Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2006 mencapai 222,2 juta jiwa, sehingga menjadi masalah bagi Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang cepat mempersulit usaha peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Salah satu usaha upaya menurunkan jumlah kelahiran dengan program keluarga berencana, diantaranya dengan menggunakan alat kontrasepsi suntik. Pada tahun 2007 akseptor KB di Indonesia 31,6%. Berdasarkan rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kelurahan Harjosari I aseptor KB 3.436 orang. Jumlah akseptor KB suntik 1.354 orang dengan proporsi 39,40% merupakan urutan pertama dari akseptor KB di Kelurahan Harjosari I.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB yang bertempat tinggal di kelurahan Harjosari I, sampel semua akseptor KB yang berdomisili dilingkungan 12 yang berjumlah 130 akseptor KB.Lingkungan terpilih ditentukan secara purposive. Analisis statistik dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat.
Dari hasil penelitian prevalens rate yang menggunakan alat kontrasepsi suntik 49,2%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat dua variabel yang mempunyai hubungan asosiasi yang bermakna antara umur (p=0,027), pengetahuan (p=0,000) dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik dan tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara pendidikan (p=0,390), pendidikan (p=0,306), umur menikah (p=0,290), paritas (p=0,288) dan dukungan keluarga (p=0,549) dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik. Hasil analisis multivariat di peroleh faktor dominan yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi suntik di kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas adalah pengetahuan.
Tingginya prevalensi penggunaan alat kontrasepsi suntik maka perlu diupayakan supaya
Beruah ke yang lebih efektif seperti alat kontrasepsi IUD, Implan dan tubektomi karena efek alat kontrasepsi suntik yang dapat menyebabkan gangguan haid serta menambah berat badan akseptor. Penggunaan alat kontrasepsi suntik oleh akseptor KB dengan paritas ≥ 2 orang sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi yang lebih efektif yaitu IUD, Implan, tubektomi karena jumlah anak ≥ 2 orang sudah jumlah anak ideal yang merupakan tujuan program KB.
Kata kunci :kontrasepsi suntik,ratio prevalensi.
Amount residents of Indonesia at 2006 to attarned 222,2 million life, to became a problem for Indonesia the fast grouth from the residents complicated effort to raise people prosperity of Indonesia. One of the effort to go down amount birth with a planned family program, such as with use inject contraception. At 2007 amount family program asesor 31,6%. From the basic of yield data collection, dictrict of Harjosari Village I, planned family programs asesor 3.436 peopole. Amount planed family programs inject asesor1.354 people with proporsi 39,40% to constitute the first order from planned family programs asesor in Harjosari Village I.
This research purvosedto analisis some of factor that related with the use of inject contraception from planne family programs asesor in Harjosari Village I Subdistrict of Medan Amplas in 2010. This research character was analytic with cross sectional design. Population in this lived in Harjosari Village I. Sampel all the planned family programs asesor that lived in area 12 that amount 130. Planned family programs asesor. The choice area deserted as purposive. Statistic analice doing with univariat, bivariat analyce and multivariate analyce.
From amount prevalens rate research that used inject contraception 49,2%. Amount bivariat analyce indicate there two variable that had associate relation that sicnificant between age (P=0,027), knowledge (P=0,000) with inject contraception using and there wasn’t associaterelation that significant between education (P=0,390), occupation (P=0,306), age marriage (P=0,290), varity (P=0,288), and family support (P=0,549) with inject contraception using. Amount of multivariate analyce found dominant factor that influence inject contraception using in Harjosari I Village Subdistric Medan Amplas was knowledge.
The high prevalency from inject contraception using, then need to resources in order that change to more effective example inject contraception IUD, Implan, tubektomi because inject contraception can cause disruption of menstruation and advance body weight. The inject contraception using ≥ 2 people preferable use more effective contraception IUD, implant, tubektomi because parity ≥ 2 people ideal parity the goal of the program.
Keyword : Inject contraception, prevalency ratio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar