Cari Blog Ini

Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di BPS

KTI KEBIDANAN
KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI BPS

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan AKI, termasuk diantaranya program safe Motherhood yang telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988, upaya ini telah berhasil menurunkan AKI dari 450 per 100.000 kelahiran hidup ditahun 1985 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997.

Tiga pesan kunci MPS adalah setiap persalinan ditolon oleh tenaga kesehtan terlatih, setiap komplikasi obsterti dan neontal mendapat pelayanan yang adekut dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Dari penatalaksanaan MPS, target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. (www.hanyawanita.com:2006)

Frekuensi ibu hami dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5% sedang di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terdapat ibu hamil merupakan perdisposis anemia divisiensi di Indonesia (Saifuddin, 2006 : 281). Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8 % pada trimester 1,13% trimester II <>
silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN

KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI BPS

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Baca Selengkapnya - Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di BPS

Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifasdi BPS

KTI KEBIDANAN
PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS
0-7 HARI TERHADAP IBU NIFAS DI BPS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kedokteran semakin hari semakin berkembang, demikian juga dengan penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran darah, lendir, mekonium atau kotoran bayi yang warnanya hitam kental, air ketuban, dan lemak berwarna putih yang kelihatan sangat menjijikkan. Saat ini sudah berubah, sekarang bayi baru lahir baru dimandikan enam jam dari waktu kelahirannya atau setelah suhu tubuhnya stabil.
Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimandikan walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Jika bayi dibasahi dengan air maka panas yang ada dalam tubuhnya akan terambil sehingga suhu tubuhnya akan turun drastis. Jika bayi yang baru lahir kehilangan suhu tubuh, darah yang mengalir dalam tubuh yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuhnya akan berkurang. Dengan demikian beberapa organ tubuh akan membiru, misalnya tangan, wajah, kaki dan kulit. Bukan hanya itu, akibat kekurangan oksigen tersebut maka beberapa sel-sel tubuh akan mengalami kerusakan, terutama sel-sel di daerah otak yang sensitif. Bagaimana jika sel-sel disekitar otak mengalami kerusakan, apa yang akan terjadi pada bayi kita kelak?.
Mandi untuk bayi bukan hanya untuk membersihkan tubuh tetapi mandi merupakan hal yang sangat menyenangkan bayi. Untuk orang tua mandi merupakan alat komunikasi antara orang tua dengan bayi, karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan, usapan dan berbicara langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan tersebut.
Memandikan bayi bagi ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan membingungkan karena kondisi tali pusat bayi yang masih basah, di tambah lagi dengan kondisi ibu setelah proses persalinan yang melelahkan dan bertambah sulit jika ibu bersalin post sesio secarea atau post vakum. Namun jika mereka mengetahui pedoman memandikan bayi karena sebelumnya sudah pernah memiliki anak maka hal itu bukanlah pekerjaan yang berat terkadang ibu nifas menyerahkan anaknya pada baby sitter, pembantu atau kepada orang tanya untuk memandikan sang bayi, bahkan terkadang orang tua ditahan tinggal di rumahnya sampai berbulan-bulan agar ada yang memandikan sang buah hati. Padahal jika ada kemauan, memandikan bayi ini bukan merupakan hal yang sulit (Dr. Bona Simanungkalit, DH.SM., M.Kes., 2007).
Dalam penelitian ini peneliti membatasi cara memandikan bayi dengan: mengukur suhu air menggunakan siku/punggung tangan, membersihkan mata bayi dengan kapas basah, menggunakan shampoo dan menyabuni dengan waslap, cara memegang bayi saat memandikan, membersihkan tali pusat saat memandikan dan cara membersihkan kemaluan.
Dari hasil pra survey pada bulan Februari sampai bulan Maret ternyata di wilayah kerja BPS ..................... Desa Bernai Kecamatan Tigeneneng ..................... jumlah ibu bersalin sebanyak 40 orang, dari hasil presurvey pada ibu nifas diketahui bahwa dari kempat puluh orang ibu nifas tersebut 27 diantaranya belum dapat memandikan bayinya dengan benar, hal ini diketahui pengamatan para ibu pada saat memandikan dan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para ibu nifas mengenai cara memandikan bayinya serta dari banyaknya ibu nifas yang menanyakan tentang bagaimana cara memandikan bayinya, karena kebanyakan dari mereka masih takut untuk memandikan bayinya sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas di BPS ..................... Tegineneng .....................”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sifat Penelitian : Deskriptif
2. Subjek Penelitian : Ibu Nifas di BPS ..................... Tegineneng ......................
3. Objek Penelitian : Cara Memandikan Neonatus 0-7 hari.
4. Lokasi Penelitian : BPS ..................... Tegineneng ......................
5. Waktu Penelitian : Maret – Mei 2009.
6. Alasan Penelitian : berdasarkan pra suvey ternyata banyak ibu nifas yang belum memandikan bayinya.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah diketahuinya Gambaran Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari terhadap Ibu Nifas di BPS ..................... Tegineneng ......................

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah, menambah pengetahuan dan wawasan penulis.
2. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai masukan guna meningkatkan dan memaksimumkan pelayanan kepada ibu nifas dan neonatus.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang.
4. Bagi Iptek (Depkes)
Sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan.

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS
0-7 HARI TERHADAP IBU NIFAS DI BPS
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Baca Selengkapnya - Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifasdi BPS

Pengetahuan Dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid tentang Partograf

PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID …………. TENTANG PARTOGRAF

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan WHO, Angka Kematian Ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan Angka Kematian Bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan (Prawirohardjo, 2002).
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003 Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi baru Lahir sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004).
Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah trias klasik yaitu perdarahan, infeksi, dan gestosis. Angka kematian maternal dan perinatal yang tinggi juga disebabkan oleh dua hal penting yang memerlukan perhatian khusus yaitu terjadinya partus terlantar atau partus lama dan terlambatnya melakukan rujukan (Manuaba, 1998).
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap (Depkes RI, 2007).
Dengan penerapan partograf diharapkan bahwa angka kematian maternal dan perinatal dapat diturunkan dengan bermakna sehingga mampu menunjang sistem kesehatan menuju tingkat kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan hasil pra survey yang peneliti lakukan pada bulan Februari 2008 didapatkan jumlah mahasiswi AKBID ..................... sebanyak 173 orang, dimana 60 orang mahasiswi tingkat I, 60 orang mahasiswi tingkat II, dan 53 orang mahasiswi tingkat III. Pada mahasiswi tingkat II belum pernah dilakukan penelitian tentang partograf dan mereka juga belum pernah mengaplikasikan partograf dalam situasi dan kondisi yang riil, karena mahasiswa tingkat II belum melakukan kegiatan Praktek Klinik Kebidanan.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang Partograf tahun 2008”.




B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu “Bagaimana pengetahuan dan aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang Partograf”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sifat Penelitian : Deskriptif
2. Subjek Penelitian : seluruh mahasiswi tingkat II AKBID .....................
3. Objek Penelitian : Pengetahuan dan Aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang partograf.
4. Lokasi Penelitian : AKBID .....................
5. Waktu Penelitian : April 2008

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pengetahuan dan aplikasi mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang Partograf.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
 Diketahuinya pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang pengertian Partograf.
 Diketahuinya pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang tujuan penggunaan Partograf.
 Diketahuinya pengetahuan mahasiswi tingkat II AKBID ..................... tentang bagaimana mengaplikasikan dalam Partograf.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang.
2. Bagi Responden
Responden dapat mengetahui dengan jelas pengetahuan dan aplikasi dalam penggunaan partograf.
3. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah, menambah pengetahuan dan wawasan penulis.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II
AKBID …………. TENTANG PARTOGRAF
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Baca Selengkapnya - Pengetahuan Dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid tentang Partograf

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Persalinan di BPS

KTI KEBIDANAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat tahun 2010 adalah meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai pengetahuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes. RI, 1998).
Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Untuk itu diperlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi. Tingginya tingkat angka kematian ibu dan angka kematian perinatal tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia. Pembangunan dibidang kesehatan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup wanita dari 54,0 tahun pada tahun 1976 menjadi 64,4 pada tahun 1993 (Depkes.RI, 1998).
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah mengupayakan agar :

1. Setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan.
2. Pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saifuddin, 2001).
Untuk itu, bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya mempercepat penurunan AKI yaitu diperlukan suatu usaha yang salah satunya adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Bila saat persalinan ditemukan adanya komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu:
1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidakmampuan ibu / keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan kemana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya.
3. Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas kesehatan.
Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan,diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimna ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu ( Depkes. RI, 2002 )
Dari prasurvey yang penulis lakukan di bidan praktek swasta (BPS) Sri Kadarwati pada bulan April 2006 terdapat 30 orang ibu primigravida diperoleh data bahwa terdapat 43,33% orang primigravida memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang persiapan menjelang persalinan mengenai persiapan persalinan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut pengetahuan dan sikap primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan.

1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : “Diperoleh data bahwa terdapat 43,33% orang primigravida dari 30 orang ibu primigravida memiliki pengetahuan kurang baik mengenai persiapan persalinan”

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitan ini adalah : “ Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di bidan praktek swasta (BPS) Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan tahun 2006 ?“

1.4 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaaan dalam penelitian ini adalah:
1.4.1 Bagaimanakah pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan
menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati tahun 2006?
1.4.2 Bagaimanakah sikap ibu primigravida dalam persiapan menjelang
persalinan di BPS Sri Kadarwati tahun 2006?

1.5 Tujuan Penelitan
1.5.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah diperolehnya data tentang pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan tahun 2006.
1.5.2 Tujuan Khusus
Dengan memperhatikan masalah dan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalian di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan tahun 2006.
b. Untuk mengetahui sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan tahun 2006.

1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.6.1 Instansi Tempat Penelitian
Diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan terhadap peningkatan pelaksanaan program KIA khususnya Antenatal Care (ANC) di bidan praktek swasta (BPS) Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan.
1.6.2 Ibu Primigravida
Diharapkan ibu primigravida dapat secara rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan agar mendapatkan informasi tentang persiapan yang dibutuhkan dalam menghadapi persalinan.
1.6.3 Instansi Pendidikan
a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori tentang KIA yang telah diberikan kepada mahasiswi didik selama mengikuti perkuliahan di Akedemi Kebidanan Wira Buana Metro.
b. Sebagai sumber bahan bacaan dan referensi bagi perpustakaan di institusi pendidikan.
1.6.4 Peneliti
Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama ini.
1.6.5 Peneliti Lain
Dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Baca Selengkapnya - Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Persalinan di BPS

Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Proses Pertolongan Persalinan di Klinik

KTI KEBIDANAN
PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES
PERTOLONGAN PERSALINAN DI KLINIK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
WHO (World Health Oraganization) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1:18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan Negara Afrika 1:4, sedangkan di Amerika Utara 1:6.366 lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah (Saifuddin, 2006:3).
Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) menempati angka tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sebesar 307 per seratus ribu kelahiran hidup. Itu berarti ada 50 ribu meninggal setiap harinya, menurut data tahun 2003, (www.beritaindonesia .com)
Di Propinsi Lampung Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) tergolong tinggi secara nasional. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), AKI di Propinsi Lampung 307 diantaranya meninggal dari 100 ribu kelahiran hidup. Sementara Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 55 per 1.000 kelahiran atau dalam setiap 1000 bayi yang lahir, 55 diantaranya meninggal dunia (Lampung- - bkkbn online).
Persalinan yang bersih dan aman sebagai pilar ketiga Safe Motherhood yang di kategorikan sebagai pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pada tahun 1997 baru mencapai 60 % (Saifuddin, 2006 : 7). Pencegahan infeksi merupakan aspek ketiga dari Lima Benang Merah yang terkait dalam asuhan perasalinan yang bersih dan aman dan juga merupakan salah satu usaha untuk melindungi ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI 2004 : 1-1).
Tindakan pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran, saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal/pasca persalinan/bayi baru lahir/saat menatalaksana penyulit. Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya. Juga upaya-upaya menurunkan resiko terjangkit atau terinfeksi mikroorganisme yang menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya (Buku Acuan APN, 2004 : 1-8). Mengingat bahwa infeksi dapat ditularkan melalui darah, sekret vagina, air mani, cairan amnion dan cairan tubuh lainnya maka setiap petugas yang bekerja di lingkungan yang mungkin terpapar hal-hal tersebut mempunyai resiko untuk tertular bila tidak mengindahkan prosedur penegahan infeksi (Saifuddin, 2006:15).
Berdasarkan pre survei yang penulis lakukan di Klinik Bersalin Griya Medika, Banjar Agung, .................. Jumlah ibu bersalin periode Januari – Desember 2007 adalah 169 orang. Dengan jumlah ibu bersalin normal adalah 68 orang (40,2%) dan jumlah ibu bersalin dengan penyulit adalah 101 orang (59,8%) antara lain, kasus Post Partum Haemorhagi adalah 24 orang (14,2%), Ketuban Pecah Dini adalah 21 orang (12,4%) , Pre Eklampsi adalah 16 orang (9,5%), Seksio Sesarea adalah 12 orang (7,1%), Ante Partum Haemorhagi adalah 8 orang (4,7%), Letak Sungsang adalah 6 orang (3,5%), Retensio Plasenta adalah 6 orang (3,5%), Post Date adalah 5 orang (3%), Eklampsi adalah 2 orang (1,1%), Ekstraksi Vacum 1 orang (0,6%). (Laporan Bulanan Periode Januari – Desember 2007 Klinik Bersalin Griya Medika)
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah ibu bersalin dengan penyulit di Klinik Bersalin Griya Medika, Banjar Agung ................. periode Januari – Desember 2007 cukup tinggi, yaitu 101 orang (59,8%). Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan pencegahan infeksi untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi pada ibu bersalin di Klinik Bersalin ................................. ................., yang meliputi : Prosedur cuci tangan, pemakaian sarung tangan, pengelolaan cairan antiseptik, pemrosesan alat bekas pakai, dan pengelolaan sampah medik belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan pedoman pencegahan infeksi.
Dengan adanya hal tersebut yang diperoleh dari pra survei, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan di Klinik Griya Medika, Banjar Agung ................. Tahun 2008”

B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah “Bagaimana penatalaksanaan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan di Klinik ................................. ................. Tahun 2009.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu :
1. Jenis Penelitian : Deskripsi
2. Subjek Penelitian : Bidan dan perawat yang terlibat pada proses pertolongan persalinan di Klinik ................................. ................. pada tahun 2009
3. Objek Penelitian : Pentalaksanaan pencegahan infeksi pada
proses pertolongan persalinan
4. Lokasi Penelitian : Klinik Griya Medika, Jl. Ethanol
No.208 Unit 2 Banjar Agung, .................
5. Waktu Penelitian : Februari - Juni 2009
6. Alasan Penelitian : Karena banyak kasus-kasus yang berhubungan
dengan persalinan yang terdapat di Klinik ................................. ................. yang dapat memberi pengaruh terhadap resiko terjadinya infeksi.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penatalaksanaan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan di Klinik Bersalin ................................. .................
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui gambaran tentang prosedur cuci tangan oleh Bidan dan Perawat
- Untuk mengetahui gambaran tentang pemakaian sarung tangan oleh Bidan dan Perawat
- Untuk mengetahui gambaran tentang pengelolaan cairan aniseptik oleh Bidan dan Perawat
- Untuk mengetahui gambaran tentang pemrosesan alat bekas pakai oleh Bidan dan Perawat
- Untuk mengetahui gambaran tentang pengelolaan sampah medik oleh Bidan dan Perawat

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penelitian tentang pencegahan infeksi dan penerapan ilmu yang didapat selama ini.
2. Bagi Lahan Praktek Klinik Bersalin ................................. .................
 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan khususnya tentang penatalaksanaan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan di Klinik Bersalin ................................. .................
 Untuk menerapkan prosedur pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan di Klinik Bersalin ................................. .................
3. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan kegiatan terhadap teori yang telah diperoleh mahasiswi selama mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di AKBID Wira Buana Metro. sekaligus sebagai bahan atau sumber bacaan di perpustakaan institusi pendidikan.
4. Bagi Peneliti Lain
Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melakukan penelitian-penelitian lain atau yang serupa berkaitan dengan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan dan dapat disempurnakan lagi.

F. Keterbatasan Penelitian
Penelitian hanya dilakukan pada 6 responden yaitu bidan dan perawat yang terlibat pada proses pertolongan persalinan saat di Klinik ................................. ................. dikarenakan waktu penelitian yang terbatas.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN DI KLINIK
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Baca Selengkapnya - Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Proses Pertolongan Persalinan di Klinik

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber