Cari Blog Ini

Cara Berkomunikasi Dengan Anak

Sering kali orang tua malas atau susah untuk berkomunikasi dengan anak, karena meskipun setiap hari berjumpa dengan seluruh anggota keluarga tetapi belum tentu terjadi komunikasi perbincangan dari hati ke hati dengan anggota keluarga yang lain. berkomunikasi mudah-mudah susah, mudah jika kita mengetahui trik-nya, susah jika kita tidak proaktif. Di tulisan sebelumnnya (ini dan ini) orang tua disarankan untuk dapat menciptakan komunikasi, mengajak anak untuk mengobrol sesuatu meskipun sebentar atau ringan. Meskipun pembicaraan atau obrolan tersebut sebentar tetapi sangat bermakna bagi kemajuan si anak. Jangan lupa bahwa anak-anak belajar dari apa yang dia lihat di dalam rumah, di sekitarnya, termasuk orang tua dia. Inilah 10 cara berkomunikasi dengan anak, tetapi sebelumnya perlu diketahui obrolan bisa berkaitan dengan apa yang mereka pelajari di sekolah serta apa yang ingin mereka capai. Tingkat keberhasilan anak yang orangtuanya yang selalu mengikuti kemajuan anaknya di sekolah akan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang orangtuanya jarang mengajaknya berbicara.
Dan berikut ini 10 cara berkomunikasi dengan anak, cara sederhana untuk memulai obrolan atau pembicaraan bahkan menceritakan pengalamannya.
  1. Jadilah pendengar yang baik, Jika ingin anak mau menceritakan sesuatu hal, segera hentikan kegiatan yang sedang Anda lakukan ketika itu. Jika tidak, si anak akan merasa tidak dipedulikan dan mengangggap Anda tidak punya waktu untuknya. Hindari juga untuk memotong pembicaraan si anak, jika dia marah, ketakutan, gembira dan sebagainya biarkan dia untuk mengungkapkannya. Sebaliknya ketika si anak mendengarkan perkataan Anda, Anda boleh saja untuk curhat tetapi yang sesuai dengan usia mereka. Dengan menjadi pendengar yang baik dan mendapat perhatian dari Anda, hal itu merupakan pemberian yang terbaik bagi anak.
  2. Tenang dan jujur, Hindari untuk mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau yang bisa menyakitkan bagi dia sebagai ungkapan rasa marah atau frustrasi. Anak akan belajar menjadi pendengar yang baik dan percaya pada apa yang Anda katakan bila Anda berbicara dengan jujur, benar, dan tenang. Rasa percaya dan menghormati itu datangnya dari kejujuran dan ketulusan Anda sendiri. Jika Anda tidak bersungguh-sungguh sebaiknya jangan katakan hal yang tidak perlu Anda katakan itu.
  3. Pembicaraan dua arah, Jika berbicara dengan anak, berilah mereka pilihan. Biarkan mereka merasa sedang mengobrol dengan Anda, bukan sedang diatur oleh Anda. Ciptakan komunikasi dua arah dengan suasana yang menyenangkan, bukan dengan komunikasi satu arah, dan apalagi dengan sikap mendikte.
  4. Hindari pertanyaan yang bertubi-tubi, Usahakan agar Anda tidak menguasai pembicaraan. Jika si anak curhat dan merasa Anda terlalu cerewet atau bahkan kecewa dengan ceritanya, kemungkinan di lain waktu ketika dia mempunyai masalah, si anak kemungkinan tidak akan membagi cerita kepada Anda.
  5. Berilah dukungan, Ketika si anak sudah mulai mempercayakan ceritanya kepada Anda, mereka harus merasa lega, merasakan dukungan Anda, terinspirasi, dan bersemangat. Jangan membuat mereka merasa bersalah atau apalagi kecewa. Jika anak datang kepada Anda dan menceritakan masalahnya, coba untuk dengarkan dengan penuh perhatian serta beri dukungan seperti “Bunda yakin kamu bisa atasinya”, “Bunda ada di sini koq dan siap membantumu”, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya - Cara Berkomunikasi Dengan Anak

Budaya Mutu dalam Organisasi Rumah Sakit

Seiring dengan membaiknya tingkat pendidikan, meningkatnya keadaan sosial ekonomi masyarakat, serta adanya kemudahan di bidang transportasi dan komunikasi, majunya IPTEK serta derasnya arus informasi mengakibatkan sistem nilai dalam masyarakat berubah. Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan.

Pelayanan rumah sakit yang baik tergantung dari kompetensi dan kemampuan para pengelola rumah sakit. Untuk meningkatkan kemampuan para pengelola rumah sakit tersebut selain melalui program pendidikan dan pelatihan, juga diperlukan pengaturan atau penegakan disiplin sendiri dari para pengelola rumah sakit serta adanya tanggung jawab secara moral dan hukum dari pimpinan rumah sakit untuk menjamin terselenggaranya standar pelayanan yang baik. Adanya tanggung jawab yang harus dipikul oleh seluruh pengelola rumah sakit, tidak dapat dilaksanakan begitu saja karena terkait erat dengan kebijaksanaan, tanggung jawab moral dan legal dari pimpinan rumah sakit. Evaluasi yang dilakukan secara kontinu, dengan mempertimbangkan semua faktor-faktor yang berkaitan dengan mutu pelayanan, akan mendorong penyempurnaan pelayanan administrasi rumah sakit, pelayanan klinis, pendidikan profesional, serta perawatan pasien yang lebih baik. Dengan manajeman rumah sakit yang memiliki budaya mutu, diharapkan roda organisasi dan pelayanan rumah sakit dapat berjalan dengan lancar, sehingga rumah sakit dapat dikelola secara efisien dan efektif; yang pada akhirnya akan meningkatkan citra rumah sakit.

MASALAH MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DAN KEADAAN SAAT INI
Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumberdaya dan interaksi dari pemanfaatannya yang digerakkan melalui proses dan prosedur tertentu, sehingga menghasilkan jasa atau pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan harapan pasien/masyarakat. Pada aspek sumberdaya manusia, terdapat masalah kurangnya jumlah serta mutu tenaga, serta pendistribusian sumberdaya manusia. Pada aspek sumberdaya dana, dirasakan adanya keterbatasan dalam biaya, penggunaan biaya yang kurang efisien dan distribusi yang kurang merata. Dengan adanya kendala-kendala tersebut, akan memberikan dampak pada upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Bahkan pada rumah sakit pemerintah dengan kondisi pendanaan yang minim, memberikan dampak pada perilaku para pengelola rumah sakit dalam memberikan pelayanannya secara "seadanya", dan ini sudah menjadi ciri dari rumah sakit pemerintah.

MUTU BERARTI KELANGSUNGAN HIDUP
Untuk menjadi rumah sakit yang berkualitas tidaklah merupakan suatu pengecualian atau hanya merupakan suatu alternatif saja. Menjadi rumah sakit yang berkualitas janganlah dikaitkan dengan besar atau kecilnya organisasi dan kapasitas rumah sakit, besarnya sisa hasil usaha ataupun kecanggihan dari peralatan teknologi yang disediakan oleh rumah sakit; tetapi harus dikaitkan dengan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan dan produktifitas rumah sakit secara kontinu. Untuk mencapai hal tersebut upaya peningkatan kualitas/mutu pelayanan dari rumah sakit harus merupakan bagian integral dari manajemen rumah sakit, hal ini menentukan kelangsungan hidup dari rumah sakit itu sendiri. Ada empat kekuatan yang dapat merupakan ancaman bagi kelangsuangan hidup rumah sakit, yaitu masyarakat/pasien sebagai konsumen (Customers), persaingan antar rumah sakit (Competition),biaya (Costs) dan masa gawat (Crisis).

Keunggulan pasien sebagai konsumen (Customers)
Target utama dari suatu rumah sakit adalah ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien akan pelayanan yang baik dan nyaman, yang selalu berubah disertai klasifikasi yang tinggi, selaras dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat. Dengan semakin banyaknya jumlah rumah sakit saat ini, yang juga berkeinginan dalam meningkatkan mutu pelayanannya; hal mana menimbulkan suatu keadaan persaingan yang ketat di antara rumah sakit. Bagi rumah sakit yang tidak meningkatkan mutu pelayanan jasanya dan tidak melakukan inovasi-inovasi baru, akan ditinggalkan oleh pasien/masyarakat pengguna jasanya. Tidak sedikit rumah sakit yang memberikan/memiliki motto kerja yang menjanjikan suatu kepuasan pelayanan bagi pasiennya, tetapi tidak dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh pengelola rumah sakit tersebut.
Manajemen rumah sakit yang bermutu akan berusaha seoptimal mungkin untuk memenuhi segala kebutuhan pasien/masyarakat pengguna jasa rumah sakit, serta mengantisipasi harapan dan keinginan pasien. Inti dari aktifitas yang berkaitan dengan kualitas rumah sakit, seperti perencanaan, penganggaran, pemasaran, investasi; selalu dikaitkan dengan kepuasan pasien. Untuk setiap keputusan yang diambil, sebaiknya didasari pada pemenuhan keinginan dan kepuasan pasien. Rumah sakit yang mengutamakan kepuasan dan kepentingan pasien, akan memperoleh manfaat dan pegawai yang termotivasi. Pada akhirnya, pasien yang akan menentukan jenis pelayanan jasa yang harus disediakan oleh rumah sakit, serta menentukan mutu pelayanan jasa tersebut; bukan rumah sakit. Tidak hanya kedua hal diatas yang akan ditentukan oleh pasien, tetapi juga waktu pelayanan dan biaya pengobatan. Rumah sakit yang tanggap tentunya akan memfokuskan dirinya pada tingkat kepuasan pasien serta akan meningkatkan mutu pelayanan untuk lebih baik dari rumah sakit lainnya. Budaya mutu membutuhkan suatu perubahan menyeluruh dari semua pelaksana roda organisasi dan manajemen rumah sakit untuk dicapainya persamaan persepsi dalam hal sikap dan pandangan terhadap mutu pelayanan rumah sakit.

Persaingan antar rumah sakit (Competition)
Munculnya begitu banyak rumah sakit merupakan bukti adanya sambutan yang baik dari para investor terhadap pola kebijaksanaan Pemerintah yang menganjurkan partisipasi swasta dalam bidang kesehatan. Mengingat sistem pelayanan kesehatan yang kita anut pembiayaannya masih sebagian besar ditanggung oleh penderita itu sendiri, dengan demikian penderita pun mempunyai kebebasan untuk memilih rumah sakit yang disukai. Adanya persaingan sebenarnya memacu peningkatan mutu pelayanan, tetapi bagi rumah sakit yang walaupun tadinya tergolong bermutu baik jika tidak memperhatikan pemeliharaan mutunya justru sebaliknya akan menjadi ketinggalan dan tergeser ke golongan bermutu kurang baik, bahkan tidak mustahil oleh sebab tertentu malah terjadi penurunan mutu pelayanan rumah sakit itu. Dalam iklim persaingan ketat ini, persaingan dapat terjadi dalam banyak bentuk, sejauh pasien dapat merasa terpenuhi kebutuhan dan keinginannya. Adalah sangat bijaksana, bila para pengelola rumah sakit selalu memiliki anggapan bahwa rumah sakit lain, dalam hal ini dianggap sebagai pesaing; telah melakukan pelayanan lebih baik dan bermutu, lebih murah dan lebih cepat. Untuk hal itu, diperlukan suatu mekanisme untuk memelihara mutu pelayanan rumah sakit, agar senantiasa dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tuntutan zaman.

Penghematan biaya (Costs).
Biaya bahan-bahan/obat-obatan, pemeliharaan alat-alat, pengadaan alat, gaji karyawan dan biaya sumberdaya yang digunakan rumah sakit dari waktu ke waktu akan terus meningkat. Bagi rumah sakit yang ingin tergolong bermutu baik janganlah mempunyai pemikiran bahwa semua biaya tadi dapat dibebankan dengan mudah kepada pasien yang menerima pelayanan, yang akan mengakibatkan tingginya biaya yang harus dibayar oleh pasien, atau dibebankan kepada karyawan sehingga mereka akan mendapat pengurangan nilai gaijinya. Peningkatan biaya dapat diatasi dengan meningkatkan produktifitas serta memperbaiki mutu pelayanan secara kontinu.

Mengatasi masa gawat (Crisis)
Rumah sakit yang tidak memiliki budaya mutu yang kuat, tidak siap dalam mengantisipasi masa gawat yang dihadapi baik dalam waktu singkat maupun dalam waktu lama. Rumah sakit yang memiliki budaya mutu dan tergolong bermutu baik selalu berada dalam suasana manajemen krisis, sehingga selalu siap dalam menghadapi keadaan masa gawat yang sebenarnya. Rumah sakit tersebut tidak hanya dapat mengantisipasi dengan baik keadaan masa gawat berdasarkan prediksinya yang tepat, tetapi karena manajemen rumah sakit tersebut selalu dalam keadaan siap untuk menghadapi masa gawat dengan melakukan perbaikan secara kontinu akan kemampuan yang ada agar tetap dapat bertahan hidup bila masa gawat itu tiba, dalam bentuk apapun.

MUTU...., NOT PROFITABILITY
Bila manajemen rumah sakit memiliki kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya, mengapa tidak memikirkan mutu pelayanannya terlebih dahulu, mengapa hanya memikirkan tingginya keuntungan yang diperoleh. Tidak semua pengelolaan rumah sakit dapat memikirkan dengan baik dan tepat jalan keluar untuk memperoleh peningkatan keuntungan dari usaha yang telah dilakukan, tetapi semua orang dapat berfikir bagaimana cara meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Karena dengan meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit, akan diperoleh peningkatan pendapatan rumah sakit. Rumah sakit yang hanya memikirkan keuntungan semata akan sulit meraih sukses dalam pengelolaannya, sebab arah manajemen para pengelola rumah sakit akan menjadi kabur.
Budaya mutu memberikan tanggung jawab yang terfokus bagi manajemen rumah sakit, pengurangan biaya, peningkatan di bidang produktifitas dan kerjasama kelompok, mempermudah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta diperoleh dinamisasi organisasi dan keterampilan perorangan. Kesemua tanggung jawab ini memiliki sinergi dan arti, apabila dikaitkan dengan tujuan organisasi rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan pada pasien.
Baca Selengkapnya - Budaya Mutu dalam Organisasi Rumah Sakit

PARADIGMA JASA PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

Paradigma jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dewasa ini sudah mengalami perubahan yang mendasar dan merupakan sebuah badan usaha yang mempunyai banyak unit bisnis strategis. Perubahan lingkungan secara alamiah akan mendorong rumah sakit menjadi organisasi yang berciri multiproduk, sehingga membutuhkan penanganan dengan konsep manajemen yang tepat. Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif, serta menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap, juga perawatan di rumah. Di samping itu, rumah sakit juga bisa berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan tempat penelitian. Oleh karena itu, agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik maka rumah sakit harus bisa bekerjasama dengan instansi lain di wilayahnya, baik instansi kesehatan maupun non kesehatan.

Paradigma baru jasa rumah sakit
Rumah sakit sebagai suatu industri jasa kesehatan pada dasarnya bersifat sosio ekonomi yang dalam menjalankan kegiatannya di samping menekankan penerapan nilai sosial juga harus memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi. Pengelolaan jasa pelayanan rumah sakit pada dewasa ini dihadapkan pada paradigma baru. Paradigma baru tersebut muncul terutama didorong oleh perubahan pandangan, baik para pengguna jasa atau pasien, provider/pemberi jasa kesehatan atau tenaga medis, paramedis, dan tenaga kesehatan lainnya, masyarakat maupun dari para ilmuwan atau tenaga profesi dalam pengembangan ilmu dan teknologi medis.
Perubahan pandangan dari sisi pengguna jasa atau pasien dan masyarakat adalah bahwa suatu rumah sakit haruslah lebih mampu memacu pemberian pelayanan medik dan spesialistik, dalam upaya penyembuhan dan pemulihan yang berkualitas, dan cepat tanggap atas keluhan, serta penyediaan pelayanan kesehatan yang nyaman. Pandangan dari sisi pemilik rumah sakit, menekankan bahwa rumah sakit yang dimilikinya haruslah dapat terus menjaga dan meningkatkan citranya. Untuk itu, rumah sakit harus terus meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian rumah sakit tersebut, sehingga dapat dicapai efektivitas rencana dan sasaran organisasi rumah sakit, termasuk dapat dihasilkannya keuntungan.
Pandangan dari provider rumah sakit menekankan bahwa suatu rumah sakit harus mampu meningkatkan kemapanan atau kemajuan pelayanan yang mencakup upaya mempertahankan tingkat kemajuan dari kecanggihan peralatan dan sarana medis, menjaga kehandalan informasi dengan kecepatan memperoleh dan ketepatannya, meningkatkan terus efisiensi penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan rumah sakit, dan mampu memacu peningkatan daya saing rumah sakit yang dipimpinnya. Adapun pandangan dari para ilmuwan dan teknologi medis, menekankan bahwa rumah sakit haruslah menjadi sarana pengembangan teknologi kedokteran, menjadi sarana pengembangan ilmu dan penelitian medis, serta sekaligus sebagai sarana bagi pengembangan karya keahlian dan profesi.
Sebagai dampak dari perubahan faktor-faktor lingkungan tersebut, maka terdapat beberapa hal yang mendorong terjadinya perubahan pandangan yang menimbulkan munculnya paradigma baru, antara lain :
  1. Meningkatnya sikap masyarakat akan kebutuhan pemeliharaan kesehatan, mengakibatkan beberapa rumah sakit, terutama rumah sakit umum, berupaya menyediakan pelayanan untuk semua pasien dengan berbagai masalah kesehatannya. Adanya program jaminan kesehatan bagi keluarga miskin juga meningkatkan kebutuhan terhadap pelayanan jasa rumah sakit.
  2. Meningkatnya kompetisi kualitas atas pelayanan jasa kesehatan rumah sakit mengakibatkan intensitas persaingan di dalam industri jasa rumah sakit menjadi semakin meningkat. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya rumah sakit yang sejenis yang beroperasi di suatu wilayah tertentu dan semakin lengkap serta canggihnya fasilitas yang dimiliki oleh suatu rumah sakit. Hal tersebut menunjukkan semakin tingginya kompetensi inti untuk menjalankan aksi dalam persaingan.
  3. Meningkatnya biaya penyelenggaraan rumah sakit yang diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi kedokteran atau medis, teknologi kefarmasian dan farmakologi, serta teknologi informasi. Dalam hal ini setiap rumah sakit tidak dapat terhindar dari kemajuan teknologi tersebut, karena menjadi sarana kemajuan dan perkembangan keilmuan dan teknologi kedokteran atau medis, serta sebagai sarana penelitian dan pengembangan karya keahlian dan profesi.
  4. Bertambahnya kesadaran akan meningkatnya biaya kesehatan di rumah sakit dan efisiensi penyelenggarannya. Hal ini tidak hanya bagi rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah yang tidak untuk mendapatkan keuntungan dengan tujuan agar biaya pengelolaan dalam penyelenggaraan rumah sakitnya dapat ditekan menjadi lebih rendah.
Kebijakan Strategis Rumah Sakit
Pada awalnya rumah sakit tidak memperhatikan perubahan lingkungan. Rumah sakit mulai makin memperhatikan pasar dan memperhitungkan perubahan yang terjadi pada lingkungan kesehatan eksternalnya ketika menyusun strateginya karena mereka masih merasa bahwa pasienlah yang membutuhkan rumah sakit. Keadaan sekarang sudah berubah karena jumlah rumah sakit pesaing lebih banyak. Penelitian pasar penting artinya bagi rumah sakit sebagai sarana mendapatkan informasi tentang apa yang sebenarnya dicari pasien ketika mereka membutuhkan layanan rumah sakit, dan apa yang membuat mereka puas atau tidak puas terhadap jasa rumah sakit yang diterima. Atas dasar hasil penelitian pasar, rumah sakit membenahi dan menyusun strategi yang tepat bagi pasarnya. Dengan demikian, manajemen rumah sakit menggunakan pendekatan konsep pemasaran yang cenderung melihat pemasaran sebagai suatu proses pertukaran, dan memandang aktivitas pemasaran rumah sakit dari sudut pandang pasien, di samping dari sisi internal rumah sakit itu sendiri.
Dengan berorientasi pada pasar dan koalitas sebagai dasar kegiatan dan landasan untuk bersaing, rumah sakit akan mampu mendapatkan profitabilitas jangka panjang yang diperoleh dari kepuasan pasien. Hal ini disebabkan karena dengan tingkat kepuasan tertentu, pasien akan bersedia menjalin ikatan jangka panjang dengan pihak rumah sakit yang saling menguntungkan kedua belah pihak (pasien dan rumah sakit). Dengan kondisi tersebut sudah waktunya dilakukan perubahan pola berpikir yaitu dari satu pemikiran tradisional pemasaran jasa kesehatan, yang semula perhatiannya berfokus pada kepuasan pasien saja, menjadi lebih ke arah pemikiran yang berfokus pada patient retention sebagai satu tujuan dari program kepuasan pasien. Di samping itu, rumah sakit sudah harus mempunyai pemahaman dan pengertian yang lebih baik tentang pentingnya kepuasan dan loyalitas pasien, yang akan meningkatkan patient retention. Bertahannya pelanggan merupakan strategi yang lebih ‘profitable’ dibandingkan dengan strategi peningkatan pangsa pasar dan menurunkan biaya.

Rekomendasi bagi Pimpinan Rumah Sakit
Dalam era sekarang ini, rumah sakit dihadapkan pada dua kondisi yang kontradiktif yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dalam menjalankan fungsi sosialnya, serta tetap memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi, supaya dapat memperoleh keuntungan. Adanya dampak dari pengaruh lingkungan tersebut maka rumah sakit haruslah memberikan pelayanan pribadi yaitu perawatan dan pengobatan kepada masing-masing pasien. Nilai-nilai ekonomis jasa pelayanan dan sasaran organisasi dari suatu rumah sakit, haruslah tunduk pada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Hal tersebut harus dilakukan sebagai konsekuensi meningkatnya biaya kesehatan.
Permasalahan lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa rumah sakit sangat tergantung dan harus responsif terhadap masyarakat sekitarnya. Pasien selalu menuntut adanya kualitas jasa layanan rumah sakit yang terus meningkat, dan diharapkan kualitas tersebut akan membentuk loyalitas terhadap rumah sakit sebagai industri jasa tersebut. Berbeda dengan industri jasa lainnya, komposisi tenaga kerja di rumah sakit yang lebih banyak tenaga profesionalnya sehingga dalam operasionalnya tenaga kerja tersebut sulit untuk dikendalikan. Di samping itu, hampir sebagian besar kegiatan jasa suatu rumah sakit bersifat urgent dan tidak dapat ditangguhkan, sehingga akan menimbulkan beban fungsional dan moral yang cukup berat bagi organisasi rumah sakit dan para anggotanya.
1. Rekomendasi atas meningkatnya sikap masyarakat terhadap kesehatan.
Dengan tanggapnya pimpinan rumah sakit akan perubahan paradigma pelayanan medik yang menyeluruh, maka rumah sakit diharapkan dapat memberikan kepuasan pasien sebagai pelanggan, karena apa yang dicari dan diharapkan oleh pasien adalah nilai pelayanan yang superior. Nilai pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada pasien, tercermin dari selisih atau besarnya kelebihan total nilai manfaat yang mereka terima dengan besarnya biaya atau beban pengorbanan yang mereka keluarkan. Daya tarik dari nilai pelayanan rumah sakit, hanya dimungkinkan bila total nilai produk jasa rumah sakit, nilai jasa layanannya, nilai tenaga atau personalia, dan nilai citra (image) rumah sakit, masih lebih tinggi dari total beban uang yang dikeluarkan pasien, biaya waktu yang dikorbankan, beban biaya energi dan beban biaya fisik. Rumah sakit memperoleh keunggulan bersaing dengan memberikan nilai lebih kepada pasien melalui harga yang lebih rendah dibandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang sama atau keunikan manfaat yang dapat menutupi harga yang tinggi. Apabila hasil evaluasi pasien atau pelanggan ternyata tidak dapat memenuhi harapannya, maka pasien atau pelanggan tersebut akan memperoleh ketidakpuasan, dan bila sangat menyakitkan atau menyusahkan mereka, seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini mereka dapat menuntut, dengan kasus malpraktik.
2. Rekomendasi atas meningkatnya kompetisi jasa rumah sakit.
Cravens mengemukakan bahwa biaya untuk memperoleh pelanggan baru adalah lima kali lebih besar daripada mempertahankan pelanggan lama. Untuk mempertahankan pelanggan lama, maka pimpinan rumah sakit direkomendasikan untuk menggunakan konsep pemasaran bertahan. Konsep ini berwawasan ke depan, dengan membangun ikatan jangka panjang antara rumah sakit dengan pasien yang telah menjadi pelanggannya. Dalam upaya untuk unggul dalam persaingan jasa pelayanan rumah sakit, maka rumah sakit harus mampu meningkatkan pelayanan yang berkualitas tinggi, dengan peralatan medis yang canggih, pelayanan yang dapat selalu cepat tanggap, kenyamanan suasana di rumah sakit, dan pemberian pelayanan yang lebih informatif.
3. Rekomendasi atas meningkatnya biaya kesehatan dan efisiensi.
Kualitas hasil (output) dapat ditunjukkan oleh peningkatan pangsa pasar dan turunnya biaya satuan yang disebabkan karena skala ekonomi. Selanjutnya kualitas produk akan meningkatkan pembelian berulang daripelanggan dan terjadi pula pengulangan menurunnya biaya layanan. Sebagai konsekuensinya, produk dengan kualitas yang baik dan biaya yang rendah akan meningkatkan kapabilitas untuk bertahan, walaupun terjadi penurunan kondisi perekonomian di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan biaya yang rendah akan menekan pesaing, pelanggan, dan pemasok maupun perusahaan untuk melakukan substitusi. Salah satu fakta yang fundamental dari pengelolaan penyelenggaraan rumah sakit yang dihadapi adalah ketidakpastian permintaan jasa pelayanan rumah sakit, yang berdampak pada struktur biaya rumah sakit, dan biaya tempat tidur rumah sakit yang kosong. Ketidakpastian permintaan jasa menyebabkan rumah sakit selalu menghadapi kelebihan kapasitas sebagai upaya antisipasi menghadapi kemungkinan meningkatnya jumlah pasien. Kasus yang dihadapi seperti ini, akan menyebabkan suatu rumah sakit selalu melakukan formulasi kembali dalam penghitungan biayanya, terutama biaya dari tempat tidur kosong, sebagai dampak dari tingginya tingkat biaya dan akibat dari besarnya kapasitas yang tidak digunakan.

4. Rekomendasi atas teknologi dan kualitas yang berkesinambungan.
Untuk meraih kinerja yang unggul, rumahsakit dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Kualitas perangkat lunak dan perangkat keras untuk menciptakan rancangan operasional yang handal. Keduanya diperlukan dalam porsi yang berimbang secara bersama-sama. Ward, et al, menyatakan bahwa investasi dalam program-program human capital seiring dengan investasi program-program teknologi berhubungan secara signifikan dengan kinerja. Dengan dukungan kehandalan fasilitas dan sumberdaya manusia yang tersedia diharapkan akan mampu memberikan pelayanan rumah sakit yang berkualitas, sehingga kinerja rumah sakit juga akan meningkat. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran atau medis terus berpacu dengan kemajuan zaman. Pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran tidak akan terhenti, dan keadaan inilah yang memacu majunya reputasi ahli-ahli atau profesi kedokteran pada suatu rumahsakit tertentu.
Bagi pimpinan rumah sakit, rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlunya menyadari bahwa intervensi teknologi medis atau kedokteran akan berdampak pada sangat mahalnya biaya kesehatan. Di lain pihak pembebanan biaya kepada pasien sangat terbatas sehingga pimpinan rumahsakit harus melakukan efisiensi pembiayaannya dengan melakukan ‘utilization sharing’ alat canggih dengan rumah sakit lain di sekitarnya.

KESIMPULAN DAN SARAN
Secara faktual pelayanan rumah sakit telah berkembang menjadi suatu industri yang berbasis pada prinsip-prinsip ekonomi. Perubahan lingkungan secara alamiah telah mendorong rumah sakit menjadi organisasi yang berciri multi produk dan mixed output, sehingga membutuhkan penanganan dengan konsep manajemen yang tepat. Perkembangan tersebut menimbulkan suatu paradigma baru. Pimpinan suatu rumah sakit haruslah dapat membaca atau menghadapi perubahan paradigma tersebut, dan haruslah dapat tanggap menghadapi paradigma baru rumah sakit itu.
Untuk itu penting bagi rumah sakit agar mempunyai sumber daya yang menghasilkan keunggulan komparatif. Pimpinan rumah sakit harus dapat memutuskan arah pengembangan rumah sakit yang dipimpinnya secara berkelanjutan. Keputusan yang harus diambil merupakan keputusan strategis, yang dapat memanfaatkan sinergi yang ada di dalam rumah sakit, serta sekaligus memanfaatkan peluang dan meminimalkan risiko yang akan terjadi. Pimpinan rumah sakit harus dapat mengoptimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan rumah sakit, bagi memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat atau pasien akan jasa pelayanan medis atau kedokteran dari suatu rumah sakit. Perubahan kebutuhan dan keinginan tersebut dapat menjadi peluang keberhasilan, dan sebaliknya dapat merupakan kegagalan dari penyelenggaraan jasa rumah sakit.
Baca Selengkapnya - PARADIGMA JASA PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

rumah sakit swasta di jakarta

Daftar Rumah Sakit Negeri dan Swasta di Jakarta

* RSU Fatmawati RSU B Jl. RS Fatmawati Cilandak Jaksel
* RS Pusat Pertamina RS B Jl..Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan
* RS Dareal 3 Cilandak RSU B Jl. Raya Cilandak Ragunan
* RS Jakarta RS C Jl. Jend Sudirman Kav 49 Jaksel
* RSJ Dharmawangsa RSK C Jl. Dharmawangsa Raya No. 13 Blok P II
* RSB Panti Nugeraha RSK E Jl. Senayan No. 26 Kby Baru Jaksel
* RSB Budhi Jaya RSK E Jl. Dr Sahardjo 120 Jaksel
* RS Kebayoran RS C Jl..Birah III/4 Keb Baru Jaksel
* RSB Asih RSK D Jl. Panglima Polim i/34 Jaksel
* RS Mata PDIS Aini RSK E Jl. HR Rasuna Said Jaksel
* RS Ketergantungan Obat RSK C Jl. RS FatmawatiCilandak
* RS Setia Mitra RS Pt Jl. Fatmawati No.80-82 Jaksel
* RS Tebet RS C Jl. Haryono MT No.8 Jaksel
* RS Pondok Indah RS Ut Jl. Metro Duta Kav. UE
* RS MMC RS B Jl. HR Rasuna Said Kav. C-21
* RS THT Bedah Yay Yurino RSK E Jl. Ciranjang II No.20-22 Jaksel
* RSU Prikasih RSU C Jl. RS Fatmawati Raya 74 Jaksel
* RSU Gandaria RSU D Jl. Gandaria Tengah II/12-14 Kby Baru
* RS Agung RS Pr Jl. Sultan Agung No.67 Jaksel
* RS Siaga Raya RS Pr Jl. Siaga Raya Kav. 4-8
* RS Pasar Minggu RS D Jl. Raya Ragunan P7 Jaksel
* RS Medistra RS C Jl. Gatot Subroto Kav 59 Jaksel
* RS Indah Medika RS C Jl. Tebet Raya No.4-8 Jaksel
* RSU Tria Dipa RSU D Jl. Raya Pasar Minggu 3A Jaksel
* RSB Duren Tiga RSK E Jl. PLN no. 5 Duren Tiga
* RSU Persahabatan RSU B Jl. Raya Persahabatan Jaktim
* RSU Budhi Asih RSU C Jl. Dewi Sartika No. 200 Jaktim
* RS LPK Cipinang RSK E Jl. Raya Bekasi Timur 170 Jaktim
* RS Pusdikkes RSU D Jl. Raya Bogor, Kramat Jati Jakarta Tim
* RS Kepolisian Pusat RSU B Jl. RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur
* RS Kesdam Jaya Cijantung RSU D Jl. Mahoni Cijantung II Jaktim
* RS UKI Cawang RSU C Jl. May.Jend Soetoyo Jaktim
* RSU Pasar Rebo RSU B Jl. TB Simatupang No. 30 Jaktim
* RS Mitra Keluarga RSU D Jl. Jatinegara Timur No. 87 Jaktim
* RSIA Hermina RSIA Jl. Jatingara Barat No. 126 Jaktim
* RS Ongkomulyo M C RSU Ma Jl. Pulo Mas Barat VI/20 Jaktim
* RS Islam Jakarta Timur RSU C Jl. Raya Pondok Kopi Jaktim
* RSU Kartika Pulo Mas RSU C Jl. Pulo Mas Barat IV C/1 Jaktim
* RSU H a r u m RSU C Jl. Tarum Barat Kalimalang
* RS Harapan Jayakarta RSU C Jl. Bekasi Timur Km 18 No.6 Jaktim
* RS Harapan Bunda RSU C Jl. Raya Bogor Km 22 No. 24 Jaktim
* RSIA Yadika RSU E Jl. Pahlawan Revolusi No. 47 Pd. Bambu
* RSB Yayasan Restu RSK E Jl. Raya Bogor Km.19 No. 3
* RS Dharma Nugraha RSU Ma Jl. Balai Pustaka Baru No. 19 Jaktim
* RS Mediros RSU A Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. 149
* RSU Haji Jakarta RSU C Jl. Raya Pondok Gede No. 4
* RSJ Islam Bunga Rampai RSK E Jl. Bunga Rampai X Klender
* RS PAU Antariksa RSU C Jl. Merpati No. 2 Halim P.K.
* RS Bedah Rawamangun RSK e Jl. Balai Pustaka Raya No. 29-31
* RS Duren Sawit RSK C Jl. Duren Sawit Baru No. 2
* RSU Dr Cipto Mangunkusumo RSU A Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat
* RS PAD Gatot Soebroto RSU A Jl..Dr A. Rahman Saleh 24 Jakpus
* RS AL Dr Mintoharjo RSU Tk Jl.. Bendungan Hilir No. 117 Jakpus
* RS Husada RSU B+ Jl.. Mangga Besar Raya 137/139 Jakpus
* RS Sint Carolus RSU B Jl. Salemba Raya No. 41 Jakpus
* RS PGI Cikini RSU Ma Jl. Raden Saleh No. 40 Jakpus
* RS Islam Pusat Jakarta RSU B+ Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakpus
* RS Moh Ridwan Meuraksa RSU Tk Jl. Kramat Raya No. 174 Jakpus
* RSB Budi Kemuliaan RSK C Jl. Budi Kemuliaan No.25 Jakpus
* RSB Yy Pem Kesehatan RSK C Jl. Gereja Theresia No. 22 Jakpus
* RSIA Bunda RSK E Jl.Teuku Cik Ditiro No. 28 Jakpus
* RS Jiwa Dharma Jaya RSK E Jl. Mangga Besar Raya 138 Jakpusk
* RSK Bedah Kramat Lima RSK E Jl. Kramat V No.6 Jakpus
* RSIA Evasari RSK E Jl. Rawamangun No.47 Jakpus
* RS Pertamina Jaya RSU C Jl. A. Yani No.2 Jakarta Pusat
* RS Jiwa Dharma Sakti RSK Pr Jl. Kaji No. 40 Petojo
* RS Moh Husni Thamrin RSU B Jl. Salemba Tengah 26-28 Jakpus
* RS.THT Panti Raharja RSK E Jl. Sawo No.58-60 Jakpus
* RSU Tarakan RSU B Jl. Kyai Caringin No. 7 Jakarta Pusat
* RSK THT Bedah Proklamasi RSK E Jl. Proklamasi No,43 Jakarta Pusat
* RS Abdi Waluyo RSU D Jl. HOS Cokroaminoto No. 33 Jakpus
* RS Kramat 128 RSU Pr Jl. Kramat Raya No. 128 Jakpus
* RSK THT Prof Nizar RSK E Jl. Kesehatan No.9 Jakpus
* RS Mata Jkt Eye Centre RSK E Jl. Teuku Cik Ditiro 46 Jakpus
* RSK Bedah Bina Estetika RSK C Jl. Teuku Cik Ditiro No. 41 Jakpus
* RSJ Menteng Mitra Afia RSU C Jl. Kali Pasir No. 9
* RS Mitra Kemayoran RSU C Jl. Landas Pacu Timur Kemayoran
* RSIA Puri Medika RSK C Jl. Sungai Bambu No. 5A
* RS Sumber Waras RSU B Jl. Kyai Tapa Grogol Jakbar
* RS Pelni Petamburan RSU B Jl. KS Tubun No. 92-94 Jakbar
* RS Trisna Pangastuti RSU C Jl. KS Tubun 79 Slipi Jakbar
* RS Jiwa Jakarta RSK A Jl. Dr Latumeten No.1 Jakbar
* RS Kanker Dharmais RSK B Jl. S Parman Kav. 84-86 Jakarta Barat
* RS AB Harapan Kita RSK B Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
* RS Jantung Harapan Kita RSK B Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
* RS Graha Medika RSK Ma Jl. Raya Perjuangan Kebun Jeruk
* RSK Bedah Chandera RSK Jl. Raya Mangga Besar No. 40 Jakbar
* RSU Al-Kamal RSU C Jl. Raya Al-Kamal No. 2 Kedoya
* RS Manuela RSU C Jl. Mangga Besar VIII/23 Jakbar
* RS Patria IKKT RSU D Jl. Cenderawasih No. 1 Komp. Hankam
* RS Medika Permata Hijau RSU Ma Jl. Kebayoran Lama No.64 Jakbar
* RSUD Cengkareng RSUD B Perumnas Bumi Cengkareng Indah
* RSIA Hermina Cengkareng RSK E Jl. Kintamani Raya No. 2 Daan Mogot
* RSU Koja RSU B Jl. Deli No.4 Tg.Priok Jakut
* RS Akademik Atma Jaya RSU Jl. Pluit Raya No. 2 Jakarta Utara
* RS Pelabuhan Jakarta RSU C Jl. Kramat Jaya Tg.Priok Jakut
* RSPI Prof Dr Sulianti S RSK B Jl. Baru Sunter Permai Raya Jakut
* RS Sukmul Sisma Medika RSU C Jl.Tawes No. 18 -20 Jakarta Utara
* RSB Hermina Podomoro RSK C Jl. Danau Agung II No 28 Sunter Jakut
* RS Sunter Agung RSU Pr Jl. Agung Utara Raya Blok A No.1 Jakut
* RS Islam Sukapura RSU E Jl. Tipar Cakung No.5 Jakut
* RS Medika Griya RSU Pr Jl. Danau Sunter Utara Raya No. 1 Jakut
* RS Pluit RSU Ma Jl. Raya Pluit Selatan No. 2 Jakut
* RS Pantai Indah Kapuk RSU Ut Jl. Pantai Indah Kapuk Utara 3 Blok T
* RS Mitra Keluarga Klp Gdg RSU Jl. Bukit Gading Raya Kav. 2
* RSIA Family RSK Jl. Pluit Mas I Blok A No. 2A-5A

Temukan Info terbaru lowongan pekerjaan kesehatan disini
Baca Selengkapnya - rumah sakit swasta di jakarta

Daftar Rumah Sakit Swasta di Jakarta

Daftar Rumah Sakit Negeri dan Swasta di Jakarta

* RSU Fatmawati RSU B Jl. RS Fatmawati Cilandak Jaksel
* RS Pusat Pertamina RS B Jl..Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan
* RS Dareal 3 Cilandak RSU B Jl. Raya Cilandak Ragunan
* RS Jakarta RS C Jl. Jend Sudirman Kav 49 Jaksel
* RSJ Dharmawangsa RSK C Jl. Dharmawangsa Raya No. 13 Blok P II
* RSB Panti Nugeraha RSK E Jl. Senayan No. 26 Kby Baru Jaksel
* RSB Budhi Jaya RSK E Jl. Dr Sahardjo 120 Jaksel
* RS Kebayoran RS C Jl..Birah III/4 Keb Baru Jaksel
* RSB Asih RSK D Jl. Panglima Polim i/34 Jaksel
* RS Mata PDIS Aini RSK E Jl. HR Rasuna Said Jaksel
* RS Ketergantungan Obat RSK C Jl. RS FatmawatiCilandak
* RS Setia Mitra RS Pt Jl. Fatmawati No.80-82 Jaksel
* RS Tebet RS C Jl. Haryono MT No.8 Jaksel
* RS Pondok Indah RS Ut Jl. Metro Duta Kav. UE
* RS MMC RS B Jl. HR Rasuna Said Kav. C-21
* RS THT Bedah Yay Yurino RSK E Jl. Ciranjang II No.20-22 Jaksel
* RSU Prikasih RSU C Jl. RS Fatmawati Raya 74 Jaksel
* RSU Gandaria RSU D Jl. Gandaria Tengah II/12-14 Kby Baru
* RS Agung RS Pr Jl. Sultan Agung No.67 Jaksel
* RS Siaga Raya RS Pr Jl. Siaga Raya Kav. 4-8
* RS Pasar Minggu RS D Jl. Raya Ragunan P7 Jaksel
* RS Medistra RS C Jl. Gatot Subroto Kav 59 Jaksel
* RS Indah Medika RS C Jl. Tebet Raya No.4-8 Jaksel
* RSU Tria Dipa RSU D Jl. Raya Pasar Minggu 3A Jaksel
* RSB Duren Tiga RSK E Jl. PLN no. 5 Duren Tiga
* RSU Persahabatan RSU B Jl. Raya Persahabatan Jaktim
* RSU Budhi Asih RSU C Jl. Dewi Sartika No. 200 Jaktim
* RS LPK Cipinang RSK E Jl. Raya Bekasi Timur 170 Jaktim
* RS Pusdikkes RSU D Jl. Raya Bogor, Kramat Jati Jakarta Tim
* RS Kepolisian Pusat RSU B Jl. RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur
* RS Kesdam Jaya Cijantung RSU D Jl. Mahoni Cijantung II Jaktim
* RS UKI Cawang RSU C Jl. May.Jend Soetoyo Jaktim
* RSU Pasar Rebo RSU B Jl. TB Simatupang No. 30 Jaktim
* RS Mitra Keluarga RSU D Jl. Jatinegara Timur No. 87 Jaktim
* RSIA Hermina RSIA Jl. Jatingara Barat No. 126 Jaktim
* RS Ongkomulyo M C RSU Ma Jl. Pulo Mas Barat VI/20 Jaktim
* RS Islam Jakarta Timur RSU C Jl. Raya Pondok Kopi Jaktim
* RSU Kartika Pulo Mas RSU C Jl. Pulo Mas Barat IV C/1 Jaktim
* RSU H a r u m RSU C Jl. Tarum Barat Kalimalang
* RS Harapan Jayakarta RSU C Jl. Bekasi Timur Km 18 No.6 Jaktim
* RS Harapan Bunda RSU C Jl. Raya Bogor Km 22 No. 24 Jaktim
* RSIA Yadika RSU E Jl. Pahlawan Revolusi No. 47 Pd. Bambu
* RSB Yayasan Restu RSK E Jl. Raya Bogor Km.19 No. 3
* RS Dharma Nugraha RSU Ma Jl. Balai Pustaka Baru No. 19 Jaktim
* RS Mediros RSU A Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. 149
* RSU Haji Jakarta RSU C Jl. Raya Pondok Gede No. 4
* RSJ Islam Bunga Rampai RSK E Jl. Bunga Rampai X Klender
* RS PAU Antariksa RSU C Jl. Merpati No. 2 Halim P.K.
* RS Bedah Rawamangun RSK e Jl. Balai Pustaka Raya No. 29-31
* RS Duren Sawit RSK C Jl. Duren Sawit Baru No. 2
* RSU Dr Cipto Mangunkusumo RSU A Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat
* RS PAD Gatot Soebroto RSU A Jl..Dr A. Rahman Saleh 24 Jakpus
* RS AL Dr Mintoharjo RSU Tk Jl.. Bendungan Hilir No. 117 Jakpus
* RS Husada RSU B+ Jl.. Mangga Besar Raya 137/139 Jakpus
* RS Sint Carolus RSU B Jl. Salemba Raya No. 41 Jakpus
* RS PGI Cikini RSU Ma Jl. Raden Saleh No. 40 Jakpus
* RS Islam Pusat Jakarta RSU B+ Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakpus
* RS Moh Ridwan Meuraksa RSU Tk Jl. Kramat Raya No. 174 Jakpus
* RSB Budi Kemuliaan RSK C Jl. Budi Kemuliaan No.25 Jakpus
* RSB Yy Pem Kesehatan RSK C Jl. Gereja Theresia No. 22 Jakpus
* RSIA Bunda RSK E Jl.Teuku Cik Ditiro No. 28 Jakpus
* RS Jiwa Dharma Jaya RSK E Jl. Mangga Besar Raya 138 Jakpusk
* RSK Bedah Kramat Lima RSK E Jl. Kramat V No.6 Jakpus
* RSIA Evasari RSK E Jl. Rawamangun No.47 Jakpus
* RS Pertamina Jaya RSU C Jl. A. Yani No.2 Jakarta Pusat
* RS Jiwa Dharma Sakti RSK Pr Jl. Kaji No. 40 Petojo
* RS Moh Husni Thamrin RSU B Jl. Salemba Tengah 26-28 Jakpus
* RS.THT Panti Raharja RSK E Jl. Sawo No.58-60 Jakpus
* RSU Tarakan RSU B Jl. Kyai Caringin No. 7 Jakarta Pusat
* RSK THT Bedah Proklamasi RSK E Jl. Proklamasi No,43 Jakarta Pusat
* RS Abdi Waluyo RSU D Jl. HOS Cokroaminoto No. 33 Jakpus
* RS Kramat 128 RSU Pr Jl. Kramat Raya No. 128 Jakpus
* RSK THT Prof Nizar RSK E Jl. Kesehatan No.9 Jakpus
* RS Mata Jkt Eye Centre RSK E Jl. Teuku Cik Ditiro 46 Jakpus
* RSK Bedah Bina Estetika RSK C Jl. Teuku Cik Ditiro No. 41 Jakpus
* RSJ Menteng Mitra Afia RSU C Jl. Kali Pasir No. 9
* RS Mitra Kemayoran RSU C Jl. Landas Pacu Timur Kemayoran
* RSIA Puri Medika RSK C Jl. Sungai Bambu No. 5A
* RS Sumber Waras RSU B Jl. Kyai Tapa Grogol Jakbar
* RS Pelni Petamburan RSU B Jl. KS Tubun No. 92-94 Jakbar
* RS Trisna Pangastuti RSU C Jl. KS Tubun 79 Slipi Jakbar
* RS Jiwa Jakarta RSK A Jl. Dr Latumeten No.1 Jakbar
* RS Kanker Dharmais RSK B Jl. S Parman Kav. 84-86 Jakarta Barat
* RS AB Harapan Kita RSK B Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
* RS Jantung Harapan Kita RSK B Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
* RS Graha Medika RSK Ma Jl. Raya Perjuangan Kebun Jeruk
* RSK Bedah Chandera RSK Jl. Raya Mangga Besar No. 40 Jakbar
* RSU Al-Kamal RSU C Jl. Raya Al-Kamal No. 2 Kedoya
* RS Manuela RSU C Jl. Mangga Besar VIII/23 Jakbar
* RS Patria IKKT RSU D Jl. Cenderawasih No. 1 Komp. Hankam
* RS Medika Permata Hijau RSU Ma Jl. Kebayoran Lama No.64 Jakbar
* RSUD Cengkareng RSUD B Perumnas Bumi Cengkareng Indah
* RSIA Hermina Cengkareng RSK E Jl. Kintamani Raya No. 2 Daan Mogot
* RSU Koja RSU B Jl. Deli No.4 Tg.Priok Jakut
* RS Akademik Atma Jaya RSU Jl. Pluit Raya No. 2 Jakarta Utara
* RS Pelabuhan Jakarta RSU C Jl. Kramat Jaya Tg.Priok Jakut
* RSPI Prof Dr Sulianti S RSK B Jl. Baru Sunter Permai Raya Jakut
* RS Sukmul Sisma Medika RSU C Jl.Tawes No. 18 -20 Jakarta Utara
* RSB Hermina Podomoro RSK C Jl. Danau Agung II No 28 Sunter Jakut
* RS Sunter Agung RSU Pr Jl. Agung Utara Raya Blok A No.1 Jakut
* RS Islam Sukapura RSU E Jl. Tipar Cakung No.5 Jakut
* RS Medika Griya RSU Pr Jl. Danau Sunter Utara Raya No. 1 Jakut
* RS Pluit RSU Ma Jl. Raya Pluit Selatan No. 2 Jakut
* RS Pantai Indah Kapuk RSU Ut Jl. Pantai Indah Kapuk Utara 3 Blok T
* RS Mitra Keluarga Klp Gdg RSU Jl. Bukit Gading Raya Kav. 2
* RSIA Family RSK Jl. Pluit Mas I Blok A No. 2A-5A

Temukan Info terbaru lowongan pekerjaan kesehatan disini
Baca Selengkapnya - Daftar Rumah Sakit Swasta di Jakarta

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber