Cari Blog Ini

Tanda-tanda Hubungan Jadi Pelarian

Setelah putus hubungan, tidak ada salahnya  jika Anda langsung menjalin asmara lagi dengan orang lain. Namun jangan sampai niat Anda untuk langsung menjalin hubungan hanya untuk pelarian.

Bukan hanya bisa menyakiti perasaan orang lain, tetapi juga bisa membuat kekecewaan Anda makin dalam. Mungkin hal tersebut tidak Anda sadari. Untuk itu, ketahui tanda saat hubungan dijadikan
pelarian, seperti dilansir dari Times of India. Hal ini agar Anda bisa segera menghentikannya.



- Terburu-buru
Hal yang paling terlihat adalah langsung menjalin hubungan lagi setelah putus. Bayangan
mantan kekasih tentunya masih melekat dalam ingatan. Hubungan yang baru pun dijalani demi menghapus bayangannya, bukan karena memang perasaan sayang.

- Ekspektasi berlebihan
Salah satu
tanda hubungan jadi pelarian adalah Anda memiliki harapan yang sangat tinggi pada pasangan sekarang. Hal itu biasanya didasarkan agar bisa mengobati kekecewaan pada mantan.

- Selalu membandingkan
Berkali-kali Anda membandingkan pasangan sekarang dengan mantan. Bisa saja itu hanya muncul dalam pikiran, tetapi ini justru makin memperjelas kalau hubungan saat ini hanya untuk
pelarian.

- Memikirkan mantan saat bersama pasangan
Saat menghabiskan waktu bersama pasangan, Anda justru memikirkan
mantan kekasih. Hal ini pun terjadi berkali-kali, bahkan bayangan mantan kekasih makin jelas saat Anda sedang bersama pasangan.

- Menyangkal
Sebenarnya Anda masih memiliki perasaan sayang pada
mantan kekasih tetapi selalu menyangkal kenyataan bahwa hubungan tak berhasil. Termasuk, Anda masih sering berandai-andai kalau hubungan masih berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber