Cari Blog Ini

Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Post Partum Di RSUD

KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan wanita merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa. Kenyataan menunjukan bahwa umur harapan hidup bangsa Indonesia semakin meningkat sejalan dengan peningkatannya kualitas kesehatan yang berarti termasuk pula wanita. Khususnya untuk kesehatan reproduksi kesehatan wanita memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan generasi yang berkualitas dalam segi fisiknya. Maka tak berlebihan bahwa kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus (Univeristas Diponegoro 1992; 8).
Angka kematian Ibu dan perinatal merupakan ukuran penting dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia (Manuaba, 1998; 8).
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi. Sebenarnya kematian tersebut masih dapat dihindari karena sebagian besar terjadi pada saat pertolngan pertama sangat diperlukan, tetapi penyelenggara kesehatan tidak sanggup untuk memberikan pelayanan. Penyebab kematian ibu masih tetap merupakan “ trias klasik “ yang terdiri dari perdarahan, sepsis dan eklamsia (Manuaba, 1998; 15).
Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya dan paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan sampai meninggal. Sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam setelah melahirkan. Di Inggris (2000), separuh kematian ibu hamil akibat disebabkan oleh perdarahan postpartum.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI di Indonesia mengalami penurunan yang cukup tinggi, dari 390 pada tahun 2000, angka ini masih termasuk yang tinggi diantara negara-negara ASEAN. Tingginya AKI ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan di Indonesia masih belum baik. Pada tahun 2002/2003, AKI di Indonesia adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI dipengaruhi oleh penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung berkaitan dengan kondisi saat melahirkan seperti perdarahan, hipertensi atau tekanan darah tinggi saat kehamilan (eklamsia), Infeksi, partus lama, dan komplikasi keguguran. Penyebab langsung tersebut diperburuk oleh status kesehatan dan gizi ibu yang kurang baik. Sementara itu penyebab tidak langsung antara lain adalah rendahnya taraf pendidikan perempuan, kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi, rendahnya status sosial ekonomi, serta kurangnya ketersediaan pelayanan kesehatan dan keluaga berencana (KB).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2004-2009 menerapkan sasaran pencapaian AKI sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Sementara itu Millenium Development Goals (MDGs), menetapkan AKI pada tahun 2015 menjadi 2/3 dari keadaan tahun 2000, yaitu menjadi 102 per kelahiran hidup.
Perdarahan Postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 2 jam setelah anak lahir (Sinopsis Obstetri Jilid 1, Edisi 2, 1998;298). Biasanya perdarahan itu tidak banyak, sebab kontraksi dan retraksi otot-otot uterus menekan pembuluh darah yang terbuka sehingga lumennya tertutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah. Seorang wanita sehat dapat kehilangan 500 ml darah tanpa akibat buruk. Istilah perdarahan postpartum digunakan apabila perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 ml (Ilmu Kebidanan Edisi 3, 2005; 653).
Apabila terjadi perdarahan yang berlebihan setelah melahirkan harus dicari penyebab yang spesifik. Atonia uteri, retensio plansenta, sisa plasenta, dan laserasi traktus ginetalia merupakan penyebab sebagian besar perdarahan postpartum (Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 29 September 2008).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record RSUD. Prof. DR. H. ..... ....... di ruang bersalin. Bulan Januari sampai Desember 2007 ibu dengan kasus perdarahan posttuparm berjumlah 63 kasus dan 1 orang diantaranya meninggal dunia.
Atas dasar permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Postpartum di RSUD. Prof. DR. H. ..... ....... Tahun 2007.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan usia terhadap perdarahan Postpartum di RSUD. Prof. DR. H. ..... ....... Tahun 2007?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia terhadap perdarahan Postpartum di RSUD. Prof. DR. H. ..... ....... Tahun 2007.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bidan
a. Sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam hal memberikan perawatan.
b. Sebagai bahan untuk meningkatkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu dengan perdarahan.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai dorongan untuk lebih memperhatikan kualitas tenaga kebidanan dalam menciptakan SDM yang berkualitas sehingga dapat diandalkan.
3. Bagi Peneliti
Sebagai referensi dan bahan perbadingan bagi peneliti selanjutnya

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran; Daftar Pustaka)
Baca Selengkapnya - Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Post Partum Di RSUD

Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 0 – 12

KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 0 – 12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
“............. Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 berbasis masyarakat agamis dan partisipatif” itulah visi Kabupaten .............. untuk menunjang visi Kabupaten ............. tersebut dibutuhkan masyarakat yang sehat dan memiliki kemampuan serta akses terhadap semua program pembangunan termasuk pembangunan kesehatan yang diformulasikan dalam visi “............. Sehat 2008”.
Pembangunan sumber daya manusia perlu mendapat perhatian yang lebih baik agar mampu membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Salah satu bagian penting dari pembangunan Sumber Daya Manusia adalah bidang kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan salah satu sumber daya manusia yang berkualitas tersebut adalah ASI eksklusif. Banyak penelitian sudah membuktikan, ASI membuat bayi jauh lebih sehat, kekebalan tubuh yang tinggi, kecerdasan emosional dan spiritual yang baik.
Periode awal merupakan saat-saat terpenting dalam perkembangan anak dan menjadi pondasi bagi periode berikutnya. Kabupaten ............. baru ada 18% ibu yang memberikan ASI eksklusif dari target 65% yang ditetapkan. Sedangkan di wilayah kerja Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. baru 2,27% ibu yang memberikan ASI ekslusif dari target 65% yang ditetapkan.
Dengan demikian hampir 62,73% bayi telah mendapatkan makanan pendamping ASI di bawah usia 6 bulan. Hal ini merupakan masalah karena pemberian makanan pendamping ASI dibawah usia 6 bulan akan menyebabkan buruknya pertumbuhan anak, dapat menimbulkan diare, juga dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan gizi (Sunita, 2003 : 103).
Pakar kesehatan anak memperkirakan bahwa sebagian besar kematian bayi dan anak di seluruh dunia adalah akibat tidak baiknya mutu makanan mereka. Sehingga pertumbuhan anak-anak terhambat dan daya tahan tubuh mereka terhadap serangan penyakit infeksi menjadi sangat lemah (Sjahmin, 2000 : 97).
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian makanan pendamping ASI baik melalui penyuluhan maupun media lain yang bisa dimanfaatkan untuk merubah sikap dan perilaku yang lebih positif dalam hal pemberian makanan pendamping ASI.
Dengan memperhatikan betapa pentingnya pemberian makanan pendamping ASI, maka penulis tertarik untuk mengetahui karakteristik ibu menyusui terhadap pemberian makanan pendamping ASI di Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ..............

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka penulis ingin mengetahui sejauh mana Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0 – 12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. tahun 2007.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada karakteristik ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0 – 12 bulan yang mencakup umur, pendidikan, paritas, pekerjaan dan pengetahuan ibu di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. tahun 2007.

1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara karakteristik ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0 – 12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Diketahuinya distribusi frekuensi ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0 – 12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.2 Diketahuinya distribusi frekuensi umur ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0 – 12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.3 Diketahuinya distribusi frekuensi pendidikan ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0-12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.4 Diketahuinya distribusi frekuensi paritas ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.5 Diketahuinya distribusi frekuensi pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.6 Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.7 Diketahuinya hubungan antara umur ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.8 Diketahuinya hubungan antara pendidikan ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.9 Diketahuinya hubungan antara paritas ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.10 Diketahuinya hubungan antara pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0–12 bulan di UPTD Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.
1.4.2.11 Diketahuinya hubungan antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0-12 bulan di UPTD di Puskesmas ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2007.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan media pembelajaran untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan tentang kebidanan yang didapat di bangku kuliah serta bisa menambah wawasan dan kepekaan penelitaian terhadap kondisi-kondisi nyata di masyarakat berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang sedang ditekuni, khususnya dalam hal pemberian makanan pendamping ASI.
1.5.2 Bagi Lembaga Pendidikan
Penelitian ini dijadikan bahan referensi untuk pengembangan lembaga baik secara keilmuan (Akademis) dimana hasil penelitan ini bisa dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dalam hal pemberian makanan pendamping ASI.
1.5.3 Bagi Instansi Terkait
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang bisa dijadikan referensi bagi instansi terkait (Dinas Kesehatan Kabupaten ............., Puskesmas, BPS) dalam pengembangan program-program kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal pemberian makanan pendamping ASI.

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 0 – 12
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran; Daftar Pustaka)
Baca Selengkapnya - Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 0 – 12

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber