Diafragma dirancang aman dan disesuaikan vagina untuk menutupi serviks. Diafragma merupakan kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dapat dibengkokkan. Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai berikut:
- Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).
- Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
Efektifitas diafragma untuk mencegah kehamilan sekitar 94% bila wanita selalu menggunakannya dan 84% bila wanita tidak selalu menggunakannya. Selain itu, diafragma akan efektif apabila cara menggunakannya benar dan tepat.
Dibawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi metode barier diafragma.
Pemasangan Diafragma
- Tahap 1
Kosongkan kandung kemih dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan diafragma tidak berlubang. Oleskan spemisida pada kap diafragma secara merata.
- Tahap 2
Cari posisi yang nyaman pada saat pemasangan diafragma. Posisi dapat dengan mengangkat satu kaki ke atas kursi, duduk di tepi kursi, berbaring ataupun sambil jongkok. Pisahkan bibir vulva. Tepi diafragma melipat menjadi dua dengan sisi yang lain. Letakkan jari telunjuk di tengah kap untuk pegangan yang kuat. Spermisida harus berada di dalam kap.
- Tahap 3
Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian depan pinggiran ke atas di balik tulang pubis. Masukkan jari ke dalam vagina sampai menyentuh serviks. Sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi.
Perhatian
Diafragma masih terpasang dalam vagina sampai 6 jam setelah berakhir hubungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung di atas 6 jam setelah pemasangan, tambahkan spermisida ke dalam vagina. Jangan meninggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24 jam.
Pelepasan Diafragma
- Tahap 1
Sebelum melepas diafragma, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kait bagian ujung diafragma dengan jari telunjuk dan tengah untuk memecah penampung.
- Tahap 2
Tarik diafragma turun dan tarik keluar. Cuci dengan sabun dan air, kemudian keringkan sebelum disimpan kembali di tempatnya.
Referensi
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/diaphragm-4244.htm
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 21- MK 24).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar