Cari Blog Ini

9 Bulan yang Menentukan


Apa yang membuat kita seperti sekarang ini? Mengapa ada orang yang gampang cemas, ada yang kegemukan dan ada yang menderita asma? Bagaimana seseorang lebih beresiko terkena serangan jantung dibanding yang lain?

Anda bisa menjawabnya secara "standar", seperti kita begini karena gen yang dibawa sejak lahir. Kepribadian kita dipengaruhi oleh faktor pola asuh dan lingkungan. Kesehatan kita dipengaruhi oleh gaya hidup. Tapi percayakah Anda bahwa masih ada pengaruh lain yang lebih besar dari semua itu, yakni masa kehidupan kita sebagai janin.

Para ilmuwan meyakini nutrisi yang kita terima saat berada dalam rahim, polusi, obat-obatan serta infeksi, kesehatan ibu serta kondisi psikologisnya ketika mengandung, berkontribusi dan ikut membentuk kesehatan kita saat bayi dan terus berpengaruh hingga sekarang.

Teori tersebut juga percaya bahwa 9 bulan masa kehamilan berdampak seumur hidup dan secara permanen memengaruhi sistem koneksi sel-sel otak serta fungsi organ tubuh, seperti jantung, liver dan pankreas. Teori ini berangkat dari hasil penelitian-penelitian dalam 10 tahun terakhir.

Para ahli kini juga tengah meneliti kemungkinan kehidupan janin berpengaruh pada kecerdasan, temperamen, bahkan kebiasaan. Sebelumnya para ahli telah menemukan kaitan antara kondisi fisik seseorang, seperti diabetes, asma, obesitas, dan penyakit jantung, dengan kondisinya ketika masih berupa janin dalam kandungan.

Hingga saat ini para ilmuwan memang masih menahan diri untuk tidak mewanti-wanti para calon ibu mengenai hal tersebut. Namun mereka berharap penemuan ini akan membuka jalan bagi revolusi di bidang kesehatan masyarakat. Kelak, para janin dalam kandungan akan menjadi target pencegahan penyakit, bahkan sebelum manusia itu dilahirkan.

Baca Selengkapnya - 9 Bulan yang Menentukan

Dinkes Surabaya Gelar Imunisasi Difteri Siswa SD dan SMP

SURABAYA - Merebaknya penyakit difteri yang menyerang anak-anak terus diantisipasi Dinas Kesehatan Surabaya. Salah satunya menggelar imunisasi kepada para siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP).

Kemarin (23/9) dinas kesehatan melalui beberapa puskesmas memberikan imunisasi difteri. Salah satunya Puskesmas Krembangan yang mengimunisasi sekurangnya 1.000 siswa di empat sekolah.

Keempat sekolah itu adalah SD Kawasan Perak Barat, SDK Xaverius, SMPK Angelos Custos, dan SMP Negeri 38. Secara bergilir, dua tim kesehatan puskesmas langsung menyasar ke sekolah-sekolah itu. Bahkan, tidak sedikit siswa yang menangis. Bukan karena kesakitan, tapi ketakutan. Maulani Agustin, siswi SMPN 38, misalnya. Meski telah duduk di bangku kelas 7, dia tak kuasa menahan air mata karena ketakutan. Padahal, seorang guru sudah berupaya membujuknya.

Menurut dokter umum Puskesmas Krembangan dr Dwi Sapta Edy Purnama, saat ini penyakit difteri kian mengkhawatirkan. Dikatakan, hingga awal September ini, setidaknya terdapat 8 anak yang terserang difteri. Padahal, pada tahun lalu dalam kurun waktu satu tahun hanya terdapat 8 pasien. ''Ini berarti ada peningkatan,'' katanya.

Karena itu, perlu program-program penanganan difteri. Sasarannya, siswa SD kelas 4, 5, dan 6, serta SMP kelas 7, 8, dan 9. ''Sebab, tingkat kematiannya tinggi,'' terang dr Dwi.

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan kuman yang menyerang tenggorok. Ada gejala warna putih di pangkal tenggorok yang bisa mengakibatkan tersumbatnya saluran tenggorok bagian atas. ''Sehingga pasien kesulitan saat bernapas,'' tambahnya.

Gejala awal memang tidak banyak diketahui. Namun, pada stadium lanjut bisa timbul pembuntuan saluran pernapasan. Menurut dia, imunisasi ini telah diberikan saat balita melalui imunisasi DPT tiga kali. ''Namun, bisa jadi kurang lengkap sehingga daya kekebalan tubuhnya kurang,'' jelas dr Dwi.

Apalagi, anak-anak juga rentan jajan sembarangan. Cokelat, es, dan makanan yang menggunakan banyak pewarna serta pengawet bisa memperberat kondisinya. Penyakit ini juga menular melalui udara dan percikan air ludah. ''Karena itu, diminimalisasi sejak dini dengan imunisasi,'' tambahnya.

Setidaknya ada 26 SD/MI dan 13 SMP di wilayah kerja Kepala Puskesmas Krembangan dr Dayanti Dandiningrum yang mendapat imunisasi. Hampir 11 ribu siswa akan diimunisasi hingga 30 September mendatang.

M. Arsyan Ardhi mengusap lengan kanan di luar ruang kelasnya kemarin (23/9). Hal serupa dilakukan sejumlah teman sekolah siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 5 Pucang tersebut.

Seluruh siswa SMP Muhammadiyah 5 Pucang memang mendapatkan suntikan imunisasi antidifteri kemarin. Difteri adalah jenis penyakit kerongkongan yang disebabkan virus. "Waktu disuntik gak sakit. Tapi, pas udah agak lama, baru terasa perih," kata Ardhi ketika diminta menerangkan perasaannya ketika diimunisasi.

Dilanjutkan Ardhi, semester lalu ada temannya yang menderita difteri. Maka, dia antusias mengikuti imunisasi tersebut karena tidak mau terserang penyakit serupa.

Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 5 Pucang Muslikan membenarkan ucapan Ardhi. Dia mengatakan, semester lalu memang ada siswa yang terkena penyakit itu.

Setelah dilakukan serangkaian pengetesan lingkungan, diketahui virus yang menyerang murid tersebut bukan berasal dari sekolah. Namun, pihak sekolah tetap mengadakan imunisasi sebagai upaya pencegahan. Tujuannya menghindarkan lingkungan sekolah dari ancaman atau kemungkinan munculnya difteri. "Sekolah juga mendapatkan edaran dari dinas kesehatan tentang rencana imunisasi ini. Kami sepaham dan akhirnya bekerja sama menyelenggarakannya," terang Muslikan.

Di sekolah tersebut ada sekitar 650 siswa. Mereka tersebar di 22 ruang kelas atau romobongan belajar. Ada tujuh rombongan belajar untuk kelas VII, seperti halnya kelas VIII. Sedangkan untuk kelas IX, terdapat delapan rombongan belajar.

"Tim imunisasi yang terdiri atas personel unit kesehatan sekolah dan dinas kesehatan mengunjungi kelas satu per satu," terang Muslikan. Dengan diadakannya imunisasi masal tersebut, imbuh dia, sekolah berharap agar semua siswa bisa menjadi sehat serta termotivasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. (puj/rio/c9/ttg)

Sumber: http://www.jawapos.com/
Baca Selengkapnya - Dinkes Surabaya Gelar Imunisasi Difteri Siswa SD dan SMP

Dahsyat, Dana Pelesiran Kemenkes Rp 145 miliar

Anggaran pelesiran Kemenkes mencapai 145 miliar. FITRA menilai pos anggaran pelesiran Kemenkes yang paling boros ada di struktur Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yakni sebesar Rp119 miliar. Anggaran petugas TKHI per orangnya mencapai Rp60 juta atau dua kali lipat Ongkos Naik Haji (ONH).
Anggaran pelesiran Presiden, kementerian dan lembaga negara dalam struktur APBN 2010 mencapai Rp19,5 triliun. Jumlah ini dinilai berbagai kalangan berlebihan.
Besaran ongkos pelesiran ini, menurut Koordinator Advokasi Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, sanggup untuk meng-cover empat tahun anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang jumlahnya hanya Rp4,5 triliun per tahun.
Dipaparkan Uchok, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menempatkan porsi anggaran pelesiran terbesar dibanding kementerian atau lembaga negara lainnya yakni sebesar Rp145.302 miliar.
Uchok menilai, anggaran pelesiran yang dialokasikan Kemenkes tak patut. “Di tengah belum terpenuhinya lima persen anggaran kesehatan, tidak tercapai MDGs (Millenium Development Goals), dan tingginya angka kematian ibu dan bayi akibat gizi buruk dan penyakit menular. Ini adalah bukti kalau Kemenkes tidak pro-rakyat,” kata Uchok, kepada Rakyat Merdeka.
Uchok merinci, salah satu pos anggaran dalam struktur keuangan Kemenkes yakni anggaran Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Menurut dia alokasi dana sebesar Rp119 miliar dalam pos TKHI terlalu boros.
Dipaparkan, Uchok, jika dihitung anggaran Rp119 miliar yang dialokasikan untuk memberangkatkan 1944 orang tenaga kesehatan ke Arab Saudi pada musim haji, maka anggaran per petugas kesehatan sebesar Rp61.690.764.
Padahal Ongkos Naik Haji (ONH) yang ditetapkan pada 2010 saja cuma sebesar Rp3505 dolar AS atau sekitar Rp32.246.000 (sampel diambil dari embarkasi yang paling jauh dan paling mahal yaitu Makassar).
“Jika biaya tenaga kesehatannya mencapai Rp61 juta per orang kan berarti dua kali lipat dari ONH ini kan jadi betul-betul kemahalan. Anggaran ini diduga berbau mark-up,” papar Uchok.
Dengan adanya kondisi ini, Uchok berharap presiden dan DPR segera merevisi anggaran plesiran tersebut. Jika kedua institusi itu mendiamkan, maka bukan tidak mungkin keduanya telah mengingkari amanat konstitusi UUD 1945 Pasal 23 ayat 1.
“Mereka (Presiden dan DPR) harus dimintai pertanggungjawabannya,” pungkasnya.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri, berharap masyarakat dan KPK mengawasi ketat anggaran plesiran Kemenkes.
Karena, dijelaskan Febri, beberapa kasus anggaran perjalanan dinas yang pernah ditangani ICW kerap digunakan hanya sebagai modus untuk menambah anggaran kementerian.
“Caranya bagaimana? Ya macam-macam, ada yang melakukan perjalanan fiktif, memanipulasi laporan, hingga mendesain program kegiatan ganda,” paparnya.
DPR sebagai lembaga pengawas wajib bersikap. DPR harus mempelajari seksama digunakan untuk apa saja anggaran tersebut.
“Tapi kayaknya saya kurang yakin DPR bisa bersikap tegas terkait hal ini. Untuk itu publik terus mendesak DPR meminta kementerian transparan.
Mereka wajib melaporkan setiap hasil kegiatannya terutama yang berkaitan dengan kegiatan dinas ke luar negeri,” tandasnya. (RM/u)

Sumber: http://hariansib.com/?p=142359
Baca Selengkapnya - Dahsyat, Dana Pelesiran Kemenkes Rp 145 miliar

Pemeriksaan kesehatan Masih Tunggu Kesiapan Dinkes

MUNTOK, BANGKA POS-- Pemeriksaan kesehatan bagi 107 calon jemaah haji asal Kabupaten Babar, sejauh ini pihaknya masih menunggu kesiapan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Babar.

“Dalam pemeriksaan kesehatan nanti, kita ingin mengetahui kondisi fisik dan kesehatan tiap calon jemaah sebelum keberangkatan. Akan tetapi, Sejauh ini selama kita melakukan persiapan dilapangan, semuanya dalam kondisi prima,” tukasnya.

Kendati demikian, Dia menerangkan, setelah dilakukan pemeriksaan tahap selajutnya, kerapkali kehamilan merupakan kegagalan utama bagi seorang calon jemaah khususnya wanita.

“Oleh karena itu, walaupun calon jemaah bersangkutan diketahui hamil saat di embarkasi Palembang, maka tetap kita suruh pulang dana keberangkatannya dibatalkan. Karena kondisi hamil kita takut terjadi apaapa selama menunaikan ibadah haji,” tegas Syarnubi.

Dia menghimbau, agar setiap calon jemaah harus tetap menjaga kesehatan mereka. Misalnya tiap pagi jalan santai, dan kurangi porsi makan.(k10)

Sumber: http://www.bangkapos.com/

Baca Selengkapnya - Pemeriksaan kesehatan Masih Tunggu Kesiapan Dinkes

Wapres: Kemiskinan Indonesia Kompleks dan Multidimensional

Ulfan Rahmad

Wapres Boediono


24/09/2010 09:05
Liputan6.com, New York: Persoalan penanggulangan kemiskinan di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Soalnya, komposisi penduduk Indonesia sangat beragam, baik secara status sosial, ekonomi, maupun grafis. "Ini merupakan tantangan yang cukup berat," kata Wakil Presiden Boediono di New York, Amerika Serkat, Kamis atau Jumat (24/9) waktu Indonesia.

Menurut Wapres, penanggulangan kemiskinan di Indonsia berfokus pada perbaikan kualitas sumber daya manusia. Caranya dengan melalui perbaikan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Indonesia, kata Boediono, telah menyediakan anggaran dana 20 persen dari anggaran pendidikan untuk perbaikan kualitas pendidikan. Di samping menyediakan layanan dasar kesehatan untuk orang miskin secara cuma-cuma melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat.

Dikatakan Wapres, masalah kemiskinan bukan hanya dialami Indonesia, tapi juga merupakan masalah global. Total masih ada 1,37 miliar penduduk dunia tergolong miskin, 30 juta orang di antaranya berada di Indonesia, 465 juta orang di India, 208 juta orang di Cina. Secara keseluruhan di Asia ada 957 juta orang. "Di Indonesia juga masih banyak penduduk yang masih rawan untuk jatuh kembali ke bawah garis kemiskinan," kata Boediono.(ULF/Ant)

Sumber: http://berita.liputan6.com/
Baca Selengkapnya - Wapres: Kemiskinan Indonesia Kompleks dan Multidimensional

Peringatan Hari Jantung Sedunia, “Go Red For Women” di Medan

Ny Hj Fatima (SIB)
Ny Hajah Fatima Habibie Syamsul Arifin menandatangani Pencanangan Kesehatan Jantung bagi Wanita dalam acara “Go Red For Women” rangkaian Peringati Hari Jantung SeduniaX, sisaksikan ketua berbagai organisasi wanita di daerah ini dan Kadis Kessos Sumut Drs Syaiful Syafri MM, di Wisma Benteng Medan, Kamis (23/9).

- Hj Fatima Habibie: Wanita Harus Jadi Contoh Menjaga Kesehatan Jantung

Medan (SIB)
Dalam rangkaian Peringatan Hari Jantung Sedunia X di Sumatera Utara, istri Gubsu H Syamsul Arifin, Hj Fatima Habibie Syamsul Arifin membuka kegiatan “Red For Women” di Wisma Benteng Medan, Kamis (23/9), berupa senam jantung sehat, simposium dan penandatanganan pencanangan kesehatan jantung bagi wanita.
Acara yg meriah dengan kostum merah tersebut dihadiri Ketua Dharma Pertiwi Ny Yuni Leosiegers, Ketua PKK sekabupaten/kota, organisasi wanita dan BKOW Sumut, Kadis Kesejahteraan dan Sosial Sumut Drs Syaiful Syafri MM dan Ketua Panitia Dr Apsari Mars serta seratusan undangan lainnya.
Setelah senam jantung sehat dan sambutan Ketua Panitia Dr Apsari Mars, Ny Hj Fatima Habibie Syamsul Arifin menyampaikan sambutan yang intinya meminta kaum wanita agar berperan mencegah penyakit jantung dalam keluarganya.
Menurutnya, sebagai kaum wanita harusnya lebih dahulu memahami betapa penyakit jantung sangat tinggi sebagai penyebab kematian di dunia. “Dengan memahami itu, berarti kaum ibu ingin berbuat supaya keluarganya tidak terserang penyakit jantung. Hal ini tentu dengan melakukan upaya pencegahan dengan tidak lupa bergerak sehat secara teratur seperti olahraga,” ungkapnya seraya menambahi, pengaturan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi juga sangat berpengaruh dalam mencegah penyakit tersebut.
Apalagi, kata Fatima Habibie, saat ini di mana teknologi berkembang sangat pesat membuat orang bermalasan dan kurang bergerak karena dimanjakan alat canggih seperti berkomunikasi dan bekerja hanya mengandalkan hape, peralatan elektronik yang bisa dikontrol dengan remote.
Untuk ini, katanya, kaum wanita harus semangat mencegahnya dengan membuat kelompok jantung sehat dengan senam bersama, serta terus belajar dan mengikuti perkembangan supaya bisa menjaga jantung tetap sehat.
Sementara itu simposium menampilkan pembicara terkenal dari Jakarta Prof dr Sutomo Kasiman Sp PD Sp JP (K) dengan makalah “Apa dan Bagaimana Mencegah Penyakit Jantung & Pembuluh Darah” dan dr Deri Edianto SpOG (K) dengan makalah “Pengaruh dan Hubungan Harmonal terhadap Penyakit Jantung bagi Wanita”.
Prof Sutomo Kasiman menjelaskan, penyakit jantung koroner (PJK) akibat penyempitan arteri koroner yang mensuplai jantung disebabkan oleh pembentukan plak aterosklerosis. Gejala klinis antara lain nyeri dada, mual muntah, badan lemah, berdebar-debar dan keringat dingin. Faktor risiko antara lain usia, jenis kelamin, faktor genetik, obesitas, hipertensi, dislipidemia, merokok, diabetes melitus dan kurang berolahraga. Sementara pengendaliannya bisa dilakukan dengan diet; mengurangi makanan berlemak atau yang mengandung kolesterol tinggi, berolahraga secara teratur, kepatuhan dengan mengecek kadar kolesterol secara berkala, periksa ke dokter secara teratur, minum obat secara teratur dan benar.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan “Women Heart to Heart” berupa penandatanganan pencanangan kesehatan jantung bagi wanita yang dilakukan Hj Fatima Habibie disaksikan ketua berbagai organisasi wanita di daerah ini dan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Sumut Drs Syaiful Syafri MM. (R7/f)
Teks foto
1. Ny Hj Fatima Habibie Syamsul Arifin menandatangani Pencanangan Kesehatan Jantung bagi Wanita dalam acara “Go Red for Women” rangkaian Peringatan Hari Jantung Sedunia X, disaksikan ketua berbagai organisasi wanita di daerah ini dan Kadis Kessos Sumut Drs Syaiful Syafri MM, di Wisma Benteng Medan, Kamis (23/9).
1. Para peserta kegiatan melakukan senam jantung sehat bersama mengawali acara “Go Red for Women” di Wisma Benteng Medan, Kamis (23/9).

Baca Selengkapnya - Peringatan Hari Jantung Sedunia, “Go Red For Women” di Medan

Misteri Kutukan 600 Model Wanita Majalah PlayBoy di Dunia

Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1950 oleh Hugh Hefner, hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 600 perempuan muda bertubuh seksi pernah menjadi cover majalah Playboy. Namun dari jumlah tersebut, tidak semuanya bisa masuk dalam kategori centerfold atau Playmate of the Month. Kabarnya, perempuan seksi yang masuk dalam kategori centerfold atau Playmate of the Month ini adalah perempuan pilihan yang dinilai editor Playboy layak menjadi bintang dalam edisi bulanan atau tahunan.


Namun sayangnya, ada kabar miring mengenai para perempuan seksi 'milik' Hugh Hefner ini. Selain berusia pendek, kematian para perempuan ini selalu diliputi teka-teki. Selain Anna Nicole Smith yang meninggal di usia 39 tahun akibat over dosis, tercatat masih banyak mantan model majalah Playboy lain yang bernasib sama buruknya seperti Anna. "Kecelakaan mobil, kecelakaan pesawat, overdosis, bunuh diri dan dibunuh adalah serangkaian nasib naas yang merengut hidup gadis-gadis Playboy sebelum usia mereka menginjak 50 tahun," demikian tulis reuters.com. "Sungguh mengerikan, ini seperti sebuah kutukan.



Nasib mereka ternyata tidak secantik wajahnya," ujar Peter Gowland, fotografer majalah Playboy pada tahun 1950an hingga 1960an. Sebut saja aktris seksi Marilyn Monroe, yang pernah menjadi Playmate of the Month majalah Playboy untuk edisi awal, ditemukan tewas overdosis pil tidur pada 1962 di usianya yang ke-36.

Menyusul kemudian Jayne Mansfield. Perempuan berusia 34 tahun ini pernah menjadi Playmate of the Month majalah Playboy pada tahun 1967. Ia ditemukan tewas dalam kecelakaan mobil pada tahun yang sama. Kemudian Paige Young yang pernah manjadi Playmate of the Month majalah Playboy pada tahun 1968. Ia ditemukan tewas di apartemennya pada tahun 1974 karena over dosis. Nasib tragis juga menimpa Eve Meyer, Playmate of the Month majalah Playboy tahun 1955 ini meninggal pada tahun 1977 dalam tabrakan pesawat naas saat akan take-off di Tenerife, Pulau Canary. Saat itu Eve telah berusia 46 tahun.

Pada tahun 1980, kematian Dorothy Stratten merupakan kematian gadis Playboy yang paling banyak mengundang perhatian. Dorothy menjadi Playmate of the Month majalah Playboy pada tahun 1980. Ia meninggal karena ditembak suaminya ketika usianya baru menginjak 20 tahun. Kemudian pada tahun 1997, Ellen Louise Maligo, ditemukan meninggal akibat bunuh diri dengan meminum pil tidur di usianya yang ke 40. Tonya Crews, Carol Willis dan Claudia Jennings, ketiganya terpilih sebagai Playmate of the Year tahun pada tahun 1970. Anehnya, ketiganya tewas dalam waktu yang hampir bersamaan dengan cara yang sama, yaitu kecelakaan mobil. Saat itu ketiganya masih berusia 20 tahun. Pada tahun 2002, Elisa Bridges ditemukan tewas di kamar tidurnya pada usia 28 tahun akibat over dosis.




Dalam bukunya yang berjudul The Playmate Book: Six Decades of Centerfolds, Gretchen Edgren, penulis yang juga pernah menjadi editor di majalah Playboy ini mengatakan bahwa sangat disayangkan karena gadis-gadis Playboy ini meninggal diusia yang masih sangat muda dan dengan cara yang tidak wajar.


Read more: http://www.unikaja.com/2010/09/misteri-kutukan-600-model-wanita.html#ixzz10OYuZXZj
Baca Selengkapnya - Misteri Kutukan 600 Model Wanita Majalah PlayBoy di Dunia

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber