Cari Blog Ini

Limfoma

Limfoma

LIMFOMA


Penyakit Hodgkin

Definisi

• Keganasan pada sel limfoid ditandai dengan munculnya sel Reed-Sternberg di kelenjar getah bening


Epidemiologi

• — 7500 kasus/tahun dengan distribusi umur bimodus (usia 15-35 tahun atau usia > 50 tahun) dan predominan pada laki-laki


Patologi

• Sel Reed-Sternberg - sel besar dengan nukleus berlobus dua atau multipel dengan nuklelous yang menyerupai penonjolan inklusi biasanya terdapat < 10% sel pada kelenjar getah bening yang terkena

• Penyakit terlokalisir, dengan penyebaran yang berurutan dan sesuai anatomis, pada kelenjar getah bening yang berdekatan


Manifestas! klinis

• Limfadenopati superfisialis tanpa nyeri (biasanya servikal) ± limfadenoRati mediastinal

• Gejala konstitusional (”B”): demam (apabila periodik, disebut “Pel-Ebstein”), berkeringat, penurunan berat badan

• Pruritus

Langkah Penentuan stadium

• Dipastikan dengan biopsi eksisi kelenjar getah bening (perlu juga dilihat di sekitamya sehingga FNA tidak cukup).

• Anamnesis (tcrutam.i untuk iiiciii;<’t.ihui timbulnya gc)jl,i “B”) clan pemeriksajn fisik

• Evaluasi laboratorium: pompriksaan darah pcriler lengkap, uji fungsi hati, BUN, Cr, urinalisis, LEC

• Rontgen foto toraks, CTscan toraks, abdomen, dan pelvis (namun tidak dapat dipercaya untuk menclctcksi terkenanya limpa alau hcpar)

• Biopsi sumsumtulang

• Laparotomi dengan splenektomi untuk menentukan stadium


Penatalaksanaan

• Stadium I dan IIA: radiasi

• Stadium MB: radiasi atau radiasi + kemoterapi atau kemoterapi

• Stadium III dan IV: kemoterapi (seperti: “ABVD” - doksorubisin [Adriamisin], bleomisin, vinblastin.dan dakarbazin)


Prognosis

• Penyakit yang terbatas memiliki angka kesembuhan -80%; penyakit lanjut memiliki angka kesembuhan 50-70%


LlMFOMA NON-HODGKIN

Definisi

• Penyakil koganasan sel limfoid tanpa kemunculan sel Rced-Stemberg


Epidemiologi

• - 50.000 kasus/tahun dengan terjadinya T akhir-akhir ini akibat epidemi HIV; usia biasanya > 50 tahun dan predominan pada laki-laki

• Infeksi: EBV yang dihubungkan dengan limfoma Burkitt dan SSP; H. pylori dihubungkan dengan limfoma gaster

• T frekuensi pada sindrom Sjogren clan gangguan autoimun lainnya, serta pada transplantasi organ


Patologi

• 90% sel B, 10% sel T

• Terlibatnya kelenjar getah bening dan struktur lain di luar kelenjar getah bening dengan cara penyebaran I bagian yang tidak berdekatan.


Manifestasi Klinis

• Limfadenopati difus tanpa rasa nyeri

Apabila usia < 40 tahun dan muncul dengan pembesaran kelenjar getah bening >2 cm—» 80% kemungkinan jinak

apabila usia >40 tahundan muncul dengan pembesaran kelenjar getah bening >2 cm—> 80% kemungkinan ganas

• Gejala “B” (kurang sering dibandingkan HD); rasa nyeri abdomen karena terasa penuh (abdominal pain of fullness); nyeri tulang.

Sistem dan Langkah Penentuan Stadium

• Sistem Ann Arbor yangdipergunakan pada penyakit Hodgkin (lihat di atas) dapat dipergunakan untuk NHL, namun penentuan stadium kurang penting dibandingkan dcrajatnya pada kebanyakan pasien (- 90%) yang mengalami stadium lanjut

• Langkah penentuan stadium meliputi biopsi kelenjar getah bening dengan eksisi (juga jaringan sekitar, sehingga FNA/arangmencukupi) dengan imunofenotipe dan sitogenetikfototoraks, CT scan toraks, abdomen, dan pelvis, dan biopsi sumsum tulang; ± gallium scan, CTscan kepala, dan punksi lumbal


Penatalaksanaan (N Engll Med 328: 1023,1993)

• Secara umum, kemoterapi + radiasi

derajat rendah: agen pengalkilasi, fludarabin, atau kladribin

derajat sedang: kombinasi kemoterapi (seperti: “CHOP” - siklofosfamid, doksorubisin

[hidroksidaunorubisin], vinkristin [Onkovorin], dan prednison; N Engll Med 328:1002,1993)

derajat tinggi: kemoterapi dosis tinggi + profilaksis SSP (seperti: metotreksat intratekal)

• Transplantasi sumsum tulang autolog pada pasien yang mengalami relaps


Prognosis

• Derajat rendah: pertumbuhan tumor lamban sehingga respons 4- terhadap kemoterapi, namun rata-rata daya tahan hidup memanjang

• Derajat tinggi: pertumbuhan tumor lebih cepat, sehingga kemungkinan penyembuhan T, namun secara keseluruhan prognosisnya lebih buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber