Cari Blog Ini

KISTA OVARIUMKista Ovarium Apakah kista ovarium itu? Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja da

Kista Ovarium

Apakah kista ovarium itu?
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Gejala-gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:
  • Perut terasa penuh, berat, kembung
  • Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
  • Haid tidak teratur
  • Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
  • Nyeri sanggama
  • Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:

  • Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
  • Nyeri bersamaan dengan demam
  • Rasa ingin muntah.


Jenis-jenis kista ovarium

  1. Kista fungsional
    Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
    • Kista folikular
      Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.
      Kista Ovarium - Bunda Labibahs Kista  Ovarium - Bunda Labibahs
    • Kista korpus luteum
      Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

    Kista Ovarium - Bunda Labibahs

  2. Kista dermoid
    Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
  3. Kista endometriosis
    Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
    Kista Ovarium - Bunda Labibahs
  4. Kistadenoma
    Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
    Kista Ovarium - Bunda Labibahs Kista  Ovarium - Bunda Labibahs
  5. Polikistik ovarium
    Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.

Pemeriksaan dan diagnosis
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:

  1. Ultrasonografi (USG)
    Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
  2. Laparoskopi

Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
Penyulit (komplikasi)
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter. Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:

  1. Pendekatan “wait and see”
    Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
  2. Pil kontrasepsi
    Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.
  3. Pembedahan
    Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker, dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.


Pertanyaan-jawaban

  1. Apa penyakit kista ini hanya menyerang kaum wanita saja?
    Kalau kista indung telur memang hanya menyerang wanita saja karena pria tidak mempunyai indung telur, tetapi kista bisa dikulit atau dimana saja dan itu dokter kulit yang akan menanganinya.
  2. Apa penyebab penyakit ini?
    Penyebabnya sangat beragam. Bisa saja dari sejak kecil/lahir sudah berbakat ke arah penyakit ini, misal ada yang berisi rambut, kuku, lemak atau yang lain, kista ini disebut kista dermoid dan sudah dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Ada yang kemudian tumbuh belakangan seperti kista endometriosis yang merupakan gangguan hormonal dan gangguan kekebalan tubuh. Ada juga yang berisi nanah disebut kista abses disebabkan karena radang atau infeksi. Bisa juga karena perubahan sel tubuh, isinya seperti ingus atau cairan bening disebut kista mesinosum atau serosum. Jadi penyebabnya banyak sekali.
  3. Secara lebih spesifik mengenai penyebab penyakit ini, apa mungkin dapat karena makanan?
    Untuk kista endometriosis bisa terpengaruh oleh pola makan, kalau makan banyak lemak yang susah dipecah oleh tubuh dapat berlanjut dengan gangguan hormon sehingga menimbulkan kista endometriosis. Atau pola makan yang tidak teratur atau sering jajan bisa juga menimbulkan kista endometriosis.
  4. Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini?
    Tidak ada batasan, begitu bayi lahir sampai umur tua setiap saat bisa terkena kista, tergantung jenisnya. Semakin dini terkenanya makin besar kemungkinan menjadi ganas.
  5. Apa tanda-tanda kista bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja tanda-tanda awalnya?
    Gejala-gejala awalnya sangat beragam. Untuk kista endometriosis gejalanya nyeri haid, nyeri buang air besar, dan bila sudah menikah nyeri saat berhubungan. Untuk kista yang lain gejalanya seperti rasa penuh diperut, kembung, susah buang air besar, rasa mual, sering buang angin. Kalau kista sudah membesar, perut juga membesar seperti wanita hamil berisi cairan di rongga perut. Kalau kista masih kecil, agak susah diraba/terlihat dari luar maka perlu alat bantu seperti dengan USG.
  6. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?
    Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan ini biasanya hasilnya kurang memuaskan.
  7. Jenis kista yang mana yang paling berbahaya?
    Berbahaya kalau kista menjadi ganas, kalau tidak menjadi ganas tidak berbahaya. Selama kondisi jinak tidak perlu takut karena bisa diobati secara operasi atau dengan obat-obatan. Kalau kista menjadi ganas, penanganannya lebih radikal dengan kistanya harus diangkat dan diberi obat-obat anti kanker.
  8. Apakah kista bisa membuat susah hamil, berapa persenkah kemungkinan bisa hamil? Bila bisa hamil bagaimana pengaruhnya pada kesehatan ibu dan janin?
    • Tergantung jenisnya dan apa indung telurnya terkena dua-duanya atau tidak, kalau hanya satu indung telur yang terkena kista dan satu lagi tidak maka selalu ada kemungkinan untuk bisa hamil. Dan kista tidak selalu otomatis mengganggu kehamilan tergantung jenis dan besarnya. Kista tidak selalu membesar selama hamil, ada jenis kista yang bisa membesar selama hamil dan ada yang tidak ikut membesar selama hamil namanya kista endometriosis, malahan kista ini statis (berhenti tumbuh) bila sedang hamil. Ada jenis lain yaitu mesinosum (serosum) ikut membesar pada masa hamil, ini kadang-kadang membuat keguguran karena besarnya kista mengganggu kehamilan.
    • Faktor kesehatan ibu dan janin tidak akan terganggu kecuali kistanya jenis ganas.
  9. Apa ada faktor turunan yang berpengaruh pada penyakit ini?
    Secara langsung tidak, tetapi ada yang dikenal sebagai faktor familiar, artinya dalam satu keluarga ada kecenderungan untuk bisa terkena pada beberapa orang, contohnya pada jenis kista endometriosis yang dapat disebabkan pola hidup/pola makan, misal sejak kecil sampai dewasa ada jenis makanan tertentu (X) yang dimakan sekeluarga setiap hari, bila ada 3 orang wanita dalam keluarga itu maka kemungkinan 2 orang dari wanita itu terkena penyakit yang sama.
  10. Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini?
    Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, juga makan sayuran berserat terutama yang berwarna hijau karena mengandung zat antioksidan yang memudahkan membuang racun dari tubuh, dan juga perlu lemak dan protein karena protein untuk membentuk daya tahan tubuh yang tinggi.
  11. Apakah penyakit ini bisa dihambat pertumbuhan/ perkembangannya berkaitan dengan faktor psikologis misal stres, depresi, atau yang lain, dan apa bisa membuat penyakit ini cepat tumbuh berkembang?
    Secara teoritis bisa, terutama yang perkembangannya tergantung pada hormonal seperti endometriosis dan kista polikistik. Memang tergantung dari pola hormon di tubuh kita dan pola hormon sangat dipengaruhi oleh stres pada wanita karena pusat kendali hormon ada di otak, kalau stres mudah terganggu/tidak seimbang sehingga mudah merangsang tumbuhnya kista, dan bisa dicegah kalau kita tetap tenang.

Kepustakaan:

  • www.mayoclinic.com
  • womenshealth.about.com

  • Baca Selengkapnya - KISTA OVARIUMKista Ovarium Apakah kista ovarium itu? Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja da

    KLIMAKTERIUM

    A. Pengertian

    Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.

    Masa-masa klimakterium :

    1. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
    2. Menopause adalah henti haid seorang wanita.
    3. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause.

    B. Etiologi

    Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan balik pada hipofise.

    A. Patofisiologi

    Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus – hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.

    B. Manifestasi Klinik

    1. Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan hipermenore.
    2. Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari atrofi, gangguan usus ( meteorismus ).
    3. Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.
    4. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi, afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.

    C. Diagnosis

    1. Umur dan gejala-gejala yang timbul.
    2. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ).
    3. Kalsium, kolesterol.
    4. Foto tulang lumbal I.
    5. Sitologi ( Pap Smear ).
    6. Biopsi endometrium.

    D. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus mencakup hal-hal yang penting seperti :

    1. Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau lebih. Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan postur, pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis.
    2. Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat.
    3. Mulut, gigi dan gusi.
    4. Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause.
    5. Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura.

    E. Penatalaksanaan

    1. Sedatif, psikofarma.

    2. Psikoterapi.

    3. Balneoterapi ( diet ).

    4. Hormonal. Sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen.

    Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai :

    1. Tekanan darah tidak boleh tinggi.

    2. Pemeriksaan sitologi uji Pap normal.

    3. Besar uretus normal ( tidak ada mioma uerus ).

    4. Tidak ada varises di ekstremitas bawah.

    5. Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas.

    6. Kelenjar tiroid normal.

    7. Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati.

    8. Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes militus perlu dikonsulkan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam.

    Kontra Indikasi Pemberian Estrogen

    1. Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis.

    2. Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi.

    3. Riwayat ikterus dalam kehamilan.

    4. Kanker endometrium, kanker payudara, riwayat gangguan penglihatan, anemia berat.

    5. Varises berat, tromboflebitis.

    6. Penyakit ginjal.

    Persyaratan dalam Pemberian Estrogen

    1. Mulailah dengan menggunakan estrogen lemah ( estriol ) dan dengan dosis rendah yang efektif.

    2. Pemberian secara siklik.

    3. Diusahakan kombinasi degan progesteron ( bila digunakan estrogen lain seperti etinil estradiol maupun estrogen konjugasi ).

    4. Perlu pengawasan ketat ( setiap 6-12 bulan ).

    5. Bila terjadi perdarahan atipik perlu dilakukan kuretase.

    6. Keluhan nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetesmelitus, terlebih dahulu konsul ke bagian penyakit dalam.

    Yang perlu diketahui

    1. Tidak semua keluhan dapat dihilangkan dengan pemberian estrogen.

    2. Pelajari faktor-faktor yang menimbulkan keluhan ( faktor psikis, sosial budaya, atau hanya memang terdapat kekurangan estrogen ).

    3. Atasi keluhan emosi dan faktor penyebab.

    Efek samping pemberian estrogen :

    1. Perdarahan bercak.

    2. Perdarahan banyak ( atipik ).

    Baca Selengkapnya - KLIMAKTERIUM

    Menopause

    Menopause adalah haid terakhir pada wanita, yang juga sering diartikan sebagai berakhirnya fungsi reproduksi seorang wanita. Oleh karena itu, tidak jarang seorang wanita takut menghadapi saat menopausenya. Kehidupan menjelang dan setelah menopause inilah yang sering disebut sebagai ‘masa senja’ atau masa klimakterium.

    Istilah menopause seringkali disalah-artikan dengan klimakterium.

    1. Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan sampai masa non-reproduktif.
    2. Masa klimakterium meliputi pramenopause, menopause, dan pascamenopause. Pada wanita terjadi antara umur 40-65 tahun.
    3. Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang terjadi pada wanita umur kurang dari 40 tahun.
    4. Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan klimakterik sudah mulai timbul, hormon estrogen masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan terjadi perdarahan tak teratur.
    5. Menopause adalah henti haid yang terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan hormon estrogen tidak dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik waktu dalam masa tersebut. Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun.
    6. Pascamenopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause, dijumpai hiper-gonadotropin (FSH dan LH), dan kadang-kadang hipertiroid.
    7. Sindrom klimakterik klinis adalah keluhan-keluhan yang timbul pada masa pramenopause, menopause, dan pascamenopause.
    8. Sindrom klimakterik endokrinologis adalah penurunan kadar estrogen, peningkatan kadar gonadotropin (FSH dan LH). Disebut juga sebagai sindrom defisiensi estrogen.

    Beberapa penulis menyatakan bahwa masa klimakterik adalah masa penyesuaian dari seorang wanita terhadap menurunnya produksi hormon-hormon yang dihasilkan ovarium dan dampaknya terhadap poros hipotalamus-hipofisis dan organ sasaran. Sudah lama diketahui bahwa hampir semua wanita menopause hidup dalam keadaan defisiensi estrogen. Kekurangan hormon ini menyebabkan menurunnya fungsi organ tubuh yang bergantung pada estrogen, seperti ovarium, uterus (rahim) dan endometrium. Kekuatan serta kelenturan vagina dan jaringan vulva menurun, dan akhirnya semua jaringan yang bergantung pada estrogen akan mengalami atrofi (mengkerut). Cepat atau lambat gangguan akibat kekurangan estrogen pasti akan muncul, yaitu berupa peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, pengurangan jaringan tulang yang menjurus ke osteroporosis, gangguan psikis, kelelahan dan depresi. Keluhan-keluhan ini perlu dikenal agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

    Sebagian pakar kesehatan berpendapat bahwa menopause merupakan peristiwa alamiah dan bukan diakibatkan oleh penyakit khusus (penyakit defisiensi hormon), sehingga tidak memerlukan pengobatan tetapi hanya membutuhkan pengertian dari keluarga, lingkungan dan dirinya sendiri. Namun banyak pula yang menganggap proses ini sebagai kelainan yang memerlukan pengobatan tersendiri.

    Agar kehidupan usia senja ini berlangsung dalam kepuasan dan kebahagiaan, maka setiap wanita perlu mengadakan persiapan untuk menghadapinya. Salah satu persiapan yang penting adalah mengetahui organ tubuh kita sendiri dan fungsinya, serta mengenal bagaimanakah sebenarnya kejadian masa klimakterik itu.

    Baca Selengkapnya - Menopause

    KETIKA MENSTRUASI BERKEPANJANGAN

    ada saatnya menstruasi tak lagi kompromi
    Betapa gelisahnya ketika seorang wanita mengalami menstruasi tidak seperti biasanya. Bayangkan, ketika darah haid menetes (mengalir) melebihi bilangan minggu, bahkan lebih sebulan. Bagaimana kegundahannya ? Tanyakan rasanya …

    Kata kunci:
    Menometrorrhagia, menorrhagia, metrorrhagia, Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB).
    Kode ICD.10 (International Statistical Classification of Diseases):
    N92: Menstruasi berlebihan dalam jumlah banyak, berulang dan tidak teratur. Tidak termasuk: postmenopausal bleeding (N.95.0)
    Varian: N.92.0-N.92.6 . Sila lihat kodenya di sini.

    Seorang gadis SMU didampingi ibundanya, tertunduk malu ketika menceritakan bahwa menstruasinya berlangsung hampir 3 minggu. Tidak seperti biasa, yang rata-rata berlangsung sekitar 5-7 hari. Sebelumnya, si gadis mulai gelisah saat menstruasi tidak berhenti hingga menginjak minggu kedua. Curhat kepada teman sebaya tidak melegakan lantaran sama-sama tidak mengerti seluk beluk menstruasi. Seperti biasa, beragam anjuran diterima si gadis sebagai “usaha� menghentikan menstruasi yang kali ini tak mau kompromi.

    Wanita muda kinyis-kinyis berusia sekitar 25 tahun mengeluh:
    Menstruasi saya sudah 3 minggu lebih, hampir sebulan. Selama itu tidak berhubungan ( dengan suami, sampai-sampai tidak sholat :( (. Kami belum punya anak. Apakah ada kelainan kandungan misalnya tumor ? Apakah kandungan turun ? Apakah bisa punya anak ?

    Jawaban singkat:
    1. Belum tentu (sebagian besar tidak), sebaiknya tetap periksa.
    2. Tidak. Kandungan tidak turun. Turun kemana ?
    3. Bisa, jika keduanya subur dan atas ijin Tuhan YME

    Ibu muda menggendong bayi masuk ruang praktek, lalu berujar:
    Saya mengalami menstruasi 19 hari, kadang sedikit kadang banyak. Sebelumnya tidak pernah mengalami seperti ini. Sudah ke spesialis kandungan dan periksa USG (ultrasonografi), bilang dokter kandungan tidak ada kelainan. Waktu saya tanya, katanya gangguan keseimbangan …*lupa*. Dan saat saya tanya lagi apakah ada hubungannya dengan spiral, dokter kandungan mengatakan mungkin iya mungkin tidak. Kalau setelah minum obat masih perdarahan, rencananya kuret. Yang benar yang mana?

    Jawaban singkat:
    Benar semua. Memang demikianlah urutannya.

    Seorang ibu berusia sekitar 55 tahun panik ketika menstruasi berkepanjangan hampir 6 minggu (wuih, 1,5 bulan) :( ( dan beliau mengatakan bahwa sebelumnya menstruasi tidak teratur, sedikit dan singkat.
    Setelah pengobatan masih perdarahan, dilakukan kuret oleh dokter spesialis kandungan sampai 2 kali. Kuret pertama menunjukkan hasil pemeriksaan patologi anatomi (pemeriksan mikroskopis) tidak didapatkan tanda-tanda keganasan. Ketika masih perdarahan, dilanjutkan dengan kuret kedua.
    Alhamdulillah, perdarahan berhenti.

    Empat contoh kasus di atas menunjukkan bahwa menstruasi berkepanjangan bisa menimpa wanita mulai remaja (sudah menstruasi) hingga pre-menopause (menjelang berakhirnya masa menstruasi).
    Sekitar 20% bisa dialami oleh wanita remaja dan wanita muda, sedangkan 40% pada wanita paruh baya (usia lebih 40 tahun) *by Alien*
    Obesitas (terlalu gemuk), pekerjaan berat dan stress diduga ikut berperan terjadinya menometrorrhagia (menstruasi berkepanjangan)

    Gambaran Umum.
    Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB) adalah penyebab tersering terjadinya perdarahan rahim abnormal pada wanita di usia reproduksi. Diagnosa Dysfunctional Uterine Bleeding dapat ditegakkan bila tidak ditemukan kelainan organ.

    PENGERTIAN

    Dysfunctional uterine bleeding (DUP) atau perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (otak-indung telur-rahim), tanpa kelainan organ.

    SIKLUS NORMAL
    Siklus menstruasi normal terjadi setiap 21-35 hari dan berlangsung sekitar 2-7 hari.
    Pada saat menstruasi, jumlah darah yang hilang diperkirakan 35-150 ml, biasanya berjumlah banyak hingga hari kedua dan selanjutnya berkurang sampai menstruasi berakhir. *Nedra Dodds, MD, 2006*

    BAGAIMANA TERJADINYA ?
    Secara garis besar, kondisi di atas dapat terjadi pada siklus ovulasi (pengeluaran sel telur/ovum dari indung telur), tanpa ovulasi maupun keadaan lain, misalnya pada wanita premenopause (folikel persisten).
    Sekitar 90% perdarahan uterus difungsional (perdarahan rahim) terjadi tanpa ovulasi (anovulation) dan 10% terjadi dalam siklus ovulasi.

    Pada siklus ovulasi.
    Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun bersamaan dengan waktu menstruasi. Perdarahan ini terjadi karena rendahnya kadar hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk.

    Pada siklus tanpa ovulasi (anovulation)
    Perdarahan rahim yang sering terjadi pada masa pre-menopause dan masa reproduksi. Hal ini karena tidak terjadi ovulasi, sehingga kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah. Akibatnya dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai. Nah, kondisi inilah penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh. Di lain pihak, perdarahan tidak terjadi bersamaan. Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. Jadilah perdarahan rahim berkepanjangan.

    G E J A L A
    Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. Jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang.
    Kejadian tersering pada menarche (atau menarke: masa awal seorang wanita mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause.

    FAKTOR PENYEBAB
    Hingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB) belum diketahui secara pasti. Beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim disfungsional, antara lain:

    • Kegemukan (obesitas)
    • Faktor kejiwaan
    • Alat kontrasepsi hormonal
    • Alat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine devices)
    • Beberapa penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim (DUB), misalnya: trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan darah), Kencing Manis (diabetus mellitus), dan lain-lain
    • Walaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena: tumor organ reproduksi, kista ovarium (polycystic ovary disease), infeksi vagina, dan lain-lain.

    D I A G N O S A
    Untuk menegakkan diagnosa, langkah-langkahnya dalah sebagi berikut:

    Wawancara atau anamnesa (sudah dibahas, masih ingat kan?).
    Wawancara harus cermat nih. Pertanyaan yang perlu diajukan: kapan usia mulai menstruasi (menarche), siklus setelah mengalami menstruasi, jumlah dan lamanya menstruasi, dan … maaf, sambil menilai status emosinya. oleh karena itu, bagi wanita yang mengalaminya dianjurkan untuk menceritakan apa adanya. Wis to, jangan malu-malu.

    Pemeriksaan (masih ingat juga kan, jenis-jenis pemeriksaan?) *kayak ujian aja* )

    • Pemeriksaan umum. Ditujukan untuk mengetahui berbagai kemungkinan penyebab terjadinya perdarahan rahim.
    • Pemeriksaan organ reproduksi (ginekologis)

    Pada pemeriksaan khusus ini, ditujukan untuk:

    • Menyingkirkan kemungkinan kelainan organ sebagai penyebab perdarahan abnormal, misalnya: perlukaan, polip leher rahim, infeksi, abortus, tumor, dan lain-lain.
    • Menegakkan diagnosa dengan kuret (gadis TIDAK lho)

    P E N G O B A T A N
    Setelah menegakkan diagnosa (diagnosis?, mohon koreksi) dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan kelainan organ, teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:

    1. Menghentikan perdarahan.
    2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
    3. Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%.

    Menghentikan perdarahan.
    Langkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut:

    Kuret (curettage).
    Hanya untuk wanita yang sudah menikah. Tidak bagi gadis dan tidak bagi wanita menikah tapi “belum sempat dicicipi�. *halah, mesum* (begini lho, misalnya sudah dijadwalkan menikah, ndilalah sebelum menikah koq ya datang menstruasi dan berkepanjangan. Apa ya rela dikerok pakai sendok istimewa eh kuret ding)

    O b a t (medikamentosa)
    1. Golongan estrogen.
    Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol valerat (nama generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja liver dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan darah. Jenis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi liver.

    Dosis dan cara pemberian:

    • Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 2,5 mg diminum selama 7-10 hari.
    • Benzoas estradiol: 20 mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong)
    • Jika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS (opname), dan diberikan Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 25 mg secara intravenus (suntikan lewat selang infus) perlahan-lahan (10-15 menit), dapat diulang tiap 3-4 jam. Tidak boleh lebih 4 kali sehari.

    2. Obat Kombinasi
    Obat golongan ini diberikan secara bertahap bila perdarahannya banyak, yakni 4×1 tablet selama 7-10 hari, kemudian dilanjutkan dengan dosis 1×1 tablet selama 3 hingga 6 siklus. *wuih, lamanya*

    3. Golongan progesteron
    Obat untuk jenis ini, antara lain:

    • Medroksi progesteron asetat (MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7-10 hari.
    • Norethisteron: 3×1 tablet, diminum selama 7-10 hari.

    Mengatur menstruasi agar kembali normal
    Setelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian:
    Golongan progesteron: 2×1 tablet diminum selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15 menstruasi.

    Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr%.
    Yang ini, mau tidak mau nginap di Rumah Sakit atau klinik. Oya, hampir ketinggalan, sekedar diketahui, sekantong darah (250 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin (Hb) 0,75 gr%. Ini berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi 10 gr% maka kira-kira perlu sekitar 4 kantong darah.

    PRAKIRAAN HASIL PENGOBATAN (Prognosis)
    Hasil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit (patofisiologi)

    • Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 %.
    • Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil baik, or sukses.

    Istilah seputar perdarahan abnormal
    Beberapa istilah penting terkait Perdarahan abnormal rahim, antara lain:

    • Menorrhagi: perdarahan rahim lebih 7 hari atau jumlah perdarahan yang berlebihan (lebih dari 80 ml per hari)
    • Metrorrhagia: perdarahan rahim (biasanya dalam jumlah normal) yang terjadi dengan interval waktu tidak teratur atau lebih panjang.
    • Menometrorrhagia: perdarahan rahim yang berlebihan dalam jumlah dan lamanya perdarahan, dapat terjadi dalam periode menstruasi maupun di antara periode menstruasi.
    • Intermenstrual bleeding (spotting): perdarahan rahim yang bervariasi dalam hal jumlahnya (biasanya sedikit) pada periode menstruasi.
    • Polymenorrhea: menstruasi yang terjadi dengan interval kurang dari 21 hari.
    • Olygomenorrhea: menstruasi yang terjadi dengan interval antara 35 hari hingga 6 bulan.
    • Estrogen: hormon reproduksi wanita, yang selama siklus menstruasi menghasilkan lingkungan yang sesuai untuk fertilisasi, implantasi dan pemberian zat makanan pada permulaan embrio.
    • Progesteron: hormon yang berfungsi mempersiapkan rahim untuk menerima dan mengembangkan sel telur.

    PERMASALAHAN
    Mengingat perdarahan rahim bagi wanita muslim berkaitan erat dengan masalah peribadatan, khususnya dalam hal fiqih (hukum), maka perlu keterlibatan berbagai pihak terutama kalangan medis dan ahli fiqih untuk membahasnya.
    Perlu diingat bahwa pembahasan fiqih akan memunculkan khilafiyah (perbedaan pendapat), terkait soal waktu suci. Maksudnya, “waktu� (kapan sih?) seorang wanita dengan perdarahan rahim sudah dianggap wajib melaksanakan ibadah kendati yang bersangkutan masih mengalami perdarahan.
    Sengaja penulis mengangkat masalah ini agar kita dapat saling memahami jika terjadi perbedaan soal masa suci (waktu mandi wajib). Bukankah hal ini adakalanya ditanyakan pasien ? Monggo dibahas.
    Bagaimana soal berhubungan intim ? Silahkan dibahas juga ya …

    Kepada segenap pembaca wanita (pria juga), silahkan berbagi pengalaman dan pengetahuan. Monggo tanya jawab sendiri.
    Kepada mbak Mina, dr Lakshmi Nawasasi yang ahli bedah, drg Evy SpBM, mbak Dwi Susanti, mbak Graz, mbak Mei dan semua para blogger wanita dari kalangan kesehatan atau pemerhati kesehatan yang belum tersebut namanya, dimohon berbagi.
    Pria boleh juga lho, bebas aja koq.
    Penulis akan menyaksikan jalannya talkshow online diskusi sebagai peserta saja.

    Selamat berbagi, semoga bermanfaat.

    Bacaan:

    • Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab Ilmu Kebidanan dan Kandungan, RSUD dr. Soetomo, Surabaya
    • Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB), Nedra Dodds. MD, Emory Adventist Hospital, 2006

    Catatan penting:

    • Penulisan obat, dosis dan cara pemberian, dimaksudkan sebagai sharing informasi dan sedikit tambahan pengetahuan. Bukan untuk mengobati diri sendiri.
    • Jika mengalami masalah semacam ini (moga tidak), dianjurkan konsultasi dan memeriksakan diri kepada dokter setempat atau dokter ahli kandungan (jika ada)

    Sumber: http://cakmoki86.wordpress.com/

    Baca Selengkapnya - KETIKA MENSTRUASI BERKEPANJANGAN

    KEPUTIHAN

    Bagi kebanyakan kaum hawa, keputihan bagai momok yang sangat menakutkan.
    Ketika mengalaminya, mereka (para wanita) menjadi resah, risih, merasa bersalah, nggak pede dan perasaan gundah lainnya , tapi ada juga sih yang cuek. So diam-diam mereka mencari info, bisa dari majalah, tabloid, iklan, teman, tetangga, forum tanya jawab dunia maya dll.
    Mengapa tidak periksa or konsultasi ke dokter? Wah, banyak alasannya. Bilangnya malu.., atau..atau biaya dokter mahal..ssst yang ini banyak benarnya lho..hehehe. Anehnya, adakalanya tidak mau ke dokter karena takut biaya mahal, di sisi lain rela keliling kemana-mana walaupun pada akhirnya banyak keluar biaya. Mereka mengatakan, namanya juga usaha.
    Kalau boleh berprasangka nih wanita maunya bagaikan Madonna, singset, oke punya deh. Maunya itunya tuh rapet and kering seperti yang ditawarkan iklan. Lho ini maunya wanita apa maunya pria sih.
    Mau vagina kering ? Emangnya kripik..renyah dong D

    Apa itu Keputihan ?Apa bisa menyebabkan mandul, apa bisa menyebabkan kanker, apa bisa punya anak, apakah suami bisa puaas, puaasss.. apakahapakah?
    Itulah pertanyaan yang mungkin mengganjal di hati para wanita yang mengalaminya, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum.

    DEFINISI

    Keputihan, atau dalam istilah medisnya disebut Fluor albus (fluor=cairan kental, albus=putih) atau Leukorhoea, secara umum adalah:
    keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas atau perih, kadang berbau, atau malah tidak merasa apa-apa.
    Kondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal dalam vagina, dengan berbagai penyebab.

    GEJALA KEPUTIHAN

    Lazimnya pembahasan penyakit diawali dengan gambaran umum, definisi, perjalanan penyakit (patofisiologi), penyebab, gejala dan seterusnya.
    Kali ini penulis tidak mengikuti kelaziman di atas supaya pokok bahasan lebih mudah dimengerti.

    Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala Keputihan yang bukan penyakit (non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis)

    Gejala keputihan bukan karena penyakit:

    • Cairan dari vagina berwarna bening
    • Tidak berwarna, Tidak berbau, Tidak gatal
    • Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak

    Gejala keputihan karena penyakit:

    • Cairan dari vagina keruh dan kental
    • Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
    • Berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal
    • Jumlah cairan banyak

    Inga, inga keputihan tidak menyebabkan Kanker lho.
    Keputihan yang disebabkan penyakit dan dibiarkan tidak diobati sampai lama, adakalanya menyebabkan kemandulan karena penyebaran infeksi.
    Sedangkan keputihan yang bukan karena penyakit, tidak menyebabkan kemandulan.

    Apapun gejalanya, bila kita mengalaminya, kewaspadaan dini dengan cara bertanya kepada dokter, adalah tindakan yang bijaksana.

    PENYEBAB KEPUTIHAN

    Seperti halnya gejala keputihan, penyebab terjadinya Keputihan dapat disebabkan kondisi non patologis (bukan penyakit), dan kondisi patologis (karena penyakit)

    Penyebab Non Patologis (bukan penyakit):

    • Saat menjelang Menstruasi, atau setelah Menstruasi
    • Rangsangan Seksual, saat wanita hamil
    • Stress, baik fisik maupun psikologis

    Penyebab Patologis (karena penyakit):

    • Infeksi Jamur (kebanyakan jamur Candida albicans )
    • Infeksi bakteri (kuman E. coli, Sthaphilococcos )
    • Infeksi Parasit jenis Protozoa (umumnya Trichomonas vaginalis )
    • Penyebab lain bisa karena infeksi Gonorhoe (GO / Kencing nanah ), dan lain-lain, banyak deh. Bisa pula karena sakit yang lama, kurang gizi, anemia, dan faktor hyegiene (kebersihan).

    Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain:
    pemakaian tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang tak sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-lain.

    Kanker leher rahim juga dapat menyebabkan keputihan, tetapi bukan berarti keputihan menyebabkan kanker. Jangan dibalik ya )
    Perlu diingat lagi, bertanya kepada ahlinya adalah tindakan yang bijaksana.

    PENGOBATAN

    Pengobatan keputihan sudah barang tentu bergantung kepada penyebabnya.
    Untuk keputihan ringan, cukup dengan membersihkan dengan antiseptik vagina sesuai anjuran dokter anda.
    Sedangkan keputihan akibat infeksi, mutlak diperlukan anti infeksi. Pemilihan anti infeksi disesuaikan dengan jenis mikro-organismenya.
    Jika penyebabnya jamur, maka diberikan pengobatan anti jamur, jika karena bakteri diberikan antibiotik (sesuai jenis kuman), jika penyebabnya protozoa (Trichomonas vaginalis) diberikan obat anti parasit dan seterusnya.
    Perlu diingat, pemilihan obat-obat di atas seyogyanya berdasarkan jenis mikro-organisme penyebab keputihan. Caranya dengan memeriksa cairan vagina untuk mengetahui jenis mikro-organisme. Biayanya murah koq, sekitar 20 ribu doang. Murah kan, murah kan.
    Sedangkan pemeriksaan lebih spesifik dan akurat untuk keputihan karena kuman adalah test kepekaan kuman. Nah, dengan test kepekaan ini dapat ditentukan jenis antibiotikanya.

    Contoh:
    Test kepekaan antibiotika terhadap penyebab keputihan menunjukkan hasil sebagai berikut:

    • Eritromisin: 22 mm
    • Doksisiklin: 22 mm
    • Tiamfenikol: 20 mm
    • Siprofloksasin: 18 mm
    • Metronidazol: 18 mm

    Berdasarkan hasil test kepekaan tersebut maka obat pilihan yang diberikan adalah Eritromisin atau Doksisikllin.

    Jadi tidak lantas hantam kromo, misalnya semua penderita keputihan disikat pakai cyprofloxacin. Itu mah seperti nembak burung emprit pakai senapan otomatis, tret tret tet tet tet dor dor dor jelegur. Hah, koq kayak Rambo ya. Bayangkan, burung empritnya bisa diberangus, tetapi dahan, rating dan dedaunan di tempat si burung emprit hinggap tersebut juga rontok berguguran. Koq kasih contoh seekstrim gitu sih? Iya dong, namanya juga perumpamaan. Artinya kita harus paham bahwa memberikan obat itu perlu dipertimbangkan manfaat dan mudharatnya. Selain itu si dokter juga menjaga pasiennya agar tidak resisten di kemudian hari, tidak semata-mata mak nyus agar nampak ampuh dan sakti mandraguna. Supaya laris ? Ya kali, eh enggak ding D

    Gimana dengan air rebusan daun sirih ?
    Waduh, yang ini penulis tidak tahu apakah sudah ada penelitian yang akurat apa belum. Banyak tuh buku-buku tanaman obat dan tabloit wanita yang menyebutkan seperti itu. Kembali ke penyebab !!!

    Ada juga pasien yang ke praktek sudah diobati dengan beragam ramuan daun dan lain-lain, hasilnya beberapa minggu tetap keputihan. Setelah diperiksa cairan vagina ternyata penyebabnya kuman E. coli (kuman yang biasanya nongkrong di usus). Nah obatnya bukan rebusan kan.

    Ketika Keputihan, apa tindakan Anda ?

    • Berupaya mencari pengobatan yang tepat dan benar
    • Hindari memakai pakaian ketat dan jaga kebersihan
    • Untuk sementara menghindari hubungan badan dan ajak pasangan anda menjalani pemeriksaan bersama
    • Tidak mengobati diri sendiri karena kesalahan obat dapat memperberat infeksi
    • Pemakaian obat antibiotika, hanya atas anjuran dokter.
    • Hindari gonta ganti pasangan

    PENCEGAHAN

    Bagaimana mencegah Keputihan ?
    Di atas sudah disinggung, silahkan simak lagi yang berikut ini:

    • Jaga Kebersihan Vagina (bersihkan dengan air bersih, sedangkan pemakaian cairan antiseptik hanya atas saran dokter)
    • Hindari celana dalam ketat apalagi yang berbahan nylon, sebaiknya pakai bahan katun dan jangan lupa ganti setiap hari (hihihi apa ada yang ganti seminggu dua kali ya) D
    • Membasuh atau membilas vagina dari depan ke belakang
    • Menghindari duduk di toilet umum (kecuali terpaksa, setelahnya bilas dengan air bersih .sampai bersih sih sih)
    • Ganti pembalut (di kala menstruasi) tepat waktu, dll.

    Guyonan

    Omong-omong soal cara cebok.
    Di berbagai kesempatan presentasi reproduksi untuk kalangan wanita adakalnya penulis menyelipkan guyonan tebak-tebakan sebagi berikut:

    Ibu-ibu, saudari-saudari, mbak-mbak, adik-adik, coba pilih jawaban yang benar.
    Cara cebok yang benar (khususnya) bagi wanita adalah:

    A. Dari belakang ke depan
    B. Dari depan ke belakang
    C. Tidak cebok

    Hehehe, tentu jawabannya B, dari depan ke belakang, kan sudah ada di atas, cara mencegah keputihan.
    Emangnya kalo dari belakang ke depan kenapa sih ?
    Jika maksa cebok dari belakang ke depan, sama aja memindahkan sisa-sisa kotoran dari dubur ke vagina dong, ya nggak, ya nggak.
    Kalau kebetulan ada mikro-organisme yang yangkut di vagina, ada kemungkinan terjadi infeksi. Tul nggak ?
    Ssssst, ada yang milih C nggak ya D

    Tebak-tebakan di atas bisa anda coba di kantor. Kalau pas para wanita ngumpul, coba deh kasih tebak-tebakan cara cebok.
    Trus yang gak mau jawab godain aja milih C (ngga cebok), berani nggak ?
    Eit, kalau ada yang sewot jangan bilang-bilang bahwa tebak-tebakan tersebut dari penulis ya D

    PESAN UNTUK LELAKI

    Jika suatu saat pasangan kita anda mengalami keputihan, jangan lantas curiga atau menunjukkan muka masam ya.
    Bantu pasangan untuk mengatasi masalah tersebut, bukan malah menambah kepanikan. Bisa saja keputihan yang dialami pasangan disebabkan non patologis, misalnya karena kecemasan.
    Kecemasan itupun banyak faktor pencetusnya.
    Contoh: sedang buanyak pekerjaan, lembur ngitung neraca keuangan atau jangan-jangan uang belanja kurang D dan lain-lain.

    Intinya, jangan terlalu risau tapi jangan pula memandang sepele.
    Langkah terbaik adalah menghubungi dokter masing-masing. *halah promosi*

    Up date:

    Oya, setelah ada komen dari pak Guru, penulis merasa perlu menambahkan hal berikut:

    Keputihan yang disebabkan bukan penyakit, misalnya karena alat kontrasepsi atau sebab lainnya, bebas untuk disambangi dan bagi wanita juga bebas untuk minta disambangi.
    Ngerti maksudnya ngga ya? Ya deh, tu de poin aja, boleh berhubungan intim, nggak pengaruh koq.
    Lha supaya para wanita ngga risih, gampang, kasih aja tissue atau pembalut tipis untuk menanggulangi keputihan. Yang penting bekas tissue pengganjal dibuang di tempat aman ya.

    Versi cetak, silahkan download file PDF, ukuran: 83 Kb, klik di sini

    Semoga bermanfaat

    Baca Selengkapnya - KEPUTIHAN

    Berbagai Macam Penyebab Telat Haid

    DARI KECAPEKAN HINGGA POLA MAKAN

    Datang bulan tidak teratur? Pasti tak sedikit wanita yang pernah mengalaminya. Sebetulnya, ini wajar mengingat penyebabnya pun amat beragam. Antara lain, perubahan berat badan, pola hidup, serta obat-obatan. Kapan keterlambatan itu mesti diwaspadai?

    Belakangan, Ayu sering mengeluh pada teman karibnya. ”Mens saya sekarang sering telat, nih. Gimana ya?“ Apa yang dialami Ayu pasti banyak juga menimpa wanita lain. Secara umum, menstruasi atau haid yang sering telat tidak perlu dikhawatirkan. Kenapa? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya jika kita pahami dulu proses terjadinya haid atau yang juga populer dengan istilah datang bulan.

    Menstruasi adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan darah uterus melalui liang kelamin wanita atau vagina. Keluarnya cairan yang mengandung darah ini terjadi pada wanita yang sudah memasuki usia subur dan yang sedang tidak hamil. Peristiwa ini dimulai dengan adanya pengeluaran selaput lendir rahim di bagian dalam rahim atau endometrium.

    Di bawah pengaruh hormon estrogen, endometrium pun jadi tumbuh menebal, menantikan datangnya sel telur. Ibaratnya lapisan tebal endometrium ini seperti karpet atau tanah subur yang siap menanti datangnya sel telur atau okulasi. Pada puncak pertengahan siklus haid yang optimal, terjadilah pelepasan sel telur. Nah, saat itulah bila ada sel sperma masuk, sel telur dan sperma ini bersatu menjadi zygote (bakal janin) dan menempel pada endometris yang sudah mencapai ketebalan maksimal tadi.

    Proses seperti ini akan berulang setiap bulan, sepanjang tidak terjadi pembuahan yang menghasilkan zygote. Pada waktunya, tumbuh lagi selaput yang baru. Dengan kata lain, karpet tadi digelar lagi, lalu tanggal lagi, begitu seterusnya.

    PENGARUH DIET DAN OLAHRAGA

    Jadi, menstruasi sebetulnya sesuatu yang normal, sehingga semua wanita mengalaminya. Pada setiap wanita, siklus haid ini pun bervariasi. Rata-rata berjarak 28 hari, namun bisa juga sampai 42 hari. Jika sampai terjadi keterlambatan pun, semisal sampai 3-4 bulan, juga tak perlu terlalu dikhawatirkan. Tapi disarankan sebaiknya periksa ke dokter spesialis. Apalagi kalau telat sampai 5-6 bulan.

    Sering orang salah mengerti, kalau sampai 3 atau 4 bulan tidak haid, mereka menyangka darahnya bisa mengumpul di dalam, menggenang, dan lama-lama bisa berbahaya. Padahal jika tidak haid, berarti tidak ada pendarahan bdi dalam tubuh. Tidak mens berarti tidak ada endometrium yang lepas. Jadi bukan berarti ada darah yang mengumpul. Darah baru keluar jika selaput lendirnya lepas. Jika tidak lepas, ya tidak berdarah. Jadi jangan khawatir.

    Lantas apa saja yang menyebabkan mens telat? Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bagi yang masih belum menikah, penyebabnya bisa karena terlalu lelah. Contohnya, belajar terlalu keras bagi yang masih sekolah atau kuliah, atau berolahraga kelewat berat. Sebaliknya bisa juga terjadi pada mereka yang biasa berolahraga dan menghentikan kebiasaannya secara tiba-tiba. Pola makan pun bisa mempengaruhi siklus haid. Misalnya, mereka yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat tubuh stres. Atau bisa jadi badan kurus jadi gemuk. Pokoknya, tiap ada perubahan berat badan mencolok.

    Jenis-jenis obat tertentu juga bisa mengusik pola haid, terutama obat-obatan yang mengandung hormon. Contohnya,obat untuk mengatasi gatal-gatal atau obat sakit telinga. Begitu pula obat-obatan KB atau suntik KB. Baru setelah berhenti minum obat, haid akan kembali lancar. Keterlambatan haid lebih sering dialami mereka yang masih gadis, karena pola okulasinya belum teratur. Hanya saja, kalau sudah terbiasa haid kemudian haidnya tidak ada, harus bertanya pada diri sendiri. Jangan-jangan pernah minum obat tertentu.

    SULIT PUNYA ANAK

    Kasus yang perlu diwaspadai adalah gadis remaja yang belum juga mendapat haid. Terlebih jika usianya sudah mencapai 17 tahun. Jika ini terjadi, sebaiknya segera lakukan pemerikasaan. Sebab, bisa saja ada kemungkinan selaput darahnya tertutup rapat. Normalnya, selaput darah itu mempunyai lubang-lubang. Kalau tertutup rapat, dia mungkin bisa haid, tapi haidnya tidak bisa keluar. Nah, yang ini memang betul darahnya bisa mengumpul di dalam.

    Untuk yang sudah menikah, keterlambatan haid dapat disebabkan oleh kemungkinan baru selesai melahirkan atau menyusui. Ada pula kemungkinan karena terserang infeksi, termasuk penyakit infeksi akibat hubungan seks. Bagi yang berusia di atas 35 tahun, juga mesti waspada terhadap adanya tumor indung telur.

    Ada juga wanita yang mengalami perdarahan di antara dua masa haid. Kalau ini terjadi pun harus segera diperiksakan. Perdarahan yang terjadi dengan siklus kurang dari 21 hari jelas tak normal, terutama bagi yang sudah tidak gadis lagi. Kalu mereka yang masih di bawah umur 20 tahun, mungkin hanya karena gangguan hormon.

    Benarkah haid yang tidak teratur menyulitkan punya anak? Pandangan ini tidak selalu tepat. Sering terjadi, pasien wanita ingin punya anak tapi menstruasinya tidak teratur. Lalu dia datang ke dokter minta agar menstruasinya bisa dibuat teratur sehingga bisa punya anak. Ini tidak selalu bisa. Sulit punya anak tidak selalu berkorelasi dengan siklus haid.

    Sebagian kasus menstruasi yang tidak teratur bisa diatasi dengan menjalani pola hidup yang teratur pula. Bagi yang mengalami ketidakteraturan secara mendadak, sebaiknya jangan stress, tidak merokok, apalagi minu-minuman beralkohol. Makan, bekerja, dan tidur hendaknya teratur. Seringkali orang lupa istirahat. Maunya kerja saja terus dengan mengabaikan tubuh yang sudah lelah.

    Akan tetapi, ada pula yang mengalami ketidakteraturan menstruasi sejak awal. Mereka yang mengalami hal seperti inilah yang perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis. Misalnya haidnya yang datang hanya 4 bulan sekali. Saran lain adalah jangan minum obat sembarangan. Juga, biasakan secara teratur datang ke dokter kandungan

    PERBANYAK MAKAN BUAH DAN SAYURAN

    Selain haid tidak teratur, hal lain yang kerap mengganggu kaum wanita adalah nyeri menjelang menstruasi atau pada saat haid. Rasanya seperti mulas bercampur keramketika darah sedang keluar. Rasa nyeri ini merupakan sesuatu yang wajar, karena dinding rahim saat itu sedang berkontraksi atau mengkerut untuk mengeluarkan gumpalan darah.

    Nyeri ini lebih terasa pada wanita yang belum pernah melahirkan. Pasalnya, mulut rahim mereka masih kecil, sehingga rasanya seperti orang yang sedang melahirkan. Inipun sesuatu yang normal. Kecuali bagi wanita yang memang sangat sensitif, yang rasanya bisa sangat menyiksa. Namun, biasanya setelah menikah dan memiliki anak, ini akan hilang.

    Akan tetapi, jika nyeri itu hebat dan berkepanjangan, p;erlu diwaspadai adanya kemungkinan ia menderita endometriosos. Dalam hal ini, sel-sel bagian dalam rahim tumbuh tidak di dalam rahim, tapi juga di luar. Misalnya, di ovarium atau saluran tuba yang sangat menyakitkan.

    Jika nyeri menjelang haid begitu hebat sampai terasa melumpuhkan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Terlebih bagi yang sudah berhubungan badan, karena mungkin merupakan suatu gejala infeksi. Nah, bila terjadi pelekatan organ genitalia internal akibat dari infeksi tersebut, dampaknya bisa menyulitkan punya anak.

    Pusing yang menyertai menstruasi juga merupaka hal yang wajar. Pasalnya, wanita yang menjelang haid biasanya memang mengalami pre-menstruasi tension atau ketegangan menjelang haid. Efeknya antara lain perasaan tertekan, jerawatan, payudara nyeri, badan sakikt-sakit, perut serasa kembung, bengkak,ada rasa nyeri. Makanya, jadi lebih gampang marah atau sebaliknya dan perubahan emosi lainnya.

    Semua itu, wajar-wajar saja dan tidak berbahaya. Untuk mengurangi kondisi yang tidak nyaman ini, dianjurkan mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, bumbu penyedap, atau terlalu banyak mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung karbohidrat dan tinggi serat.

    Baca Selengkapnya - Berbagai Macam Penyebab Telat Haid

    ENDOMETRIOSIS SUATU PENYAKIT WANITA KARIER : BAGAIMANA MENGENAL DAN MENGATASINYA

    Endometriosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan wanita, yang dipengaruhi oleh hormon seks, khususnya hormon estrogen. Penyakit ini dapat menyerang setiap wanita pada usia reproduksi baik yang sudah maupun yang belum menikah, kekerapannya diperkirakan sekitar 1-10%. Sebagian dari mereka menjalani penyakitnya tanpa gejala, sedangkan sebagian lagi menderita rasa nyeri hebat ketika haid (dismenorea), gangguan perdarahan dari rahim dan gangguan kesuburan (subfertilitas dan infertilitas).
    Endometriosis juga dianggap sebagai penyakit wanita karier. Terutama dengan adanya kecenderungan masa kini, banyak wanita yang mendahulukan karier dan menunda masa pernikahan dan kehamilannya. Pendapat tersebut berdasarkan teori bahwa sistem hormon wanita dipersiapkan untuk proses melahirkan anak pada masa reproduksi, sehingga wanita yang menunda kehamilan sampai diujung masa reproduksinya (umur 30-an) menampilkan risiko lebih besar untuk mengalami ketidakseimbangan hormon terutama estrogen. Atas fakta ini, sebagian dokter menganggap kehamilan sebagai salah satu pilihan pengobatan bagi endometriosis. Ini terlihat bahwa 50% dari penderita endometriosis yang mencapai kehamilan ini gejala-gejala endometriosisnya hilang, tetapi pada 50% lagi mengalami kekambuhan setelah melahirkan.
    Apa yang dimaksud dengan endometriosis ?
    Endometriosis adalah jaringan mirip selaput bagian dalam dinding rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rahim, di tempat tertentu dan tubuh wanita. Jaringan ini tumbuh dan menempel atau disebut susukan (implant) pada tempat-tempat seperti di indung telur (ovarium), saluran telur (tuba Falloppii), dinding rahim bagian luar, usus besar, kandungan kemih dan daerah sekitarnya. Atau bahkan di tempat yang lebih jauh dari perut seperti mata dan paru, meski hal ini jarang sekali terjadi.
    ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
    Pertumbuhan dan reaksi jaringan endometriosis ini mirip sekali dengan pertumbuhan jaringan pada selaput bagian dalam rahim (endometrium). Setiap bulan indung telur mengeluarkan hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan endometrium memper-siapkan lapisan permukaan dalam dinding rahim (endometrium) menebal dan mereng-gang (sekresi) untuk bersiap sebagai tempat telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio. Apabila sel telur tidak dibuahi, lapisan endometrium ini akan melepas-kan diri dan luruh pada saat haid.
    Begitu juga yang terjadi pada endometriosis, mulanya menebal bersamaan dengan meningkatnya kadar estrogen, dan ketika kadarnya menurun, selaput itu luruh sehingga berdarah. Perdarahan ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada daerah sekitar-nya, sehingga akan membentuk jaringan parut atau perlekatan. Perlekatan yang luas akan berakibat pada penempelan organ tubuh satu sama lain misalnya indung telur dengan usus kecil (intestinum), yang menyebabkan nyeri yang hebat.
    Bilamana kadar estrogen menurun, misalnya karena pengobatan atau karena alami seperti menopause, keluhan pada endometriosis akan mereda atau bahkan menghilang. Semasa kehamilan, gejala dan keluhan juga dapat berkurang, karena pertumbuhan endometrium dan haid berhenti. Namun demikian, gejala itu hanya sementara saja reda, karena beberapa bulan setelah melahirkan atau persalinan, paling sedikit 50% dari gejala itu akan muncul kembali.
    ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
    Apakah penyebab endometriosis?
    Hingga kini penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui. Beberapa pendapat telah dikemukakan, salah satu diantaranya menyatakan bahwa ketika haid serpihan endometrium, ada yang membalik masuk ke dalam saluran telur dan terus masuk ke dalam rongga panggul, kemudian menjadi penyerang (agresor) bagi selaput lendir perut (peritoneum) untuk berubah perangai dan bentuk menjadi tetumbuhan (seperti benalu) yang dapat menyusuk (implant) pada indung telur dan daerah sekitarnya. Proses ini dapat terus tumbuh berkembang. Pendapat lainnya adalah bahwa jaringan endometrium itu berpindah melalui pembuluh darah menuju ke berbagai tempat atau organ tubuh dan kemudian melekat dan bertumbuh. Selain itu diduga pula ada faktor bawaan (herediter) atau keturunan dalam keluarga untuk berbakat mempunyai komponen sel yang menjadi endometriosis tetapi ini tidak ada hubungannya dengan kanker (tumor ganas).
    Apa saja gejala endometriosis?
    Kadangkala endometriosis sama sekali tidak bergejala. Namun lebih sering memberikan gejala nyeri yang sangat beragam pada masa haid (dismenorea), karena ketika pelepa-san endometriosis, terjadi perdarahan dan peradangan pada daerah sekitarya. Gejala tambahan seringkali berupa kejang-otot (kram) rahim pada masa haid yang makin be-rat. Selain itu dapat pula timbul nyeri berkemih (disuria), nyeri sanggama (dispareunia), nyeri buang air besar (diskezia), nyeri pertengahan siklus haid (Mittelschmerz), dan nyeri selama ovulasi (pelepasan sel telur).
    Dampak lain yang sering ditemukan pada pengidap endometriosis adalah gangguan kesuburan sehingga sukar hamil (infertil). Ini dialami oleh sekitar 30-40% wanita atau dua kali kejadian pada populasi umum. Pada kelompok wanita infertil yang memeriksakan diri ke spesialis ternyata hampir 93% mengidap endometriosis.
    Bagaimana menentukan adanya endometriosis?
    Diagnosis endometriosis tidak selalu mudah. Penentuan yang paling tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan endodkopi rongga perut, yang lebih dikenal sebagai laparoskopi, yaitu suatu pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga perut dan rongga panggul (pelvis) melalui suatu pembedahan kecil di daerah pusar (umbilikus).
    ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
    Apa pilihan pengobatannya?
    Sementara ini belum ada pilihan pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan endometriosis. Sejumlah obat yang tersedia dewasa ini baru mampu mengendalikan gejala endometriosis, menekannya serendah mungkin dan memberikan kesembuhan sementara.
    Pilihan pengobatan yang tepat akan tergantung pada umur, derajat dan luasnya penyakit, serta faktor keinginan mempunyai anak.
    Baca Selengkapnya - ENDOMETRIOSIS SUATU PENYAKIT WANITA KARIER : BAGAIMANA MENGENAL DAN MENGATASINYA

    Seputar Menopause

    Apa yang ditanyakan seputar Menopause

    FAQ (Frequently Ask Question)

    1. Apakah itu menopause?
    2. Bagaimanakah gejala-gejala menopause?
    3. Bagaimanakah terapi menopause?
    4. Apakah itu fitoestrogen?
    5. Apakah Nutrafor Balance?
    6. Manfaat NUTRAFOR BALANCE?
    7. Apa kelebihan NUTRAFOR BALANCE?
    8. Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an?
    9. Bagaimana komposisi,indikasi, dosis, efek samping, kontra indikasi, kemasan Nutrafor Balance?

    10. Bila saya menginginkan informasi lebih lanjut, ke mana saya harus menghubungi?

    Apakah itu menopause?

    Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis.

    Bagaimanakah gejala-gejala menopause?

    Gejala-gejala yang timbul dan dirasakan mengganggu pada setiap wanita usia menjelang dan semasa menopause berupa haid tidak teratur, hot flushes (semburan panas didaerah dada, leher, yang menyebar ke wajah sampai kulit kepala), night sweat, jantung berdebar-debar, sakit kepala / migren, vertigo, insomnia (susah tidur), nyeri sendi, nyeri otot, cepat letih, gairah sex yang menurun, sampai pada perubahan emosi seperti cemas, depresi, dan mudah tersinggung.
    Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis (tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun.

    Bagaimanakah terapi menopause?

    Terdapat bermacam-macam terapi untuk mengatasi gejala-gejala menopause, baik terapi hormonal maupun non hormonal. Meskipun demikian terdapat kekhawatiran dari wanita pasca menopause mengingat adanya resiko timbulnya kanker payudara pada penggunaan Terapi Sulih Hormon (TSH) lebih dari 5 tahun (*). Kini ada alternatif lain yang alamiah yaitu dengan menggunakan fitoestrogen.

    (*) Sumber : Risk & Benefits of Estrogen plus Progestin in Healthy Postmenopauseal Women , Journal of the American Association (JAMA), July, 17, 2002, vol 288.no 3.

    Apakah itu fitoestrogen?

    Fitoestrogen merupakan estrogen alamiah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, mengandung senyawa isoflavon yang memiliki khasiat seperti hormon estrogen. Tumbuhan yang merupakan sumber fitoestrogen adalah tumbuh-tumbuhan kacang-kacangan, bengkuang, kedelai, Red Clover dan Black Cohosh . Wanita yang banyak mengkonsumsi fitoestrogen, dijumpai angka kejadian patah tulang dan penyakit jantung koroner yang rendah.

    Apakah Nutrafor Balance?

    NUTRAFOR BALANCE adalah food supplement dengan kandungan isoflavon berasal dari bahan-bahanalami (ekstrak Red Clover dan Black Cohosh ). Diformulasikan untuk membantu mengatasi gejala-gejala menopause seperti hot flushes, night sweats dan lainnya dan juga untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh kelebihan tingkat kolesterol dalam darah. Formula Nutrafor Balance diperkaya dengan Calcium dan Vitamin D3 , yang bermanfaat untuk mempertahankan massa tulang sehingga mengurangi resiko osteoporosis. Nutrafor Balance dapat mengatasi keluhan menjelang dan semasa menopause dan mengembalikan aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.

    Manfaat NUTRAFOR BALANCE?

    Ekstrak Red Clover, merupakan sumber fitoestrogen dari tumbuhan Trifolium pratense yang berfungsi untuk mengurangi keluhan yang timbul seperti hot flushes, menghambat aktifitas sel-sel perusak tulang, menstabilkan kadar kholesterol darah, mencegah pengerasan pembuluh darah, dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain itu ekstrak Red Clover juga kaya akan berbagai macam vitamin dan mineral sehingga dapat meningkatkan stamina tubuh. Tumbuhan Red Clover memiliki 4 macam senyawa Isoflavon (genistein, daidzein, formononetin, dan biochanin A) yang diperlukan untuk mengatasi keluhan menopause, dengan kadar isoflavon 10 – 20 kali lipat dibandingkan sumber Isoflavon lainnya sehingga mempunyai daya kerja yang lebih optimal.

    Ekstrak Black Cohosh, merupakan sumber fitoestrogen dari tanaman Cimicifuga racemosa, bermanfaat mengatasi gejala-gejala menopause seperti hot flushes, depresi, perubahan emosi, dan vagina yang kering.

    Calcium dan Vitamin D3, bermanfaat untuk mempertahankan massa tulang sehingga dapat mengurangi resiko osteoporosis.

    Apa kelebihan NUTRAFOR BALANCE?

    1. Merupakan kombinasi fitoestrogen yang terdiri dari Red Clover dan Black Cohosh, sehingga total kandungan isoflavon lebih lengkap dan bekerja secara sinergis dalam mengatasi keluhan menjelang dan semasa menopause.
    2. Nutrafor Balance dilengkapi dengan kalsium dan vitamin D3 untuk mempertahankan massa tulang dan gigi dan mengurangi resiko terjadinya osteoporosis.

    Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an?

    • mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah lemak, makanan yang berkadar garam rendah dan mengandung sedikit gula, perbanyak sayuran, buah-buahan, vitamin dan mineral
    • olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda, ataupun berdansa untuk mempertahankan kebugaran. Dengan berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana hati
    • selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap beribadah.

    Bagaimana komposisi,indikasi, dosis, efek samping, kontra indikasi, kemasan Nutrafor Balance?

    Komposisi :
    Red Clover Ekstrak : 112,5 mg
    Black Cohosh Ekstrak : 20 mg
    Calcium Phosphate : 258 mg   (setara dengan Calcium 100 mg)
    Cholecalciferol (Vitamin D3) : 100 IU

    Indikasi :
    - membantu mengatasi gejala menopause pada wanita menjelang dan selama masa menopause
    - mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan resiko penyakit jantung koroner

    Dosis :
    1 kapsul 2 kali sehari, pagi dan sore
    Biasanya manfaat mulai terasa sesudah pemakaian 1 bulan, namun ada yang lebih cepat. Untuk hasil optimal gunakan selama 6 bulan berturut-turut.
    Aman untuk penggunaan jangka panjang.

    Efek Samping :
    Relatif aman, gejala hipersensitif dan gangguan gastrointestinal jarang terjadi.

    Kontra Indikasi :
    Wanita hamil dan menyusui.

    Baca Selengkapnya - Seputar Menopause

    Gejala-Gejala Menopause

    Bagaimanakah gejala-gejala menopause?

    Turunnya fungsi ovarium (sel telur) mengakibatkan hormon terutama estrogen dan progesteron sangat berkurang di dalam tubuh kita. Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan:

    Keluhan vasomotorik

    • Gejolak panas (hot flashes)
    • Vertigo
    • Keringat banyak

    Keluhan Konstitusional

    • Berdebar-debar
    • Migrain
    • Nyeri otot, nyeri pinggang
    • Mudah tersinggung

    Keluhan Psikiastenik dan neurotik

    • Merasa tertekan
    • Lelah psikis, lelah somatik
    • Susah tidur
    • Merasa ketakutan
    • Konflik keluarga , gangguan di tempat kerja

    Keluhan lain – lain

    • Sakit waktu bersetubuh
    • Gangguan haid
    • Keputihan, gatal pada vagina
    • Susah kencing
    • Libido menurun
    • Keropos tulang (osteoporosis)
    • Gangguan sirkulasi (miocard infark)
    • Kenaikkan kolesterol , adepositas (kegemukan –gangguan metabolisme KH)

    Keluhan-keluhan diatas tidak sama pada semua wanita. Hal ini disebabkan efek biologik di jaringan hormon estrogen melalui reseptor estrogen yang di dalam tubuh didapat reseptor estrogen alpha dan beta. Jumlah reseptor estrogen alpha dan beta yang tidak sama pada setiap wanita dan adanya reaksi individual akibat rendahnya estrogen menyebabkan gejala menopause yang berbeda. Umumnya gejolak panas, susah tidur, gelisah, lekas marah, pelupa, nyeri tulang belakang dirasakan pada hampir sebagian besar wanita menopause.

    Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis (tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun.
    Kalau kondisi ini dibiarkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup wanita.

    Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Gejala-Gejala Menopause

    Faktor Psikis
    Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan dengan kadar estrogen , gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, rasa kesunyian, ketakutan keganasan, tidak sabar lagi dll. Perubahan psikis ini berbeda-beda tergantung dari kemampuan si wanita untuk menyesuaikan diri.

    Sosial ekonomi
    Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Apabila faktor-faktor di atas cukup baik, akan mengurangi beban fisiologis, psikologis. Kesehatan akan faktor klimakterium sebagai faktor fisiologis.

    Budaya dan lingkungan
    Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium dini.

    Faktor Lain
    Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah atau belum berumah tangga, menarch yang terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimakterium yang ringan.

    Perubahan-Perubahan Organik Pada Masa Klimakterium

    Perubahan pada organ reproduksi

    Uterus (kandungan)
    Uterus mengecil , selain disebabkan atrofi endometrium juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial. Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan menonjol.

    Tuba Falopii (saluran Telur)
    Lipatan – lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.

    Serviks (mulut rahim)
    Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.

    Vagina (liang kemaluan)
    Terjadinya penipisan vagina menyebabkan hilangnya rugae berkurangnya vaskularisasi, elastistik yang berkurang, sekret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun. Ph vagina meningkat karena terhambatnya pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi.
    Uretra ikut memendek dengan pengerutan vagina, sehingga meatus eksternus melemah timbul uretritis dan pembentukkan karankula.

    Dasar pinggul
    Kekuatan dan elastistik menghilang, karena atrofi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus utero vaginal.

    Perineum dan anus
    Lemak subcutan menghilang, atrofi otot sekitarnya menghilang yang menyebabkan tonus spincter melemah dan menghilang. Sering terjadi inkontinensia alvi vagina.

    Vesica Urinaria (kandung kencing)
    Tampak aktivitas kendali spincter dan detrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar.

    Kelenjar payudara
    Diserapnya lemak subcutan , atrofi jaringan parenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil kurang erektil , pigmentasi berkurang , sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.

    Perubahan diluar organ reproduksi

    Adipositas (penimbunan lemak)
    Penyebaran lemak ditemukan pada tungkai atas, pinggul, perut bawah dan lengan atas.
    Ditemukan 29 % wanita klimakterium memperlihatkan kenaikkan berat badan yang sedikit dan 20 % kenaikkan yang menyolok. Diduga ada hubungan dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

    Hipertensi (tekanan darah tinggi)
    Adanya gejolak panas terjadi suatu peningkatan tekanan darah baik sistole maupun diastole. Diketahui bahwa 2/3 penderita hipertensi esential primer adalah wanita antara 45-70 tahun yang diketahui permulaan peningkatan tensi paling banyak terjadi salama masa klimakterium. Peningkatan tekanan darah pada usia klimakterium terjadi secara bertahap, kemudian menetap dan lebih tinggi dari tensi sebelumnya.

    Hiperkolesterolnemia (kolesterol tinggi)
    Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol. Peningkatan kadar kolestrol pada wanita terjadi 10-15 tahun lebih lambat pada laki-laki. Peningkatan kadar kolesterol yang merupakan faktor utama dalam penyebab arterosklerosis.

    Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah)
    Adanya hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol menyebabkan meningkatkan faktor resiko terhadap terjadinya aterosklerosis. Khususnya mengenai sklerosis primer koroner dan infark miocard akan terjadi 1-2 kali lebih sering setelah kadar estrogen menurun.

    Virilisasi (pertumbuhan rambut-rambut halus)
    Turunnya estrogen dalam darah adanya efek androgen menyebabkan tanda-tanda diferensiasi dari defeminisasi dan maskulinisasi. Hal ini berhubungan dengan ovarium sendiri membentuk estron yang bersifat androgen.

    Osteoporosis (keropos tulang)
    Dengan turunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast yang berfungsi membentuk tulang baru terhambat dan fungsi osteoclast merusak tulang meningkat. Akibat tulang tua diserap dan dirusak osteoclast tetapi tidak dibentuk tulang baru oleh osteoblast, sehingga tulang menjadi osteoporosis.

    Bagaimanakah terapi menopause?

    Prinsip pengobatan menopause adalah memberikan estrogen dari luar atau dikenal dengan Hormone replacement therapy (HRT) atau istilahnya dalam bahasa indonesia adalah terapi sulih hormon (TSH).
    Prinsip dasar pemberian TSH:

    1. wanita yang masih memiliki uterus, maka pemberian estrogen harus selalu dikombinasikan dengan progesterone. Tujuan penambahan progesterone adalah untuk mencegah kanker endometrium.
    2. wanita tanpa uterus, maka cukup pemberian estrogen saja dan estrogen diberikan secara kontinue (tanpa istirahat)
    3. pada wanita perimenopause yang masih haid dan masih tetap menginkan haid, TSH diberikan secara sekuensial. Wanita pasca menopause yang masih ingin haid diberikan secara sekuensial, kecuali jika tidak terjadi haid diberikan secara kontinue. Sedangkan yang tidak ingin haid diberikan kontinue.
    4. jenis estrogen yang digunakan adalah estrogen alamiah dan progesterone juga yang alamiah.
    5. pemberian selalu dimulai dengan dosis rendah
    6. dapat dikombinasi dengan androgen atau diberikan dengan TSH yang memiliki sifat androgenic.

    Cara pemberian TSH:

    • Oral
    • Trasdermal
    • Semprot hidung
    • Implan (susuk)
    • Pervaginam (krem vagina)
    • Sublingual
    • Intramuskular

    Efek samping pemberian TSH
    Hal ini sebagian besar diakibatkan karena dosis estrogen yang tinggi.

    1. Nyeri payudara
    2. Peningkatan berat badan
    3. Keputihan dan sakit kepala
    4. Perdarahan

    Pemberian hormon estrogen sebagai terapi sulih hormon, untuk menggantikan hormon estrogen yang kurang, telah diteliti dan menghilangkan keluhan defisiensi estrogen klinis dengan baik setelah 2-3 minggu yang pemberian pada dosis estrogen yang tinggi dan 4-5 minggu pemberian pada dosis estrogen rendah. Peningkatan densitas tulang pada pemberian estrogen+progesteron alamiah+kalsium+vit. D, akan meningkatkan 4,1-5,8% menurut penelitian Rachman IA, tidak berbeda banyak dengan penelitian PEPI (Post Menopause Estrogen/Progesteron Investigator) yaitu 4-5%. Selain itu pemberian estrogen/progesteron alamiah memperbaiki metabolisme lemak, yang meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang baik) dan menurunkan kadar LDL (kolesterol yang jahat) sampai ± 70%, serta menekan terjadinya fraktur tulang antara 40-60%.

    Di dunia saat ini pemberian hormon estrogen+progesteron dibatasi 5 tahun dengan kontrol yang ketat, karena penelitian di Amerika oleh WHI (Woman Health Initiative) menemukan keganasan payudara 33,8%, stroke 49,1%, tromboemboli 125,3%, masalah kardiologi 34,4%. Walau sisi baiknya menghilangkan keluhan-keluhan defisiensi estrogen, cegah kejadian keganasan usus besar 32,8%, cegah osteoporosis 17,4% dan patah tulang osteoporosis 29,3%. Kehebatan obat estrogen+progesteron sebagai TSH memperbaiki keluhan-keluhan defisiensi estrogen klinis yang mengganggu kehidupan ibu usia lanjut telah terbukti, sehingga terjadinya peningkatan kualitas hidup ibu usia lanjut yang prima, tetapi pembatasan pemberian 5 tahun (ada yang mengusulkan 7 tahun) merupakan masalah tersendiri yang harus dicari pengganti obat ini. Obat-obat lain seperti gabungan bisfosfonat, golongan SERM jelas memperbaiki dan meningkatkan densitas tulang, tetapi tidak perbaiki kualitas ibu secara penuh walau diikuti dengan senam beban yang hanya mengurangi keluhan klinis defisiensi estrogen ini. Untuk ini para peneliti, memulai mencari pengganti estrogen alamiah yang dianggap dapat mengambil alih posisi estrogen sebagai TSH , namun aman tak menyebabkan keganasan, pendarahan tetapi meningkatkan densitas tulang dan kualitas hidup ibu adalah golongan fitoestrogen (estrogen dari tumbuh-tumbuhan) yang rumus kimianya mirip estradiol) , yang saat ini dianggap sebagai suplemen.

    Saat ini golongan fitoestrogen telah diteliti di seluruh dunia termasuk Indonesia, karena fitoestrogen terdapat di kacang kedele, kulit buah bangkwang yang warnanya kecoklat-coklatan. Di dunia terkenal dari gabungan tanaman red clover yang mengandung 4 isoflavon (genestein, daidzein, formononetin, dan biochanin A) dan black cohosh yang dapat tumbuh baik di Mexico dengan kadar isoflavon cukup tinggi. Saat itu beberapa peneliti di Indonesia mencoba menanamnya di Indonesia.

    Fitoestrogen sebagai Alternatif lain pengobatan menopause

    Mengingat banyaknya kendala dalam pemakaian TSH seperti takut terkena kanker payudara, harus digunakan jangka panjang, banyaknya efek samping dan harga yang relatif mahal maka perlu dicari alternatif lain sebagai penganti TSH yang dapat memenuhi criteria alami, murah , berasal dari tanaman, efektif dan dapat diterima oleh wanita menopause. Alternatif lain itu adalah fitoestrogen.
    Fito artinya tanaman sedangkan estrogen maksudnya memiliki struktur kimia dan khasiat biologik menyerupai estrogen.
    Struktur kimia fitoestrogen sebagian besar bukan steroid sedangkan estrogen umumnya adalah steroid.
    Fitoestrogen terdiri dari :

    • isoflavon (genistein, daidzein dan glycetein)
    • coumestan (coumesterol)
    • lignan (matairesinol, secoisolariciresinol, enteroldiol)

    Isoflavon banyak ditemukan dalam

    • legumes (tumbuhan polong terutama kedelai dengan produk olahannya susu, tofu, tempe dan miso)
    • lignan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian (sereal)
    • comestan dalam Redclover dan tauge

    Selain itu pasien menolak menggunakan TSH karena takut timbul kanker payudara akibat estrogen.

    Baca Selengkapnya - Gejala-Gejala Menopause

    Arsip

    0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber