Cari Blog Ini

Grafik DDST

Grafik DDST

PERKEMBANGAN menurut DENVER II (DDST II)



Pengertian


Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).



Perkembangan Menurut Denver II


Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.


a. Aspek Perkembangan yang dinilai


Terdiri dari 125 tugas perkembangan.


Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas


Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:


1) Personal Social (perilaku sosial)


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.


2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.


3) Language (bahasa)


Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan


4) Gross motor (gerakan motorik kasar)


Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.


b. Alat yang digunakan


 Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).


 Lembar formulir DDST II


 Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.


c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:


1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:


3-6 bulan


9-12 bulan


18-24 bulan


3 tahun


4 tahun


5 tahun


2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.


d. Penilaian


Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).


CARA PEMERIKSAAN DDST II


 Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.


 Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.


 Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.


 Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.


 Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.


1) Abnormal


a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih


b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia .


2) Meragukan


a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih


b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.


3) Tidak dapat dites


Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.


4) Normal


Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.


Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun:


Contoh perhitungan anak dengan prematur:


An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!


Diketahui:


Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006


Tanggal periksa : 1-4-2008


Prematur : 32 minggu


Ditanyakan:


Berapa usia kronologis An. Lula?


Jawab:


2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu


2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu


_________ – Maka 37 – 32 = 5 minggu


1 – 7 -26


 Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau


1 tahun 8 bulan atau 20 bulan


Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:


 1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari


Atau


1 tahun 7 bulan atau 19 bulan


Interpretasi dari nilai Denver II


 Advanced


Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)


 OK


Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke-75


 Caution


Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90


 Delay


Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu


Interpretasi tes


 Normal


Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan


 Suspect


Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan


 Untestable


Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%


Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:


Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer



GRAFIK DDST





DENVER DEVELOPMENT SKRINING TEST (DDST)


Pada 8 Januari 2008 telah dilaksanakan tes skrining menurut Denver (DDST) II oleh mahasiswi Akademi Kebidanan Yogyakarta semester III A. DDST adalah salah satu dari metode Skrining terhadap pelayanan perkembangan anak.

Tujuan DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik, dapat diandalkan dan menunjukan validitas yang tinggi. DDST untuk mengetahui tingkat perkembangan anak, mendeteksi secara dini apakah anak mengalami keterbelakangan atau tidak sesuai dengan tugas perkembangan menurut umur yang terdapat dalam formulir DDST. Tugas perkembangan anak dibagi dalam 125 tugas yang harus telah dicapai pada usia 5 tahun. Tugas perkembangan tersebut dibagi dalam 4 sektor yaitu: bahasa, perilaku social, gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus.

Pelaksanaannya di kampus Akademi Kebidanan Yogyakarta. Jumlah mahasiswa yang melaksanakan DDST ini adalah 45 orang dibagi dalam 4 kelompok, masing – masing kelompok membawa balita yang umurnya berbeda – beda yaitu umur 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.

Hasil yang didapat adalah semua balita lulus DDST.

Mahasiswa melaksanakan praktikum tersebut adalah untuk memenuhi tugas Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita yang diampu oleh Ibu Sri Handayani, S.Kep., M.Kes. Metode pembelajaran ini efektif untuk menerapkan teori yang telah diberikan.

DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85 – 100 % bayi dan anak – anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada selanjutnya 85 % dari kelompok DDST abnormal akan mengalami kegagalan di sekolah 5 – 6 tahun kemudian.

Adapun aspek perkembangan yang dinilai 125 tugas perkembangan yang dibagi dalam 4 kelompok sector perkembangan antara lain:

1. Personal Social (Perilaku Sosial).

2. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus).

3. Language (Bahasa).

4. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar).

Tugas perkembangan diperiksa setiap kali skrining adalah 25 – 30 tugas, waktunya hanya sekitar 15 – 20 menit.







DDST : Indikator Perkembangan Anak Usia 12 bulan – 14 bulan






  • Dapatkah anak anda membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia dapat menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.

  • Jika anak anda memungut benda kecil seperti kacang, apakah ia mengambilnya dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti yang terlihat pada gambar?




  • Dapatkah bayi anda duduk sendiri tanpa bantuan?

  • Sebutkan dua atau tiga kata yang dapat ditiru oleh bayi anda (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Menurut pendapat anda, apakah ia mencoba meniru kata-kata tadi?

  • Tanpa anda menggerakkan tangan bayi anda, dapatkah ia mempertemukan dua balok kecil? Kerincian bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai.

  • Dapatkah anak anda jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?

  • Tanpa bantuan dapatkah anak anda bertepuk tangan atau melambai-lambai? (Jawablah TIDAK jika ia membutuhkan bantuan)

  • Dapatkah anak anda mengatakan “pa-pa” jika ia memanggil atau melihat ayahnya?

  • Dapatkah anak anda mengatakan “ma-ma” jika ia memanggil atau melihat ibunya? (Jawablah YA jika anak anda mengatakan salah satu diantaranya)

  • Dapatkah anak anda berdiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?

  • Dapatkah anak anda berdiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?









DDST : Indikator Perkembangan Bayi (0 – 6 bulan)






  • Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu (atau dipojok) dan kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang, apakah bayi anda mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?

  • Berikan bayi anda pena atau pinsil dan letakkan di telapak tangannya. Cobalah untuk mengambil pena / pinsil tersebut secara perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pena atau pinsil itu kembali?

  • Apakah bayi anda dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi atau meja?

  • Dapatkah bayi anda mengatakan “ma-ma” atau “pa-pa”? Jawablah YA jika bayi anda mengeluarkan salah satu suara tadi.

  • Dapatkah bayi anda mengangkat dirinya sendiri sampai berdiri tanpa bantuan anda?

  • Dapatkah bayi anda membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia dapat menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.

  • Jika bayi anda memungut benda kecil seperti kacang, apakah ia mengambilnya dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti yang terlihat pada gambar?




  • Dapatkah bayi anda duduk sendiri tanpa bantuan?

  • Sebutkan dua atau tiga kata yang dapat ditiru oleh bayi anda (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Menurut pendapat anda, apakah ia mencoba meniru kata-kata tadi?

  • Tanpa anda menggerakkan tangan bayi anda, dapatkah ia mempertemukan dua balok kecil? Kerincian bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber