Cari Blog Ini

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI RB

KTI KEBIDANAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG

EMESIS GRAVIDARUM DI RB
......



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dan 520/100.000 kelahiran hidup. Untuk menurunkan AKI dan AKB tersebut memerlukan waktu dan upaya. Suatu upaya yang dianggap efektif oleh para pakar adalah menyediakan pelayanan obstetri mungkin kepada ibu hamil dan memastikan bahwa pelayanan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dan dengan melakukan dan pelayanan kehamilan yang baik atau sering disebut pelayanan antenatal bermutu (SDKI, 2002).

Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetri, salah satunya dengan melakukan pelayanan antenatal care terhadap ibu hamil dengan memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil dapat melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Dengan cara ini AKI dan AKB akan mengalami penurunan karena derajat kesehatan suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak.

Pembangunan kesehatan dilakukan dengan prioritas pada upaya kualitas pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan Indonesia saat ini menerapkan paradigma sehat yaitu dengan cara pengutamaan usaha promotif dan preventif dalam proses kehamilan, karena resiko kehamilan bersifat dinamis karena ibu hamil yang pada mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi resiko yang tinggi.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi yang sehat dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB,, kehamilan dimulai dari tuanya. Kehamilan-kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu triwulan I (0-12 mg), triwulan II (12-28mg) dan triwulan III (28-40 mg). Dalam 3 triwulan tersebut terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh ibu (Sarwono, 2002).

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering terjadi pada 60-80 % Primigravida dan 40-60 % Multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam hari. Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat. Namun sekitar 12 % ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan (kehamilan yang menyenangkan : 31)

Penyebab mual dan muntah ini bermacam-macam antara lain karena adanya perubahan hormon dalam tubuh, psikologis, sampai gaya hidup. Pola makan yang buruk sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, kurang tidur atau kurang istirahat dan stres dapat memperberat rasa mual dan muntah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa mual meskipun tidak dapat dihilangkan sama sekali, misalnya dengan mengkonsumsi makanan seimbang, cukup bergerak dan cukup istirahat. Oleh karena itu calon ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mual agar ibu dapat menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya pada awal kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat mengganggu kehamilan selanjutnya (Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan :58)

Bidan dalam melakukan pelayanan ANC hendaknya selalu memberikan penjelasan dan motivasi mengenai keluhan yang dirasakan ibu hamil termasuk didalamnya emesis gravidarum. Karena masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui cara mengatasi mual dan muntah yang dialaminya.

Dalam penelitian ini dibatasi oleh pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengaruh dan penanganan emesis gravidarum.

Di RB .................................... selama bulan Januari 2009 terdapat 38 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke RB tersebut. Dari 10 ibu hamil trimester I yang disurvey 6 diantaranya mengalami emesis gravidarum.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian "Gambaran pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis gravidarum di RB ....................................".

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dari survey terhadap 10 orang ibu hamil trimester I terdapat 6 orang yang mengalami mual dan muntah (emesis gravidarum).

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan ibu hamil trimester I tentang emesis gravidarum yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengaruh terhadap ibu dan janin, dan penanganan emesis gravidarum.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengambil pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1.4.1 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengertian emesis gravidarum di RB ....................................?

1.4.2 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penyebab emesis gravidarum di RB ....................................?

1.4.3 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang tanda dan gejala emesis gravidarum di RB ....................................?

1.4.4 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengaruh emesis gravidarum terhadap ibu dan janin di RB ....................................?

1.4.5 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penanganan emesis gravidarum di RB ....................................?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang emesis gravidarum di RB .....................................

1.5.2 Tujuan Khusus

1.5.2.1 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengertian emesis gravidarum di RB .....................................

1.5.2.2 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penyebab emesis gravidarum di RB .....................................

1.5.2.3 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang tanda dan gejala emesis gravidarum di RB .....................................

1.5.2.4 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengaruh emesis gravidarum terhadap ibu hamil dan janin di RB .....................................

1.5.2.5 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penanganan emesis gravidarum di RB .....................................

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

1.6.1 Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pegawai/bidan di RB .................................... untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil.

1.6.2 Bagi institusi Pendidikan Program Akademi Kebidanan ...............

1.6.2.1 Hasil penelitian dapat dijadikan bahan evaluasi yang berkaitan dengan gambaran pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis gravidarum

1.6.2.2 Sebagai sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di instansi Pendidikan.

1.6.3 Bagi peneliti

1.6.3.1 Sebagai salah satu syarat kelulusan semester akhir Akademi Kebidanan

1.6.3.2 Merupakan penerapan dari ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran sehingga menanamkan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian.

1.6.4 Bagi responden

Dapat menambah pengetahuan ibu hamil khususnya ibu hamil Trimester I tentang pentingnya pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengaruh, penanganan emesis gravidarum.

1.7 Ruang Lingkup

Dalam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti.

1.7.1 Jenis penelitian : Deskriptif

1.7.2 Subjek penelitian : Ibu hamil Trimester I

1.7.3 Objek penelitian : Pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis

gravidarum.

1.7.4 Lokasi penelitian : RB ....................................

1.7.5 Waktu penelitian : April - Mei 2009

1.7.6 Alasan penelitian : Karena jumlah ibu hamil Trimester I pada multigravida

dan primigravida yang mengalami emesis gravidarum

masih banyak pada bulan Januari 2009.



silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI RB......

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)





DAFTAR KTI LENGKAP KEBIDANAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI

DAFTAR KTI LENGKAP KEPERAWATAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI RB

PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS II SMA NEGERI

KTI KEBIDANAN

PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA

SISWA KELAS II SMA NEGERI
......



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara maju seperti Amerika Serikat kebiasaan merokok ada kecenderungan menurun, karena sejak beberapa tahun lalu di negara tersebut telah ada gerakan yang menyatakan bahwa merokok merupakan perilaku buruk, tidak berpendidikan, lain halnya di negara berkembang ada kecenderungan meningkat untuk merokok. Dewasa ini di negara berkembang telah menjadi sasaran reklame rokok guna memasarkannya. Negara maju pun di kalangan remaja dan dewasa muda cenderung meningkat dalam kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan RI, 1992).

Laporan (World Health Organization) WHO juga menyebutkan jumlah perokok meningkat 2,1% pertahun di negara berkembang. Negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 % pertahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia diatas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja, 49% pelajar pria dan 8,8% pelajar wanita di Jakarta sudah merokok (www.kompas.com, 2003)

Mengacu pada data Bank Dunia pada tahun 1999 perolehan cukai rokok di Indonesia hanya Rp 2,6 triliun dan kerugian masyarakat akibat rokok mencapai sekitar Rp 14,5 triliun yaitu berupa beban biaya pengobatan, kecacatan dan penurunan produktivitas. Aspek perilaku merokok di Indonesia jauh melampaui perilaku kesehatan masyarakat. Jadi dapat dikatakan masyarakat Indonesia lebih suka mengkonsumsi rokok dibandingkan dengan mengutamakan aspek kesehatan. Pernyataan ini didasarkan pada realitas bahwa belanja rokok di Indonesia mencapai Rp 100 triliun, sedangkan belanja obatnya hanya Rp 20 triliun. (www.republikonline. com, 2003).

Data dari rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa merokok menunjukkan faktor resiko pertama dan tertinggi bagi serangan jantung. Usia muda di bawah 40 tahun, merokok merupakan faktor resiko pertama bagi penyakit jantung koroner dan ditemukan pula bahwa sebagian besar (62-83%) yang terkena serangan jantung di bawah umur 40 tahun adalah perokok berat dan sedang (Dep.Kes. RI, 1992).

Berbagai penelitian tentang bahaya merokok sudah banyak dilakukan, diantaranya kebiasaan merokok mempengaruhi peningkatan kolesterol dan trigliserida secara bermakna dibandingkan dengan yang bukan perokok. Akhir-akhir ini beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara radikal bebas dengan terjadinya kanker yang disebabkan oleh rokok. (Bina Didik Tenaga Kesehatan, 2001). Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari niterogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

Umumnya fokus penelitian ditujukkan pada peranan nikotin dan karbon monoksida (CO). Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen juga mengganggu suplai oksigen keotot jantung. Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah ke otak (www.kompas.com, 2003).

Banyak penelitian dilakukan, bahwa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng dan rongga mulut. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut, misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat­zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar dan karbon monoksida. (www.depkes.ri.com, 2004)

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan tubuh, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna dan lain-lain. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terlCena Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Asap rokok rnerupakan polutan bagi manusia dan lingkun-an sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem dibidang ekonomi. Sudut ekonomi kesehatan, menyatakan bahwa dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan bahkan negara (www.kompas.com, 2003).

Hasil pengamatan yang dilakukan di SMA Negeri 2 ................ selama 3 hari ternyata pada saat pulang sekolah terdapat siswa laki laki yang merokok. Data yang diperoleh tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa yang menyebutkan bahwa pada kelompok remaja ada 49% pelajar pria dan pelajar wanita sudah merokok (www.kompas.com,2003).

Berdasarkan data di atas penulis ingin mengetahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 ................. Mengingat bahwa bahaya rokok sangat banyak dan fatal akibatnya apalagi bila sudah dimulai sejak usia dini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis membuat rumusan masalah "Bagaimana pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 ................".

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 .................

2. Tujuan khusus

a. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai pengertian rokok

b. diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai zat-zat yang berbahaya dalam rokok.

c. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan

D. Ruang Lingkup

Penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian :

1. Jenis penelitian adalah deskriptif.

2. Objek penelitian adalah pengetahuan siswa kelas II Mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 .................

3. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas II di SMA Negeri 2 ................

4. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2 ................

5. Waktu penelitian dilaksanakan pada Mei 2008

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :

a. Bagi Institusi Program Studi Kebidanan

Sebagai sumber referensi pelajaran terutama yang berkaitan dengan bahaya rokok.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa mengenai bahaya rokok, agar siswa semakin mantap untuk menghindari rokok, karena bahaya rokok sangat banyak.

c. Bagi Institusi SMA Negeri 2 ................

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok dengan mengadakan penyuluhan atau mengadakan extrakulikuler yang membahas tentang bahaya rokok.

d. Bagi Peneliti

Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, Serta sebagai masukan pengetahuan tentang bahaya merokok.



silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN

PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS II SMA NEGERI......

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)





DAFTAR KTI LENGKAP KEBIDANAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI

DAFTAR KTI LENGKAP KEPERAWATAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS II SMA NEGERI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI

KTI KEBIDANAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG

MENARCHE DI SMP NEGERI
......



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2006 dihuni oleh 222.051.298 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 110.873.335 jiwa dan penduduk perempuan 111.177.963 jiwa (Hasil Sensus BPS Lampung, 2006).

Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menarche merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil.

Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum

(Sarwono, 2005).

Peristiwa ini menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks skunder wanita itu. Tanda seks skunder pada wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan patrun/pola tertentu pada ketiak, rambut monfeneris (rambut kemaluan), pertumbuhan dan perkembangan buah dada, pertumbuhan distribusi jaringan lemakterutama pada pinggang wanita. Dari sudut perasaan kewanitaan sudah memperhatikan jasmani serta kecantikan, mulai ingin dipuja dan mulai memuja seseorang karena jatuh cinta. Masa pancaroba ini yang memerlukan perhatian orang tua karena sejak masa menstruasi pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan jenisnya. (Manuaba,1998)

Sebab itu, sosialisasi program kesehatan reproduksi dikalangan remaja harus lebih pada menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan reproduksi. Mengingat masih banyak keluarga atau orang tua yang tidak memberi cukup ruang bagi anak-anaknya untuk bertanya tentang kespro. Juga agar remaja memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari sisi medis tentunya.

(Lampung post, jumat 5 oktober 2007)

Menurut Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1475/MENKES/SK/X/2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota mentargetkan 80% untuk cakupan pelayanan kesehatan remaja tahun 2010.

Jumlah penduduk Kabupaten ................. 929.234 jiwa dengan jumlah remaja usia 10-14 tahun sebanyak 46.507 jiwa penduduk laki-laki dan 52.154 jiwa penduduk perempuan. Dan jumlah remaja usia 15-19 tahun sebanyak 46.795 jiwa penduduk laki-laki dan 43.245 jiwa penduduk perempuan.

(Hasil Sensus BPS Lampung, 2006)

Di SMP Negeri 1 ................. ................. terdapat 331 remaja Putri. Dari hasil prasurvei terhadap 150 siswi SMP Negeri 1 ................. ................. sebanyak 133 orang siswi belum pernah mendapatkan informasi tentang menarche (haid pertama) dan 17 orang siswi menyatakan sudah pernah mendapatkan informasi tentang menarche oleh ibu mereka.

Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ................. tahun

2008 ?”

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

2. Subyek Penelitian

Remaja putri siswi kelas VII,VIII, DAN IX SMP Negeri 1 ................. ..................

3. Obyek Penelitian

Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche.

4. Lokasi penelitian

Di SMP Negeri 1 ................. ..................

5. Waktu Penelitian

Februari-Juni 2008

6. Alasan Penelitian

Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang menarche (haid pertama)

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................

b. Untuk memperoleh gambaran sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Institusi Pendidikan AKBID Wira Buana Metro.

Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan atau referensi.

2. Bagi SMP Negeri I ................. .................

Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche. Sehingga bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi bagi para murid terutama kepada siswi SMP N 1 ................. .................

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat memberikan masukan hal-hal apa saja yang telah diteliti sehingga digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.



silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG

MENARCHE DI SMP NEGERI
......

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)





DAFTAR KTI LENGKAP KEBIDANAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI

DAFTAR KTI LENGKAP KEPERAWATAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMU

KTI KEBIDANAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA

PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMU
......



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Pada tahap ini sering kali remaja tidak menyadari bahwa suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja akan mengalami suatu perubahan baik fisik, emosional maupun sosial (Dianawati, 2003: 25).

Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun perubahan biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada dibawah kontrol hormon-hormon khusus. Pada wanita, hormon-hormon ini bertanggung jawab atas permulaan proses ovulasi dan menstruasi, juga pertumbuhan payudara. Pada masa ini sudah seharusnya para remaja putri mulai memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya, juga halnya dengan payudara dan kesehatanya. Maka tidak aneh jika dikatakan bahwa kitalah orang pertama yang paling mungkin menemukan benjolan pada payudara kita, bagaimanapun juga, kitalah satu-satunya yang paling mengenal tubuh kita. Payudara merupakan estetika kaum wanita dan daya tarik seksual yang utama sejak dahulu kala didalam bermacam-macam masyarakat, payudara wanita merupakan fokus obyek seni. Tetapi dijaman dan kebudayaan beberapa tahun belakangan ini ada sambutan hangat terhadap pemberian ASI dengan segala keuntunganya bagi ibu maupun bayinya. Dengan seluruh aktifitas didalam payudara sehubungan dengan perkembangan dalam kehidupan seorang wanita dan juga perubahan siklus yang biasa disebabkan oleh periode menstruasi teratur, sebaiknya semua wanita bermawas diri terhadap masalah yang mungkin timbul pada payudara mereka, sebaiknya pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja dan pemeriksaan yang rutin dan teratur untuk mendeteksi tanda-tanda dini persoalan payudara merupakan kebiasaan yang sangat baik yang harus dilakukan sejak dini. Seorang remaja putri dapat memeriksa payudara sendiri (SADARI) pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari tangan sehingga dapat menentukan benjolan pada lekukan halus payudaranya. Bagi banyak wanita kejadian sangat mengejutkan pada waktu sebuah benjolan sudah nampak dengan jelas, kemungkinanya adalah bahwa benjolan tersebut adalah kanker, maka seseorang mungkin telah kehilangan waktu yang berharga untuk memulai pengobatan sedini mungkin. Jadi jalan yang paling bijaksana adalah memeriksa payudara kira secara teratur pada selang waktu yang tertentu pula. Dengan cara ini, kelainan yang terkecil sekalipun dapat ditemukan dan langkah-langkah aktif untuk perngobatan dapat dimulai sedini mungkin (Gilbert, 1996: 41).

Di dunia, kematian akibat kanker diperkirakan sekitar 4,3 juta pertahun 2,3 juta diantaranya ditemukan dinegara berkembang, sedangkan jumlah penderita baru sekitar 3,9 juta pertahun dan terdapat dinegara berkembang sekitar 3 juta (Hidayati, 2001: 195).

Di negara maju insiden kanker payudara 87 per 100.000, angka kematianya kira-kira 27 per 100.000 (Tambunan 1995 : 26). Diantara tumor ganas ginekologi kanker payudara menduduki tempat nomor 2 dari insiden semua tipe kanker di Indonesia. Data terbaru berdasarkan penelitian pada 13 laboratorium patologi anatomi di Indonesia menempatkan kanker serviks diurutan pertama dengan per evaluasi 18,62% disusul kanker payudara 11,22% dan kanker kulit 8,03% (Hidayati 2001 : 197). Secara statistik di Amerika dan juga di Indonesia 95% dari semua tumor / kanker payudara ditemukan oleh penderita itu sendiri (Ramli, 2000 : 75).

Dewasa ini di Indonesia penyakit kanker dirasakan semakin menonjol, hal ini dapat dilihat dari sebagai laporan rumah sakit yang menyebutkan penyakit kanker cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian pada usia produktif. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukan proporsi penyebab kematian karena kanker semakin meningkat dari 1,3% pada tahun 1976 menjadi 3,4% pada tahun 1980, 4,3% pada tahun 1986 dan 4,8% pada tahun 1992.

Kira-kira sepertiga dari penyakit kanker dapat ditemukan cukup dini untuk dapat disembuhkan. Di bagian bedah FKUI/RSCM selama tahun 1971 – 1978 dari 735 kasus penderita payudara 267 (40%) masih merupakan kasus yang dapat dioperasi. Selama tahun 1988 sampai dengan 1996 dari 566 kasus kanker payudara 185 (32,6%) masih menunjukan kasus-kasus yang operable. Berdasarkan data pra survei berupa pertanyaan lisan yang dilakukan oleh peneliti dengan 20 siswa perempuan di SMUN1 ............ tentang masalah SADARI terdapat 18 orang siswi perempuan yang belum mengetahuinya. Persoalanya adalah bagaimana cara memasyarakatkan SADARI sejak mulai remaja untuk mendetekasi segala kelainan/keganasan pada payudara. Oleh sebab itu penulis berminat untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswi SMU ini yang mempunyai jumlah siswa 610 orang yang terdiri dari siswi perempuan 402 orang dan siswa laki-laki 208 orang dari kelas I sampai kelas III (Data TU SMUN 1 ............, 2009)

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang teridentifikasi dari prasurvei tesebut diatas adalah :

1.2.1 Dinegara maju insiden kanker payudara 87 per 100.000, angka kematianya kira-kira 27 per 100.000 (Tambuan 1995 : 26). Diantara tumor ganas ginekologi kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insiden semua tipe kanker di Indonesia. (Ramli, 2000 : 75).

1.2.2 Kira-kira sepertiga dari penyakit kanker payudara dapat ditemukan cukup dini untuk dapat disembuhkan. Dibagian bedah FKUI/RSCM selama tahun 1971-1978 dari 735 kasus penderita kanker payudara 267 (40%) masih merupakan kasus yang dapat dioperasi.

1.2.3 Dari 20 siswa perempuan di SMU N 1 ............ terdapat 18 siswi perempuan yang belim mengetahui tentang masalah SADARI.

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di SMU N 1 ............ ............ tahun 2009 ”

1.4 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di SMU N 1 ............ ............, 2009.

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :

1.5.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tengang SADARI di SMU Nenegri 1 ............ ............ tahun 2009.

1.5.2 Tujuan Khusus

  1. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di SMU Negeri 1 ............ ............ tahun 2009.
  2. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di SMU Negeri 1 ............ .............
  3. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tengang kapan waktu melakukan SADARI di SMU Negeri 1 ............ ............ tahun 2009.
  4. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI di SMU Negeri 1 ............ ............ tahun 2009.
  5. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang hasil pemeriksaan SADARI di SMU Negeri 1 ............ ............ tahun 2009.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Bagi Akademi Kebidanan Wira Buana Metro

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa khususnya Program Studi Kebidanan Wira Buana Metro.

1.6.2 Bagi Staf Pengajar SMU Negeri 1 ............

Hasil penelitan diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di SMU Negeri 1 ............ dengan cara memberikan materi SADARI pada pelajaran biologi.

1.6.3 Bagi siswi perempuan di SMU Negeri 1 ............

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan pengetahuan bagi siswi SMU Negeri 1 ............ agar dapat melakukan SADARI untuk mendeteksi dini segala kelainan yang ada pada payudara.

1.6.4 Bagi Peneliti

Untuk menambah pengalaman peneliti dan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang SADARI di SMU Negeri 1 ............ ............ sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai penerapan ilmu yang didapat selama pendidikan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Di dalam penelitian akan membatasi ruang lingkup yang diteliti, yaitu :

1. Subjek

Subjek yang akan diteliti adalah siswi SMU Negeri 1 ............ ............ tahun 2009

2. Obyek

Obyek penelitian tentang tingkat pengetahuan siswi / remaja putri SMU Negeri I ............ ............ Tahun 2009 tentang SADARI.

3. Lokasi

Lokasi penelitian di SMU Negeri 1 ............ ............

4. Waktu

Waktu penelitian mulai bulan Januari sampai dengan …………



silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMU......

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)





DAFTAR KTI LENGKAP KEBIDANAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI

DAFTAR KTI LENGKAP KEPERAWATAN dalam DOKUMEN WORD (.doc)

KLIK DISINI
Baca Selengkapnya - TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMU

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber