ASI adalah makanan terbaik bagi bayi sampai ia berumur sekitar enam bulan, dan setelah itu makanan lain bisa secara bertahap diper¬kenalkan kepadanya sehingga pada akhir tahun pertama, bayi sudah harus mulai makan makanan yang dimasak bagi seluruh keluarga. (Ramaiah, Safitri, 2006)
Memberikan ASI adalah cara terbaik untuk memberi makanan kepada bayi, memberi ASI juga sangat baik bagi ibu karena tindakan ini dapat mengurangi resiko ibu terhadap beberapa penyakit seperti kanker payudara dankanker indung telur. Menyusui juga merupakan salah satu cara yang hemat dari pada memberikan susu formula, selain itu menyusui dapat menciptakan ikatan khusus antara ibu dan bayimya (Whalley, Janet, dkk, 2008).
Kunci untuk mulai memproduksi ASI dengan sukses adalah membuat bayi menghisap payudara secara sering dan teratur, berdasarkan kebutuhan, dan dengan posisi yang benar. Ibu harus mulai menyusui dalam waktu setengah jam setelah persalinan normal. Hal yang terpenting bagi ibu untuk merasa yakin bahwa ibu akan mengeluarkan ASI sebanyak yang dibutuhkan bayi. Selama satu atau dua hari pertama, kebutuhan bayi sangat sedikit, yang bisa dipenuhi dengan menghisap putting selama beberapa menit kapan pun bayi ingin menyusui. Produksi ASI dan alirannya akan meningkat perlahan-lahan setelah hari kedua (Savitri Ramaiah, 2006)
Oleh karena itu salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi Indonesia. Program Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI) khususnya ASI eksklusif mempunyai dampak yang luas terhadap status gizi ibu dan bayi.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan benar. Mengikuti tehnik menyusui yang benar bermanfaat untuk memastikan bayi memperoleh manfaat terbesar dari menyusui. Adapun faktor kunci dalam menyusui secara efektif diantaranya adalah waktu menyusui, posisi saat menyusui, memperhatikan perlekatan bayi termasuk langkah-langkah yang harus diperhatikan saat menyusui, serta tindakan setelah menyusui yaitu menyendawakan bayi (Ramiah, Savitri, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar