Benarkah Buah Sirsak Bermanfaat ?
Siapa yang tidak mengenal dengan buah sirsak( = graviola bhs spayol, bahasa Belanda: zuurzak, berarti “kantung asam”). Buah sirsak juga dikenal dengan durian belanda. Ya pasti semua orang dewasa pasti mengenal dengan baik. Rasanya manis keasaman, apalagi kalau diperoleh masak di pohon....... aduhai enaknya. Kalau dijus ya ..... harus kita bualah bijinya, dengan cermat satu demi satu karena bijinya sangat banya, hampir semua serat berisi biji khususnya serat yang panjang.
Karena begitu nikmatnya buah sirsak ini, syukur kita ucapkan kepada orang-orang ahli dalam meneliti buah sirsak ini ( para peneliti di Health Science Institute ). Sebab, setelah diteliti ternyata buah sirsak merupakan salah satu obat alami yang dianggap efektif, khususnya dalam pengobatan salah satu penyakit terganas di dunia, yaitu kanker dan tumor. Ini adalah hasil penemuan terbesar di dunia lho.... karena penyakit itu kan merupakan penyalkit ganas.
Ternyata buah berdaging lembek dan berwarna putih tersebut memiliki efek anti tumor dan kanker yang sangat ampuh. Hal tersebut sudah dibuktikan melalui penelitian medis. Dalam penelitian tersebut, ditemukan fakta bahwa buah sirsak mampu menyembuhkan segala jenis kanker. Menurut mereka selain menyembuhkan kanker, juga bermanfaat sebagai antibakteri anti jamur. Sirsak sangat efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing yang mengganggu kesehatan tubuh manusia. Dan tak lupa juga untuk para penderita tekanan darah tinggi dan depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem saraf yang terganggu.
buah sirsak yang dipotong dua pada saat masih belum matang betul
Dalam penelitiannya, tim dari Health Sciences Institute menyimpulkan atas dasar kebiasaan dari Suku Indian yang tinggal dipedalaman hutan Amazon. Suku ini memiliki kebiasaan menggunakan seluruh bagian pohon sirsak, mulai kayu, daun, buah dan biji sirsak sebagai media pengobatan. Suku Indian mempercayai, bahwa manfaat buah sirsak bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit jantung. Berdasarkan kebiasaan suku Indian yang hidup di hutan Amazon, dari beberapa bagian dan pohon ini, seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah, dan bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku bangsa itu. Graviola atau sirsak diyakini masyarakat Amazon sebagai obat sakit jantung, asma, gangguan fungsi lever (hati), dan rematik.
Bagaimana jalan ceritanya ya ......
Penemuan sirsak sebagai penyembuh kanker terjadi pada tahun 1976. penemuan ini setelah dilakukan uji coba ( eksperimen ) yang melibatkan 20 laboratorium independen yang bekerja di bawah koordinasi dan pengawasan The National Cancer Institute. ( lembaga kanker )
Ternyata dari hasil penelitian mereka, didapati fakta bahwa ada terdapat unsur kimia pada buah sirsak yang mampu membunuh sel kanker. Berbeda dengan sistem kemoterapi yang banyak digunakan sebagai pembunuh sel kanker, buah sirsak bekerja dengan lebih cerdas. Oh ....... sungguh hebat deh .... ciptaan Tuhan kita Ya .......
Sebab, unsur yang terkandung dalam buah sirsak tersebut mampu membedakan mana sel jahat yang bersifat merusak dan mana sel yang masih sehat.
Hasil penelitian, Sirsak akan memilih untuk membunuh sel jahat tersebut, dan membiarkan sel yang masih sehat. Kemampuannya untuk membunuh sel jahat ini pun, 10.000 lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi yang menggunakan bantuan teknologi sinar laser.
Jadi bagaimana perbedaannya antara kemoterapi dengan mengkonsumsi buah sirsak ? kemoterapi tidak mampu membedakan sel yang masih sehat dan sel yang rusak. Semua sel akan dimatikan jika menggunakan kemoterapi. Inilah yang membedakan pengobatan sirsak dengan kemoterapi. Pengobatan dengan menggunakan kemoterapi ( medis ) akan menyebabkan kerontokan rambut penderita kanker serta berdampak munculnya rasa mual. Sedangkan pengobatan dengan menggunakan sirsak, hal tersebut tidak akan terjadi.
Hal tersebut terjadi karena hanya sel jahat saja yang akan dimatikan oleh unsur kimia yang terdapat dalam buah sirsak tersebut. Inilah mengapa, sirsak banyak dijadikan pilihan alternatif dalam proses penyembuhan kanker dan tumor pada masa sekarang ini.
Di belahan negara asia juga sudah ada yang melakukan penelitian serupa, yaitu di Korea Selatan ( Catholic University ). Hasil studi yang mereka lakukan dipublikasikan melalui the Journal of Natural Products dengan menyatakan, bahwa salah satu unsur kimia bernama annonaceous acetogenin yang terkandung di dalam graviola ( buah sirsak), mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker yang berkembang di usus besar. Penemuan yang mencolok dari studi tersebut adalah bahwa zat antikanker itu juga mampu menyeleksi dan membunuh sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh. Yang sangat menggembirakan, keampuhan buah sirsak adalah sanggup melindungi sistem kekebalan tubuh penderita dan mencegah infeksi yang dapat mematikan. Dampaknya bagi penderita kanker adalah energi mereka semakin meningkat dan penampilan fisik semakin membaik.
Pengolahan Sirsak sebagai pembunuh sel kanker
Di Indonesia, sirsak sebagai obat alami juga sudah lama dikenal. Dosis yang pernah dicoba para terapis herbal untuk mengatasi pertumbuhan sel kanker adalah 10 helai daun sirsak yang telah hijau tua direbus dengan 3 gelas air (600 cc), dan dibiarkan hingga tersisa satu gelas air (200 cc). Setelah dingin, lalu disaring dan airnya diminum setiap pagi (ada beberapa pasien yang minum pagi-sore).
Just sirsak
Efek dari konsumsi rebusan daun sirsak adalah perut terasa hangat atau panas, lalu badan akan berkeringat deras. Perlu dipahami bahwa penggunaan ramuan herbal tidak berkhasiat langsung atau cespleng alias sembuh seketika seperti efek yang ditawarkan obat kimia. Artinya, butuh kedisiplinan untuk minum ramuan selama 3-4 minggu. Setelah itu, efeknya baru bisa dirasakan dan itu pun belum bisa diuji secara ilmiah, lebih mengandalkan testimoni atau pengakuan empiris.
Kandungan Buah Sirsak
Keterangan | Kandungan |
Buah sirsak terdiri : Daging buah Kulit Biji buah Inti buah | 67,5 % 20 % 8,5 % 4 % |
Karbohidrat (glukosa dan fruktosa) | 81,9 – 93,6 |
lemak | 0,3 g/100 g |
vitamin C | 20 mg per 100 grm daging buah |
Mineral ( fosfor dan kalsium ) | 27 dan 14 mg/100 g |
Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda). Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Ragam Khasiat
Hampir semua bagian dari pohon sirsak, mulai kulit kayu, akar, daun, daging buah, hingga bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku Indian di Amerika Selatan. Beberapa gangguan kesehatan di antaranya sakit jantung, asma, masalah lever (hati), dan rematik diatasi dengan sirsak.
Fakta empiris tersebut menarik perhatian suatu perusahaan yang kemudian mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka tes terhadap sirsak. Hasilnya sangat mencengangkan.
Berikut hasil temuan ragam khasiat graviola :
Ø Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif, tanpa konsekuensi rasa mual, berat badan turun, atau rambut rontok, seperti yang biasa terjadi pada terapi kemo.
Ø Melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
Ø Meningkatkan energi dan membuat penampilan fisik membaik.
Ø Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker. Di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
Ø Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang umum digunakan.
Ø Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya °memburu” dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membasmi sel-sel sehat