Cari Blog Ini

Analisis Faktor yang Memengaruhi Tindakan Ibu dalam Pencarian Pengobatan dan Pemulihan Penyakit Pneumonia Pada Balita

Di Indonesia, penyakit pneumonia masih merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat. Di Kota Medan, pneumonia merupakan penyakit ketiga dari 10 pola penyakit terbanyak di puskesmas di Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah kasus 7.885. Puskesmas Pasar Merah merupakan salah satu puskesmas di Kota Medan yang memiliki angka kasus baru tertinggi terhadap pneumonia di wilayah kerjanya yaitu 16,87%. Pada tahun 2008 penderita pneumonia di Puskesmas Pasar Merah berjumlah 377 balita (13,14%).
Jenis penelitian ini adalah explanatory research, untuk menjelaskan pengaruh faktor predisposisi (pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga), faktor pendukung (ketersediaan sarana kesehatan, jarak ke sarana kesehatan) dan faktor pendorong (pernah tidaknya memperoleh penyuluhan/informasi tentang pneumonia dari petugas kesehatan) terhadap tindakan ibu dalam pencarian pengobatan dan pemulihan penyakit pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai balita dengan pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah selama tahun 2008 yang berjumlah 377 orang, dan sampel penelitian berjumlah 79 responden dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan berpengaruh terhadap tindakan ibu dalam pencarian pengobatan dan pemulihan penyakit pneumonia pada balita, sedangkan faktor pekerjaan, penghasilan keluarga, ketersediaan sarana kesehatan, jarak ke sarana kesehatan dan pernah tidaknya memperoleh penyuluhan/informasi tentang pneumonia dari petugas kesehatan tidak berpengaruh terhadap tindakan ibu.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan peran serta aktif petugas kesehatan di Puskesmas Pasar Merah dalam meningkatkan penyuluhan atau memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pada ibu yang berpendidikan rendah.

Kata kunci : Tindakan Ibu, Pengobatan, Pemulihan, Pneumonia

The pneumonia disease in Indonesia is still one of the main health problems among the people. In Medan, pneumonia is the third of ten most recently diseases in the entire health centers in North Sumatra Province; with the total cases of 7.885 (seven thousand-eight hundred-eighty-five cases). The Pasar Merah health center is one of the health centers in Medan which has the highest incidents rate on pneumonia in its jurisdiction area with the level of 16.87% (sixteen-point-eighty seven percents). In the year of 2008, the number of pneumonia patients in the Pasar Merah health center were 377 babies (13.14%).
The design of this research was the explanatory research and was aimed to explain the influence of predisposing factors (education, employment, family income), enabling factors (the health services provided, the health center access) and reinforcing factors (the record of pneumonia socialization from the health representatives) to the mothers’ medical actions in seeking disease curing and rehabilitative the pneumonia disease to the under-five-year-old babies in the jurisdiction area of the Pasar Merah health center. The population of the research were the entire mothers who had under-five-year old babies that suffered from the pneumonia in the area during the year of 2008; with the total population were 377 mothers and the sampling of the research were 79 respondents with simple random sampling technique. The research instrument was using the questionnaire, and was analyzed by multiple linear regression test.
The result of research showed that the variabel of education had significant influence on the mothers’ medical actions in seeking disease curing and rehabilitative the pneumonia disease to the under-five-year-old babies; while employment, family income, the medical services provided, the health center access, and the absence of the record of pneumonia socialization from the medical representatives factors had no significant influence on the mothers’ medical actions.
Based on the result of the study, it is hoped that the health representatives work in Pasar Merah health center more actively in giving socialization activities to enrich the local people’s knowledge and horizon on health matters, especially to the low-educated mothers.

Keywords: Mothers’action, curative, rehabilitative, pneumonia
Baca Selengkapnya - Analisis Faktor yang Memengaruhi Tindakan Ibu dalam Pencarian Pengobatan dan Pemulihan Penyakit Pneumonia Pada Balita

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Memiliki Balita

Kematian ibu merupakan masalah
besar bagi negara
berkembang. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo, cakupan K1 di Kelurahan Tanjung Rejo adalah sebesar 90% dan cakupan K4 adalah sebesar 90%. Data ini belum mencapai target nasional yaitu
95%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita. Jumlah sampel yang diperlukan yaitu 96 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan proporsi pemeriksaan kehamilan yang tidak
lengkap 32,3% dan yang lengkap 67,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan yaitu umur ibu (p=0,002), paritas (p=0,023), pengetahuan(p=0,001), dan faktor keterjangkauan(p=0,005). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah pendidikan ibu (p=0,971), pekerjaan ibu (p=0,916), dan dukungan keluarga (p=0,625).
Hasil analisis multivariat di peroleh persamaan Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968
X2 + 1,278 X3. Variabel tersebut adalah umur ibu, pengetahuan ibu dan faktor keterjangkauan.
Diharapkan kepada petugas Puskesmas Pembantu Tanjung rejo agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan kehamilan baik kepada ibu hamil maupun keluarganya untuk meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga. Peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini di tempat yang berbeda untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

Kata kunci : pemeriksaan kehamilan, cross sectional, analisis faktor
Baca Selengkapnya - Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Memiliki Balita

Pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus

Ruam popok adalah kelainan kulit berupa bercak kemerahan meradang. Pengetahuan pemakaian popok pada bayi di Indonesia teryata masih rendah. Penelitian di Inggris menemukan, 25 persen dari 12.000 bayi berusia empat minggu mengalami ruam popok. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ruam popok adalah perawatan perianal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus dan angka kejadian ruam popok di Klinik Bersalin Sally Medan 2010. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 66 orang dengan metode pengambilan total sampling. Penelitian ini mulai dari bulan Februari- April 2010 menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 30 orang (45,5%), terdapat tindakan yang salah dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus yaitu sebanyak 30 orang (45,5%). Angka kejadian ruam popok pada neonatus di Klinik Bersalin Sally Medan 2010 yaitu sebanyak 26 orang (39,4%). Dari hasil penelitian diharapkan agar peneliti lanjutan lebih spesifik meneliti variabel yang lebih bervariasi atau dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adakah hubungan antara pengetahuan dan tindakan dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus.

Kata Kunci : Pengetahuan, tindakan, ibu yang mempunyai bayi 0-1 bulan,perawatan perianal, ruam popok pada neonatus

DAFTAR ISI:

BAB I. PENDAHULKUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfat Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
B. Tindakan
C. Neonatus
1. Defenisi Neonatus
2. Kulit Neonatus
3. Karakteristik Kulit Neonatus
4. Popok Bayi
5. Cara membuang Pospak yang benar
D. Ruam Popok
1. Defenisi Ruam Popok
2. Etiologi Ruam Popok
3. Gejala Ruam Popok
4. Mencegah Ruam Popok
5. Perawatan perianal
6. Mengatasi Ruam Popok
7. Penanganan Ruam Popok
8. Berbagai Obat Atasi Ruam Popok
E. Karakteristik Responden

BAB. III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional

BAB. IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
F. Instrumen Penelitian
Universitas Sumatera Utara
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
H. Pengumpulan Data
I. Pengolahan Data
J. Analisa Data
BAB . V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
2. Pengetahuan Responden
3. Tindakan Responden
4. Angka Kejadian Ruam Popok
B. Pembahasan

BAB . VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Baca Selengkapnya - Pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus

Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini yang disingkat dengan IMD merupakan program yang sedang dianjurkan pemerintah. Karena program IMD dpat menurunkan angka kematian bayi pada umur 28 hari sekitar 22%. Inisiasi menyusu dini telah direkomendasikan oleh sebagai tindakan life saving, tetapi dalam penerapannya IMD itu sendiri belum tersosialisaikan dengan sempurna di beberapa Rumah Sakit. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini juga meningkatkan ikatan batin ibu dan bayi. ada beberapa faktor penghambat inisiasi menyusu dini sehingga pelaksanaannya tidak dapat diterapkan dengan benar sehingga manfaatnya tidak dapat dirasakan secara optimal. Desain dalam penelitian ini adalah deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2010 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah Bidan yang melakukan inisiasi menyusu dini di Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan sebanyak duapuluh orang, pada bulan Januari sampai Mei 2010. Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Instrument yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi yang berisi pertanyaan tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari duapuluh orang responden didapat tindakan bidan cukup yakni sepuluh orang (50%), sedangkan dua orang (10%) responden memiliki tindakan baik. Dan responden yang memilki tindakan kurang yakni delapan orang (40%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam peningkatan ilmu pengetahuan dalam bidang kebidanan khususnya pelayanan kebidanan, pendidikan kebidanan dan penelitian berikutnya.

Kata kunci : Tindakan, Bidan, Penerapan IMD

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tindakan
B. Inisiasi Menyusu Dini
1. Definisi
2. Tahapan Inisiasi Menyusu Dini
3. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini
4. Tata Laksana IMD Persalinan Caesar
5. Faktor Penghambat Proses Inisiasi Menyusu Dini
6. Inisiasi Menyusu Dini yang Dianjurkan
7. Pentingnya Skin Contact Pada IMD
a. Bagi Bayi
b. Bagi Ibu
8. Manfaat IMD

BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional

BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Pertimbangan Etik Penelitian
E. Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner Data Demografi
b. Lembar Observasi
Universitas Sumatera Utara
2. Validitas Instrumen
F. Prosedur Pengumpulan Data
G. Analisa Data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Bidan
2. Tindakan Bidan Dalam Penerapan IMD di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan
B. Pembahasan
1. Tindakan Bidan Dalam Penerapan IMD

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Baca Selengkapnya - Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini

Mau Diet, Ini Cara yang Benar

Mau Diet, Ini Cara yang Benar
Untuk diet perlu makanan yang seimbang gizi dan kalorinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Diet, diet dan diet. Kata diet boleh dibilang salah satu harapan bagi individu yang mengidamkan tubuh seindah gitar spanyol. Sayangnya, tak sedikit individu yang sudah memasuki level obesesi gemar melalui jalan singkat dengan menerapkan diet yang tidak benar. Hasilnya bukan tubuh indah dan proporsional yang didapat melainkan tubuh penyakitan yang harus disokong infus rumah sakit. Nah berikut, panduan diet yang dikutip dari Yahoohealth, Kamis (4/11):

  1. Perbanyak olah raga dan asupan makanan yang seimbang antara gizi dan kalori. Dari sejumlah kasus, seseorang yang diet kerap mengabaikan komposisi asupan makanan dan rutinitas olahraga. Ada individu yang cenderung rutin berolah raga namun tidak menjaga pola makan. Sebaliknya, ada juga individu yang pandai menjaga komposisi asupan makanan namun malas berolah raga.
  2. Pantau berat badan Anda. Dengan memantau berat badan, individu bisa mengetahui perkembangan diet yang telah dilakukan. Sebagai catatan, berat badan juga menjadi motivasi seorang untuk menjalani diet.
  3. Hindari cemilan. Tahukah Anda, mengemil dalam porsi yang cukup besar sama saja dengan mengkonsumsi makan siang dan makan malam. Solusinya, jika anda yang suka mengemil bisa memilih cemilan yang memiliki komposisi kalori yang tidak mengancam diet yang telah dilakukan. Disamping itu,pilihan cemilan yang kaya serat hingga bersifat mengenyangkan. Kunci keberhasilan seseorang menjalani diet sangat dipengaruhi oleh keberhasilan seseorang dalam menjaga cemilan.
  4. Jaga porsi makan anda. Prinsipnya sama ketika anda mengemil. Perhatikan komposisi gizi. Pakar gizi kebanyakan menyarankan individu untuk menghindari konsumsi makanan berlemak. Konsumsi makanan kaya protein dan serat sangat direkomendasikan.
  5. Jangan lupa sarapan. Sebagian individu menganggap sarapan pagi sama saja merusak diet. Prinsip itu sejatinya salah kaprah. Faktanya, sarapan pagi membantu individu memperoleh energi yang cukup untuk menujang aktivitas selama setengah hari. Secara logis, sarapan membantu Anda tidak banyak mengkonsumsi kalori saat makan siang.
  6. Salad, alternatif makanan penurun berat badan. Salad kaya akan serat yang dibutuhkan individu yang sedang menjalani diet. Memang harus diakui, tidak semua orang menyukai salad. Karena itu, makanan kaya serat lain seperti roti gandum bisa menjadi pilihan.
http://www.republika.co.id/
Baca Selengkapnya - Mau Diet, Ini Cara yang Benar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber