BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak. Saat ini angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup dan 21,8 per 1.000 kelahiran hidup. (Saifuddin, 2002 : xii).
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan, infeksi dan eklamsi. Selain itu penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah anemia, kurang energi kronis dan keadaan empat terlalu yaitu : terlalu muda atau tua untuk kehamilan, terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak. Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-hal non teknis yang masuk kategori penyebab mendasar, seperti rendahnya status wanita, ketidakberdayaannya dan taraf pendidikan yang rendah. (Saifuddin, 2002 : 6).
Kenyataan menunjukkan bahwa 75% sampai 80% dari penolong persalinan, terutama di pedesaan, masih dilakukan oleh dukun, dapat dipahami bahwa dukun tidak dapat mengetahui tanda-tanda bahaya perjalanan persalinan akibatnya terjadi pertolongan persalinan yang tidak adekuat. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat misalnya pertolongan persalinan oleh dukun dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan karena pertolongan yang salah, kematian janin dalam rahim, partus lama, ruptur uteri, infeksi berat dan janin mengalami asfiksia, infeksi dan trauma persalinan. (Manuaba, 1998 : 19).
Salah satu kebijaksanaan Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah penempatan Bidan di desa sejumlah 54.120 selama 1989 / 1990 sampai 1996 / 1997. Namun kesadaran masyarakat untuk bersalin di bidan masih relatih rendah, karena dalam lingkungannya dukun merupakan tenaga terpercaya dalam segala hal yang berkaitan dengan reproduksi. (Syaifudin, 2002 : 7). Selain itu juga diadakannya pelatihan dukun – dukun dengan harapan dapat lebih cepat mengenal tanda – tanda bahaya yang ditimbulkan dalam kehamilan dan persalinan, dan segera minta pertolongan kepada bidan. Namun hanya 10-20% saja dukun terlatih yang masih berhubungan dengan Puskesmas atau bidan pemberi pelatihannya, selebihnya sama sekali tidak diketahui cara pertolongannya sesudah dilatih, ataupun tingkat keamanan pelayanan yang diberikan, sehingga perlu dipantau kembali bagaimana pengetahuan dukun - dukun yang sudah terlatih agar ilmu yang telah didapat tetap diterapkan. (Prawirohardjo, 2002 : 13)
Menurut data profil Dinas Kesehatan Propinsi Lampung 2002 bahwa persalinan yang ditolong oleh dukun masih tinggi yaitu sebesar 31.733 (17,33%) dari 183.082 persalinan. Di Kabupaten Tulang Bawang persalinan yang ditolong dukun terlatih sebesar 3.758 persalinan (31%) dari 12.104 persalinan, di wilayah Puskesmas Dayamurni sebesar 99 (12%) dari 831 persalinan, dengan jumlah dukun terlatih bersalin di wilayah Puskesmas Dayamurni sebanyak 45 dukun yang tersebar di 9 desa. Dari 12. 104 persalinan di Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2002 terdapat kematian ibu 5 orang dengan sebab : perdarahan 1 orang, eklamsi 3 orang, dan retensio plasenta 1 orang. Kematian neonatal dengan penyebab asfiksia adalah 12 (24%) dari 50 kematian neonatal.
Mengingat masih banyaknya pertolongan oleh dukun yaitu 12% dan belum konsistennya dalam menerapkan prinsip 3 bersih dalam persalinan oleh dukun. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana pengetahuan dan sikap dukun terlatih dalam menolong persalinan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : “bagaimanakah pengetahuan dan sikap dukun terlatih dalam menolong persalinan di Wilayah Puskesmas Dayamurni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang ?”.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Objek penelitian : pengetahuan dan sikap dukun terlatih dalam menolong persalinan.
2. Subjek penelitian : dukun terlatih di Wilayah Puskesmas Dayamurni.
3. Lokasi penelitian : wilayah puskesmas Dayamurni.
4. Waktu penelitian : Tanggal 4 – 26 Mei 2004
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Memperoleh gambaran tentang pengetahuan dan sikap dukun terlatih dalam menolong persalinan dengan prinsip 3 bersih di Wilayah Puskesmas Dayamurni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya pengetahuan dukun terlatih dalam menolong persalinan dengan prinsip 3 bersih di Wilayah Puskesmas Dayamurni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang.
b. Diketahuinya sikap dukun terlatih dalam menolong persalinan dengan prinsip 3 bersih di Wilayah Puskesmas Dayamurni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi puskesmas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dukun terlatih dalam pertolongan persalinan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Bagi dukun
Menambah pengetahuan dukun dalam menolong persalinan dengan selalu konsisten dalam penerapan prinsip 3 bersih, sehingga diharap dapat membantu menurunkan AKI dan AKB.
3. Bagi peneliti
Diharapkan dapat mengungkapkan informasi yang bermanfaat mengenai tingkat pengetahuan dan sikap dukun terlatih dalam menolong persalinan dengan penerapan prinsip 3 bersih.
4. Bagi istitusi pendidikan
Diharapkan dapat melengkapi bahan bacaan di perpustakaan dan menyempurnakan metode penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, serta sebagai acuan untuk penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang lebih kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar