Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, meminta kepada ketua RT/RW meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangnya nyamuk aedes aegypti dengan memberikan peringatan kepada warga untuk melakukan PSN.
"Secara umum rumah yang berpenghuni tidak ditemukan jentik. Namun yang patut diwaspadai adalah rumah kosong yang ditinggal oleh pemiliknya. Rumah kosong inilah yang memungkinkan nyamuk berkembang biak," kata Bambang, Sabtu (8/1).
Bambang juga meminta ketua RT/RW mengingatkan pemilik rumah kosong agar segera menempati rumahnya. "Tapi jika pemiliki rumah kosong tersebut tetap membandel, maka mereka harus siap menandatangani surat pernyataan, jika ada warga yang terkena DBD itu berasal dari rumahnya," tegasnya.
Kasudin Kesehatan Jakarta Utara, Amin Kurnianto, menambahkan sepanjang 2009-2010 telah terjadi penurunan kasus DBD di Jakarta Utara sebesar 13,8 persen. "Jumlah penderita DBD tahun 2009 hingga 2010 menurun sebanyak 769 kasus," katanya kepada beritajakarta.com.
Dijelaskan Amin, jumlah pasien pengidap DBD di Jakarta Utara pada tahun 2009 sebanyak 5.571 kasus, jumlah ini berkurang pada tahun 2010 hingga menjadi 4.802 kasus. Namun harus diwaspadai sebab masih ada kelurahan yang rawan penyebaran DBD di antaranya, Kalibaru, Kelapagading Barat, Kelapagading Timur, Pegangsaandua, Koja, Penjaringan, Kebonbawang, Sunteragung dan Sunterjaya.