Cari Blog Ini

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara :
- Bertahap dan sistematis
- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan
Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997
1. Pengertian
 Prosese pemecahan masalah
 Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah.
 Penemuan – penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis.
 Yang berfokus pada klien.

2. Langkah – langkah
I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara keseluruhan.
II. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya.
IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasakan kondisi klien.
V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah- langkah sebelumnya.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efesien dan aman.
VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
 Langkah I : Tahap Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang terdiri dari data subjektif data objektif. Data subjektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa. Yang termasuk data subjektif antara lain biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikologi spiritual, pengetahuan klien.
Data objektif adalahyang menggambarkan pendokunentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium da test diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesui dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi), Pemeriksaan penunjang (laboratorium, cacatan baru dan sebelumnya).

 Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi ang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
 Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
 Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
 Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.

 Langkah VI : pelasanaan langsung asuhan dengan efesien dan aman
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efesien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
 Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakh benar-benar akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Recana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya.
Baca Selengkapnya - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Pengelolaan Sampah Medis Rumah Sakit

Jenis Sampah Limbah Medis dan Pengelolaannya

Menurut Depkes Republik Indonesia berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit-unit pelayanan kesehatan yang mana dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi pengunjung , masyarakat terutama petugas yang menanganinya disebut sebagai limbah klinis.
Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinary, farmasi atau yang sejenisnya serta limbah ayng dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan perawatan, pengobatan atau penelitian. Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastik

a. Limbah Benda Tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit. Misalnya : jarum hipodermik, perlengkapan intervena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi benda-benda tajam yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif

b. Limbah Infeksius
Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular. Yang termasuk limbah jenis ini antara lain : sampah mikrobiologis, produk sarah manusia, benda tajam, bangkai binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan terkontaminasi ( medical waste ).

c. Limbah Jaringan Tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

d. Limbah Jaringan Tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

e. Limbah Citotoksik
Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik. Limbah yang terdapat limbah citotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000oc

f. Limbah Farmasi
Limbah farmasi berasal dari : obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi obat-obatan.

g. Limbah Kimia
Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik
h. Limbah Radio Aktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. Asal limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang daapt berupa padat, cair dan gas.

i. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.

Pengelolaan Sampah Medis
Pengelolaan sampah medis akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda-beda antar fasilitas-fasilitas kesehatan, yang umumnya terdiri dari penimbulan, penampungan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.
a. Penimbulan ( Pemisahan Dan Pengurangan )
Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan : kelancaran penanganan dan penampungan sampah, pengurangan volume dengan perlakuan pemisahan limbah B3 dan non B3 serta menghindari penggunaan bahan kimia B3, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan.
b. Penampungan
Penampungan sampah ini wadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. Penampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam warna seperti telah ditetapkan dalam Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna kuning dengan lambang biohazard untuk sampah infeksius, kantong berwarna ungu dengan simbol citotoksik untuk limbah citotoksik, kantong berwarna merah dengan simbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan kantong berwarna hitam dengan tulisan “domestik”
c. Pengangkutan
Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal. Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke incinerator (pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong sebagai yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.
Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar (off-site). Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal. Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.
d. Pengolahan dan Pembuangan
Metoda yang digunakan untuk megolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Teknik pengolahan sampah medis (medical waste) yang mungkin diterapkan adalah :
 Incinerasi
 Sterilisasi dengan uap panas/ autoclaving (pada kondisi uap jenuh bersuhu 121C)
 Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa ethylene oxide atau formaldehyde)
 Desinfeksi zat kimia dengan proses grinding (menggunakan cairan kimia sebagai desinfektan)
 Inaktivasi suhu tinggi
 Radiasi (dengan ultraviolet atau ionisasi radiasi seperti Co60
 Microwave treatment
 Grinding dan shredding (proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah)
 Pemampatan/ pemadatan, dengan tujuan untuk mengurangi volume yang terbentuk

Incinerator
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila incinerator akan digunakan di rumah sakit antara lain : ukuran, desain, kapasitas yang disesuaikan dengan volume sampah medis yang akan dibakar dan disesuaikan pula dengan pengaturan pengendalian pencemaran udara, penempatan lokasi yang berkaitan dengan jalur pengangkutan sampah dalam kompleks rumah sakit dan jalur pembuangan abu, serta perangkap untuk melindungi incinerator dari bahaya kebakaran.
Keuntungan menggunakan incinerator adalah dapat mengurangi volume sampah, dapat membakar beberapa jenis sampah termasuk sampah B3 (toksik menjadi non toksik, infeksius menjadi non infeksius), lahan yang dibutuhkan relatif tidak luas, pengoperasinnya tidak tergantung pada iklim, dan residu abu dapat digunakan untuk mengisi tanah yang rendah.
Sedangkan kerugiannya adalah tidak semua jenis sampah dapt dimusnahkan terutama sampah dari logam dan botol, serta dapat menimbulkan pencemaran udara bila tidak dilengkapi dengan pollution control berupa cyclon (udara berputar) atau bag filter (penghisap debu).
Hasil pembakaran berupa residu serta abu dikeluarkan dari incinerator dan ditimbun dilahan yang rendah. Sedangkan gas/pertikulat dikeluarkan melalui cerobong setelah melalui sarana pengolah pencemar udara yang sesuai.
Baca Selengkapnya - Pengelolaan Sampah Medis Rumah Sakit

Belajar dari Kasus Prita dan Rumah Sakit Omni part III

RS Omni

RS Omni International

Menuai hikmah dari kasus RS Omni vs Prita

Malam itu, kira-kira tiga bulan yang lalu, saya menjenguk anak seorang kerabat yang sedang dirawat di RS Omni International di bilangan Serpong, Tangerang. Rasa kagum dan nyaman saya rasakan saat melangkahkan kaki ke dalam lobi RS tersebut. Bak sebuah hotel berbintang, interior di dalamnya begitu mewah dan terasa berkelas, sungguh berbeda dengan suasana RS kelas rakyat yang biasa saya lihat sebelumnya. Dalam hati saya bergumam, ah andai semua RS di negeri kita senyaman ini, baik di RS swasta hingga RSUD di daerah-daerah terpencil. Tapi mana mungkin, karena kenyamanan semacam ini kan hanya bisa didapat oleh mereka yang berduit yang mencari pelayanan RS kelas tinggi tanpa harus keluar negeri. Biaya yang dikeluarkan (meski mahal) tentu diimbangi oleh harapan yang tinggi akan suatu layanan berkelas internasional oleh setiap pasien yang berobat ke RS ini, tak terkecuali saat Prita Mulyasari berobat di RS Omni tahun lalu. Ya, Prita Mulyasari, seorang ibu yang mendadak terkenal karena kasusnya yang tengah hangat karena dituding telah mencemarkan nama baik RS Omni. Padahal saat kita, atau Prita, setelah mendapati pelayanan RS yang jauh dari harapan lantas menuliskannya melalui keluh kesah di email / mailing list di internet, apakah tindakan itu dianggap berlebihan? Saya rasa sih kritikan semacam itu adalah suatu hal yang wajar, bahkan harus dilakukan supaya ada kontrol yang akan menjaga setiap pelayanan RS tetap berada di jalur yang benar.

Kita semua saat ini sedang sama-sama menantikan arah kelanjutan kasus yang paling banyak diberitakan saat ini, yaitu kelanjutan persidangan gugatan pidana dan perdata RS Omni kepada Prita Mulyasari seputar tuduhan pencemaran nama baik karena telah menuliskan keluh kesahnya melalui media email. Kasus yang awalnya hampir luput dari pemberitaan media massa ini kini lambat laun semakin menyita perhatian publik bahkan hingga ke mancanegara karena berbagai faktor, sebutlah diantaranya karena :

  • Prita menjadi korban pertama undang-undang ITE yang dari awal penyusunannya memang sudah kontroversial
  • kasus Prita adalah kasus yang jarang terjadi di dunia : RS menggugat pasien ( di negara maju yang banyak terjadi adalah cerita pasien yang menggugat RS)
  • kasus pertama di Indonesia (bahkan mungkin di dunia) keluh kesah melalui email bisa dijebloskan ke penjara
  • tercium beberapa kejanggalan yang terjadi dalam proses penahanan hingga dipertontonkannya drama ‘lempar bola’ saat pihak terkait ditanya soal penerapan pasal ITE dalam dakwaan gugatan Prita
  • terlanggarnya hak asasi manusia dan hati nurani tatkala seorang ibu dari dua anak (dan salah satunya sedang memerlukan ASI) harus dikurung 3 minggu (di LP wanita bersama 12 napi wanita lainnya) padahal bisa saja diberikan status tahanan rumah tanpa harus dipenjara
  • dukungan amat besar dari komunitas blogger dan facebook terhadap kasus ini (pendukung melalui Cause Facebook saat ini sudah lebih dari 200 ribu orang)
  • semakin memuncaknya kekesalan masyarakat akan orientasi RS dewasa ini yang begitu tega menguras uang pasien (soal sembuh sih urusan belakangan, tak heran yang kaya lebih memilih berobat ke luar negeri, yang miskin memilih berobat ke Ponari)
  • terkejutnya publik saat mengetahui ‘standar pelayanan’ dari sebuah RS yang konon katanya adalah berstandar ‘internasional’
  • lemahnya regulasi dan pengawasan pemerintah akan pelayanan RS dan bagaimana tidak adanya standar penamaan istilah ‘internasional’ menyebabkan setiap RS boleh-boleh saja menamai dirinya dengan embel-embel ‘internasional’

Saya tidak akan berpanjang lebar, berita soal kasus Prita vs Omni sudah begitu mudah anda akses di mana-mana : TV, koran, apalagi di internet. Para blogger yang mengulas soal ini pun sudah begitu banyak, termasuk blogger yang sudah sangat terkenal seperti Ndoro Kakung dan Paman Tyo. Saya hanyalah seorang blogger gurem yang geram dan kini tengah menantikan kelanjutan persidangan kasus ini dengan harapan tentunya keadilan dapat ditegakkan, dimana ibu Prita dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan, serta pihak yang sewenang-wenang tentunya mendapat balasan yang setimpal.

Adapun hikmah yang bisa dipetik dari kasus ini, sekaligus saran dan harapan saya adalah :

  • perlunya kehati-hatian kita dalam memutuskan untuk memilih RS yang baik (jangan terlena oleh embel-embel internasional)
  • pasien punya hak untuk mendapat pelayanan RS yang baik dan harus kritis dalam berdiskusi soal metoda medis (jangan pasrah pada para dokter yang menjadi perpanjangan tangan raksasa farmasi)
  • perlunya kehati-hatian kita saat menulis keluhan di media internet (atau media lainnya) karena celah pada UU ITE bisa dimanfaatkan para pihak yang merasa meradang dengan apa yang kita tulis, gunakan bahasa yang baik dan tidak terkesan menuduh pihak yang sedang kita bahas
  • UU ITE harus direvisi, setidaknya tidak boleh dipakai sebagai rujukan hingga nanti terbit PP dan Permen/Kepmen Kominfo yang menjadi turunan hukumnya
  • harus diungkap skenario sesungguhnya mengapa Prita bisa dijebloskan ke penjara selama tiga pekan, siapa saja oknum dibalik itu semua haruslah bertanggung jawab
  • perlu dibuat aturan yang melindungi keamanan pasien dari tindakan RS yang tidak semestinya, juga hak pasien untuk mendapat catatan rekam medis hingga hak mendapat penjelasan soal penyakitnya
  • perlu dibuat aturan yang menjadi standarisasi penamaan ‘internasional’ untuk RS, apakah dari segi kepemilikannya atau standar pelayanannya
  • kita harus tetap memberi dukungan kepada Prita melalui dunia nyata (hadir di persidangan) ataupun dunia maya (bisa lewat blog, forum, hingga facebook)

from liputan6.com

Sementara langkah RS Omni yang tetap berkeras untuk tidak mencabut gugatan tampaknya justru akan menjadi bumerang yang berpotensi merugikan pihak Omni sendiri. Selain dicap buruk oleh mayarakat, Omni pun kini tersandung isyu tak sedap soal fasilitas berobat gratis yang diberikannya pada para jaksa, dan puncaknya pimpinan Omni dipanggil ke DPR Senin besok (8 Juni 2009). Bahkan nama ‘internasional’ di belakang nama Omni pun mulai dipermasalahkan, derasnya tuntutan untuk pencabutan izin Omni hingga menguatnya dukungan kepada Prita untuk menggugat balik Omni.

Baca Selengkapnya - Belajar dari Kasus Prita dan Rumah Sakit Omni part III

Daftar Rumah Sakit Sidoarjo


NO NAMA RUMAH SAKIT ALAMAT NO TLP
1 RS. Aisyiyah “Siti Fatimah” Jl.Raya Kenongo No.14 Tulangan
2 RS. Al-Islam Jl.Kyai Mojo No.12 A Krian -
3 RS. Al-Islam H.M.Mawardi Jl.Kyai Mojo 77 Jeruk Gamping, Krian 031-8971747
4 RS. Anwar Medika Ds.Semawut Rt.20/4 Kec.Balongbendo
5 RS. Bhayangkara Porong Jl. Raya Porong No.1 Porong
6 RS. Citra Medika Jl.Raya Surabaya – Mojokerto Km 44 Tarik 0321-388196
7 RS. Delta Surya Jl.Pahlawan No.9 Sidoarjo 031-8962531
8 RS. DKT (POLRI) Sidoarjo Jl. Dr. Soetomo No.2 Sidoarjo 031-8964610
9 RS. Jasem Jl.Saman Hudi No.85 A Sidoarjo 031-8966658
10 RS. Krian Husada Jl.Raya Kemangsen Balongbendo 031-8970144
11 RS. Lanudal Juanda Kompleks Lanudal Juanda Sidoarjo 031-8688001
12 RS. Mardhotilah Jl.Raya Kemangsen Balongbendo
13 RS. Mata “Fatma” Jl.Kalijaten No.40 Sepanjang Taman 031-7879857
14 RS. Siti Khodijah Jl.Pahlawan No.276 Sepanjang
15 RS. Usada Jl.Jeruk No.117 Wage Kec.Taman -
16 RSA. Dr. Sutiarto Jl.Sunandar Priyo Sudarmo X/No.1 Sidoarjo
17 RSAB. Kirana Jl.Raya Ngelom No.87 Sepanjang 031-7881144
18 RSAB. Prima Husada Jl.Letjend Suprapto No.3 Kepuh KirimanWaru 031-8672303
19 RSAB. Soerya Kalijaten 2/7 Rt.5/1 Taman 031-7885011
20 RSB. Buah Delima Jl.Sunandar Priyot Sudarmo No.154 Sidoarjo 031-8056911
21 RSB. Pondok Tjandra Jl.Mangga Tengah I E / 225 Pnd Tjandra Waru 031-8662206
22 RSI. Siti Hajar Jl.Radaen Patah 70 Sidoarjo 031-8921233
23 RSUD Kab. Sidoarjo Jl. Mojopahit No.667 Sidoarjo 031-8961649

~ oleh DKR Sidoarjo di/pada 15 Januari 2010.

Baca Selengkapnya - Daftar Rumah Sakit Sidoarjo

Daftar Rumah Sakit Swasta di Jakarta

Daftar Rumah Sakit Swasta di Jakarta

* RSU Fatmawati RSU B Jl. RS Fatmawati Cilandak Jaksel
* RS Pusat Pertamina RS B Jl..Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan
* RS Dareal 3 Cilandak RSU B Jl. Raya Cilandak Ragunan
* RS Jakarta RS C Jl. Jend Sudirman Kav 49 Jaksel
* RSJ Dharmawangsa RSK C Jl. Dharmawangsa Raya No. 13 Blok P II
* RSB Panti Nugeraha RSK E Jl. Senayan No. 26 Kby Baru Jaksel
* RSB Budhi Jaya RSK E Jl. Dr Sahardjo 120 Jaksel
* RS Kebayoran RS C Jl..Birah III/4 Keb Baru Jaksel
* RSB Asih RSK D Jl. Panglima Polim i/34 Jaksel
* RS Mata PDIS Aini RSK E Jl. HR Rasuna Said Jaksel
* RS Ketergantungan Obat RSK C Jl. RS FatmawatiCilandak
* RS Setia Mitra RS Pt Jl. Fatmawati No.80-82 Jaksel
* RS Tebet RS C Jl. Haryono MT No.8 Jaksel
* RS Pondok Indah RS Ut Jl. Metro Duta Kav. UE
* RS MMC RS B Jl. HR Rasuna Said Kav. C-21
* RS THT Bedah Yay Yurino RSK E Jl. Ciranjang II No.20-22 Jaksel
* RSU Prikasih RSU C Jl. RS Fatmawati Raya 74 Jaksel
* RSU Gandaria RSU D Jl. Gandaria Tengah II/12-14 Kby Baru
* RS Agung RS Pr Jl. Sultan Agung No.67 Jaksel
* RS Siaga Raya RS Pr Jl. Siaga Raya Kav. 4-8
* RS Pasar Minggu RS D Jl. Raya Ragunan P7 Jaksel
* RS Medistra RS C Jl. Gatot Subroto Kav 59 Jaksel
* RS Indah Medika RS C Jl. Tebet Raya No.4-8 Jaksel
* RSU Tria Dipa RSU D Jl. Raya Pasar Minggu 3A Jaksel
* RSB Duren Tiga RSK E Jl. PLN no. 5 Duren Tiga
* RSU Persahabatan RSU B Jl. Raya Persahabatan Jaktim
* RSU Budhi Asih RSU C Jl. Dewi Sartika No. 200 Jaktim
* RS LPK Cipinang RSK E Jl. Raya Bekasi Timur 170 Jaktim
* RS Pusdikkes RSU D Jl. Raya Bogor, Kramat Jati Jakarta Tim
* RS Kepolisian Pusat RSU B Jl. RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur
* RS Kesdam Jaya Cijantung RSU D Jl. Mahoni Cijantung II Jaktim
* RS UKI Cawang RSU C Jl. May.Jend Soetoyo Jaktim
* RSU Pasar Rebo RSU B Jl. TB Simatupang No. 30 Jaktim
* RS Mitra Keluarga RSU D Jl. Jatinegara Timur No. 87 Jaktim
* RSIA Hermina RSIA Jl. Jatingara Barat No. 126 Jaktim
* RS Ongkomulyo M C RSU Ma Jl. Pulo Mas Barat VI/20 Jaktim
* RS Islam Jakarta Timur RSU C Jl. Raya Pondok Kopi Jaktim
* RSU Kartika Pulo Mas RSU C Jl. Pulo Mas Barat IV C/1 Jaktim
* RSU H a r u m RSU C Jl. Tarum Barat Kalimalang
* RS Harapan Jayakarta RSU C Jl. Bekasi Timur Km 18 No.6 Jaktim
* RS Harapan Bunda RSU C Jl. Raya Bogor Km 22 No. 24 Jaktim
* RSIA Yadika RSU E Jl. Pahlawan Revolusi No. 47 Pd. Bambu
* RSB Yayasan Restu RSK E Jl. Raya Bogor Km.19 No. 3
* RS Dharma Nugraha RSU Ma Jl. Balai Pustaka Baru No. 19 Jaktim
* RS Mediros RSU A Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. 149
* RSU Haji Jakarta RSU C Jl. Raya Pondok Gede No. 4
* RSJ Islam Bunga Rampai RSK E Jl. Bunga Rampai X Klender
* RS PAU Antariksa RSU C Jl. Merpati No. 2 Halim P.K.
* RS Bedah Rawamangun RSK e Jl. Balai Pustaka Raya No. 29-31
* RS Duren Sawit RSK C Jl. Duren Sawit Baru No. 2
* RSU Dr Cipto Mangunkusumo RSU A Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat
* RS PAD Gatot Soebroto RSU A Jl..Dr A. Rahman Saleh 24 Jakpus
* RS AL Dr Mintoharjo RSU Tk Jl.. Bendungan Hilir No. 117 Jakpus
* RS Husada RSU B+ Jl.. Mangga Besar Raya 137/139 Jakpus
* RS Sint Carolus RSU B Jl. Salemba Raya No. 41 Jakpus
* RS PGI Cikini RSU Ma Jl. Raden Saleh No. 40 Jakpus
* RS Islam Pusat Jakarta RSU B+ Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakpus
* RS Moh Ridwan Meuraksa RSU Tk Jl. Kramat Raya No. 174 Jakpus
* RSB Budi Kemuliaan RSK C Jl. Budi Kemuliaan No.25 Jakpus
* RSB Yy Pem Kesehatan RSK C Jl. Gereja Theresia No. 22 Jakpus
* RSIA Bunda RSK E Jl.Teuku Cik Ditiro No. 28 Jakpus
* RS Jiwa Dharma Jaya RSK E Jl. Mangga Besar Raya 138 Jakpusk
* RSK Bedah Kramat Lima RSK E Jl. Kramat V No.6 Jakpus
* RSIA Evasari RSK E Jl. Rawamangun No.47 Jakpus
* RS Pertamina Jaya RSU C Jl. A. Yani No.2 Jakarta Pusat
* RS Jiwa Dharma Sakti RSK Pr Jl. Kaji No. 40 Petojo
* RS Moh Husni Thamrin RSU B Jl. Salemba Tengah 26-28 Jakpus
* RS.THT Panti Raharja RSK E Jl. Sawo No.58-60 Jakpus
* RSU Tarakan RSU B Jl. Kyai Caringin No. 7 Jakarta Pusat
* RSK THT Bedah Proklamasi RSK E Jl. Proklamasi No,43 Jakarta Pusat
* RS Abdi Waluyo RSU D Jl. HOS Cokroaminoto No. 33 Jakpus
* RS Kramat 128 RSU Pr Jl. Kramat Raya No. 128 Jakpus
* RSK THT Prof Nizar RSK E Jl. Kesehatan No.9 Jakpus
* RS Mata Jkt Eye Centre RSK E Jl. Teuku Cik Ditiro 46 Jakpus
* RSK Bedah Bina Estetika RSK C Jl. Teuku Cik Ditiro No. 41 Jakpus
* RSJ Menteng Mitra Afia RSU C Jl. Kali Pasir No. 9
* RS Mitra Kemayoran RSU C Jl. Landas Pacu Timur Kemayoran
* RSIA Puri Medika RSK C Jl. Sungai Bambu No. 5A
* RS Sumber Waras RSU B Jl. Kyai Tapa Grogol Jakbar
* RS Pelni Petamburan RSU B Jl. KS Tubun No. 92-94 Jakbar
* RS Trisna Pangastuti RSU C Jl. KS Tubun 79 Slipi Jakbar
* RS Jiwa Jakarta RSK A Jl. Dr Latumeten No.1 Jakbar
* RS Kanker Dharmais RSK B Jl. S Parman Kav. 84-86 Jakarta Barat
* RS AB Harapan Kita RSK B Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
* RS Jantung Harapan Kita RSK B Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
* RS Graha Medika RSK Ma Jl. Raya Perjuangan Kebun Jeruk
* RSK Bedah Chandera RSK Jl. Raya Mangga Besar No. 40 Jakbar
* RSU Al-Kamal RSU C Jl. Raya Al-Kamal No. 2 Kedoya
* RS Manuela RSU C Jl. Mangga Besar VIII/23 Jakbar
* RS Patria IKKT RSU D Jl. Cenderawasih No. 1 Komp. Hankam
* RS Medika Permata Hijau RSU Ma Jl. Kebayoran Lama No.64 Jakbar
* RSUD Cengkareng RSUD B Perumnas Bumi Cengkareng Indah
* RSIA Hermina Cengkareng RSK E Jl. Kintamani Raya No. 2 Daan Mogot
* RSU Koja RSU B Jl. Deli No.4 Tg.Priok Jakut
* RS Akademik Atma Jaya RSU Jl. Pluit Raya No. 2 Jakarta Utara
* RS Pelabuhan Jakarta RSU C Jl. Kramat Jaya Tg.Priok Jakut
* RSPI Prof Dr Sulianti S RSK B Jl. Baru Sunter Permai Raya Jakut
* RS Sukmul Sisma Medika RSU C Jl.Tawes No. 18 -20 Jakarta Utara
* RSB Hermina Podomoro RSK C Jl. Danau Agung II No 28 Sunter Jakut
* RS Sunter Agung RSU Pr Jl. Agung Utara Raya Blok A No.1 Jakut
* RS Islam Sukapura RSU E Jl. Tipar Cakung No.5 Jakut
* RS Medika Griya RSU Pr Jl. Danau Sunter Utara Raya No. 1 Jakut
* RS Pluit RSU Ma Jl. Raya Pluit Selatan No. 2 Jakut
* RS Pantai Indah Kapuk RSU Ut Jl. Pantai Indah Kapuk Utara 3 Blok T
* RS Mitra Keluarga Klp Gdg RSU Jl. Bukit Gading Raya Kav. 2
* RSIA Family RSK Jl. Pluit Mas I Blok A No. 2A-5A
Baca Selengkapnya - Daftar Rumah Sakit Swasta di Jakarta

Makanan Penderita Flu dan Diare

Bila virus flu masuk ke tubuh yang staminanyamenurun, kemungkinan terjadinya flu pun besar. (Foto: Google

SEJAK ribuan tahun lalu, sudah dipahami bahwa kesehatan dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Pasalnya, dalam setiap makanan terkandung berbagai bahan atau zat yang memengaruhi kondisi tubuh.

Seorang ahli pengobatan zaman dahulu, Hipocrates menyatakan filosofinya yang berisi,
“Biarkan makanan menjadi obat Anda”. Menurutnya, tubuh sebenarnya mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Ketika kesehatan Anda mulai sedikit terganggu, yang perlu dilakukan adalah memperkuat kemampuan tubuh ketimbang buru-buru menegak obat-obatan kimia. Salah satunya memperbaiki pola makan yang tepat sebagai obat.


Flu ringan

Virus penyebab flu ada di mana-mana. Bila virus flu masuk ke tubuh yang staminanya menurun, kemungkinan terjadinya flu pun besar.

Beberapa makanan ternyata bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga virus flu yang masuk tidak sempat menyebabkan penyakit atau mencegahnya berkembangbiak.
Apa saja makanan-makan tersebut? Sayuran dan buah-buahan yang mengandung glutathione, bahan yang berfungsi menstimulasi sistem imunitas tubuh sehingga mampu melepaskan sel macrophages. Sel inilah yang bisa menghentikan perkembangan virus, bahkan merusaknya. Beberapa jenis buah dan sayur yang sarat glutathione adalah alpukat, semangka, jeruk, tomat, kembang kol, kentang, brokoli, dan melon.

Zat baik lain yang terdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C. Zat ini bermanfaat untuk memperkuat sel-sel darah putih yang berperan besar memerangi infeksi. Cara terbaik adalah mengonsumsinya dalam bentuk jus.

Bawang putih juga bisa membantu memperkuat kekebalan tubuh karena mengandung allicilin dan allin. Keduanya berfungsi membunuh kuman dan menstimulasi sistem imunitas tubuh untuk memproduksi sel pembunuh kuman.

Sedangkan bagi Anda yang senang minum teh, kebiasaan tersebut dapat menghindarkan tubuh dari gejala flu. Ini karena teh mengandung quercetin, zat yang bermanfaat mencegah virus menggandakan diri.


Diare

Diare merupakan sinyal tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam perut dan mengembalikan sistem pencernaan pada fungsinya semula. Umumnya, diare disebabkan oleh bakteri yang ada dalam air atau makanan yang akhirnya masuk ke tubuh. Bisa juga karena virus atau parasit.

Beberapa makanan yang bisa menyembuhkan diare adalah air, pisang, dan kayu manis. Efek diare yang berbahaya adalah dehidrasi. Karena setiap kali diare, tubuh mengeluarkan banyak cairan. Oleh sebab itu, minum air setidaknya 10 gelas sehari atau konsumsi makanan isotonik yang mengandung ion elektrolit garam mineral untuk mencegah dehidrasi sekaligus menggantikan kehilangan mineral.

Sedangkan pisang bisa menjadi pilihan makanan yang mudah dicerna dan ringan. Hal ini disarankan oleh Sheila Crowe MD, spesialis gastroenterology dan asistan guru besar di University of Texas Medical Branch, Galvezton, Amerika Serikat.

Untuk kayu manis sendiri merupakan obat penawar racun yang alami. Seduh satu sendok makan kayu manis bubuk dalam secangkir air panas dan diamkan selama 10 menit, kemudian saring. Minum ketika masih hangat dan biasanya dalam beberapa saat diare akan berkurang. Tetapi jika diare masih saja berlanjut, segera pergi ke dokter untuk memperoleh pengobatan yang memadai.
Baca Selengkapnya - Makanan Penderita Flu dan Diare

Ketika Bercinta Tak Butuh Pemanasan

KOMPAS.com — Hampir semua pakar seks menyebutkan pentingnya foreplay untuk membuat seorang wanita mencapai orgasme dalam sebuah hubungan seksual. Maklum, wanita itu ibarat mesin diesel saat bercinta, butuh beberapa lama sebelum "panas".

Namun, ternyata ada situasi tertentu yang bisa membuat seorang wanita sampai ke puncak meski tanpa foreplay. Kapan saja itu?

1. Setelah kencan semalaman
Seusai makan malam yang menyenangkan, Anda dan si dia memutuskan untuk menonton film dan melanjutkannya dengan acara dansa diiringi musik yang lembut dan romantis. Rasakan pelukannya dan kedekatan wajah Anda satu sama lain. Pengalaman tertawa bersama dan saling mencurahkan perasaan akan menumbuhkan rasa kedekatan yang lebih dalam. Ketika Anda berdua sampai di rumah, ia tak akan sabar lagi untuk melepaskan pakaiannya dan menarik Anda ke tempat tidur.

2. Pulang dari dinas luar kota
Setelah perjalanan dinas, baik itu ke luar kota maupun luar negeri yang memisahkan Anda dan pasangan cukup lama, pulang ke rumah merupakan hal yang paling dinantikan. Terpisah jarak bukan hanya menumbuhkan rasa rindu di hati Anda berdua, melainkan juga hasrat untuk berintim-intim.

3. Sepulang dari pesta pernikahan
Upacara pernikahan bisa menimbulkan hasrat yang lain pada wanita. Banyak wanita yang mengakui melihat sepasang pengantin bisa menjadi semacam afrodisiak bagi mereka. Karena itu, jangan heran jika gairahnya menggebu-gebu sepulang kondangan.

4. Setelah masa menstruasi
Biasanya setelah menstruasi, seorang wanita akan memasuki masa subur yang diiringi gairah meningkat. Ini bisa jadi "bonus" bagi Anda untuk mempersingkat foreplay dan segera masuk ke "menu utama."

5. Hanya punya waktu singkat
Hanya punya waktu singkat, tetapi ingin mood bercinta lebih cepat naik? Anda berdua bisa memulai foreplay sejak siang hari. Kirim saja SMS atau e-mail mesra kepadanya. Menjelang waktu pulang kantor, kirimkan "undangan" kepadanya dengan menceritakan fantasi seksual Anda kepadanya sehingga ia tak sabar untuk mencobanya.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2010/08/23/16032069/Ketika.Bercinta.Tak.Butuh.Pemanasan
Baca Selengkapnya - Ketika Bercinta Tak Butuh Pemanasan

Lensa Kontak Johnson & Johnson Ditarik



KOMPAS.com — Raksasa di industri kesehatan, Johnson & Johnson, menarik produk lensa kontak Acuvue jenis pemakaian satu hari. Produk lensa kontak ini dijual di Jepang, beberapa negara Eropa, dan Asia. Penarikan produk kesehatan Johnson & Johnson ini merupakan penarikan kali kesembilan dalam tahun 2010.

Pihak Johnson & Johnson (JNJ) menjelaskan, mereka menerima banyak keluhan dari pengguna lensa kontak merek Acuvue TruEye yang mengeluhkan rasa sakit dan iritasi pada mata setelah menggunakan lensa kontak itu.

Kendati demikian, JNJ mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai pelanggan yang menderita komplikasi gangguan penglihatan. "Risiko gangguan kesehatan jangka panjang akibat lensa kontak ini sangat jarang," kata Gary Esterow, juru bicara JNJ Vision Care.

Ia menambahkan, diperkirakan ada 100.000 boks yang masing-masing berisi 30-90 lensa kontak bermasalah. Menurutnya, masalah terjadi ketika lensa kontak yang diproduksi di Irlandia itu dibilas. Mayoritas lensa kontak yang ditarik dijual di Jepang dan beberapa negara Asia.

Tahun ini, JNJ telah menarik beberapa produk obat non-resep di Amerika Serikat, termasuk obat flu untuk anak dan dewasa, serta ribuan botol obat penghilang nyeri. Akibatnya, JNJ mendapat peringatan dari Food and Drug Administration (FDA) dan Kongres AS.
Baca Selengkapnya - Lensa Kontak Johnson & Johnson Ditarik

Jamkesmas harusnya cukup beri KTP

WASPADA ONLINE

JAKARTA - Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Taufik Kurniawan mendesak pemerintah mempermudah program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) daripada membentuk UU yang tidak efektif.

"Persoalan Jamkesmas saat ini adalah persoalan political will bukan persoalan UU. Orang sakit tidak berpikir itu. Yang penting masuk Rumah Sakit ditangani, tidak perlu ditanya-tanya

tentang DP atau segala macam prosedur, tapi cukup menyerahkan KTP", katanya.

Karena itu, Wakil Ketua DPR RI ini mengharapkan agar Kemkes bekerja keras untuk mengoptimalkan pekerjaan dalam memudahkan pelayanan jamkesmas. Sebaliknya, Kemkes jangan terlalu sibuk untuk membuat Undang Undang (UU).

"Mau berapa banyak UU kalau memble percuma. Ke depan, Jamkesmas jangan dikaitkan dengan kepentingan politik," ungkapnya, menambahkan bahwa perlu kebijakan yang substansi agar standardisasi pelayanan di permudah.

"Bupati sudah bicara kesehatan gratis, kenapa Kemkes tidak bisa?" ujarnya menanyakan kesigapan pemerintah.

Editor: ANANTA POLITAN BANGUN
(dat03/ann)

Baca Selengkapnya - Jamkesmas harusnya cukup beri KTP

Provinsi ikuti pelatihan H5N1

PRAWIRA SETIABUDI
Koordinator Redaksi
WASPADA ONLINE


MEDAN - Moderator Kementerian Kesehatan, Toto Sunaryo, mengatakan sekitar sepuluh provinsi di Sumatera mengikuti pelatihan untuk mengantisipasi merebaknya penyakit flu burung (H5N1) di masing-masing daerah.

"Nantinya kita akan melakukan pelatihan di daerah Makassar dan Bali. Karena disana ditemukan kasus yang sama. Bali sudah dilakukan simulasi penanggulangan yang melibatkan internasional," ujarnya, tadi malam.

Sepuluh provinsi yang diberikan pelatihan tersebut, menurutnya, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.

Sejauh ini, katanya, pelatihan virus merupakan penyusunan rencana kontijensi lintas sektor. Di tubuh manusia ditemukan virus musiman. Virus flu burung akan berubah menjadi virus flu baru. Yang paasti, namanya sudah berubah.

Ketika ditanya apakah hal ini berpengaruh dengan model cuaca saat ini, Toto tidak dapat berkomentar. "Itu bukan kapasitas saya untuk menjawabnya. Namun kita dapat membaca tentang perubahan cuaca ini cukup banyak," pungkasnya.

Editor: SASTROY BANGUN
(dat03/wol-mdn)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=139678:-provinsi-ikuti-pelatihan-h5n1&catid=15:sumut&Itemid=28

Baca Selengkapnya - Provinsi ikuti pelatihan H5N1

Disiapkan posko kesehatan 24 jam di jalur mudik

Oleh: Herry Suhendra

JAKARTA: Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah menyiapkan Posko Kesehatan atau Unit Pelayanan Kesehatan 24 jam di jalur mudik di seluruh Indonesia.

Untuk jalur Jawa-Lampung disiapkan 3.719 Puskesmas, 500 Pos Kesehatan (terdiri 418 Dinas Kesehatan dan 82 Kantor Kesehatan Pelabuhan -KKP), 1.229 ambulans Puskesmas, dan 98 Rumah Sakit Pemerintah plus ambulans.

Dalam keterangan tertulis hari ini, Kementrian Kesehatan menjelaskan layanan itu dimaksudkan untuk menyediakan akses bagi pemudik lebaran guna mengurangi tingkat kesakitan, kecacatan dan kematian, termasuk mengendalikan penularan penyakit terutama penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB).

Dalam Apel Siaga Pelayanan Kesehatan pekan ini, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan mudik lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang melibatkan jutaan orang dalam waktu yang relatif bersamaan.

Karena itu, menurut Menkes, kesiapan kesehatan pada jalur mudik memiliki nilai strategis karena menyangkut penanganan risiko sakit dan meninggal yang sangat besar. Penilaian kesiapan lebih terlihat dari segi mobilisasi sumber daya, khususnya kesiapan tenaga kesehatan, peralatan dan obat serta ambulans dan sistem evakuasi medik yang melekat didalamnya.

Kesiapan tersebut merupakan respon medis yang seringkali disoroti secara dramatis bila terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan luka atau bahkan meninggal dunia," katanya.

Namun Menkes juga mengimbau agar masyarakat atau pemudik juga mewaspadai kesiapan kesehatannya sendiri. Para pemudik harus diberi informasi yang cukup bahwa untuk melaksanakan perjalanan yang jauh, kondisi fisik harus bugar meskipun tetap puasa.

Pemudik juga perlu diberikan pengertian pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat selama perjalanan untuk kepentingan masyarakat sendiri.

Langkah Kemenkes itu sejalan dengan misinya dalam melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.

Karena itu, pemenuhan layanan kesehatan yang baik, termasuk terjaminnya kesehatan pada saat mudik adalah sangat penting. Posko Informasi Kesehatan tersebut dapat diakses dengan alamat Pusat Tanggap dan Respons Cepat (PTRC) Pusat Komunikasi Publik No. Telp. 021 – 500567 dan 30413700, email info@depkes.co.id.
Baca Selengkapnya - Disiapkan posko kesehatan 24 jam di jalur mudik

Menyongsong Lebaran dengan Tetap Fit Berpuasa


Menyongsong lebaran 2010 perlu tips
dan kiat agar tetap fit dan bugar.





Sudah separuh lebih bulan Ramadan kita jalani dan separuh lebih pula mereka yang menjalani ibadah wajib (bagi umat Islam) tersebut melaksanakan kewajibannya. Namun demikian ada baiknya untuk memperhatikan beberapa kiat atau tips agar puasa kita tetap eksis hingga menyambut Lebaran nanti.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama berpuasa, mulai menyiapkan hidangan sehat bergizi, menjaga kekenyalan kulit, serta menjaga tubuh agar tetap fit. Dengan tetap memperhatikan kesehatan tubuh selama puasa, saat Lebaran nanti tubuh anda masih tetap bugar dan sehat.

Masalah utama orang berpuasa biasanya adalah menyiapkan makan sahur yang sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang. Agar lebih praktis, para ibu cenderung memilih makanan instan, misalnya mie instan, abon, sosis, chicken nugget. Sedangkan minuman instannya seperti kopi, sari jeruk, dan sebagainya yang mudah diolah dan cepat disajikan.

Menurut Meryana Andriani, Ahli Gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah dan dibolehkan menyajikan dan menyantap makanan instan di kala sahur. Namun, dalam memilih makanan instan tentu saja harus teliti.

Termasuk saat membelinya harus selalu mencek kemasannya. “Apakah fisik kemasannya masih baik atau tidak. Lalu dilihat labelnya, nutrition facts (kandungan gizi)-nya, dan tanggal kadaluwarsanya,” ujar Meryana.

“Soal bahan pengawet, tentu makanan instan ada pengawetnya. Bahkan ikan asin pun mengandung pengawet. Tetapi, kan, sudah ada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yang mengawasi semua makanan yang dijual bebas. Jadi kita nggak perlu terlalu khawatir,” lanjut Meryana.

Meski boleh-boleh saja menyantap makanan instan, Meryana menyarankan, komposisi gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh selama sehari tetap harus diperhatikan. Empat sehat lima sempurna adalah gambaran gizi seimbang. “Jika makan mie instan, tetap harus memerhatikan proteinnya darimana. Bisa saja ditambah telur, potongan daging ayam, dan sayuran siap saji yang banyak dijual di supermarket” kata dia.

Begitu juga saat makan sosis, abon atau chicken nugget, tetap harus ingat seratnya. “Artinya, kebutuhan serat harus tetap terpenuhi, baik saat sahur maupun berbuka. Sebab, makan menu lengkap saat berbuka saja, tetapi sahurnya tidak lengkap, tidak akan bisa meng-handle puasa kita,” kata dia.

Selain serat, agar puasa tak mengalami dehidrasi, cairan dalam tubuh pun harus tetap terpenuhi. “Setiap harinya tubuh memerlukan sekitar 1,5-2 liter air. Kebutuhan akan air ini bisa didapatkan dengan mencicil di saat sahur dan berbuka.

Misalnya, sahur makan dengan kuah sayur sebanyak 200 cc, lalu minum susu 200cc, ditambah lagi buah-buahan yang juga mengandung air. Kemudian saat berbuka, dengan jus buah 200cc dan makan dengan sayur lagi 200cc,” ungkap Meryana.


Agar tubuh tetap bugar selama menjalankan puasa, suplemen dan vitamin tambahan seringkali menjadi pilihan untuk dikonsumsi setelah makan sahur. Namun, menurut dia, suplemen atau vitamin tambahan tidak selalu dibutuhkan.

“Suplemen itu, kan, artinya melengkapi yang kurang. Nah, jika seseorang makannya sudah baik saat sahur dan berbuka dengan memenuhi komposisi gizi seimbang, ia tidak perlu lagi tambahan suplemen atau vitamin,” imbuhnya.

Dokter akan menyarankan seseorang mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan, lanjut Meryana, jika diketahui seseorang yang telah diperiksa sebelumnya memang membutuhkan suplemen dan vitamin tertentu bagi tubuhnya.

Sebaliknya, jika tubuhnya sudah mengonsumsi makanan yang baik tetapi terus diberi suplemen, justru akan mengalami penumpukan di dalam tubuh jika tubuh tidak bisa lagi memetabolismanya. “Bahkan yang kelebihan mengonsumsi suplemen atau vitamin, akan mengakibatkan over vitaminosis atau kelebihan vitamin tertentu,” kata dia.

Terjadinya over vitaminosis dapat berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, vitamin A yang tidak larut dalam air akan ditimbun oleh hati. Jika dikonsumsi berlebihan, akan membahayakan organ tubuh.

Vitamin A juga baik untuk kesehatan tulang. Namun, jika dikonsumsi berlebihan justru mengakibatkan kerapuhan tulang. Kelebihan vitamin C pun dapat mengakibatkan iritasi di lambung. Kelebihan vitamin dan mineral pada anak, tidak baik bagi tumbuh kembang anak, dan sebagainya. m8

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/
Baca Selengkapnya - Menyongsong Lebaran dengan Tetap Fit Berpuasa

Sehat karena Air Leri dan Jalan Pagi

Siti Rijati saat diwawancarai di rumahnya kawasan Ngagel Jaya,














Usianya sudah lebih 76 tahun dan ia pernah mengalami kecelakaan. Namun sosok wanita yang satu ini tampak masih bugar, fit dan sehat. Ya, dialah Siti Rijati, pelukis wanita kelahiran Jombang, tanggal 24 Januari 1934 silam.


Yati—demikian panggilan Siti Rijati--tergolong masih lincah dan gesit. Contohnya, ia sendiri yang membersihkan rumah dan mengerjakan segala keperluan rumah tangga. Lantas apa resep bugar dan sehatnya?

“Sehat itu harus selalu ditanamkan di dalam pikiran kita. Selain itu, meskipun sudah tua, sebisa mungkin harus tetap mandiri. Jangan bergantung dan tidak boleh merepotkan orang lain,” nasihat wanita yang tinggal di kawasan Ngagel Jaya, Surabaya itu.

Selain itu Yati juga mempunyai sedikit “resep rahasia” untuk tetap fit hingga di usianya yang ke-76 tahun. “Tiap pagi saya minum air leri yang dicampur madu,” kata perempuan yang tidak pernah menderita penyakit kronis apa pun hingga sekarang. Hanya tekanan darahnya yang kadang rendah, tapi itu juga waktu ia masih muda.

Menurut Yati, resep ini manjur untuk membuatnya tetap fit hingga sekarang. Meskipun ia sendiri juga tidak mengetahui kandungan apa di dalam air leri. “Resep ini saya dapat di tahun 2001 dari salah seorang murid saya. Waktu itu murid saya bilang, Bu coba konsumsi air leri. Bagus buat kesehatan,” ujarnya menirukan muridnya tadi. Yati juga tidak suka mengonsumsi kopi dan teh.

Air leri adalah air bekas cucian beras, yang dalam versi Yati dimasak sampai mendidih, kemudian setelah masak diberi satu sendok madu dan diminum. “Awalnya, rasanya memang agak aneh. Tapi setelah beberapa kali, ya saya terbiasa,” ujarnya sambil tersenyum.

Selain itu, ia rutin melakukan jalan pagi setiap hari selesai salat subuh. “Pokoknya selama nggak gerimis atau hujan, saya pasti jalan keliling komplek perumahan sekitar setengah jam.” Ditambahkan, ini juga merupakan anjuran dari dokternya, untuk memercepat pemulihannya setelah kecelakaan.

Memang, sepeninggal suami dan juga anak semata wayangnya, Yati tinggal sendirian di rumah yang sekaligus galerinya di kawasan Ngagel Jaya. “Dulu ada keponakan saya yang menemani, tapi sekarang mereka sudah menikah dan punya rumah sendiri,” ujar perempuan yang pernah menggemari olahraga renang dan tenis ini.

Sebenarnya keluarga besarnya sudah menawarkan Yati untuk tinggal bersama mereka. Tapi Yati menolak, karena menurutnya meskipun rumahnya sederhana tapi tetap lebih nyaman. “Seenak-enaknya di rumah orang meskipun saudara, tetap lebih enak tinggal di rumah sendiri. Bebas mau melakukan apa pun,” tuturnya.

Di masa tuanya ini, Yati sudah tidak mempunyai cita-cita yang muluk-muluk lagi. Ia hanya ingin menjadi orang yang khusnul khotimah jika kelak dipanggil menghadap Allah SWT. “Setiap saya selesai salat, doa saya kepada Allah hanya itu,” ungkap dia, yang hobi membaca ini.

Ia melanjutkan, “Saya selalu percaya bahwa mati hidup, umur manusia itu hanya di tangan Allah SWT. Saya bersyukur banget masih dikasih kesempatan untuk hidup dan bisa bertahan seperti sekarang,” imbuhnya.
Akibat kecelakaan yang pernah dialami itu ia juga sempat berhenti melukis lantaran sudah tak kuat. “Saya paksakan juga nggak bisa. Akhir-akhir ini saja saya mulai melukis lagi. Tapi tidak bisa produktif lagi seperti dulu,” ujar Yati yang lebih banyak menghabiskan masa mudanya di kawasan Blauran, Surabaya. m8

Biodata :

Nama : Hj Siti Rijati

TTL : Jombang, 24 Januari 1934 (76 tahun)

Alamat : Ngagel Jaya Selatan I/6 Surabaya

Profesi : Pelukis

Pendidikan : Pusat Pendidikan Seni Jatim, Painting Circle Surabaya
Pameran tunggal :

Taman Budaya Jatim

Galeri Surabaya

Hotel Radisson Surabaya

Yayasan Persahabatan Indonesia-AS
Pameran bersama:

Berkali-kali di Surabaya, Jakarta dan Jogjakarta.

Sumber: Surabayapost

Baca Selengkapnya - Sehat karena Air Leri dan Jalan Pagi

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber