Kanker payudara merupakan jenis kanker yang bermula ketika sel pada payudara mulai membelah dan tumbuh dalam cara yang tidak terkontrol dan abnormal. Sebagaimana kanker yang lain, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Wanita-wanita yang infertil (yang tidak memiliki anak) memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terkena kanker payudara. Penyakit ini juga memiliki kecenderungan bersifat menurun, artinya seorang wanita dengan ibu penderita kanker payudara, memiliki kemungkinan lebih besar untuk terserang kanker ini. Wanita yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia yang sangat awal (kurang dari 12 tahun) atau wanita yang terlambat mengalami menopause (di atas 50 tahun) memiliki kemungkinan yang lebih besar terkena kanker ini. Begitu pula dengan para wanita yang menderita penyakit kista pada payudaranya, wanita yang telah menderita kanker pada payudara yang satunya, atau wanita yang memiliki banyak papiloma (tonjolan-tonjolan kecil) pada payudaranya (Tjahjadi, 2008).
Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Hal ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya.
Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari 165,000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18–30 bulan (Hompedin, 2008).
Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an bahkan kurang (Borobudurbiz Team, 2008).
Pada 2007, the American Cancer Society (ACS) memperkirakan hampir 178.000 perempuan akan terdiagnosis kanker payudara. Jumlah ini ditambah dengan 2 juta perempuan yang memiliki riwayat penyakit ini. Di Indonesia jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim. Namun, sejak 1990, rata-rata kematian akibat kanker payudara pada perempuan telah menurun. Penurunan angka kematian terjadi karena sudah banyak perempuan yang melakukan deteksi dini plus pengobatan yang semakin maju dari tahun ke tahun.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2006, menunjukkan bahwa insiden, atau kasus baru kanker payudara menurun dari periode pertengahan 2002 - 2003. Sedangkan, menurut statistik ACS dari 2001- 2003 menunjukkan, jumlah kasus baru kanker payudara tidak meningkat setelah 20 tahun sebelumnya terjadi kelonjakan. Banyak faktor yang menyebabkan perubahan ini, di antaranya sosialiasi mendeteksi dini penyakit, atau berkurangnya penggunaan terapi sulih hormon bagi perempuan menopause. Sayangnya, penyebab dan dampak perubahan tersebut masih sulit dipertahankan, terutama dalam jangka waktu pendek (Anonim, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar