Cari Blog Ini

Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)

Mark all as read
Refresh
Feed settings...

Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)

Definisi
Kelebihan volume cairan (FVE) mengacu pada perluasan isotonik dari CES yang disebabkan oleh retensi air dan natrium yang abnormal dalam proporsi yang kurang lebih sama dimana mereka secara normal berada dalam CES.
Penyebab kelebihan volume cairan mungkin berhubungan dengan kelebihan cairan biasa atau penurunan fungsi dari mekanisme homeostatis yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan cairan. Faktor – faktor penyebab dapat termasuk gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis hepar. Pemberian cairan yang mengandung natrium secara berlebihan. Masukan garam meja (natrium klorida) yang berlebihan atau natrium lain juga meningkatkan kecenderungan akan kelebihan cairan.

Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari FVE berasal dari perluasan partemen CES dan termasuk edema, distensi vena leher, dan krakels (bunyi paru yang abnormal). Manifestasi lain dari kelebihan volume cairan termasuk takikardia, peningkatan tekanan darah, tekanan nadi, dan tekanan vena sentral, peningkatan berat badan, peningkatan haluaran urin, dan napas pendek dan mengi.

Evaluasi Diagnostik
Data laboratorium yang bermanfaat dalam diagnosa FVE termasuk BUN dan tingkat hematokrit. Dengan adanya FVE, kedua nilai ini mungkin menurun kare na dilusi plasma.
Natrium urin akan meningkat jika ginjal mencoba mengekskresikan volume yang berlebihan. Rongent dada mungkin menunjukkan kandungan pulmonal. Hipervolemia terjadi jika aldosteron terstimulasi secara kronis (y.i.., sirosis, gagal jantung kongestif, dan sindroma nefrotik), karena itu natrium urin tidak akan meningkat dalam keadaan ini.

Penatalaksanaan
Diuretik. Diuretik diresepkan jika pembatasan diet natrium saja tidak cukup untuk mengurangi edema dengan mencegah reabsorpsi natrium dan air oleh ginjal. Pilihan diuretik didasarkan pada keparahan keadaan hipervolemik, tingkat kerusakan fungsi renal , dan kepatenan diuretik.
Modalitas Pengobatan Lainnya Hemodialisis atau dialisis peritoneal dapat dilakukan untuk membuang sampah nitrogen dan mengendalikan keseimbangan kalium dan asam basa, dan untuk membuang natrium dan cairan.
Diet Pembatasan Natrium. Pengobatan FVE biasanya mencakup pembatasan natrium pada diet. Diet harian rata – rata yang tidak dibatasi natrium mengandung 6 sampai 15 gr, sedangkandiet rendah natrium rentangnya dapat mulai dari pembatasan ringan sampai serendah 250 mg natrium per hari, bergantung kebutuhan pasien.

Pengkajian Keperawatan
Penting artinya untu mengkaji bunyi napas dengan interval yang teratur pada pasien beresiko, terutama jika cairan perenteral sedang diberikan. Perawat memantau tingkat edema pada bagian tubuh terutama yang tergantung, seperti kaki dan pergelangan kaki pada pasien yang dapat berjalan dan daerah sakral pada pasien yang tirah baring.

Intervensi Keperawatan
Mencegah FVE. Dianjurkan ketaatan pada diet yang diberikan. Pasien diberi instruksi untuk menghindari obat – obatan yang dijual bebas tanpa menanyakannya terlebih dahulu pada pemberi pelayan kesehatan, karena substansi ini mungkin mengandung natrium.
Mendeteksi dan Mengendalikan FVE. Mendeteksi FVE merupakan hal penting yang utama sebelum kondisi menjadi krisis. Intervensi termasuk memberikan istirahat, membatasi natrium, memantau terapi cairan parenteral, dan memberikan obat yang sesuai.


Baca juga :
Add starShareShare with noteSend to

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber