Cari Blog Ini

Cara Jitu Terhindar dari dari Stres

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar bisa mencapai kebahagiaan baik lahir maupun batin. Karena dengan hati yang bahagia akan membuat seseorang terbebas dari stres, tertekan dan membuat hidup lebih sehat.

Kebahagiaan yang dialami oleh seseorang biasanya tumbuh dari pikiran orang itu sendiri, mengenai bagaimana perspektif tentang kehidupan dan tindakan apa yang harus diambil untuk menunjang kebahagiaan.

Ada 5 cara yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan kebahagiaan sejati terbebas dari stres dan dapat menjalani hidup dengan optimistis yang bisa membantu menyehatkan jantungnya, seperti dikutip dari Huffingtonpost :
  1. Syukuri apapun yang telah diberikan. Memiliki rasa bahagia adalah dasar dari kehidupan yang bahagia, dan memudahkan seseorang untuk bersosialisasi dengan orang lain serta dapat mengirimkan perasaan bahagia bagi orang disekitarnya. Pikirkanlah semua keindahan yang pernah dialami.
  2. Lakukan hal yang paling disukai. Banyak orang yang berusaha menyenangkan orang lain dengan melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan dirinya dan ini tidak akan menimbulkan kebahagiaan. Jujurlah pada diri sendiri dan lakukan segala hal yang paling Anda disukai.
  3. Meminta maaf dan memaafkan. Menyimpan dendam atau kesalahan tidak akan bisa menciptakan suatu kebahagiaan. Cobalah untuk meminta dan memberi maaf pada orang lain, yang akan membuat terbebas dari rasa bersalah atau dendam. Karena jika tidak diungkapkan semakin lama akan semakin mengganggu pikiran dan produktivitas yang nantinya dapat menurunkan kualitas hidup.
  4. Temukan bakat terpendam dan bersenang-senang dengan kreatifitas yang ada. Gunakan imajinasi untuk menciptakan segala sesuatu yang baru sehingga bisa menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Cara ini juga bisa merangsang otak untuk berpikir dan mengaktifkan sel-sel otak lain.
  5. Mengenal dengan lebih baik siapa Anda sebenarnya. Ini bisa mempengaruhi bagaimana pemikiran Anda yang sebenarnya. Teratur bermeditasi dapat membantu seseorang lebih mengenal dirinya sendiri dan lebih tenang. Dengan begitu akan merasa bahagia dengan diri sendiri.
Jika bisa mencapai kebahagiaan sejati maka orang akan menjalani hidup ini dengan lebih optimistis dan terbebas dari segala macam stres dan tekanan hidup yang memicu depresi.
Sikap optimistis juga membuat jantung seseorang menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit seperti darah tinggi serta memiliki pola hidup yang lebih sehat. (Sumber : detik.com) http://askep-askeb.cz.cc/
Baca Selengkapnya - Cara Jitu Terhindar dari dari Stres

7 Mitos yang Bikin Orang Takut Menikah

Banyak orang yang ragu melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Ketakutan akan stres, ketidakbahagiaan dan kekerasan rumah tangga menjadi mitos yang selama ini membuat pernikahan ditakuti. Namun sebelum percaya akan mitos itu, sebaiknya tengok dulu faktanya.

Seperti dikutip dari Discovery Health, ada beberapa mitos yang biasa muncul tentang pernikahan. Survei terbaru yang dibuat oleh U.S. Census mencoba meluruskan mitos keliru tentang pernikahan.

1. Orang menikah memiliki tingkat kepuasan seks yang rendah dibanding orang lajang
Beberapa studi sudah membuktikan bahwa orang yang sudah menikah punya kehidupan seks yang lebih baik dibanding orang yang belum menikah. Tidak hanya karena lebih sering, tapi karena lebih menikmatinya baik secara fisik maupun emosi.

2. Menikah membuat wanita berisiko mengalami kekerasan fisik
Banyak orang mengira bahwa pernikahan adalah bentuk legal dalam memukul. Padahal, orang yang berhubungan sebelum menikah lebih banyak yang mengalami kekerasan. Namun ada baiknya wanita mengetahui sifat buruk pria yang akan dinikahinya, siapa tahu ia memang hobi melakukan kekerasan.

3. Pasangan yang pernah tinggal bersama sebelum menikah akan lebih langgeng
Kenyataannya justru sebaliknya. Banyak studi yang menyebutkan bahwa pasangan yang tinggal bersama sebelum menikah justru punya risiko berpisah yang cukup besar. Salah satu alasannya adalah mereka yang sudah lama berpasangan malu berkomitmen dan lebih memilih berhenti ketika masalah muncul. Mereka juga cenderung sudah bosan karena tidak ada hal baru yang ditemukan setelah menikah.

4. Semakin tinggi pendidikan wanita, semakin rendah kesempatannya untuk menikah
Studi terkini menyimpulkan bahwa wanita yang sedang menempuh kuliah dan pendidikan lanjut lainnya justru lebih banyak yang menikah dibanding teman-temannya yang tidak kuliah. Hal ini memang berbeda dengan fakta sebelumnya di zaman dulu, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan wanita, semakin susah mencari jodoh.

5. Kunci dari pernikahan awet adalah cinta yang romantis
Tidak hanya itu, yang terpenting jika ingin punya hubungan pernikahan awet dan langgeng adalah komitmen dan loyalitas. Pasangan yang menerapkan 2 hal itu selalu berusaha keras dan mendedikasikan dirinya serta berkomitmen untuk saling membahagiakan satu sama lain. Pasangan yang paling bahagia adalah pasangan yang menjalin hubungan bagai 2 orang sahabat yang saling berbagi suka dan duka.

6. Punya anak akan membuat pasangan lebih dekat dan lebih bahagia
Peneliti justru menemukan fakta bahwa kehadiran anak pertama dalam pernikahan mendoroang suami dan istri menjadi terpisah dan stres. Meski demikian, pasangan yang punya anak punya risiko bercerai yang lebih rendah dibanding pasangan tanpa anak.

7. Pernikahan lebih banyak menguntungkan pria daripada wanita
Berbeda dengan studi sebelumnya yang mengatakan demikian, peneliti justru melihat tingkat kebahagiaan pria dan wanita setelah menikah hampir sama. Keduanya bisa hidup lebih lama, sehat dan bahagia. Tapi biasanya setelah menikah, pria mendapat keuntungan sehat sedangkan wanita mendapat keuntungan materi.
(Sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - 7 Mitos yang Bikin Orang Takut Menikah

Melihat Kadar Kesehatan dari Warna Kulit

Menentukan seseorang sehat atau tidak ternyata bisa dilihat dari warna kulitnya. Gaya hidup sehat dengan diet yang benar merupakan cara mendapatkan kulit sehat yang lebih baik.
Peneliti dari Universities of Bristol and St. Andrews di Inggris, melakukan penelitian untuk menentukan seberapa sehat seseorang berdasarkan warna kulitnya. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Springer's International Journal of Primatology.
"Sebagian besar penelitian sebelumnya hanya terfokuskan pada bentuk wajah dan tekstur kulit, tapi salah satu variabel yang paling karakteristik dari wajah adalah warna kulitnya," ujar Dr Ian Stephen dari University of Bristol, seperti dikutip dari Medicalnewstoday.

Dari hasil penelitian terhadap ras kaukasia (orang berkulit putih) didapatkan bahwa:
  1. Kulit yang berwarna sedikit merah berarti tubuh penuh darah dan oksigen yang mengisyaratkan jantung dan paru-paru yang sehat. Ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan warna kulit sedikit memerah berarti sehat.
  2. Warna kulit kurang cerah kemungkinan bermasalah dengan diabetes atau jantung akibat adanya penyumbatan pembuluh darah dalam kulit.
  3. Warna kulit kuning sehat menunjukkan orang tersebut sering mengonsumsi buah-buahan dan sayur karena warnanya dihasilkan oleh pigmen karotenoid. Pigmen ini adalah antioksidan kuat untuk menyerap senyawa berbahaya yang dihasilkan tubuh ketika memerangi suatu penyakit. Dan ini juga penting untuk kekebalan tubuh serta bisa mencegah kanker.
Sumber : Detik.com
Baca Selengkapnya - Melihat Kadar Kesehatan dari Warna Kulit

Tempat Paling Beracun di Rumah

Ada banyak ruang di rumah mulai dari kamar, ruang tamu, dapur hingga halaman depan. Tapi ruang manakah di rumah yang menjadi tempat paling berbahaya atau beracun?
Rumah yang bersih dan sehat akan membuat penghuninya merasa nyaman saat sedang berada di dalamnya. Tapi ternyata rumah yang terlihat bersih belum tentu terbebas dari segala macam zat beracun yang tidak terlihat oleh mata.
Seperti dikutip dari MSN, ada tiga tempat di rumah yang memiliki risiko mengandung zat toksik lebih banyak dibanding tempat yang lain, yaitu:

Halaman rumput rumah
Hampir dipastikan semua orang yang memiliki halaman rumput ini akan digunakan sebagai area bermain atau olahraga oleh anggota keluarga. Tapi sebelum melakukan hal itu, pertimbangkan terlebih dahulu apakah sudah terbebas dari bahan-bahan pestisida. Karena zat-zat yang terkandung di dalamnya, biasanya tidak ramah lingkungan serta bersifat akumulatif jika masuk ke dalam tubuh.
Sebaiknya perhatikan pengelolaan halaman rumput dengan cara mencegah, memantau dan mengendalikan hama yang mungkin ada. Pilihlah cairan insektisida yang ramah lingkungan serta mengandung bahan kimia yang tidak berbahaya.

Tempat mainan anak
Mainan anak-anak ini sangat berbahaya jika mengandung bahan-bahan kimia yang mengandung racun. Jika semua mainan tersebut berada dalam satu tempat, maka tempat itu juga bisa mengandung bahaya dari zat kimia yang ada dalam mainan. Jika berada pada dosis yang tinggi bisa menyebabkan kejang-kejang dan kerusakan otak.
Jika dosisnya kecil bisa mengakibatkan menurunnya tingkat IQ, sulit untuk berkonsentrasi serta masalah perilaku lainnya. Orangtua harus memperhatikan kandungan zat apa saja yang terdapat dalam maianan dan cerdas dalam membeli. Biasakan anak untuk mencuci tangan setelah selesai bermain sebelum melakukan aktivitas yang lain.

Tempat menaruh pakaian
Biasanya di tempat ini sering diletakkan kamper atau kapur barus, padahal kapur barus uapnya mengandung zat karsinogenik dan juga bisa mengiritasi sistem saraf. Risiko ini memang untuk jangka waktu panjang, jadi efeknya tidak akan terlihat dalam waktu seminggu atau sebulan tapi bertahun-tahun.

Sebaiknya tidak menggunakan kapur barus untuk melindungi pakaian dari binatang yang dapat merusaknya. Gunakanlah pelindung yang lebih alami dan tidak berbahaya seperti bunga lavender kering atau produk yang mengandung cedar untuk mengurangi risiko kesehatan.
(Sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - Tempat Paling Beracun di Rumah

Bahaya Terlalu Banyak Tidur

Selama ini yang banyak dipermasalahkan orang adalah bahaya kurang tidur. Tapi tidur berlebihan juga berbahaya bagi tubuh salah satunya bisa membuat tubuh menjadi lelah dan berisiko terkena stroke.

Dr Daniel Kripke, direktur Scripps Clinic Sleep Center di La Jolla, California mengungkapkan bahwa terlalu banyak tidur saat akhir pekan tidak akan membuat seseorang merasa lebih baik.

"Orang yang tidak mendapatkan tidur cukup baik itu kurang atau berlebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas, perubahan berat badan, penurunan produktivitas serta terganggunya sistem kekebalan tubuh," ujar Kripke, seperti dikutip dari CNN.
Banyak orang berpikir tidur berlebih saat akhir pekan merupakan bonus bagi tubuh, sehingga orang berusaha untuk menikmati hal tersebut dan berpikir akan merasa lebih baik setelahnya.
Orang yang biasa tidur sedikit pada hari kerja (sekitar 5 jam) dan tidur berlebih saat akhir pekan yaitu lebih dari 8 jam, akan merasa lelah pada beberapa fungsi tubuhnya sehingga membutuhkan waktu peregangan yang lebih lama ketika bangun tidur.
"Hal ini dikenal dengan 'sleep drunkenness', jika sangat parah bisa membuat orang sulit untuk mengambil keputusan. Tapi untuk kasus yang umum membuat orang pusing saat bangun," ujar Dr Lisa Shives, direktur medis di Northshore Sleep Medicine in Evanston, Illinois.

Pada tahun 2007, sebuah penelitian di Finlandia menemukan risiko kematian meningkat sekitar 20 persen untuk orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam. Pada tahun yang sama, studi di Inggris menemukan orang yang tidur 5 jam atau kurang dan mereka yang tidur lebih dari 8 jam juga menghadapi peningkatan risiko. Studi lain menunjukkan orang yang rutin tidur lebih dari delapan jam per malam berisiko lebih besar terkena stroke daripada yang lain dengan kurang tidur.

Faktor yang memungkinkan seseorang tidur berlebihan atau hipersomnia adalah memiliki kualitas tidur yang buruk, sehingga tidak bisa mengatur jadwal tidur dengan baik. Serta diperkirakan faktor genetik juga memainkan peranannya. Jika sering merasa pusing ketika bangun tidur mungkin Anda tidur terlalu lama. Aturlah jadwal tidur sehingga memiliki waktu tidur dan bangun yang teratur setiap harinya. (Sumber: detik.com)
Baca Selengkapnya - Bahaya Terlalu Banyak Tidur

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS XXXXX

KTI KEBIDANAN
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS XXXXX

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Penyebab kematian ibu 90% disebabkan oleh salah satunya partus lama. Persalinan lama/kasep merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan di daerah pedesaan masih dilakukan oleh dukun. Sesungguhnya tragedi kematian ibu tidak perlu terjadi karena lebih dari 80% kematian ibu sebenarnya dapat dicegah melalui kegiatan yang efektif, yaitu melalui pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi adanya faktor-faktor penyulit persalinan.

Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu yang bersalin dengan partus lama. Data yang dikumpulkan adalah data skunder dari 34 sampel dengan menggunakan format pengumpulan data. Analisa data menggunakan statistik sederhana dengan persentasi.

Berdasarkan hasil hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa karakteristik ibu yang bersalin dengan partus lama paling banyak pada umur 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 82,4%, multigravida sebanyak 50%, ibu rumah tangga sebanyak 73,5%, partus lama yang disebabkan oleh kelainan his sebanyak 61,8% dan mal posisi sebanyak 14,71%.

Kesimpulan dari penelitian ini karakteristik ibu yang bersalin dengan partus lama paling banyak disebabkan oleh kelainan his yakni sebesar 61,8%.

Dengan demikian perlu ditingkatkan kewaspadaan dan keterampilan khususnya kepada tenaga kesehatan dalam menghadapi komplikasi dalam persalinan khususnya partus lama.

Kata Kunci : Karakteristik, Ibu Berslin, Partus Lama.

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS XXXXX

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POSTDATE) DI PUSKESMAS XXX

KTI KEBIDANAN
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEHAMILAN
LEWAT WAKTU (POSTDATE) DI PUSKESMAS XXX

Saat kehamilan merupakan salah satu permasalahan bagi wanita terutama ibu hamil itu sendiri, sejak awal tahun 1990-an para pakar yang aktif dalam upaya safe motherhood mengatakan bahwa pendekatan resiko, yang mengelompokkan ibu hamil dalam kelompok tidak resiko dan beresiko.

Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target MDG 2015 (102/100.000 KH) sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut (http://www.depkes.go.id/)

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin (umur, pendidikan, paritas, sosial ekonomi, jenis persalinan dan berat badan bayi lahir) dengan kehamilan lewat waktu (postdate) di Puskesmas Sukadamai Kecamatan Natar Lampung Selatan pada tahun 2008.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel yang menjadi subjek dalam penelitian adalah keseluruhan ibu bersalin dengan kehamilan post date di Puskesmas Sukadamai Kec. Natar Lampung Selatan tahun 2009 berjumlah 31 orang. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan alat ukur berupa lembar kuisioner.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa karakteristik ibu dengan kehamilan lewat waktu (postdate) berdasarkan tingkat umur di wilayah Puskesmas Sukadamai sebagian besar berumur 20-35 tahun (67,74%), tingkat pendidikan menamatkan SD (45,16%), paritas multipara (87,88%), sosial ekonomi sedang (77,42%), berat badan bayi yang dilahirkan 2,5 – 4 kg (67,42%), dan dengan jenis persalinan normal (48,39%).

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu karakteristik ibu dengan kehamilan lewat waktu (postdate) di wilayah kerja puskesmas sukadamai sebagian besar adalah berumur 20-35 tahun, multipara, sosial ekonomi sedang, BB bayi lahir 1,5-4 kg dan dengan persalinan normal.

Kata Kunci : Karakteristik Ibu Bersalin, Kehamilan Lewat Waktu (Postdate).

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POSTDATE) DI PUSKESMAS XXX

GAMBARAN PEMBERIAN SALEP MATA PADA BAYI BARU LAHIR PADA BPS XXX

KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PEMBERIAN SALEP MATA PADA
BAYI BARU LAHIR PADA BPS XXX

Pengetahuan dasar yang harus dapat dikuasai oleh seorang bidan adalah pengetahuan dasar tentang adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus, kebutuhan dasar bayi baru lahir, kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, bonding dan attachement, indikator pengkajian bayi baru lahir, misalkan APGAR, penampilan dan perilaku bayi baru lahir, tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir sampai 1 bulan, memberikan imunisasi pada bayi

Hingga kini, infeksi masih merupakan masalah yang serius pada bayi baru lahir (BBL). Infeksi juga masih berperan utama dalam angka kesakitan dan angka kematian BBL di Indonesia. Sampai saat ini, memang belum ada data nasional yang akurat mengenai angka kesakitan dan kematian karena infeksi pada BBL

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemberian salep mata terhadap bayi baru lahir pada BPS (Bidan Praktek Swasta) di Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur tahun 2009. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh BPS yang ada di Kecamatan Labuhan ratu, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pemberian salep mata.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel yang menjadi subjek dalam penelitian adalah seluruh BPS yang ada di Kecamatan Labuhan Ratu berjumlah 22 BPS yang juga merupakan populasi dari penelitian ini (penelitian populasi). Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode observasi dengan alat ukur berupa lembar checklist.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hanya terdapat 2 responden yang memberikan salep mata sebelum 1 jam 2 responden (9,09%) dan, 1 respoden memberikan setelah lewat dari 1 jam 1 responden (4,55%), sedangkan responden lainnya tidak memberikan salep mata kepada bayi baru lahir (86,36%), sedangkan untuk pelaksanaannya yang tergolong baik hanya terdiri dari 3 BPS sedangkan 19 responden lainnya tidak melakukan pemberian salep mata sehingga mereka termasuk dalam kategori yang kurang baik.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu hanya 3 BPS yang melakukan pemberian salep mata dan pelaksanaannya secara umum masih kurang baik sebab hanya 3 BPS yang melaksanakan sedangkan 19 BPS lainnya tidak melakukan pemberian salep mata pada bayi baru lahir.

Kata Kunci : Pemberian salep mata, Bayi Baru lahir.

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - GAMBARAN PEMBERIAN SALEP MATA PADA BAYI BARU LAHIR PADA BPS XXX

PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA XXXXX

KTI KEBIDANAN
PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA.......

Kenakalan remaja bukanlah hal baru. Masalah ini sudah ada sejak berabad-abad yang lampau. Kenakalan remaja pada tiap generasi berbeda karena pengaruh lingkungan kebudayaan dan sikap mental masyarakat pada masa itu. Kenakalan remaja di masa sekarang ini sudah semakin membahayakan perkosaan, perampasan, penggunaan obat-obat terlarang yaitu narkoba kerap terjadi dimana-mana (Sofyan : 2007).

Maraknya penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja tidak hanya terjadi di perkotaan akan tetapi masuk kedalam wilayah pelosok dan sudah sangat meresahkan semua pihak termasuk dunia pendidikan di negara kita. Akibat dari penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif serta minuman keras tersebut sangat mengerikan dan berdampak membahayakan masa yang akan datang. (Karsono, 2004).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang bahaya narkoba di SMA Muhammadiyah I Way Jepara pada Tahun 2009. Subjek dalam penelitianini adalah siswa siswi SMA Muhammadiyah I Way Jepara, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pengetahuan tentang bahaya narkoba.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 150 orang siswa-siswi melalui tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan alat ukur berupa lembar kuisioner yang diberikan langsung kepada responden.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 150 siswa yang dijadikan sampel di SMA Muhammadiyah I Way Jepara, diperoleh hasil bahwa sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang bahaya narkoba sebanyak 46 orang siswa (57,33%), dan hanya 9 orang siswa dengan pengetahuan yang baik (6,00%).

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Pengetahuan siswa-siswi tentang Bahaya narkoba di SMA Muhammadiyah I Way Jepara secara umum adalah kurang baik.

Kata Kunci : Pengetahuan, Siswa-siswi, Bahaya Narkoba

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA XXXXX

PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA XXXXX

KTI KEBIDANAN
PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA XXXXX

Kenakalan remaja bukanlah hal baru. Masalah ini sudah ada sejak berabad-abad yang lampau. Kenakalan remaja pada tiap generasi berbeda karena pengaruh lingkungan kebudayaan dan sikap mental masyarakat pada masa itu. Kenakalan remaja di masa sekarang ini sudah semakin membahayakan perkosaan, perampasan, penggunaan obat-obat terlarang yaitu narkoba kerap terjadi dimana-mana (Sofyan : 2007).

Maraknya penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja tidak hanya terjadi di perkotaan akan tetapi masuk kedalam wilayah pelosok dan sudah sangat meresahkan semua pihak termasuk dunia pendidikan di negara kita. Akibat dari penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif serta minuman keras tersebut sangat mengerikan dan berdampak membahayakan masa yang akan datang. (Karsono, 2004).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang bahaya narkoba di SMA Muhammadiyah I Way Jepara pada Tahun 2009. Subjek dalam penelitianini adalah siswa siswi SMA Muhammadiyah I Way Jepara, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pengetahuan tentang bahaya narkoba.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 150 orang siswa-siswi melalui tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan alat ukur berupa lembar kuisioner yang diberikan langsung kepada responden.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 150 siswa yang dijadikan sampel di SMA Muhammadiyah I Way Jepara, diperoleh hasil bahwa sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang bahaya narkoba sebanyak 46 orang siswa (57,33%), dan hanya 9 orang siswa dengan pengetahuan yang baik (6,00%).

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Pengetahuan siswa-siswi tentang Bahaya narkoba di SMA Muhammadiyah I Way Jepara secara umum adalah kurang baik.

Kata Kunci : Pengetahuan, Siswa-siswi, Bahaya Narkoba

lihat semua DAFAR KTI LENGKAP dalam DOKUMEN WORD (.doc)
KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA XXXXX

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI DESA.....

KTI KEBIDANAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGANAN AKSEPTOR KB UNTUK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS....

Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target MDG 2015 (102/100.000 KH) sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut (http://www.depkes.go.id/).

Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal seperti asuhan pada masa nifas, karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayinya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa nifas di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun 2009. Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu nifas dan yang menjadi objek penelitian adalah pengetahuan mengenai tanda bahaya masa nifas.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel adalah seluruh jumlah populasi ibu nifas yang ada di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Tanggamus sejumlah 30 orang ibu nifas (Penelitian Populasi). Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan alat ukur berupa lembar kuisioner yang diberikan langsung kepada responden.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa bahwa pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas di desa Air Bakoman tahun 2009 adalah memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 1 orang (3,33%), pengetahuan cukup baik sebanyak 3 orang (10%), pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (60%) dan dengan pengetahuan tidak baik sebanyak 8 orang (26,67%).

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas di desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun 2009 sebagian besar adalah kurang.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Tanda bahaya, masa nifas

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGANAN AKSEPTOR KB UNTUK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS....
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Baca Selengkapnya - GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI DESA.....

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber