. Hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita
E. Kerangka konsep
F. Hipotesis
G. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Waktu dan tempat penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
F. Pengumpulan Data
G. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Ganjar Agung
B. Hasil Penelitian
1. Penyajian data univariat
2. Penyajian data bivariat
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif berarti memberikan zat– zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit pada bayi serta mewujudkan emosional ibu dan bayinya. Kasus kurang gizi pada anak berusia di bawah dua tahun dibeberapa wilayah Indonesia disebabkan rendahnya pemberian ASI ekslusif. Beberapa wilayah di Lampung Timur pemberian ASI eksklusif masih rendah dan masih kurang dari target cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu 60,8%. Laporan dari Dinas Kesehatan Lampung Timur di Purbolinggo pada tahun 2008 ASI eksklusif hanya 12,68%, angka ini paling rendah dari beberapa wilayah di Lampung Timur. Rendahnya ASI eksklusif disebabkan oleh berbagai hal yaitu meningkatnya promosi susu formula dan kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adakah hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu dan pemberian ASI eksklusif. Tujuan umum adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Taman Cari.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 60 ibu dari jumlah populasi 71 ibu yang mempunyai bayi 7–24 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan menggunakan ketepatan yang diinginkan 0,05. Alat pengumpulan data berupa kuesioner, sedangkan analisis statistik univariat berupa tabulasi dan persentase dan statistik bivariat berupa chi square.
Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar pengetahuan ibu di Desa Taman Cari masih kurang yaitu (36,67%), Pemberian ASI eksklusif hanya 15%. Hasil analisis bivariat diperoleh x2 hitung = 15,92% > x2 tabel = 7,815 dengan koefisien kontingensi sedang (C = 0,45). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif, dengan tingkat hubungan sedang. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih mengerti dan memahami sehingga pemberian ASI eksklusif akan meningkat.

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Pemberian ASI Eksklusif

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Eksklusif
1. ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Faktor Pelindung dalam ASI
4. Manfaat Utama ASI Eksklusif bagi Bayi
5. Manfaat ASI eksklusif untuk Ibu
6. Komposisi Kandungan Gizi pada ASI yang sesuai dengan Kebutuhan bayi Hingga 6 Bulan
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
2. Tingkat Pengetahuan
C. Perilaku
1. Batasan Perilaku
2. Faktor yang mempengaruhi perilaku
D. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku
E. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif
F. Kerangka Teori
G. Kerangka Konsep
H. Hipotesis
I. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian dan Pengumpulan Data
D. Pengumpulan Data
1. Variabel Pengetahuan
2. Variabel Pemberian ASI Eksklusif
E. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
2. Analisa Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
2. Analisis Univariat
3. Analisis Bivariat
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif
2. Pemberian ASI Eksklusif
3. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

Baca Selengkapnya - Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil pra survey yang dilakukan peneliti pada minggu kedua bulan Nopember 2010 di BPS Dani, A.Md.Keb Kota Bandar Lampung, didapatkan 10 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa sebanyak 6 orang (60%) yang mengalami anemia selama kehamilan, sedangkan 4 orang (40%) tidak mengalami anemia..

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil di BPS Dani, A.Md.Keb Kota Bandar Lampung tahun 2010. Desain penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah adalah ibu hamil dengan anemia di BPS Dani, A.Md.Keb Kota Bandar Lampung selama periode bulan Maret-April 2010 sebanyak 32 orang dan sampel yang digunakan berjumlah 35 orang.

Hasil penelitian didapatkan ibu hamil di BPS Dani, A.Md.Keb Kota Bandar Lampung tahun 2010 yang mengalami anemia yaitu sebanyak 15 orang (46,9%) dan yang tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 17 orang (53,1%), ada hubungan antara gizi (p-value = 0,008), zat besi (p-value = 0,041) dan penyakit kronis (p-value = 0,004) dengan terjadinya anemia pada ibu hamil di BPS Dani, A.Md.Keb Kota Bandar Lampung tahun 2010.

Kesimpulan ada hubungan antara gizi, zat besi dan penyakit kronis dengan terjadinya anemia pada ibu hamil di BPS Dani, A.Md.Keb Kota Bandar Lampung tahun 2010. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai anemia dan pemberian tablet besi atau tambah darah, gizi seimbang, dan lain-lain.

Kata Kunci : Anemia, Gizi, Zat Besi dan Penyakit Kronis

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Perumusan Masalah
1.3.1 Masalah
1.3.2 Permasalahan
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
1.4.2 Tujuan Khusus
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
2.2 Kerangka Teori

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Hipotesis
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Definisi Operasional

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Peneltian
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian
4.4 Pengumpulan Data
4.5 Pengolahan Data
4.6 Analisa Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
5.1.1 Lokasi
5.1.2 Jenis Pelayanan
5.1.3 Sarana 28
5.1.4 Alat dan Obat-obatan
5.1.5 Sumber Daya Manusia
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Analisis Univariat
5.2.2 Analisis Bivariat
5.3 Pembahasan

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Baca Selengkapnya - Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil

Pengetahuan, Sikap dan Ekonomi Ibu yang Memiliki Balita dengan Kejadian Diare

Penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang adalah diare. Dampak diare adalah kerja usus terganggu karena tak bisa menyerap sari makanan dari makanan yang kita konsumsi. Suplai zat-zat makanan yang diperlukan untuk tumbuh-kembang anak serta untuk kecerdasan otak pun terganggu mengakibatkan proses tumbuh kembang anak terhambat. Lebih fatal lagi, jika telah menyebabkan anak dehidrasi (kekurangan cairan tubuh secara berlebihan), yang jika terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian. Rendahnya pengetahuan ibu mengenai hidup sehat dan rendahnya status sosial ekonomi keluarga merupakan faktor risiko yang menyebabkan penyakit diare pada bayi dan balita. Tahun 2007 di provinsi Lampung yang menduduki urutan pertama dari sepuluh penyakit adalah diare sebanyak 16,50 % kasus diare. Tahun 2007 di kota Metro terdapat 13,65 % kasus diare. Angka kejadian diare meningkat pada tahun 2008 menjadi 39,03 % kasus diare. Kejadian diare tertinggi di kota Metro adalah di puskesmas Banjarsari dibandingkan dengan puskesmas yang lain di kota Metro yaitu terdapat 20% kasus diare pada balita.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan ekonomi ibu yang memiliki balita dengan kejadian diare di Puskesmas Banjarsari Kecamatan Metro Utara. Subjek penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita dengan diare di puskesmas Banjarsari Kecamatan Metro Utara dan objek penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan ekonomi mengenai kejadian diare.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu seluruh ibu yang memiliki balita dengan kejadian diare di puskesmas Banjarsari kota Metro kecamatan Metro Utara berjumlah 62 orang. Data yang diambil menggunakan cara ukur berupa angket dengan alat ukur kuesioner, kemudian dilakukan pengolahan data melalui langkah editing, coding dan tabulating dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita mengenai diare memiliki pengetahuan yang kurang baik sebesar 45,16%. Hasil tentang sikap ibu yang memiliki balita mengenai diare memiliki sikap yang tidak mendukung atau negatif sebesar 54,83 % dan hasil tentang ekonomi ibu yang memiliki balita mengenai diare sebagian dari responden memiliki ekonomi yang rendah (

Kata kunci : Pengetahuan, sikap, ekonomi, ibu balita, diare

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian
E.Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Diare
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patogenesis
4. Patofisiologi
5. Jenis Diare
6. Klasifikasi Diare
7. Tanda dan gejala Diare
8. Komplikasi Diare
9. Penatalaksanaan Medis
10.Cara Pemberian Cairan dalam Terapi Dehidrasi
11.Pengobatan untuk Diare
12.Pencegahan Diare
B. Ibu Balita
1.Pengertian Ibu
2. Pengertian Balita
3. Pengertian Ibu Balita
C. Pengetahuan
1. Pengertian
2. Tingkat Pengetahuan
D. Sikap
1. Pengertian
2. Komponen Pokok Sikap
3. Tingkat Sikap
4. Teknik Penyusunan Skala Sikap
E. Ekonomi
1. Pengertian
2. Klasifikasi Tingkat Ekonomi Keluarga
F. Kerangka Teori
G. Kerangka Konsep
H. Variabel Penelitian
I. Definisi Operasional
BAB III METODA PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B.Subjek Penelitian
1.Populasi
2.Sampel
C.Lokasi dan Waktu Penelitian
D.Pengumpulan Data
1.Pengukuran Pengetahuan
2.Pengukuran Sikap
3.Penguuran Ekonomi
E.Langkah – langkah Pengumpulan data
1. Tahap Persiapan
2. Tahap pelaksanaan
F.Pengolahan dan Analisis Data
1.Metode Pengolahan Data
2.Teknik Analisis Data

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Banjar Sari
B. Keterbatasan Penelitian
C. Hasil Penelitian
D. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Pengetahuan, Sikap dan Ekonomi Ibu yang Memiliki Balita dengan Kejadian Diare

Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Pria Tentang MOP

Data berbagai survey menunjukan bahwa pravalensi pengguna kontrasepsi pria masih dibawah dua persen. Data peserta KB pria MOP untuk Kota Metro sampai dengan Bulan Desember 2009 adalah 72 akseptor, dan untuk Kecamatan Metro Barat hanya terdapat 12 akseptor yang terbagi pada empat kelurahan. Untuk Kelurahan Ganjar Asri hanya terdapat 4 orang akseptor KB Pria MOP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan akseptor KB pria mengenai MOP di Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro tahun 2010.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang ada di Kelurahan Ganjar Asri dengan kriteria sebagai peserta KB Aktif pada saat dilakukannya penelitian yang berjumlah 958 PUS dan pengambilan sampel dengan metode simple random sampling sebanyak 96 orang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket berupa kuisioner dan dianalisa menggunakan rumus persentase.

Hasil penelitian ini diperoleh distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang pengertian MOP secara umum dengan kategori yang tidak baik (53,12%), tentang pelaksanaan MOP dengan kategori yang tidak baik (51,04%), tentang keuntungan MOP dengan kategori yang tidak baik (54,17), dan tentang kerugian MOP juga dengan kategori yang tidak baik (58,33%).

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa gambaran pengetahuan akseptor KB pria tentang MOP secara umum adalah dengan pengetahuan yang tidak baik, sehingga dapat disarankan bagi petugas kesehatan untuk dapat lebih meningkatkan upaya promotif guna mensosialisasikan kontrasepsi MOP agar minat akseptro untuk menggunakannya dapat lebih meningkat.

Kata kunci : Pengetahuan – Kontrasepsi MOP

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Masalah dan Permasalahan
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.2 Keluarga Berencana
2.3 Akseptor KB
2.4 Vasektomi
2.5 Kerangka Teori

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Definisi Operasi Operasional
BAB IV PETODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
4.2 Subjek Penelitian
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.4 Pengolahan Data
4.5 Analisis Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Peneltian
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
5.1.2 Pengolahan Data
5.2 Pembahasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran

Baca Selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Pria Tentang MOP

Penyebab Status Gizi Kurang Pada Ibu Hamil

Status gizi mempunyai hubungan yang erat dengan akibat persalinan yaitu perdarahan pada saat persalinan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan lain-lain, dengan kata lain semakin tinggi status gizi pada seorang ibu maka akan menurunkan resiko terjadinya perdarahan pada saat persalinan dan menurunkan resiko BBLR. Status gizi sering disertai anemia dan jelas keduanya membawa resiko kematian ibu. Status gizi hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Sedangkan untuk data dari BP PT GGP Terbanggi Besar terdapat 37 orang (17,7%) yang mengalami KEK. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab status gizi kurang di BP PT GGP Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010.

Desain penelitian ini bersifat deskritif yang bertujuan untuk mengetahui penyebab status gizi kurang di BP PT GGP Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010. Populasi dalam penelitian adalah ibu hamil dengan status gizi kurang di BP PT GGP Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010, dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat.

Hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden di BP PT GGP Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010 dalam kategori cukup (54,1%), Asupan nutrisi responden di BP PT GGP Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010 dalam kategori baik (64,9%) dan keadaan sosial ekonomi responden di BP PT GGP Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010 dalam kategori menengah atas (67,6%)

Saran yang diberikan peneliti adalah hasil penelitian diharapkan menjadi bahan masukan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang status gizi bagi masyarakat khususnya ibu hamil.

Kata Kunci: Pengetahuan, asupan nutrisi, keadaan sosial ekonomi

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.2 Gizi Ibu Hamil
2.2.1 Kekurangan Gizi
2.2.2 Menu Makanan Ibu Hamil yang Ideal
2.2.3 Penilaian Status Gizi Antropometri
2.2.4 Pemeriksaan Waktu Hamil
2.2.5 Penyebab Status Gizi Kurang Pada Ibu Hamil
2.3 Kerangka Teori

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Hipotesis
3.3 Definisi Operasional

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
4.2 Populasi dan Sampel
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.4 Alat Ukur dan Pengukuran
4.4.1 Pengetahuan
4.4.2 Asupan Nutrisi
4.4.3 Variabel Sosial ekonomi
4.4.4 Variabel Status Gizi
4.5 Pengumpulan Data
4.6 Pengolahan Data
4.7 dan Analisa Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Pengetahuan ibu hamil yang mengalami gizi kurang
5.2.2 Asupan nutrisi pada ibu hamil yang mengalami gizi
kurang pada ibu hamil
5.2.3 Keadaan sosial ekonomi pada ibu hamil yang
mengalami gizi kurang
5.3 Pembahasan
5.3.1 Pengetahuan ibu hamil yang mengalami gizi kurang
5.3.2 Asupan nutrisi pada ibu hamil yang mengalami gizi
kurang pada ibu hamil
5.3.3 Keadaan sosial ekonomi pada ibu hamil yang
mengalami gizi kurang

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran

Baca Selengkapnya - Penyebab Status Gizi Kurang Pada Ibu Hamil

Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 Bulan Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI

Pemberian MPASI banyak sekali pengaruhnya, hal yang mempengaruhi pemberian MPASI antara lain keaktifan orang tua, gizi, dan keadaan ekonomi sosial keluarga. Namun demikian, konsumsi pangan keluarga dapat berpengaruh terhadap status gizi keluarga yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap status gizi bayi, karena bayi juga bagian dari kehidupan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan tentang pemberian Makanan Pendamping ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Dalam Bandar Lampung tahun 2010.

Desain penelitian ini bersifat deskritif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan tentang pemberian makanan pendamping ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Dalam Bandar Lampung Tahun 2010. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Dalam Bandar Lampung.berjumlah 230 orang, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik simple random sampling yang berjumlah 70 orang.

Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu tentang pengertian makanan pendamping ASI termasuk dalam kategori cukup (38,6%), pengetahuan ibu tentang tujuan makanan pendamping ASI termasuk dalam kategori baik (41,4%), pengetahuan ibu tentang kerugian makanan pendamping ASI termasuk dalam kategori cukup (42,9%) dan pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan tentang cara pemberian makanan pendamping ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Dalam Bandar Lampung tahun 2010 termasuk dalam kategori baik (65,7%)

Saran yang diberikan peneliti adalah adanya kebijakan dari Dinas Kesehatan kepada Puskemas agar lebih ditingkatkan lagi penyuluhan pada masyarakat tentang MPASI di masa yang akan datang, lebih diperbanyak literatur di perpustakaan khususnya tentang MPASI dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan variabel dan tempat yang berbeda.

DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Perumusan Masalah
1.3.1 Masalah
1.3.2 Permasalahan
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
1.4.2 Tujuan Khusus
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MPASI
2.1.1 Pengertian MPASI
2.1.2 Komposisi MPASI
2.1.3 Kerugian MPASI
2.1.4 Cara Pemberian MPASI
2.1.5 Penyebab Pemberian MPASI
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Pengukuran Pengetahuan
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
2.3 Kerangka Teori

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Pertanyaan Penelitian
3.3 Variabel dan Definisi Operasional

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
4.2 Subjek Penelitian
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
4.2.3 Besar Sampel
4.2.4 Teknik Sampling
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.4 Pengumpulan Data
4.5 Alat Ukur dan Pengukuran
4.6 Pengolahan Data
4.7 Analisa Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
5.2 Visi dan Misi Puskesmas Way Kandis
5.3 Hasil Penelitian
5.4 Pembahasan
5.4.1 Pengertian MPASI
5.4.2 Tujuan Pemberian MPASI
5.4.3 Kerugian MPASI
5.4.4 Cara Pemberian MPASI

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran

Baca Selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 Bulan Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI

10 Jurus Menaklukan Pria di Atas Ranjang

Banyak cara sebenarnya untuk menaklukan pasangan kita dalam berhubungan seks. Terkadang tidak selamanya dengan sentuhan langsung atau perbuatan raba meraba. Tapi bisa juga dengan dorongan semangat dalam bentuk kata-kata liar, yang dapat menimbulkan imajinasi atau fantasi liar. Atau dalam bentuk sanjungan yang biasanya akan merangsang gairah pasangan kita. Coba juga berikan kejutan, karena pria biasanya cenderung sangat menyukai kejutan spontanitas dari pasangannya. Anyway.... apapun bentuknya tidak ada salahnya untuk menyimak langkah-langkah di bawah ini, sebagai pedoman untuk lebih mengenal pasangan masing-masing dalam melakukan hubungan.
  1. Pakar seksualitas menemukan sejumlah teknik yang perlu diketahui oleh wanita untuk memuaskan pasangan prianya dalam berhubungan seks. Beberapa di antaranya dengan cara yang tidak terpikirkan sebelumnya seperti dengan memainkan jari-jari kakinya atau dengan kata sanjungan.
  2. Memberi dorongan semangat dengan kata-kata. Untuk itu wanita tidak perlu merasa malu atau ragu menggunakan kata-kata liar sehingga pria pasangannya pun dapat membayangkan "keliaran" pasangannya dalam fantasi seksual.
  3. Cetuskan kata-kata yang menyanjung. Kebanyakan pria akan "bekerja" lebih baik saat egonya terangkat. Pria juga senang bila wanita menyanjung kelelakiannya. Misalnya terangsang dengan bidangnya dada atau kekekaran tubuhnya. Karena itu katakanlah tanpa ragu segala sanjungan pada pria pasangan anda, karena itu akan menjadi pembakar gairahnya.
  4. Semakin lama seorang pria dirangsang maka akan semakin tinggi tingkat orgasmenya. Agar bisa mencapai tingkat setinggi mungkin, pertahankan masa pemanasan selama mungkin. Bila perlu, jangan beri kesempatan pria pasangan anda untuk buru-buru melakukan penetrasi. Mengulur-ulur waktu dalam hal ini justru sangat baik bagi kedua pihak.
  5. Lakukan persetubuhan dengan posisi yang bisa membuat bagian pinggul bisa lebih tinggi. Posisi ini bisa memberikan keuntungan bagi pria karena tidak harus banyak memberikan topangan bagi dirinya sendiri. Hal lain, posisi yang sama akan membuat lengannya bebas untuk memberikan belaian atau rangsangan pada bagian tubuh pasangan wanitanya.
  6. Wanita perlu menyakinkan bahwa dirinya adalah "dewi seks" bagi pasangannya. Bila ada keyakinan tersebut, wanita juga akan dapat menikmati "keliaran" pasangannya dan bersiaplah mendapatkan teknik-teknik liar yang muncul dari fantasinya..
  7. Wanita memiliki potensi untuk mengendalikan setiap "sel" tubuh pasangan prianya hanya melalui kepiawaian permainan tangannya. Karenanya tanyakan pada pria pasangan anda bagian tubuh mana yang disukainya untuk di sentuh dan dirangsang. Setelah mengetahuinya jangan segan-segan untuk terus "berlatih" melakukan sentuhan erotis sampai pria pasangan anda merasakan sentuhan paling favorit yang disukainya.
  8. Bila ingin melakukan stimuli oral, ada sejumlah cara yang bisa meningkatkan jenjang kenikmatan pria. salah satu cara adalah dengan coba sambil mengumur air hangat dan air dingin, atau setelah mengunyah pepermint. dan bila ingin lebih, bisa juga dicoba dengan sambil menggumamkan sesuatu.
  9. Memberikan kenikmatan dan stimulasi pada jari-jari kaki juga ada baiknya dilakukan sebelum meningkat pada rangsangan oral. Secara lembut dan perlahan menghisap jari kaki sambil memberi tatapan lurus ke arah mata akan memberikan sensasi luar biasa bagi pria. Itu karena dalam struktur anatomi jari-jari kaki di dalamnya mengandung syaraf-syaraf yang berujung pada indera perasa. Dengan dikombinasikan tatapan mata yang merupakan penampilan visual tersebut, pria akan terasa langsung "mengorbit", bahkan mungkin sebelum si wanita memulainya.
  10. Terakhir berikan kejutan. Pria biasanya cenderung sebagai "makhluk kebiasaan", itu yang membuatnya menjadi pelaku rutinitas. Diatas tempat tidur, pria seperti ini, dan itu kebanyakan, hanya melakukan trik-trik seksual yang itu-itu saja. Namun pada titik ini wanita dapat merasukinya. Berikan rayuan pada saat-saat yang tidak biasa atau diduganya. Lancarkan rayuan dan ajaklah ke tempat tidur saat dia tengah menonton TV, misalnya
Baca Selengkapnya - 10 Jurus Menaklukan Pria di Atas Ranjang

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber