Cari Blog Ini

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI DAN BALITA

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI DAN BALITA
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI DAN BALITA
Ditulis pada Juni 12, 2008 oleh sitimaryatisara
PERTUMBUHAN Adalah Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
PERKEMBANGAN Adalah Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Tips Penunjang Tumbuh Kembang Balita
1. Utamakan keselamatan bayi dan balita
Hindarkan sedapat mungkin kecelakaan, khususnya yang terjadi di rumah. Perhatikan kabel listrik agar selalu dalam komdisi tertutup atau isolator. Perlatan memasak diatr sedemikian rupa agar tidak mudah dijangkau oleh dia. Hati-hati
meletakkan barang pecah belah agar tidak mencederai anak. Semua obat dan bahan kimia harus disimpan di tempat yang berada di luar jangkauan anak.
2. Lakukan pemantauan tumbuh kembang secara teratur
Pengasuhan bayi dan anak harus mencakup semua aspek. Pemenuhan kebutuhan fisis harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan psikologis dan sosial. Dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensi bawaannya. Selain itu kunjungan dan konsultasi ke dokter serta pemenuhan fasilitas kesehatan yang baik menjadi faktor pendukung yang sangat penting.
3. Waspada terhadap pelbagai jenis penyakit
Dari segi kesehatan fisik, bayi dan balita merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pelbagai jenis penyakit, khususnya penyakit infeksi.
4. Menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak
Dalam seluruh proses pemantauan dan pembinaan tumbuh kembang, anda sebagai orang tua harus senantiasa berupaya agar anak , selain mempunyai kesehatan fisik yang baik, juga kesehatan mental dan sosial yang baik pula.
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI DAN BALITA
Ditulis pada Juni 12, 2008 oleh sitimaryatisara
PERTUMBUHAN Adalah Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
PERKEMBANGAN Adalah Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang
Ditulis pada Juni 13, 2008 oleh sitimaryatisara
A. Faktor Dalam (Internal)
Ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik, kelainan kromosom
B. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor Prenatal: Gizi, mekanis (posisi bayi), toksin/zat kimia(talidomit menyebabkan palatoskisis, radiasi: radium dan sinar rontgent menyebabkan RM,spina bivida, kel. jantung), infeksi, kelainan imunologi: hyperbilirubinemia, kern ikterus, anoreksia embrio, psikologi ibu
Faktor Persalinan: Komplikasi persalinan (trauma kepala, asphyksia)
Faktor Pasca Salin: Gizi, penyakit kronis/kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, obat-obatan
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
Ditulis pada Juni 12, 2008 oleh sitimaryatisara
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Baca Selengkapnya - PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI DAN BALITA

Apakah kesehatan reproduksi itu

Apakah kesehatan reproduksi itu
1. Apakah kesehatan reproduksi itu ?
Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan.

2. Apakah kesehatan reproduksi itu ?
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeleluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial,yang berkaitan dengan alat,fungsi serta proses reproduksi. Dengan demikian keseatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit,melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum menikah dan sesudah menikah.

3. Apakah alat-alat reproduksi itu ?
Alat reproduksi adalah bagian-bagian tubuh kita yang berfungsi dalam melanjutkan keturunan .Alat reproduksi perempuan berbeda dengan alat reproduksi laki-laki.

4. Apa yang disebut alat reproduksi perempuan ?
Alat reproduksi perempuan terdiri dari bagian luar (dapat dilihat karena di permukaan tubuh ) dan bagian dalam (yang tidak terlihat karena letaknya di rongga panggul )


5. Apa yang disebut alat reproduksi perempuan bagaian luar dan apa fungsinya ?
Alat reproduksi perempuan bagian luar fungsinya :
- Bibir kemaluyan/labia mayora,daerah yang berambut,berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
- Bibir dalam kemaluan/labia minora ,daerah yang tidak berambut dan terdapat jaringan serat sensorik yang luas membuat labia minora menjadi daerah yang peka..
- Kelentit/clitoris merupakan bagian yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
- Vagina merupakan rongga penghubung alat penghubungalat reproduksi perempuan bagian luar dan dalam

6. Apakah yang disebut alat reproduksi perempuan ,bagian dalam dan apa fungsinya ?
- Vagina ,merupakan jalan keluar bagi darah haid,dan jalan keluar waktu bayi lahir (bersifat sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina )
- Leher rahim /cervix, merupakan penghubung antara vagina dan rahim.
- Rahim/uterus,tempat dimana sel telur sudah dibuahi tumbuh di rahim selama kehamilan.
- Kalau telur tidak dibuahi,sel telur menempel ke dinding rahim, selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi )
- Saluran telur/tuba falopii,berupa dua saluran yang terletak sebelah kanan dan kiri rahim, berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
- Dua bua indung telur(ovarium ) berfungsi memproduksi sel telur dan hormon perempuan yaitu estrogen dan progestrone. Atas pengaruh hormon satu sampai dua sel telur masak setiap bulan,lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim akan menebal ,yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.

7 Apakah tanda-tanda kematangan alat reproduksi perempuan ?
Kematangan alat reproduksi perempuan ditandai oleh terjadinya haiod pertama,yang disebut menarche Ada pula yang menyebut,bahwa remaja perempuan itu sudah akil baligh,yang biasanya dimulai sekitar umur 8-12 tahun Kalau engkau sudah mengalami menarche,berarti tubuhmu sudah menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi sperma,yang dihasilkan oleh tubuh laki-laki. Dengan demikian, bila terjadi hubungan seksual,walaupun hanya sekali memungkinkan terjadinya kehamilan. Perlu engkau ketahui,kehamilan juga dapat terjadi tanpa masuknya penis laki-laki ke dalam vagina perempuan. Misalnya dengan berpacaran secara berlebihan,sehingga sperma laki-laki yang biasanya menyemprot keluar berhasil masuk ke dalam vagina perempuan. *****(Sumber : Dep.Kes.RI/WS-01 )
Baca Selengkapnya - Apakah kesehatan reproduksi itu

KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA

KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
a. REMAJA WANITA
Menjelang akil balig (sekir 13 tahun) bagian dari otak seorang gadis yang disebut hipotalamos merangsang kelenjar buntu / endokrin yang yang dinamakan kelenjar bawak otak / hipofise. Kemungkinan hipofise ini merangsang indng sel telur sehingga indung telur mampu menghasilkan :
Hormon Estrogen : yang dapat menyebabkan seorang anak perempuan menjadi remaja putri dengan tanda – tanda a.1. mulai tubuh rambut diketiak dan daerah kelamin, suaranya berubah merdu, kulitnya bertambah halus, payudaranya membesar, pinggulnya tambah besar, lebih besar dari pada bahunya , mulai tertarik pada lawan jenisnya.
Hormon Progesteron : yang mempengaruhi rahimnya, sehingga lapisan rahim bagian dalam atau endometrium mengalami penebalan sebagai persiapan untuk mengandung.
 Sel Telur : gadis ini mulai memproduksi satu sel telur setiap bulan yang dihasilkan berganti – ganti oleh indung sel telur yang kiri dan kanan. Perstiwa keluar / lepasnya sel telur dari indung telur disebut OVULASI.

Selanjutnya ada 2 kemungkinan :
Kalau masih gadis
Setelah terjadi ovulasi, sel telur yang antara lain dibantu oleh kontraksi otot – otot saluran telur dan gerakan rambut – rambut halus yang ada didalam saluran telur tersebut bergerak melewati salura telur menuju rahim. Karena tidak terjadi pembuahan maka sel telur keluar dari tubuh melalui liang kamaluan bersama – sama dengan lapisan darah yang lepas / mengelupas pada rahim. Peristiwa ini disebut HAID / datang bulan karena terjadi sekali sebulan. Ovulasi sering terjadi 2 minggu sebelum haid yang akan datang.

Kalau sudah bersuami / menikah
Maka sel telur akan buahi oleh sel mani . spermatozoa suamninya sehingga terjadi zigot. Pertumbuhan ini terjadi disaluran telur yang mengalami pelebaran, sambil bergerak menuju rahim zigot terus membelah diri untuk akhirnya menempel pada dinding rahim, disini selanjutnya tumbuh menjadi mudigah, kemudian menajdi janin. Sesudah dikandung dalam rahim selama kira – kira 40 minggu / 280 hari akhirnya bayi dilahirkan.

b. REMAJA PRIA
Mejelang akil balig (sekitar 15 tahun) bagian dari otak seseorang anak laki – laki yang disebut hipotalamus merangsang kelenjar buntu yang dinamakan kelenjar bawah otak / hipofise. Kemudian hipofise ini merangsang buah zakar mampu menghasilkan :
Hormon Testosteron : yang dapat menyebabkan seorang anak laki – laki tumbuh menjadi remaja putra dengan tanda – tanda 1.1. mulai tumbuh kumis dan jenggot, juga tumbuh rambut didada, teriak, daerah kelamin, tangan dan kaki, suara bertambah berat, ototnya tumbuh, bahunya bertambah bidang (lebih besar dari pada pinggulnya) a mulai tertarik pada lawan jenis.
Sel mani : Beda antara lain cairan mani (cairan keputih – putihan seperti susu yang mempunyai bau yang khas dihasilkan oleh kontong mani dan kelenjar prostat) dengan sperma (sel mani dalam cairan mani) sel mani / sperma diproduksi oleh buah zakar jumlahnya berjuta – juta karena banyaknya sehingga berdesak- desakan dan secara pasif didorongh menuju kontong mani dan seterusnya kelenjar prostat. Dikantong mani dan kelenjar prostat inilah sel mani dicampur dengn cairan mani, sehingga sel mani sekarang dapat bergerak sendiri dengan aktif seperti kecebong dalam air.
Pemuda ini mulai membayangkan gadis idamannya dan pada malam harinya bermimpimengadakan hubungan seks/ senggama. Bersama dengan itu otak memerintahkan agar darah dikerahkan menuju ke zakar, karena zakar bagian dalam terusun seperti karet busa maka dapaty menampung banyak darah sehingga zakar yang semula lemas karena terisi darah kini berubah menajdi tegang yang disebut EREKSI. Kalau nafsu syawat terus meningkat, maka tak lama kemudian sperma disemprotkan keluar tubuh malalui zakar dengan lubang kencing sebagai muara kaluarnya yang disebut dengan ejekulasi. Yang diikuti oleh tercapainya puncak kenikmatan seks. Pagi harinya celananya dalam pemuda itu basah oleh sperma itu disebut mimpi basah.
Pada pria baik sperma maupun air mani hanya mempunyai satu muara kelenjar yaitu lubang kencing.
Pada wanita terdapat dua muara keluar yakni lubang kencing yang kecil untuk keluarnya air seni yang terletak disebelah atas dan lubang kemaluan (yang lebih besar dari pada lubang kencing) untuk keluarnya haid, untuk hubunga seks maupun untuk melahirkan bayi yang letaknya disebalah bawah.

MENSTRUASI / HAID SEBAGAI CIRI AKIL BALIG

Haid adalah keluarnya darah dari alat kelamin wanita tepatnya dari rahimnya merupakan peristiwa yang wajar, haid pertama mungkin terjadi pada usia 9 tahun sebagai ciri awal dari akil balig menuju masa dewasa, ada juga yang haid pertama mulai umur 16 tahun, jarang yang labih dari itu kecuali ada kelainan. Diduga karena gizi yang baik saat pertama datang lebih cepat. Keadaan gizi yang baik erat hubungan dengan tingkat sosial ekonomi gadis yang bersangkutan, ada yang jarak haid 1 dan berikutnya 26 ada juga yang 34 hari, umunya antara 28 – 32 hari. Darah haid tidak akan membeku karena mengandung enzym anti pembeku darah.
Pada waktu haid sebaiknya menggunakan pembalut wanita dan gantilah setiap basah.
Pendarahan yang telalu banyak disebut Menorhagie
Pendarahan yang terjadi diantara dua haid disebut Metorenagie.
Tidak haid pada usia subur atau umur reproduksi dalam 2 bulan atau lebih disebut Amenorhae.
Bila terasa sangat sakit pada waktu haid disebut Dysmenorhae

PERTUMBUHAN REMAJA PUBER ( 13 – 27 TAHUN)

Masa pubertas 9 pubis = kemaluan atau daerah kemaluan O pada anak perempuan dimulai sekitar usia 13 tahun dan pada anak laki – laki pada usia sekitar 15 tahun.
97 % perempuan tingginya rata – rata 157 cm
91% laki – laki tingginya rata –rata 160 cm
Laki – laki umumnya ingin lebih diperhatikan oleh perempuan dengan berlaku agresif dan batas oleh perempuan secara agresif pula, misalnya saling meminjam buku bacaan atau alat tulis, mengadakan reaksi bersama. Pada perempuan gejala yang penting adalah berkembangnya payudara dan tumbuhnya bulu disekitar kemaluan. Mula – mula pertumbuhan buah dada terasa sakit seperti bisul, sangat sakit bila di sentuh.
Timbul perasaan senang apabila diperhatikan oleh lawan jenis. Masa perubahan – perubahan besar pula pada perempuan adalah saat datang bulan yang pertama. Ini berarti telah menajdi Ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur ) kira – kira 11 hari sebelumnya.
Masa perubahan pada laki –laki terjadi waktu dia mimpi bersentuhan dengan perempuan. Mungkin hanya bersentuhan tangan atau kaki maupun badan tetapi menimbulkan kenikmatan organisme yakni pemancaran sperma.
Pada waktu haid pertama ada gadis yang mencoba menyembunyikan supaya tidak diketahui oleh ibu atau gurunya. Harus dijelaskan bahwa haid pada perempuan adalah wajar dan tidak perlu ditakuti, sebab akan datang setiap bulan dan hal yang perlu diperhatikan adalah agar ia mencatat dengan teliti dan rapi tanggal datang haid sehingga dapat bersiap – siap datangnya haid yang berikutnya. Dengan demikian dapat memonitor kesehatannya sendiri.
Pada masa remaja gejolak kehidupan yang disebabkan oleh perkembangan pengetahuan hormonal serinh bersifat agresif, sangat berani mengambil resiko tinggi sering pula melakukan kegiatan yang arahnya tidak jelas. Keadaan hiwanya labil, karena sedang mencari jati diri. Pada saat ini lah pendidikan sangat berperan untuk memberi arah kepada jiwa yang sedang goncang.
Agama misalnya dapat memberi pedoman agar peran remaja berjalan mulus melewati masa remaja menuju kedewasaan. Ada perbedaan untuk pada remaja putri dan remaja putra.

MASALAH YANG DIHADAPI REMAJA

1. Godaan seksualitas pada awal kedewasaan
Masa remaja adalah masa yang sulit dan penuh tantangan karena sekarang sedang berada pada masa tansisi. Pada periode seorang anak sedang menuju kedewasaan. Sedang alam / dunia anak – anak belum sepenuhnya ditinggalkan.
Pada masa ini orang tua diharapkan dapat mendekati remaja dengan penuh pengertian, karena masa pubertas / pancaroba ini masa yang paling peka bagi remaja. Keadaan yang umum pada dewasa ini pada remaja biasanya membicarakan masalah seks dengan sesama teman dengan bumbu yang cabul, membaca buku – buku porno, nonton kaser video porno atau film – film porno yang sering berakibat negatif bagi dirinya, orang tuannya dan masa depan di anak. Hal ini semua disebabkan oleh ketidasktahuan mereka tentang seks yang benar.
Tepat sekali pernyataan WHO, bahwa kurang adanya bekal yang benar dan baik dalam pengetahuan tentang seks jelas akan membawa akibat yang negatif bagi remaja.

2. Perilaku Seksual
a. Perilaku Seksual Yang Normal
Dalam arti sempit perilaku seksual adalah hubungan seks antara seorang pria dengan seorang wanita dewasa, baik dorongan seks, pasangan maupun caranya adalah normal ialah hubungan seks yang tidak menimbulkan efek – efek yang merugikan baik diri sendiri maupun bagi pasangan paksaan atau perkosaan.
Perilaku seksual manusia mencakup kepribadian, sikap dan seluruh perilakunya sehari – hari.
b. Perilaku seksual yang normal
Perilaku seksual yang disebut penyimpangan seksual, dibedakan dalam 3 golongan
Dorongan seks yang abnormal misalnya pelacuran, zina, frigiditas, impotensi, dll.
Pasangan yang abnormal, misalnya : onani, pedofilia, lesbian, Homoseksualitas, dll.
Cara – cara yang abnormal misalnya : exhibisionisme, sadisme, dll.

3. Penyakit Hubungan Seksual (PHS)
Persentuhan dpat menularkan berbagai penyakit dari pembawa kuman kepada penerima, penyakit – penyakit tersebut antara lain :
a. Gonorehonea (kencing nanah)
Gejalanya sebagai berikut :
Pada pria : Mula – mula terasa perih disaluran kencing pada waktu kencing, terasa gatal dilubang kencing dan mengeluarkan nanah.
Pada wanita : Biasanya menyerang saluran kencing & leher rahim. Banyak mengeluarkan lendir meskip[un ia tak mengeluh sakit.




b. Sypilis / Lues / Raja Singa
Stadium Primer :
Ada luka kecil bernanah dan sakit pada kepala zakar dan pada wanita luka kecil, dan sakit didlam vagina atas bibir besar / bibir kecil, juaga ada kelenjar (Pembengkakan kelenjar lemfe) dilipat paha.
Stadium Sekunder
Berupa kelainan pada kulit, tampak bintik meah dengan diameter 0,5 – 1 cm pada kulit bahu, dada pinggul dan perut serta pada lengan.
Stadium tertier :
Akan muncul 3 – 10 tahun setelah stadium primer, mungkin pula 10 –1 5 tahun. Gejala berupa bercak – bercak merah yang tidak simetris.
Herpes :
Adalah radang di kulit yang disebabkan oleh virus mungkin menyerang bibir, hidung mulut. Penyakit ini sudah dikenal 200 tahun yang lalu.
AIDS.
AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat seseorang mengalami kekurangan sistem kekebalan tubuh akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh virus HIV.
Baca Selengkapnya - KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA

PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH

Dasar Teori
Test waktu pembekuan digunakan u ntuk menentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Adanya gangguan pada factor koagulasi terutama yang membentuk tromboplastin, maka waktu pembekuan akan memanjang.

Metode : Lee dan White modifikasi
Bahan dan Alat
Bahan : darah
Alat : spuit 0,5 cc, stopwatch

Cara kerja
1. lakukan pengisian vena dengan spui 0,5 cc
2. Darah diletakan pada kaca obyek dan hidupkan stopwatch
3. Tiap 30 detik darah diangkat dengan lidi sampai terjadi pembekuan yang ditandai dengan adanya benang fibrin
4. Catat waktu terjadinya pembekuan, hasilnya dinyatakan dalam menit nilai normal 2 – 6 menit

PEMERIKSAAN WAKTU PERDARAHAN

Metode : Duke
Percobaan ini terutama untuk menilai factor hemostatis yang letaknya eksravaskuler ( di luar dinding pembuluh darah ). Apabila terjadi trombositpeni, waktu perdarahan akan memanjang yang apabila terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah.

Bahan dan Alat
Bahan : alkohol 70 %
Alat : lanset, stopwatch

Cara kerja
1. Bersihkan daun telinga dengan alkohol 70% dan biarkan mengering
2. Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lanset sedalam 2 mm
3. Jika terlihat darah keluar, jalankan stopwatch
4. Isaplah tetes darah yang keluar setiap 30 detik memakai kertas saring
5. catat waktu darah tidak dapat dihisap lagi

catatan : masa perdarahan normal antara 1 sampai 3 menit. Apabila melewati dari 10 menit, darah belum berhenti, hentikan percobaan karena tidak ada gunanya.

Baca Selengkapnya - PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH

Asites

Asites

ASITES

PENDAHULUAN

Asites adalah peningkatan jumlah cairan intra peritoneal. Penyebab asites terbanyak adalah gangguan hati kronis tetapi dapat pula disebabkan penyakit lain.

PATOGENESIS

Asites dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, diantaranya :

• Peningkatan tekanan hidrostatik : Sirosis, oklusi vena hepatika (sindrom Budd-Chiari),obstruksi vena cava inferior, perikarditis konstriktif, penyakit jantung kongestif.

• Penurunan tekanan osmotik koloid : Penyakit hati stadium lanjut dengan gangguan sintesis protein, sindrom nefrotik, malnutrisi, protein lossing enteropathy

• Peningkatan permeabilitas kapiler peritoneal : Peritonitis TB, peritonitis bakteri, penyakit keganasan pada peritonium.

• Kebocoran cairan di cavum peritoneal:Bile ascites, pancreatic ascites (secondary to a leaking pseudocyst), chylous ascites, urine ascites.

• Micellanous : Myxedema, ovarian disease (Meigs’ syndrome), chronic hemodialysis

GEJALA KLINIS

Derajat Asites dapat ditentukan secara semikuantitatif sebagai berikut :

• Tingkatan 1 : bila terdeteksi dengan pemeriksaan fisik yang sangat teliti.

• Tingkatan 2 : mudah diketahui dengan pemeriksaan fisik biasa tetapi dalam jumlah cairan yang minimal.

• Tingkatan 3 : dapat dilihat tanpa pemeriksaan fisik khusus akan tetapi permukaan abdomen tidak tegang.

• Tingkatan 4 : asites permagna.

DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik :

• Distensi abdomen

• Bulging flanks

• Timpani pada puncak asites

• Fluid wave

• Shifting dulness

• Puddle sign

Foto thorax dan foto polos abdomen (BOF)

• Elevasi diaphragma, pada 80% pasien dengan asites, tepi lateral hepar terdorong ke sisi medial dinding abdomen (Hellmer sign). Terdapat akumulasi cairan dalam rongga rectovesical dan menyebar pada fossa paravesikal, menghasilkan densitas yang sama pada kedua sisi kandung kemih. Gambaran ini disebut ”dog’s ear” atau “Mickey Mouse” appearance. Caecum dan colon ascenden tampak terletak lebih ke medial dan properitoneal fat line terdorong lebih ke lateral merupakan gambaran yang tampak pada lebih dari 90% pasien dengan asites.

Ultrasonografi

• Volume cairan asites kurang dari 5-10 mL dapat terdeteksi.

• Dapat membedakan penyebab asites oleh karena infeksi, inflamasi atau keganasan.

CT scan

• Asites minimal dapat diketahui dengan jelas pada pemeriksaan CT scan. Cairan asites dalam jumlah sedikit akan terkumpul di ruang perihepatik sebelah kanan. Ruang subhepatic bagian posterior (kantung Morison), dan kantung Douglas.

Parasentesis abdomen

Analisis cairan asites dilakukan pada onset awal asites, tindakan tersebut memerlukan rawat inap untuk observasi.

Analisis cairan asites :

1. Perbedaan kadar albumin serum-asites (SAAG)

2. Kadar amilase, meningkat pada asites gangguan pankreas.

3. Kadar trigliserida meningkat pada chylous asites.

4. Lekosit lebih dari 350/mikroliter merupakan tanda infeksi. Dominasi polimorfonuklear, kemungkinan infeksi bakteri. Dominasi mononuklear, kemungkinan infeksi tuberkulosis atau jamur.

5. Eritrosit lebih dari 50.000/mikroliter menimbulkan dugaan malignancy, tuberkulosis atau trauma.

6. Pengecatan gram dan pembiakan untuk konfirmasi infeksi bakterial.

7. Apabila pH or = 1.1 g/dl) Rendah ( < 1.1 g/dl)

Sirosis Hepatitis alkohol Gagal jantung

Gagal hati fulminan

Trombosis vena porta Tumor peritonium Asites pankreas Asites bilier

TBC peritonium

Sindrom nefrotik

Obstruksi usus

TERAPI

Penanganan asites tergantung dari penyebabnya, diuretik dan diet rendah garam sangat efektif pada asites karena hipertensi portal. Pada asites karena inflamasi atau keganasan tidak memberi hasil. Restriksi cairan diperlukan bila kadar natrium turun hingga < 120 mmol perliter.

Obat

Kombinasi spironolakton dan furosemid sangat efektif untuk mengatasi asites dalam waktu singkat. Dosis awal untuk spironolakton adalah 1-3 mg/kg/24 jam dibagi 2-4 dosis dan furosemid sebesar 1-2 mg/kgBB/dosis 4 kali/hari, dapat ditingkatkan sampai 6 mg/kgBB/dosis. Pada asites yang tidak memberi respon dengan pengobatan diatas dapat dilakukan cara berikut :

1. Parasentesis

2. Peritoneovenous shunt LeVeen atau Denver

3. Ultrafiltrasi ekstrakorporal dari cairan asites dengan reinfus

Paracentesis

Pengambilan cairan untuk mengurangi asites masif yang aman untuk anak adalah sebesar 50 cc/kg berat badan. Disarankan pemberian 10 g albumin intravena untuk tiap 1 liter cairan yang diaspirasi untuk mencegah penurunan volume plasma dan gangguan keseimbangan elektrolit.

Monitoring

Rawat inap diperlukan untuk memantau peningkatan berat badan serta pemasukan dan pengeluaran cairan. Pemantauan keseimbangan natrium dapat diperkirakan dengan monitoring pemasukan (diet, kadar natrium dalam obat dan cairan infus) dan produksi urin. Keseimbangan Na negatif adalah prediktor dari penurunan berat badan. Keberhasilan manajemen pasien dengan asites tanpa edema perifer adalah keseimbangan Na negatif dengan penurunan berat badan sebesar 0,5 kg per hari.

Diet

Restriksi asupan natrium (garam) 500 mg/hari (22 mmol/hari) mudah diterapkan pada

pasien-pasien yang dirawat akan tetapi sulit dilakukan pada pasien rawat jalan. Untuk itu pembatasan dapat ditolerir sampai batas 2000 mg/hari (88 mmol/hari). Retriksi cairan tidak diperlukan kecuali pada kasus asites dengan serum sodium level turun di bawah 120 mmol/

Asites adalah satu kondisi dimana terdapat akumulasi cairan berlebih yang mengisi rongga peritoneal. Diperkirakan sekitar 85 % pasien asitesadalah pasien sirosis hati atau karena penyakit hati lainnya yang parah. “Hampir 60 % pasien sirosis hati akan menjadi asitesdalam masa 10 tahun,” jelas Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer SpPD-KGEH dari divisi Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI, Jakarta dalam Liver Up Date 2006 di Hotel Borobudur Jakarta, 28-30 Juli lalu. Namun, sekitar 15 % pasien asitestidak disebabkan oleh gangguan fungsi hati retensi cairan. Asitesyang terjadi dapat berupa asitestransudatif atau eksudatif.


Asites pada sirosis merupakan prognosis yang buruk karena menyebabkan kematian sebesar 50 % dalam waktu tiga tahun jika tanpa transplantasi liver. Dari prevalensi ascites, 10 % nya adalah asites refraktori yang umumnya diterapi dengan pemberian diuretika. “Asitesdikategorikan refraktori bila tidak bisa dimobilisasi atau dicegah dengan terapi medis. Gejala umum pada asites refraktori adalah asites mengalami kekambuhan sesudah tindakan paracentesis, meningkatnya risiko sindroma hepatorenal, dan prognosis yang buruk,” tambahnya lagi.


Dalam melakukan terapi pada asites refraktori perlu diperhatikan mengenai durasi pengobatan, respon yang lambat, kekambuhan asitesyang cepat, serta komplikasi yang dipicu oleh pemberian diuretika. Pilihan terapi untuk asites refraktoriadalah, terapi paracentesis, TIPS (transjugular intrahepatic portosystemic shunting), peritoneovenus shunts, dan transplantasi hati.


Terapi paracentesis merupakan pengobatan lini pertama untuk asites refraktori karena penerimaannya yang luas di kalangan medis. Prosedur ini merupakan pengulangan pemberian large volume paracentesis (LVP) ditambah albumin. Pemberian LVP 5 L/hari dengan infus albumin (6-8 g/l ascites yang dibuang) lebih efetif mengeliminasi asites dan menghasilkan komplikasi yang minimal jika dibandingkan dengan terapi diuretika.


Kombinasi paracentesis dengan infus albumin ini juga menyingkat masa perawatan di rumah sakit. Tindakan paracentesis dapat dilakukan tiap 2 hingga 4 pekan tanpa keharusan opname. Namun tindakan ini tidak berarti menghilangkan kebutuhan akan diuretic (spironolakton atau furosemida), karena kekambuhan asites bisa ditunda pada pasien yang menerima diuretik pascaparacentesis. Hipovolemia pascaparacentesis efektif bisa dicegah dengan pemberian albumin dibandingkan pemberian plasma sintetik ekspander.


Sesudah paracentesis, pasien harus melakukan diet sodium rendah (70-90 mmol/hari). Pasien yang menerima diuretika dosis tinggi harus mengecek kadar sodium pada urine, jika kurang dari 30 mEq/hari maka pemberian diuretika harus dihentikan. Komplikasi pada asites refraktori yang tidak diintervensi dengan pengobatan akan berkembang menjadi infeksi SBP (spontaneous bacterial peritonitis), sindrom hepatorenal, hepatic encephalopathy, dan kerusakan fungsi sirkulasi.


“Kondisi hipoalbuminemia kerap dijumpai pada sirosis hati. Hal ini disebabkan oleh penurunan mekanisme sintesa karena disfungsi liver atau diet protein rendah, peningkatan katabolisme albumin, serta adanya asites. Albumin sendiri disintesa secara lengkap pada organ hati,”lanjut Prof. H.M Sjaifoellah.


Indikasi terapi albumin pada sirosis hati adalah adanya asites, sindrom hepatorenal, adanya SBP, dan kadar albumin di bawah 2,5 g%. Penggunaan albumin dimaksudkan untuk memelihara colloid oncotic pressure (COP), mengikat dan menyalurkan obat, dan sebagai penangkap radikal bebas. Albumin juga memiliki efek antikoagulan, efek prokoagulatori, efek permeabilitas vaskular, serta ekspansi volume plasma.

(Ani)

Baca Selengkapnya - Asites

Mortalitas

Mortalitas

Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penyebab Kematian

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.

Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi

Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.

Komitmen untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDG)

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran.

Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Program-program apa yang perlu dikembangkan untuk tujuan ini, serta indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untuk menurunkan Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu?

efinisi Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

ndikator Mortalitas

Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah:

1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

3. Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)

4. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)

5. Angka Kematian IBU (AKI)

6. Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life Expectancy.

Baca Selengkapnya - Mortalitas

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL NORMAL


S (subject)


I. Pengkajian Data

Tanggal : 13 April 2008

Tempat : BPS Bidan Asti

Waktu : JAM BERAPA?


DATA SUBJEKTIF

1. Biodata Istri

Nama : Ny. Rita

Umur : 23 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Alamat : Jln. Ki Ageng Selo No.15 Purwokerto

Suku Bangsa : Jawa


Biodata Suami

Nama : Tn. Zainal

Umur : 25 Tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Agama : Islam

Alamat : Jln. Ki Ageng Selo No.15 Purwokerto

Suku Bangsa : Jawa

2. Alasan datang ingin memeriksakan kehamilan

3. Riwayat perkawinan : kawin 1x selama 1 tahun

4. Riwayat Medis :

A. Masa lalu : belum pernah dirawat di rumah sakit, belum pernah menderita penyakit menular/menahun seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, asma, dll.

B. Sekarang : tidak sedang menderita sakit tertentu

C. Keluarga : Tidak ada yang menderita penyakit

5. Riwayat Obstetri :

a. Menarche umur 14 tahun

b. Lama haid 7 hari ( volume normal ), ganti pembalut 2x sehari ( teratur tiap bulan, tidak ada keluhan ).

c. HPHT : 11 Desember 2007

HPL : 18 Desember 2008


6. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu : ibu belum pernah hamil ( - )

7. Riwayat kehamilan sekarang :

Ibu umur 23 tahun G1PoAo hamil………..ANC 1 x TTo

Hcg ( + ) 11 Januari 2008 keluhan mual muntah setiap pagi tidak lebih dari 5x. tidak mengkonsumsi jamu.

8. Riwayat kontrasepsi : belum pernah menggunakan alat kontrasepsi ( - )

9. Pola kebiasaan

a. Nutrisi : tidak ada gangguan

Makan : selama 1 minggu kurang nafsu

Makan 1-2 2x sehari porsi kecil

Minum : 9 gelas/hari

b. Eliminasi : BAB 1 X/hari, BAK 4-5X/hari

c. Aktivitas : pekerjaan rumah tangga biasa

d. Istirahat : Ibu tidur malam 8 jam/hari

e. Kebersihan : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 2x/minggu

10. Persepsi dan Konsep Diri

- Suami dan keluarga sangat mengharapkan kehamilan ini

- Aadat istiadat tidak ada yang menentang kehamilan

- Ibu tidak mengetahui tentang kehamilan dan perawatan kehamilan

11. Psikologi : Ibu merasa nyaman dengan kehamilannya


O ( object )


Data Objektif

1. Keadaa umum : baik, sadar

TB : 160 cm

BB sebelum : 48 kg BB sesudah : 48 kg

Lingkar lengan :

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 37 oC

2. Status present

Kepala : normal, simetris

Rambut : hitam, lurus, bersih

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikhterik

Hidung : bersih,……………..

Telinga : …………………

Mulut : bibir lembab,

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe / vena jugularis

Dada : tidak ada retraksi dinding dada

Abdomen : pinggang tidak ada nyeri lepas ………..

Genetalia : bersih, keputihan, darah, varises

Kaki : ……………

Reaksi patella :


3. Status Obstetri

Inspeksi :

Palpasi :


A ( Assasement )


II. Intepretasi Data

 Diagnosis :

 Dasar :

a) Anamesa

Ny. Rita menyatakan umur 23 tahun, primigravida, belum pernah abortus, HPHT 11 Januari 2007.

b) Tes Urine

Hasil tes urine positif ( + )

c) Palpasi

LI : TFU ½ dari simphisis phubis ke pusat, teraba bokong

LII : Punggung kanan

LIII : Teraba kepala

LIV : Belum masuk PAP

d) Auskultasi

DJJ ( + ) dengan stetoskop laennec

e) Masalah

Mual, muntah tiap pagi tidak lebih dari 5X

f) Kebutuhan


III. Merencanakan Asuhan

- Kaji keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu

- Kaji nutrisi ibu

- Anjurkan ibu banyak istirahat

- Anjurkan chek up 2 minggu lagi


IV. Pelaksanaan Asuhan

- Mengkaji keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu

- Kaji nutrisi ibu

- Anjurkan ibu banyak istirahat

- Anjurkan chek up 2 minggu lagi


V. Evaluasi

- Keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu baik

- Nutrisi ibu cukup baik

- Ibu memahami anjuran bidan


Sumber : Mahasiswa Poltekes Semarang Kebidanan D3 Purwokerto

Baca Selengkapnya - PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

KARSINOMA PAYUDARA

KARSINOMA PAYUDARA

KARSINOMA PAYUDARA



I. Anatomi dan fisiologi payudara (mammae)




Payudara berfungsi memproduksi ASI, terdiri dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI, tubulus atau duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu (nipple), pembuluh darah sebagai pemberi nutrisi dan saluran-saluran limfe yang akan berkumpul pada KGB aksila fungsinya membawa cairan jaringan dan penyaring terhadap penyebaran bakteri dan sel-sel kanker, saluran limfe tidak dapat secara sempurna menyaring sel-sel kanker sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran pada organ tubuh lainnya, jaringan payudara dilindungi oleh jeringan lemak dan ligamen-ligamen. Umumnya keganasan pada payudara diberi nama berdasarkan asal sel kanker yaitu dari duktus atau lobulus.



A: Duktus


B: Lobus


C: Pelebaran duktus


D: Puting susu


E: Jaringan lemak


F: Muskulus (otot) pectoralis mayor


G: Tulang iga (costa)


G: Tulang dada





II. Kanker payudara


Kanker payudara merupakan keganasan kedua terbanyak di Indonesia setelah kanker serviks uteri. Berdasarkan data patologi anatomi tahun 1997 insidens KPD di Indonesia sebesar 11,6% dari seluruh keganasan, sedangkan di Amerika kanker payudara menduduki tempat pertama sebagai jenis kanker terbanyak pada wanita sekitar 180.000 wanita terdiagnosis sebagai kanker payudara (KPD) setiap tahun.



III. Faktor resiko kanker payudara


· Riwayat keluarga kanker payudara


· Mutasi genetik (BRCA1, BRCA2 dan lainya)


· Riwayat hiperplasia epitelial atau riwayat lobular carcinoma in situ (LCIS)


· Riwayat papilomatosis


· Hamil pertama > 30 tahun


· Riwayat memakai estrogen lama


· Menstruasi pertama kali dibawah usia 12 tahun


· Menopause > 50 tahun



IV. Tanda dan keluhan kanker payudara


· Pada kulit payudara , areola dan puting susu dapat terlihat merah, teraba hangat dan nyeri


· Pembesaran dan penebalan payudara dan daerah sekitarnya


· Perubahan bentuk dan ukuran payudara


· Keluarnya cairan abnormal (discharge) pada puting susu, pembesaran atau inversi putting susu


· Rigiditas pada kulit payudara gambaran seperti kulit jeruk (peau de orange)


· Pembesaran KGB


· Dll









I. Diagnosis kanker payudara


· Anamnesis keluhan pasien dan pemeriksaan fisik tanda tanda keganasan


· Pemeriksaan penunjang berupa


· Mammografi


· CT SCAN


· MRI


· Diagnosis pasti pemeriksaan biopsi, patologi anatomi



II. Klasifikasi berdasarkan patologi anatomi kanker payudara


Berikut ini adalah klasifikasi histologi kanker payudara, bentuk histologi infiltrasi atau invasif adalah bentuk yang paling umum mencakup 70 – 80 % kasus.


· Karsinoma duktus


· Intraduktus ( in situ )


· Invasif


· Komedo


· Inflamasi


· Meduler dengan infiltrasi limfositik


· Colloid


· Papillary


· Scirrhous


· Tubular


· Dll


· Karsinoma lobuler


· In situ


· Invasif


· Karsinoma nipple


· Penyakit Paget


· Penyakit Paget dengan karsinoma intraduktus


· Penyakit Paget dengan karsinoma duktus invasif


· Karsinoma lainnya


· Karsinoma tidak berdiferensiasi


· Kistosarkoma filoides



III. Stadium kanker payudara






























































Stadium



T



N



M



5 year survival rate



0



Tis (LCIS/DCIS)



-



-





I



T1



N0



M0



93%



IIA



T1


T2



N1


N0



M0


M0



72%



IIB



T2


T3



N1


N0



M0


M0



72%



IIIA



T1/T2


T3



N2


N1/N2



M0


M0



41%




IIIB



T4



Any N



M0



41%



IV



Any T



Any N



M1



18%




Keterangan


TX : Lokasi tumor ganas tidak dapat dinilai


Tis : Tumor in situ (pre invasive carcinoma)


T1 : Tumor diameter « 2 cm


T2 : Tumor diameter lebih besar dari 2 cm tapi kurang dari 5 cm


T3 : Tumor diameter > 5 cm


T4 : Tumor ukuran apapun invasi ke daerah sekitar (otot, kulit)



Nx : Penyebaran pada KGB tidak dapat dinilai


N0 : KGB tidak terlibat


N1 : Metastasis KGB ipsilateral aksila dapat digerakkan


N2 : Metastasis KGB ipsilateral terfiksasi dengan jaringan sekitar


N3 : Metastasis KGB ipsilatral KGB mammae atau ipsilateral KGB


supraklavikuler



Mx : Metastasis tidak dapat dinilai


M0 : Tidak ada metastasis


M1 : Metastasis pada organ - organ lainnya



IV. Pilihan terapi


Operasi


· Breast-Conserving Therapy (BCT): Operasi pengangkatan kanker tanpa pengangkatan jaringan payudara yang sehat yang dilanjutkan tindakan radioterapi.


· Lumpektomi : Operasi pengangkatan kanker disertai sedikit jaringan sehat sekitarnya dan KGB sekitar aksila yang terkena.


· Mastektomi segmental : Operasi pengangkatan kanker disertai daerah sehat sekitarnya lebih luas dari lumpektomi terutama jaringan dibawah tumor dan KGB aksila yang terkena


· Mastektomi: Operasi pengangkatan payudara


· Total mastektomi: Operasi pengangkatan seluruh payudara dan sebagian KGB aksila


· Radikal mastektomi modifikasi: Operasi pengangkatan seluruh payudara sebagian besar KGB aksila dan sebagian otot dada


· Radikal mastektomi: Operasi pengangkatan seluruh payudara, seluruh KGB aksila dan seluruh otot dada (sudah tidak lazim dipakai)


· Diseksi KGB aksila


· Rekonsruksi payudara





Radioterapi


Menggunakan energi sinar untuk dapat mematikan sel kanker, baik secara langsung (radiasi eksternal) maupun penempatan material radioaktif secara langsung pada jaringan payudara (implan radiasi). Radioterapi kadang digunakan pasca operasi khususnya pasca BCT untuk mematikan sisa – sisa sel kanker yang tertinggal juga digunakan preoperasi secara tunggal atau kombinasi bersama kemoterapi untuk mengurangi massa tumor.



Kemoterapi


Kemoterapi menggunakan kombinasi obat untuk membunuh sel kanker, baik secara injeksi maupun oral.



Terapi hormonal


Terapi hormon digunakan pada sel kanker yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh adanya hormon tertentu, termasuk operasi pengangkatan ovarium yang memproduksi hormon pada wanita.



Terapi biologi


Bertujuan meningkatkan pertahanan tubuh alami untuk dapat melawan sel-sel kanker sebagai contoh (trastuzumab) suatu antibodi monoklonal dengan target sel kanker payudara dengan menghambat reseptor HER-2 suatu reseptor faktor pertumbuhan epidermal (Epidermal Growth Factor Receptor).



V. Penatalaksanaan


Pilihan terapi pasien dengan DCIS


1. BCT dan radioterapi dengan atau tanpa tamoxifen


2. Total mastektomi dengan atau tanpa tamoxifen





Pilihan terapi pasien dengan LCIS


1. Observasi pasca diagnosis biopsi


2. Tamoxifen untuk menurunkan insiden kanker payudara


3. Total mastektomi profilaksis bilateral tanpa diseksi KGB



Pilihan terapi kanker payudara stadium I,II dan IIIA


· Terapi primer


Pengobatan lokal regional:


- Mastektomi radikal


- Breast-Conserving Therapy (lumpektomi, radiasi, dan operasi pengangkatan KGB yang terkena)


- Radikal mastektomi modifikasi dengan atau tanpa rekonstruksi payudara.


Radioterapi ajuvan pasca mastektomi pada KGB aksila (+)



Terapi ajuvan sistemik:


Konsensus internasional mengklasifikasikan pasien kanker payudara dengan penyebaran KGB aksila (-) berdasarkan resiko beratnya penyakit.




















Resiko rendah



Resiko sedang



Resiko tinggi



Ukuran tumor









Baca Selengkapnya - KARSINOMA PAYUDARA

Tuntunan Shalat

Tuntunan Shalat

Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan-perkataan dan perbuatan - perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul Ihram dan disudahi dengan Salam disertai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.


Definisi Semacam ini telah disepakati oleh para ulama ahli fiqih dimana mereka mengatakan :


Artinya : “Shalat adalah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan Salam yang dengannya itu kita dianggap beribadah (kepada Allah) dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. “


Keutamaan Shalat


Didalam Agama Islam Shalat mempunyai kedudukan yang tak dapat ditandingi oleh ibadah-ibadah yang lain. Ada banyak kutipan ayat-ayat Al-qur’an mengenai keutamaan Shalat. Inilah beberapa kutipan tersebut :


Mensucikan Diri

Syarat-Syarat Shalat


Rukun-rukun Shalat

Hal yg wajib dilaksanakan

Sunat-sunat Shalat

Hal-hal yang diperbolehkan

Hal-hal yang dimakruhkan

Yang membatalkan Shalat

Tata Cara Shalat

Sujud Sahwi

Shalat berjama’ah

Hukum Masbug & Shalat Jamak

Shalat-shalat Wajib

Shalat-shalat Sunat


Artinya :”Peliharalah semua Shalat(mu), dan peliharalah shalat wusthaa” (Al Baqarah :23 8)


Artinya :”Dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu” (Thaha : 14)


Artinya :”Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya” (Thaha : 132)


Artinya : “Dan dirikanlah olehmu shalat, karena sesungguhnya shslat itu dapat mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar” (Al Ankabut : 45)


Artinya : “Dan dirikanlah olehmu akan shalat dan berikanlah olehmu zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ “(Al-Baqarah : 43)


Dengan memperhatikan ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa Shalat mempunyai kedudukan tersendiri ,bahkan dalam salah satu hadist dijelaskan bahwa Shalat adalah tiang agama. Sebagaimana sabda Rasullulah Saw


Artinya :

“Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agama” (HR. Baihaqqi)


Shalat merupakan penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Ia merupakan sebesar-besarnya tanda iman dan seagung-agungnya syiar agama. Shalat merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada hambanya. Ia merupakan ibadah yang membuktikan keislaman seseorang. Shalat adalah ibadah yang sangat mendekatkan hamba kepada Khaliqnya, Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi :


Artinya : “Sedekat-dekat hamba kepada Tuhannya ialah dikala hamba itu bersujud (didalam Shalat). Maka banyak-banyaklah berdo’a didalam sujud itu”


Peringatan Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat


Shalat merupakan tiang agama dan merupakan suatu ibadah yang menentukan apakah seseorang itu Islam atau kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah :


“(Yang menghilangkan pembatas) antara seorang muslim dengan kemusyrikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Didalam hadist dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. tentang ancaman Allah kepada orang yang meninggalkan shalat, sebagai berikut :


1. Dikala mereka hidup didunia :


Dihilangkan keberkahan dari hidupnya.

dihilangkan tanda keshalihan dari mukanya.

tidak berpahala amal-amal perbuatannya

Do’anya tidak diangkap kelangit

Tidak mendapat bagian dalam do’anya orang-orang yang shalih

2. Dikala mereka menghembuskan nafas terakhir dan saat-saat sesudahnya :


Mati dengan penuh kehinaan.

Mati dalam keadaan lapar.

Mati dalam keadaan haus.

Dihimpit kubur dari sebelah kiri dan kanan.

Dinyalakan api Neraka didalam kuburnya.

Didatangkan kepadanya seekorular yang bernama “Asy Syuja’ul Aqra” yang akan menyiksa terus menerus sampai datang hari Mahsyar.

Menderita sengsara dikala hisab pada hari Mahsyar.

Mendapat kemarahan Allah.

Dimasukkan kedalam Neraka.


Mensucikan Diri

Bersuci adalah membersikan diri, Pakaian dan tempat dari segala hadas dan najis. Untuk bersuci dari hadas haruslah melakukan Wudhu, Mandi wajib atau Tayammum. Sedangkan agar suci dari najis haruslah menghilangkan kotoran yang ada di badan, pakaian dan tempat yang bersangkutan.


Perintah bersuci ini tersurat pada bagian akhir ayat 222 dari surat Al-Baqarah yang artinya :”sesungguhnya Allah SWT menyukai orang - orang yang bertaubat dan orang - orang yang mensucikan diri.”.


Air yang dapat dipakai bersuci adalah air bersih dari laut atau air yang keluar dari bumi dan belum dipakai, yaitu air sumur, air sungai, air telaga, air hujan, air embun dan air salju. Ditinjau dari hukumnya, air dibagi menjadi empat :


Air Mutlak, yaitu air suci yang dapat dipakai mensucikan, karena belum berubah sifat (warna, rasa dan bau) nya.


Air Musyammas, yaitu air suci yang dapat dipakai mensucikan, namun makruh digunakan. Misalnya air bertempat dilogam yang bukan emas, karena terkena panas matahari.


Air Musta’mal, yaitu air suci tetapi tidak dapat dipakai untuk mensucikan karena sudah dipakai untuk bersuci, meskipun air tersebut tidak berubah warna, rasa dan baunya


Air Mutanajis, yaitu air yang terkena najis, dan jumlahnya kurang dari dua kullah (216 liter). Karenanya air tersebut tidak suci, dan tidak dapat dipakai mensucikan. Akan tetapi jika lebih dari dua kullah serta tidak berubah warna, rasa dan baunya, maka bisa digunakan untuk bersuci.


Ada satu macam air lagi yang suci dan dapat digunakan untuk mensucikan, namun haram dipakai yaitu air yang diperoleh dengan cara ghasab (yakni mengambil tanpa ijin pemiliknya atau mencuri).


Hadast


Hadas menurut kamus Istilah Agama karya Drs. Shodiq SE adalah suatu keadaan tidak suci yang tidak dapat dilihat, tetapi wajib disucikan untuk sahnya ibadah :


Hadas dibagi dua yaitu :


Hadas kecil. Penyebabnya antara lain keluar sesuatu dari dubur atau qubul, menyentuh lawan jenis yang bukan muhrimnya dan tidur nyeyak dalam keadan tidak tetap. Cara membersihkan hadis ini ialah berwudhu.


Hadas besar/Jenabat/junub. Penyebanya antara lain : keluar air mani, bersetubuh, wanita habis melahirkan dan lain sebagainya. Cara mensucikan hadas besar ini adalah mandi wajib.


Najis


Najis adalah suatu benda kotor menurut syara’ (hukum agama). Benda - benda najis meliputi :


Darah


Nanah


Bangkai, kecuali bangkai manusia, ikan laut, dan belalang


Anjing dan babi


Segala sesuatu yang keluar dari dubur dan qubul


Minuman keras, seperti arak dan sebagainya


Bagian anggota binatang yang terpisah karena dipotong dan sebagainya sewaktu masih hidup.


Najis menurut tingkatannya dibagi tiga yaitu :


Najis Mukhaffafah (ringan) adalah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun, dan belum makan sesuatu kecuali air susu ibunya. Cara menghilangkannya cukup diperciki air pada tempat yang terkena najis tersebut.


Najis Mutawashitha (Sedang) adalah segala sesuatu yang keluar dari dubur/qubul manusia atau binatang, barang cair yang memabukkan, dan bangkai (kecuali bangkai manusia, ikan laut dan belalang) serta susu, tulang dan bulu dari hewan yang haram dimakan, najis dibagi dua yaitu : Najis ‘ainiyah yaitu najis yang berwujud (tampak dan dapat dilihat), misalnya kotoran manusia atau binatang. yang kedua Najis hukmiyah yaitu najis yang tidak berwujud (tidak tampak dan tidak terlihat), seperti bekas air kencing dan arak yang sudah mengering. Cara membersihkan Najis Muthawashithah cukup dibasuh tiga kali agar sifat-sifat najis (yakni warna, rasa dan bau) nya hilang.


Najis Mughalladhah (Berat) adalah najis anjing dan babi. Cara menghilangkannya harus dibasuh sebanyak tujuh kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanah.


Selain tiga macam najis diatas, masih terdapat satu najis lagi yaitu : Ma’fu (Najis yang dima’afkan) antara lain Nanah atau darah yang cuma sedikit, debu atau air dari lorong-lorong yang memercik sedikit dan sulit dihindarkan.


Istinja’


Bersuci setelah buang air kecil atau air besar dinamakan istinja’. Dalam hal ini boleh memakai air atau dengan tiga buah batu. Tiga buah batu yang dimaksud, bisa berupa tiga buah batu atau satu batu yang memiliki tiga buah sisi (segi tiga). Dan yang dimaksud batu adalah benda padat yang kesat dan suci. Benda licin seperti kaca tidak sah dipakai untuk Istinja’.


Hukum istinja’ adalah wajib. Bagi yang tidak melakukannya maka berdosa. hal itu disandarkan pada sebuah hadist. Ketika Rasulullah melewati dua kubur, bersabda, “Dua orang yang ada dalam kubur ini disiksa. Yang seorang disiksa karena mengau-adu orang, dan yang seorang lagi karena tidak bersuci dari kencingnya.” (sepakat ahli hadis).


Wudhu


Wudhu adalah salah satu cara bersuci dari hadas kecil sebelum mengerjakan ibadah shalat atau membaca Al-Qur’an. Perintah wajib wudhu ini memang turun bersamaan dengan perintah wajib shalat. Firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki.”(Q.S. Al-Maidah : 6). Sabda rasulullah saw. “Allah SWT tidak akan menerima shalat seseorang yang berhadas sehingga ia berwudhu.” (H.R. Abu Daud).


Syarat Wudhu ada 5 (lima)


Islam


Sudah Baliqh


Tidak berhadas besar


Memakai air yang mutlak (suci dan dapat dipakai mensucikan)


Tidak ada yang menghalangi sampainya kekulit


Rukun Wudhu ada 6 (Enam)


Niat Kemudian dilanjutkan dengan bacaan :


“Nawaitul wudluua liraf’il hadatsil ashghari fardlallillaahi ta’aalaa” artinya : “aku niat berwudlu’ untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah”


Membasuh muka sebatas dari tempat tumbuh rambut dikepala sampai kedua tulang dagu dan dari batas telingga kanan sampai batas telinga kiri.


Membasuh kedua tanggan sampai kedua mata siku.


Mengusap sebagian kepala dengan air.


Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.


Tertib (berurutan).


Sunnah Wudhu ada 12 (dua belas)


Diawali membaca Basmallah dalam hati.


Membasuh telapak tangan sampai pergelangan.


Berkumur


Menggosok gigi (bersiwak)


Membersihkan lobang hidung dengan air


Mengusap seluruh kepala dengan air


Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam


Menselai-selai jemari tangan dan jemari kaki


tidak berbicara


mendahulukan membasuh anggota badan bagian kanan


Membasuh anggota wudhu sampai tiga kali


membaca doa sesudah berwudhu.


Tatacara Mengambil Wudhu


Membasuh kedua telapak tangan sampai kedua buku pergelangan dengan membaca “Bismillaa hirrachmanirrachiim”

Berkumur tiga kali, serta mengosok gigi


Membersihkan lobang hidung dengan air sebanyak tiga kali.

Membasuh muka tiga kali, serta niat didalam hati dan bantulah dengan ucapan :

“Nawaitul wudluua liraf’il hadatsil ashghari fardlallillaahi ta’aalaa” artinya : “aku niat berwudlu’ untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah”


Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali kemudian tangan kiri sebanyak tiga kali

Menyapu sebagian dari kepala atau keseluruhannya yakni dari muka sampai belakang sebanyak tiga kali.


Menyapu telinga kanan baik luar maupun dalam sebanyak tiga kali kemudian telinga kiri

Membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali kemudian kaki kiri.


Setelah selesai berwudlu’ kita disunnatkan membaca do’a yang berbunyi sebagai berikut :


“Asshadu allaa ilaaha illallaahu wachdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muchammadan ‘abduhuu warasuuluh. Allahummaj’alnii minattawwaabiina waj’alni min “


Artinya :”Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang esa, tidak ada sekutu bagiNya. Dan saya bersaksi bahwa Muhamad adalah hamba dan pesuruhNya. Wahai Allah jadikanlah saya termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya termasuk orang-orang yang suci” serta jadikanlah saya termasuk golongan hamba-hambaMu yang shalih”


Perkara yang dapat membatalkan Wudhu ada 5 (lima)


Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) atau salah satu dari keduanya baik berupa kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya.

Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.

Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan kecuali mereka itu masih muhrim.

Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak.

Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah kedudukannya).

Tayammum

Apabila kita didalam perjalanan atau kita mendapatkan air ataupun sedang sakit yang menurut dokter tidak boleh menggunakan air, maka sebagai pangganti wudlu’ atau mandi kita boleh tayamum (yaitu menyapukan debu yang suci kemuka dan dua tangan sampai siku-siku disertai dengan niat). Tayamum baru dianggap sah apabila syarat-syarat dibawah ini terpenuhi.


Syarat-syarat tayammum


Sudah masuk waktu shalat

Tidak ada air dan sudah diusahakan mencarinya (syarat ini tidak berlaku untuk orang sakit)

Sakit, sehingga jika memakai air takut penyakitnya bertambah parah.

Sedang dalam perjalanan. Firman Allah SWT : “… Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau sehabis buang air atau menyentuh wanita lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah/debu yang baik (bersih dan suci). Sapulah mukamu dan tangganmu dengan tanah itu.”(Q.S. Al-Maidah : 6)

Memakai Tanah suci dan berdebu.

Rukun Tayammum ada 4 (empat)


Niat

Menyapu muka dengan tanah

Menyapu kedua tangan sampai siku dengan tanah

Tertib atau berurutan

Sunnah Tayammum ada 2 (dua)


Mengawali dengan bacaan Basmallah dalam hati.

Mendahulukan anggota badan sebelah kanan.

Hal-hal yang membatalkan tayammum sama dengan yang membatalkan wudhu.


Mandi wajib atau Sunnah

Mandi wajib adalah keharusan mandi sebagai suatu cara untuk bersuci bagi seseorang yang menanggung hadas besar atau sedang junub. Firman Allah SWT. “Apabila kamu junub, maka mandilah / bersuci” (Q.S. Al-Maidah : 6)


Perbuatan yang mengharuskan kita mandi


Bersetubuh, baik mengeluarkan mani atau tidak.

Keluar air mani baik disengaja atau tidak.

Meninggal dunia harus dimandikan, kecuali mati syahid

Sehabis masa haid / Menstruasi bagi wanita

Nifas, yaitu mengeluarkan darah setelah melahirkan.

Rukun Mandi ada 3 (tiga)


Niat

Menghilangkan kotoran dan najis pada badan

Membasuh seluruh tubuh.

Sunnah Mandi ada 5 (lima)


Diawali membaca basmallah dalam hati

mengosok seluruh tubuh dengan tangan

Mendahulukan bagian yang kanan dari yang kiri

Berwudhu sebelum mandi

Tertib atau berturut-turut.

Selain mandi wajib, ada juga mandi-mandi sunnah, yaitu :


Mandi bagi orang yang akan melaksanakan shalat Jum’at

Mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha

Mandi bagi orang yang baru sembuh dari gila

Mandi menjelang Ihram haji dan Umrah

Mandi sehabis memandikan mayat

Mandi bagi orang kafir yang baru masuk Islam.

sumber : http://www.dzikir.org/b_shalat1.htm

Baca Selengkapnya - Tuntunan Shalat

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber