Cari Blog Ini

Fakta seputar Kerokan

Kerokan tidak berbahaya apabila dilaksanakan didaerah dada, punggung, dan tidak didaerah perut. Penelitian mengenai kerokan telah dilaksanakan serta sekaligus pernah diadakan seminar kerokan “secara ilmiah”. Kerokan dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Karena banyak menghasilkan manfaat bagi mereka yang menderita masuk angin. Tidak ada efek negatif apabila melakukan kerokan secara benar sesuai.
Berikut ini kami kirimkan naskah tulisan dari DR. Koosnadi Saputra, dr. Sp.R. yang dapat anda pelajari sehingga anda dapat lebih yakin bahwa kerokan tidak berbahaya.
Prinsip Yin Yang dari Tubuh

Prinsip dasar Yin Yang adalah hubungan erat bagian anterior dan posterior dari tubuh dimana bagian posterior adalah bersifat Yang, termasuk seluruh kepala dan leher. Hubungan Yin Yang adalah suatu keseimbangan dinamis yang merupakan mekanisme dasar terjadinya kondisi sakit.


Kondisi Defisiensi Yang

Secara awam, pada masyarakat jawa disebut masuk angin atau juga dengan bahasa medis common cold. Defisiensi Yang dapat disebabkan karena penyebab penyakit angin dingin yang menimbulkan gejala : pucat wajah, suara lemah, rasa dingin dan berkeringat dengan nadi yang lemah dan dalam.

Common cold dirasakan sebagai kelainan mendadak dengan rasa dingin disertai dengan bersin-bersin dan hidung berair, biasanya disebut dengan istilah lain flu atau pilek dan sesuai dengan defisiensi Yang dan dalam keseimbangan organ disebut sebagai defisiensi dingin yang ideal.

Keseimbangan

Bila temperatur dingin mengenai permukaan badan terutama daerah posterior, maka secara otomatis terjadi mekanisme peredaran tubuh yaitu pori-pori kulit dan otot dibawah kulit akan kontraksi untuk menahan supaya tidak terjadi penguapan dari kulit, sehingga timbul rasa dingin. Dalam pengetahuan kedokteran konvensional disebut sebagai reaksi otonomik simpatik. Effek simpatik ini menimbulkan vasokonstriksi perifere dan organ viscera dan ditandai dengan brodikardia dan hipotensi.

Prinsip terapi dan sindroma defisiensi Yang `Masuk Angin`

Secara prinsip diupayakan peningkatan temperatur dan energi yang pada daerah posterior Yang yaitu leher, bahu dan pinggang dengan cara merangsang titik-titik akupunktur baik dengan jarum, pijatan maupun pemanasan dengan moxa ataupun cara lain yang lebih modern. Modalitas terapi bersifat frekwensi rendah dan intensitas tinggi terutama pada daerah permukaan tubuh daerah Yang dan pada masyarakat Jawa dilakukan model terapi `Kerokan`.

Model Terapi Kerokan

Dilakukan dengan cara yang sederhana dan peralatan yang sederhana pula, yaitu mengerok atau menggores dengan kuat menggunakan benda tumpul seperti mata uang logam, ujung sendok, atau batu tipis pada daerah belakang tubuh, leher, bahu dan punggung maupun pinggang.

Arah kerokan cenderung longitudinal pada leher dan sekitar garis tengah ke lateral.

Kerokan dilakukan secara ritmis dan kuat sampai terjadi balur-balur merah (pfechiae kulit) dan dilanjutkan dengan gosokan minyak yang hangat. Secara tradisional dapat diartikan dengan pemberian energi kuat (tonifikasi) pada daerah Yang sehingga berwarna merah yang juga mempunyai arti peningkatan Yang tubuh.




Arti Medis Kerokan

Gosokan kuat pada daerah belakang tubuh mempunyai arti :

1.Stimulasi kuat pada saraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada corna posterior medulla spinalis melalui saraf A-delta dan C. Serta traktus spino thalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbukan refleks intubasi simpatis sehingga perlakuan kerokan ini menimbulkan intubasi nyeri secara general melalui siklus endorfin dan segmental simpatis. Efek lain yaitu dilatasi pembuluh darah kulit, peningkatan kerja jantung sekaligus membuka pori-pori kulit.

2.Efek rangsangan jaringan bawah kulit setelah terjadi inflamasi

3. Efek kardiovaskular

Tippins dan Morris (1989), Janet et al (1989) dan Kjartansson & Lundeberg (1990) mengatakan bahwa akibat rangsangan kuat pada permukaan kulit akan meningkatkan aliran darah dan peningkatan substansi P atau calcitonis gene related peptide (CCRP)

Richter Herliva & Halmarson (1991) menyatakan bahwa perbaikan sirkulasi perifere akan memperbaiki daerah ishaemia dan peningkatan temperatur 0,5 – 2 derajat Celsius pada penelitian 21 orang .>

Ringkasan

Terapi model kerokan yang sudah dikenal dan dimanfaatkan masyarakat Jawa secara luas, tetapi masih belum dimengerti patofisiologinya, ternyata mempunyai 3 efek, yaitu :

1.Efek menghilangkan nyeri melalui sistim endorfin dan segmental, sehingga menimbulkan kesegaran tubuh

2.Reaksi kardiovaskuler melalui perbaikan sirkulasi perifere

3.Respon peningkatan temperatur tubuh akibat reaksi inflamasi akut.

4.Sedangkan efek ke IV yaitu pengaruh pada imunologi harus dikaji dan diteliti lebih lanjut demi pengembangan teknologi tepat guna dalam pengobatan.

Daftar Pustaka

•Gongwang L, Hyodo A. Fundamental of acupuncture and moxibustion. Tianjin Science & Tech Publ. 1994.

•Hopwood et al. Acupuncture and related techniques in physical therapy. Churchill Livingstone. Edinburgh, London, Madrid & Melbourne. 1997.

•McDonald A. Acupuncture. From ancient art to modern medicine. Unwin Paperbacks. Brithis Libr. 1984.

•Ross J. Zang Fu. The organ systems of traditional Chinnese medicine. Churchill Livingstone. 2nd Ed. Edinburg, London, Melbourne & New York. 1994.

•Sigal HL, Ron Y. Immunology and Inflamation. Mc. Graw Hill, 1994.
Baca Selengkapnya - Fakta seputar Kerokan

Aromatherapy in Pregnancy

After a century of highly medicalized prenatal care and childbirth, the trend in recent decades has swung back toward natural, gentle birthing techniques. Midwives and doulas, once frowned upon by the medical establishment, are now being welcomed into hospitals, oftentimes replacing doctors at the pregnant woman’s bedside. Much has been written about the benefits of water, hypnotism, and naturopathy in prenatal care and childbirth. This article will focus on the use of aromatherapy to ease the discomforts, relieve emotional stress, and maintain good health of mother and baby throughout pregnancy.

Each pregnancy comes with its own set of discomforts, arising from ordinary fluctuations in hormones and bodily changes. While diet and lifestyle changes are sometimes necessary for best results, many irritations, included those noted below, can be alleviated by the use of essential oils. When selecting oils, purchase only those of high-quality, which have been distilled for therapeutic use, and are free of additives. Due to the heightened sense of smell during pregnancy, limit blends to one or two oils at a time; you needn’t purchase every oil on this list. Try a couple and see which ones you like best. You will see that many oils have overlapping qualities.

Nausea, headache, and morning sickness, which are often the earliest complaints in pregnancy, can be treated by diffusing essential oils into your breathing space. Not only can doing this counteract diagreeable odors, but using oils with antiseptic properties, such as lavender or tea tree, will cleanse the environment of harmful airborne bacteria—protecting against colds and flu. To diffuse, simply mix 3 drops lavender with 1 drop peppermint and 1 drop eucalyptus in a bowl of water. Or if you prefer, specialized diffusers on the market heat and vaporize the oil molecules, which spreads the scent faster and farther into the room. If you are going out, keep a cotton handkerchief and a vial of lavender or peppermint with you. Place 1 drop of lavender or peppermint on the cloth and hold it over your nose, inhaling deeply, to prevent headache or nausea.

Cool or warm compresses can do wonders to restore a feeling of balance and wellness. Fill a bowl with warm or cool water (whichever appeals to you.) Add 3-4 drops of lavender, and drape a flannel across the top of the water to pick up the film of oil. Wring out the flannel and place it on the forehead or front of the ribcage. For warm compresses, cover the flannel with plastic and add a towel.

Citrus oils, such as orange, lemon, grapefruit, and bergamot, are safe to use in early pregnancy and have uplifting qualities. They are particularly effective in alleviating vomiting. Add 7 drops of any citrus oil to 1 ounce olive oil (or another carrier oil) and massage over the abdomen for best results.

Varicose veins respond well to cypress, geranium, lemon, and lavender oils. Use any mixture of these oils in a warm bath (total 6 drops), with alternating warm and cool compresses(total 4 drops) on the affected areas, or in a massage oil (total 7 drops essential oil per ounce olive oil). When massaging, use gentle strokes from the foot upward, being careful not to apply too strong of pressure where the varicosity begins or ends.

Women who complain of hemorrhoids and swollen anal tissue may find relief in taking a cool sitz bath with 6 drops lemon oil. To prepare the bath set a large plastic tub in the bathtub and fill with water. Add the oils and stir to spread. Keeping legs and feet outside the plastic tub, lower yourself into the water and soak for 20 minutes. Follow up with an aromatic massage of 7 drops cypress and 7 drops lemon oil in 2 ounces olive oil.

Another ailment common in pregnancy is edema, or water retention. Lavender, geranium and rosemary oils combat this condition by stimulating the lymphatic system to drain excess fluids from the body. Gently massage the feet and ankles, using upward strokes, with a combination of these oils in olive oil; or try a cool footbath with 3 drops geranium or lemon oil and 3 drops lavender.

Almost every woman earns at least a couple stretch marks by the end of her pregnancy. These can be prevented or reduced by topically applying a blend of 1 ounce each of wheat germ oil and hazelnut oil with 4 drops neroli, 2 drops carrot seed, and 2 drops geranium. Massaging the blend into thighs, hips, breasts and belly every night and morning will nourish the skin and help maintain elasticity.

Please note that there are some essential oils which should not be used during pregnancy as they are known abortifacients. These include basil, fennel, myrrh, parsley, sage, and thyme. Other oils which are emenogogues are listed in some texts as unsafe during pregnancy, while promoted in others. Cedarwood, chamomile, clary sage, cypress, jasmine, juniper, lavender, marjoram, peppermint, rose, and rosemary should therefore be used with care.
Baca Selengkapnya - Aromatherapy in Pregnancy

5 Makanan Pencegah Bau Napas

Napas tak sedap umumnya disebabkan dua masalah utama, yaitu kesehatan mulut dan makanan yang dicerna usus.

Dengan kata lain, bau napas berasal tidak hanya dari dalam mulut, melainkan juga dari sistem pencernaan. Sumber dari kedua penyebab itu adalah bakteri.

Berikut ini sejumlah makanan/bahan makanan unggul untuk mencegah bau napas.


Untuk memerangi bau napas tak sedap, kunyah daun ketumbar, taragon, eucalyptus. Tanaman segar ini juga bisa dibuat minuman. Yang jelas, khasiatnya amat baik pula untuk pencernaan. Jadi, Anda memperoleh dua keuntungan sekaligus, baik untuk pencernaan dan pencuci mulut.

2. Yogurt

Biasakan makan Yogurt. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi yogurt setiap hari dapat mengurangi kadar bau napas tak sedap. Yogurt mengandung organisme mikrokospis dan hidrogen sulfida yang dapat mengurangi bakteri di mulut, sehingga mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi. Yogurt membuat bakteri tak dapat tumbuh. Tapi ingat, pilih yogurt yang natural, jangan yang sudah dibubuhi gula atau yang telah diproses lebih lanjut.

3. Sayur & buah Renyah

Apel, seledri, wortel, bisa dikunyah langsung sehabis makan. Jenis sayur dan buah ini diyakini dapat menambah produksi air liur sehingga menjadikan mulut tetap basah. Tapi tetap saja, gosok gigi sehabis makan untuk mengeluarkan sisa makanan yang menyangkut di sela-sela gigi.

4. Permen

Permen tanpa kandungan gula tidak dapat menggantikan fungsi penting menggosok gigi sehabis makan. Fungsinya hanya menyegarkan napas untuk sesaat karena cara bekerjanya adalah menambah produksi air liur untuk membersihkan bakteri dan penyakit. Permen rasa mint juga dapat digunakan untuk perlindungan sementara.

5. Vitamin C Dosis Tinggi

Makanlah buah-buahan jenis jeruk, melon, dan makanan lainnya yang mengandung vitamin C dosis tinggi. Jika tubuh kita penuh dengan vitamin C, bakteri enggan tumbuh berkembang. Untuk mereka yang berdiet, vitamin C dosis tinggi sangat dibutuhkan untuk mencegah penyakit gusi dan radang gusi. Kedua penyakit itu menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Dapatkan vitamin C dari makanan, buah-buahan, sayuran, dan jangan dari suplemen, karena suplemen dapat menyebabkan perut menjadi mual sehingga akhirnya napas yang dikeluarkan menjadi bau.
Baca Selengkapnya - 5 Makanan Pencegah Bau Napas

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber