Cari Blog Ini

Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Buangan Sampah

Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Buangan Sampah
CIPUTAT (Pos Kota) – Warga dan pedagang yang membuka usaha di kawasan Pasar Ciputat, Tanggerang Selatan (Tangsel) protes buangan sampah di pinggir jalan khususnya di pinggir Pasar Cimanggis. Bahkan, sudah beberapa hari tak diangkut dan dibiarkan bertumpuk dipinggir jalan baik di dalam kontener maupun pinggir jalan.

“Bayangkan, sampah buangan bertumpuk dipinggir jalan dan sudah beberapa hari tak diangkut petugas,” keluh Ny. Saeni, Pamulang, Ciputat, Tangsel, Rabu (6/10). Sampah buangan itu hingga tercecer di pinggir jalan sekitar Pasar Cimanggis. Bahkan, lima kontener sampah juga tak diangkut petugas jajaran Pemkot Tangsel.

Protes dan keluhan berkaitan dengan sampah yang menggunung di kanan dan kiri Jl. Raya Karya Putera, Pasar Ciputat, Tangsel sudah berulang kali disampaikan warga tapi tak diperhatikan. “Belakangan malah kondisinya semakin parah dan menyebar bau busuk,” imbuhnya kecewa.

Hal serupa juga dikatakan Ny. Ajeng, warga Kampung Sawah, Ciputat, yang merasa prihatin memiliki wilayah tak peduli dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan khususnya penanganan sampah buangan tersebut.

“Tak hanya di sekitar pasar saja tapi hampir sebagian besar pinggir jalan yang ada di wilayah Tangsel ada tumpukan sampah buangan,” katanya sambil menambahkan persoalan sampah terkesan tak pernah tuntas ditangani.

DITANGANI SERIUS

Penanganan sampah buangan warga yang dibiarkan bertumpuk di sejumlah ruas jalan kawasan Ciputat khususnya Kota Tangerang Selatan memang menjadi persoalan tersendiri. Pasalnya, sampah itu kebanyakan dibiarkan bertumpuk hingga beberapa hari di pinggir jalan.

Wakil DPRD Tangsel Syahbudin Hasim maupun Humas Pemkot Tangsel Gunawan,mengaku masalah pengakutan sampah buangan pedagang maupun warga di pinggir Jl.Raya RE Martadinata persis samping Pasar Cimanggis memang menjadi salah satu sorotan Pemkot Tangsel.

“Kami memang sedang berupaya menanggani secara serius tumpukan atau buangan sampah warga maupun pedagang yang selalu dibuang di pinggir jalan tersebut,” ujar Syahbudin yang menambahkan secepatnya masalah tumpukan sampah itu ditangani setiap saat.
(anton/sir)

Sumber: http://www.poskota.co.id/

Baca Selengkapnya - Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Buangan Sampah

Produk Asuransi Mikro Allianz Bidik 100 Ribu Si Miskin

Penulis : Irana Shalindra
JAKARTA--MI: PT Allianz Life Indonesia meningkatkan penetrasi ke pasar asuransi mikro Tanah Air dengan meluncurkan produk pertama yang memadukan proteksi dan tabungan. Produk yang dinamai TAMADERA itu memiliki premi paling rendah Rp10 ribu per minggu.

Menurut Deputy CEO Allianz Life Handojo Kusuma, Allianz adalah perusahaan asuransi patungan pertama dan paling berkomitmen untuk melayani pasar asuransi mikro di Indonesia.

"Hal itu disebabkan karena keyakinan kami bahwa dengan asuransi mikro kita akan bisa menjangkau semakin banyak orang di negara ini yang membutuhkan perlindungan asuransi tapi tidak bisa membayar premi produk asuransi yang normal,” kata Handojo dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (6/10).

Untuk premi minimal Rp10.000 per minggu selama 5 tahun, nasabah mendapatkan jaminan asuransi jiwa minimal Rp2,5 juta. Jika terjadi salah satu dari lima penyakit kritis yang dijamin (kanker, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan luka bakar serius) asuransi juga membayar Rp 2,5 juta. Jika tidak ada klaim, nasabah akan menerima kembali premi secara penuh setelah lima tahun, minimal Rp2,5 juta.

"Sebuah keluarga dapat mempergunakan manfaat ini misalnya untuk membiayai biaya pendidikan anak-anak mereka," ujar Handojo.

Allianz mulai mengembangkan TAMADERA melalui riset pasar dengan responden mencakup keluarga berpenghasilan rendah. Responden menyatakan tuntutan yang tinggi akan perlunya proteksi jiwa dan kesehatan, juga kekhawatiran akan tingginya biaya pendidikan.

“Produk baru kami, TAMADERA, bertujuan untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar rumah tangga berpenghasilan rendah. Asuransi yang sederhana untuk melindungi jiwa, kepastian rencana keuangan untuk pendidikan anak, dan juga dana bantuan apabila terserang penyakit kritis," paparnya.

Lebih lanjut, Allianz menargetkan penjualan produk tersebut sebanyak 100 ribu polis dengan capaian premi hingga Rp30 miliar dalam tiga tahun mendatang. (Sha/OL-9)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
Baca Selengkapnya - Produk Asuransi Mikro Allianz Bidik 100 Ribu Si Miskin

Memerangi Rokok di Tengah Iklan

  • Oleh Sri Supadmi
KEBIJAKAN pemerintah mencegah masyarakat merokok sudah lama dilakukan, antara lain dengan terbitnya UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, ditindaklanjuti dengan PP Nomor 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan. Bahkan untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan pengamanan bagi kesehatan, terbit revisi yaitu PP Nomor 19 Tahun 2003 .

Beberapa daerah pun mengeluarkan perda yang mengatur kawasan be-bas rokok. Aturan itu memang tidak sama antara daerah satu dan lainnya, namun semuanya dalam upaya mencegah merokok. Sampai pertengahan tahun ini, ada 18 provinsi menerapkan aturan mengenai kawasan merokok, termasuk Provinsi Jawa Tengah. Dukungan pencegahan merokok juga datang dari MUI yang dalam fatwanya menyatakan merokok hukumnya haram bagi anak-anak usia di bawah 17 tahun, meski masih banyak ulama belum sepakat dengan fatwa itu.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2003 menyebutkan bahwa penyelenggaraan pengamanan rokok bagi kesehatan dilaksanakan dengan pengaturan kandungan kadar nikotin dan tar, persyaratan produksi dan penjualan rokok, persyaratan iklan dan promosi rokok, serta penetapan kawasan tanpa rokok.

Meski PP sudah terbit sejak 1999, ternyata belum efektif. Data Depkes menyebutkan, 70 persen penduduk Indonesia, atau 141,44 juta jiwa, merupakan perokok aktif, dan 60 persen atau 84,84 juta jiwa di antaranya berasal dari masyarakat ekonomi lemah (miskin) (Gatra.com, 02/06/04). Kemudian survei Depkes 2006 menyebutkan sekitar 5% perempuan Indonesia perokok. Usia perokok juga makin muda dengan bukti jumlah pelajar merokok 37,3%. Bahkan dari survei itu, 10 pelajar mengaku kali pertama merokok sebelum usia 10 tahun. (Suara Karya , 31/05/10))

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa peraturan pencegahan merokok telah dilakukan pemerintah dan diikuti perda di tingkat daerah, kenyataannya jumlah perokok terus bertambah? Apalagi, sosialisasi ke perguruan tinggi mengenai bebas merokok juga dilakukan di seluruh Indonesia.

Ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat masih tetap merokok. Pertama; PP dan perda yang mengatur tentang merokok belum dipahami masyarakat luas. Dana triliunan rupiah yang dikucurkan pemerintah dari cukai rokok untuk sosialisasi, ternyata belum efektif karena sasarannya mahasiswa/perguruan tinggi dan masyarakat umum, sedangkan remaja dan pelajar tidak banyak dilakukannya. Kalaupun dilakukan, frekuensinya sangat kecil. Padahal, pemahaman bahaya merokok sejak kecil sangat diperlukan sebelum anak-anak itu mencoba merokok. Sebab begitu mencoba, mereka bisa ketagihan.

Lebih Mengenal

Kedua; masih banyak kegiatan di masyarakat dengan sponsor produsen rokok, yang pengaruhnya jauh lebih besar dibanding sosialisasi. Bahkan perusahaan rokok biasa menggelar pentas musik atau kegiatan lain yang digemari pelajar dan remaja dengan sponsor iklan produknya. Pengaruh inilah yang lebih besar dibanding sosialisasi yang dilakukan pemerintah. Sekali kegiatan pentas musik dengan sponsor rokok, maka ribuan bahkan puluhan ribu pengunjung hadir, sedangkan sosialisasi hanya diikuti puluhan orang, atau maksimal ratusan orang.

Jadi secara kuantitas, sosialisasi yang berikan pemerintah akan kalah jika ’’perang’’ melawan iklan yang dilakukan perusahaan rokok. Jika dilihat dari angka kehadiran, sosialisasi hanya diikuti mahasiswa atau masyarakat umum (orang dewasa), sedangkan konser musik/show dan kegiatan lainnya yang disponsori perusahaan rokok lebih banyak dihadiri pelajar atau anak-anak muda.

Kemudian, kegiatan dengan iklan rokok lebih mengena sasaran pelajar dan remaja sehingga mereka lebih mengenal rokok, bahkan terdorong mencoba merokok dibanding sosialisasi pada mahasiswa mencegah merokok. Mahasiswa yang sudah biasa merokok sulit menghentikannya karena ketergantungan pada nikotin. Ibarat perang, sosialisasi untuk tidak merokok tidak akan menang dengan serbuan iklan rokok sehingga tidak aneh jika jumlah perokok di negara kita meningkat tiap tahun. Untuk itu, yang penting sekarang ini, selain meningkatkan sosialisasi PP dan perda, pemerintah perlu menggalakkan sosialisasi bahaya merokok pada pelajar di sekolah. (10)

— Sri Supadmi SPd, guru IPA SMP Negeri 8 Pekalongan

Sumber: http://suaramerdeka.com/
Baca Selengkapnya - Memerangi Rokok di Tengah Iklan

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 92 Apoteker Baru Sekolah Farmasi ITB

christanto

BANDUNG, itb.ac.id - "Saya bersumpah akan membaktikan hidup saya, guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan". Itulah sepenggal sumpah apoteker yang diucapkan secara serentak oleh 92 apoteker baru yang dilantik Rabu (06/10/10), bertempat di Aula Barat ITB. Pelantikan dan pengambilan sumpah apoteker dilakukan oleh Dekan Sekolah Farmasi ITB, Dr. Tutus Gusdinar Kartawinata dan dihadiri oleh Rektor ITB, Prof. Akhmaloka; Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia; Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI; dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bertepatan dengan acara pelantikan apoteker baru tersebut, Dekan Sekolah Farmasi ITB, Dr. Tutus Gusdinar berharap bahwa para apoteker yang baru dilantik ini nantinya menjalankan profesinya berdasarkan patient center. Beliau mengharapkan cara berpikirnya bukan hanya menghasilkan produk obat saja, tetapi juga fokus pada pasien. "Jadi, tugas farmasis adalah menyukseskan penyembuhan. Bahkan tidak cukup sembuh, tapi pasien juga harus sehat," ungkapnya.

Beliau juga berharap, para apoteker yang baru dilantik ini senantiasa mahir dan memahami integrasi ilmu tentang obat, dan mengaplikasikannya ke masyarakat. Aplikasi ilmu farmasi dapat dilakukan di rumah sakit, komunitas, dan industri. "Farmasis di industri harus bisa meningkatkan kemandirian produksi dalam negeri, sehingga tidak lagi tergantung pada luar negeri," kata beliau.

Dalam menerapkan kelulusan Program Profesi Apoteker, Sekolah Farmasi ITB menerapkan standar yang cukup berat. Sebelum dapat dilantik, seseorang harus melalui tiga jenis ujian, yaitu kemampuan mencari literatur, praktek laboratorium dan simulasi pembuatan obat, serta uji wawasan kefarmasian. Seorang apoteker juga harus menguasai integrasi ilmu farmasi untuk dapat diaplikasikan pada bangsa dan negara.

Penghargaan Khusus

Dalam kesempatan tersebut, dua orang apoteker yang baru dilantik memperoleh penghargaan khusus dari Sekolah Farmasi ITB atas prestasinya. Penghargaan Dexa Award bagi lulusan terbaik program profesi apoteker diraih oleh Karina Eka Putri, sedangkan penghargaan Sekolah Farmasi ITB bagi lulusan dengan nilai ujian apoteker tertinggi diraih oleh Haiva Ratu Muzdaliva. Keduanya merupakan lulusan sarjana dari Sekolah Farmasi ITB.

Selain itu, Sekolah Farmasi ITB secara khusus juga memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi dan Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas. Adapun penghargaan lulusan terbaik Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi diraih oleh Felicia Mettaswari. Ia tercatat telah menyelesaikan sidang sarjananya dan berencana untuk melanjukan pendidikan profesi apotekernya.

Untuk lulusan terbaik Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas diraih oleh Levina Ferdiana. Mahasiswa yang pernah meraih medali perak pada Olimpiade Farmasi Indonesia ini sangat berharap bahwa nantinya ITB bisa memiliki pharmaceutical research center dan ia terlibat didalamnya. Gadis kelahiran Cirebon ini saat ini sedang menyelesaikan program fast track yang ditempuhnya.

Selamat kepada para apoteker baru. Semoga bisa terus berkarya dan mengabdikan ilmu kefarmasian untuk bangsa dan negara.

Sumber: http://www.itb.ac.id/news/2973.xhtml

Baca Selengkapnya - Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 92 Apoteker Baru Sekolah Farmasi ITB

Tera Patrick Main Film Indonesia

Tera Patrick Main Film Indonesia. Sepertinya dunia perfilman Indonesia sudah kehabisan Aktris dan Aktor yang layak jual, sampai-sampai ngebon Tera Patrick, Bintang Video Porno asal Amerika untuk Main Film Indonesia. Sebuah sensasi yang berani meski nantinya mengundang kontroversi paerihal Tera Patrick. Menurut KK Dheeraj, Produser K2K yang berhasil mengajak Tera bermain di film produksinya, Film Produksinya tidak mengandung pornografi seperti yang biasa dilakoni di Video Porno Tera Patrick. Namun ada Video Tera Patrick Youtube yang menunjukkan syuting Tera Patrick, berikut Video Tera Patrick Youtube

Video Tera Patrick




Rencananya, Tera Patrick akan memulai syuting akhir tahun ini. Namun, Dheeraj belum bisa bicara lebih jauh soal film yang akan dibintangi Tera Patrick, termasuk judul film tersebut meski kabar yang beredar Tera Patrick main di Rintihan Kuntilanak Perawan. Ia hanya bisa membocorkan sedikit soal biaya yang harus dikeluarkannya untuk memboyong bintang porno terkenal itu, yang besarnya senilai dengan biaya produksi 1,5 film di Indonesia. Dheeraj adalah produser yang pernah mendatangkan bintang film dewasa asal Jepang, Yuzuki, untuk bermain di film 'Rayuan Arwah Penasaran'.

Baca Selengkapnya Disini : http://dunia-statistik.blogspot.com/2010/10/tera-patrick-main-film-indonesia.html#ixzz11b3yhNqr
Baca Selengkapnya - Tera Patrick Main Film Indonesia

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber