Cari Blog Ini

OTITIS EKSTERNA

OTITIS EKSTERNA

PENDAHULUAN

Otitis eksterna dihubungkan dgn maserasi saluran kulit akibat gesekan dengan alat dan hilangnya perlindungan dari lapisan lemak dimana lemak tsb berfungsi sebagai pelembab. Bakteri dapat masuk melalui sobekan tipis epitel, plorierasi dan mengakibatka pembengkakan pada lapisan saluran telinga.

Otitis eksterna adalah salah satu jenis dari infeksi telinga yang mengenai saluran telinga. Karena saluran telinga gelap dan hangat maa dapat dengan mudah terkena in bakteri atau jamur. Dua karakteristik gejala dari otitis eksterna adalah otalgia atau nyeri didalam telinga dan otorhea atai inflamasi telinga disertai adanya pengeluaran cairan. Otalgia dapat berawal dr pruritis sampai pada rasa nyeri yg hebat dan dpt diperburuk dgn adanya gerakan pada telinga seperti mengunyah. Pasien dapat mengeluh kehilangan pendengaran jika terjadi pembengkakan akibat peradangan yang menyumbat saluran telinga bagian luar.

Otorhea dan kotoran lain dapat menyumbat saluran telinga. Otorhea juga membuat saluran telinga menjadi lembab dan tercampur dgn pengobatan topical. Peradangan sering membuat saluran telinga mudah terkena trauma dari biasanya. Oleh karena itu penggunaaan sendok serumen atau kuret seharusnya dihindari. Pembersihan yg terbaik adalah dengan sunction dan menggunakan otoskop. Alternative lain untuk membersihkan telinga adalah dgn menggunakan kapas untuk mengeluarkan secara perlahan-lahan secret tebal dari saluran telinga luar. Jika secret tipis, keras atau lengket maka pemberian antibiotic atau hydrogen peroksida dapat menolong untuk melembutkan secret tsb agar mudah dikeluarkan. Dapat juga diberikan alcohol sesudahnya untuk membersihkan saluran, tetapi hal ini mungkin menyebabkan iritasi jika saluran telah mengalami peradangan. Pasien harus dievaluasi kembali apabila secret susah untuk dikeluarkan akibat adanya pembengkakan atau nyeri.

Melalui pemeriksaan kepala dan leher dapat dibentuk diagnosa dan dapat dilihat adanya kemungkinan kmplikasi dari otitis eksterna. Pemeriksaan tsb mencakup evaluasi pada sinus, hidung, mastoid, mulut, parinx dan leher.


ETIOLOGI

Penyebab umum dari otitis eksterna adalah infeksi bakteri meskipun jamur adalah penyebab yang terpenting dari 10% kasus; dapat pula dihasilkan dari non ineksi dermatologi.

Bacterial Otitis Externa

Menyukai semua kulit. Saluran telinga luar mempunyai flora normal. Ketika terjadi ggn, flora pathogen berkembang didominasi oleh Pseudomonas aeruginosa dan Stapilococcus aureus. Tanda dan gejala dari otitis eksterna dengan penyebab bakteri dirawat lebih giat dari penyakit lain. Otalgia mungkin cukup berat, untuk itu diberikan anlgetik seperti Codein dan obat anti inflamasi non steroid.


Jamur Otitis Externa

Jamur dikenal kira-kira 10% dari kasus otitis externa. Pathogen yg terbesar dan umum adalah Aspergillus dan Candida. Infeksi jamur terjadi sebagai hasil dari pengobatan yang lama dari bakteri otitis eksterna yang menggantikan flora dari saluran telinga. Jamur kadang-kadang pathogen utama pada otitis externa, khususnya dgn adanya lembab yg berlebihan atau panas. Ineksi biasanya tidak bergejala dan diagnosa dibuat dengan mengamati perubahan dalam saluran telinga luar. Jamur dpt menyebabkan pruritis dan rasa penuh pada telinga. Pruritis mungkin hebat, menyebabkan kerusakan pada epidermis akibat garukan. Tinnitus juga umum terjadi.


MANIFESTASI KLINIK

Pasien biasanya datang dgn nyeri, cairan dari kanalis auditorius externa, nyeri tekan aural (biasanya tidak terdapat pada inf telinga tengah), dan kadang demam, selulitis dan limfadenopati. Kleuhan lain dapat meliputi pruritus dan kehilangan pendengaran atau perasaan penuh. Pada pemeriksan otoskopis, kanalis telinga nampak eritema dan edema. Cairan berwarna kuning atau hijau dan berbau busuk. Pada infeksi jamur bahkan dapat terlihat spora hitam seperti rambut.


EVALUASI DIAGNOSTIK

CT-Scan tulang tengkorak — mastoid terlihat kabur, ada kerusakan tulang

Scan Galium-67 — terlihat focus inf akut yg akan kembali normal dgn resolusi inf.

Scan Tekhnetium-99 — terlihat aktifitas osteoblastik yg akan kembali normal beberapa bulan setelah resolusi klinik

MRI — monitor serebral, pembuluh darah yang terkait

Tes Laboratorium — sample nanah untuk kultur dan tes sensitivitas antibiotic


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Gangguan sensori persepsi : pendengaran b/d banyaknya kotoran telinga, cairan atu benda asing

Tujuan : memperbaiki fx pendengaran

Intervensi :

Mengambil serumen dgn irigasi, sunction atau instrumentasi

R/ usaha lain untuk membersihkan kanalis auditorius externa seperti dgn korek api, jepit rambut atau alat lain dapat membahayakan klien

Memberikan antibiotic/hydrogen peroksida

R/ dapat melembutkan serumen yg akan dikeluarkan.

2.Nyeri b/d proses inflamasi

Tujuan : mengurangi nyeri

Intervensi :

Kaji tingkat nyeri ssi skala nyeri

R/ memberi info untuk mengkaji respon terhadap intervensi

Kai dan catat respon pasien terhadap intervensi

R/ membantu dalam memberi intervensi selanjutnya


Kolaborasi beri preparat analgetik

R/ mengurangi nyeri

Memasang sumbu bila kanalis auditorius mengalami edema

R/ untuk menjaga kanalis tetap terbuka

3.Kegagalan interaksi sosial b/d hambatan komunikasi

Tujuan : membantu pasien berinteraksi

Intervensi :

Berikan alat Bantu pendengaran

R/ untuk membantu pendengaran klien

Ajari klien menggunakan tanda nonverbal dan bentuk komunikasi lainnya

R/ merupakan alternative lain untuk mempermudah komunikasi dgn orla

Ajari keluarga atau orang terdekat praktik komunikasi yang eektif

R/ mampu berkomunikasi yg baik dgn klien

Mengurangi kegaduhan lingkungan

R/ ketenangan lingkungan dapat membantu kelancaran komunikasi.

4.Ansietas b/d kurang pengetahuan ttg penyakit, penyebab infeksi dan tindakan pencegahannya

Tujuan : mengurangi ansietas

Intervensi :

Dengarkan dgn cermat apa yg dikatakan klien tentang penyakit dan tindakannya

R/ mendengar memungkinkan deteksi dan koreksi mengenai kesalahpahaman dan kesalahan informasi

Berikan penjelasan singkat ttg organisme penyebab; sasarn penaganan; jadwal tindak lanjut; dan pencegahan penularan thd orang lain

R/ pengetahuan ttg diagnosa spesifik dan tindakan dapat meningkatkan kepatuhan

Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya dan berdiskusi

R/ pertanyaan klien menandakan masalah yg perlu diklarifikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber