Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis
Jenis spermisida terbagi menjadi:
- Aerosol (busa).
- Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
- Krim.
Cara Kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
- Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
- Memperlambat motilitas sperma.
- Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
- Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
- Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
- Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
- Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
- Efektif seketika (busa dan krim).
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Sebagai pendukung metode lain.
- Tidak mengganggu kesehatan klien.
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
- Mudah digunakan.
- Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
- Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
- Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
- Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
- Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
- Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
- Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
- Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
- Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penilaian Klien
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna alat kontrasepsi spermisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Spermisida | |
Sesuai untuk klien yang: | Tidak sesuai untuk klien yang: |
Tidak suka atau tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal (seperti perokok, wanita di atas 35 tahun) | Mempunyai resiko tinggi apabila hamil (berdasar umur, paritas, masalah kesehatan) |
Lebih suka memasang sendiri alat kontrasepsinya | Terinfeksi saluran uretra |
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung | Memerlukan metode kontrasepsi efektif |
Tidak ingin hamil dan terlindung dari penyakit menular seksual, tetapi pasangannya tidak mau menggunakan kondom | Tidak mau repot untuk mengikuti petunjuk pemakaian kontrasepsi dan siap pakai sewaktu akan melakukan hubungan seksual |
Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode lain | Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat reproduksinya (vulva dan vagina) |
Jarang melakukan hubungan seksual | Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan |
Penanganan Efek Samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek Samping Atau Masalah | Penanganan |
Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman | Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. |
Gangguan rasa panas di vagina | Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. |
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik | Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. |
Referensi
americanpregnancy.org/preventingpregnancy/spermicide.html
diunduh 8 Maret 2010, 05:42 PM.
birth-control-comparison.info/spermicide.htm diunduh 8 Maret 2010, 05:56 PM.
emedicinehealth.com/birth_control_spermicides/article_em.htm diunduh 9 Maret 2010, 12:21 PM.
health.alberta.ca/documents/Birth-control-Spermicide.pdf diunduh 10 Maret 2010, 7:32 PM.
hu-berlin.de/sexology/ATLAS_EN/html/methods_of_contraception.html diunduh 10 Maret 2010, 7:24 PM.
mayoclinic.com/health/spermicide/MY01005/DSECTION diunduh 8 Maret 2010, 05:30 PM.
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/spermicide-4225.htm diunduh 5 Maret 2010, 07:51 AM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 24- MK 27).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar