kita sering mendengar penyakit maag, salah satu penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Maag apabila tidak ditangani dengan benar akan berdampak seerius. Salah satu upaya mengendalikan penyakit ini adalah dengan melakukan Diet Penyakit Maag.
Maag dan penyebabnya
Dalam istilah kedokteran, penyakit maag disebut gastritis atau peradangan lambung. Untuk gejala yang lebih ringan sering disebut dengan dyspepsia. Gejala dari penyakit ini adalah adanya keluhan rasa mual di ulu hati, kembung, dan rasa lain yang disebabkan oleh kelainan saluran pencernaan. Pemicu dari gejala tersebut karena adanya jumlah asam lambung yang berlebihan.
Asam lambung diproduksi oleh lambung untuk membantu pencernaan makanan. Tapi jika berlebihan akan menimbulkan masalah. Produksi asam lambung biasanya meningkat pada saat tubuh memerlukannya, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tubuh tidak memerlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali. Faktor yang memicu produksi asam lambung berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia, seperti alkohol, umumnya obat penahan nyeri, asam cuka, juga beberapa makanan dan minuman yang bersifat asam,, makanan dengan bumbu yang bersifat asam dan sebagainya. Makanan yang pedas serta bumbu yang merangsang, semisal merica, juga akan memicu produksi asam lambung.
Pola makan yang tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam lambung untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tak ada makanan yang harus dihancurkan. Karena itu, jadwal makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit beradaptasi. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, akan terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Rasa perih dan mual pun muncul.
Selain pola makan tak teratur, penyakit maag juga bisa disebabkan oleh stres. Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga bila seseorang mengalami stres maka bisa muncul kelainan pada lambung, karena terjadi ketidakseimbangan. Perlu Anda tahu, stres bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Selanjutnya perubahan itu akan merangsang sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih, dan kembung. Dalam jangka panjang hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.
Jenis Maag
Ada dua jenis maag, yaitu organik dan fungsional.
Ciri dalam maag organik adalah terdapat peradangan di sekitar lambung atau lecet-lecet yang disebabkan karena tumor atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan luka. Luka-luka inilah yang harus diprioritaskan untuk disembuhkan. Dokter yang mendiagnosis penderita maag, biasanya akan memeriksa tingkat keseriusan peradangan lambung dan usus pasien.
Sedangkan pada penderita maag fungsional tidak ditemukan adanya perdangan atau luka, tetapi penderita merasakan perutnya kembung, tanpa ada penyebab yang pasti. Biasanya, penderita seperti itu lebih karena disebabkan faktor stress, yang seolah-olah perutnya mengalami keluhan tertentu.
Solusi
Prinsip penanganannya adalah diet atau pengaturan makan. Jangan biarkan perut lama dalam keadaan kosong. Keadaan kosong ini dapat mengakibatkan asam lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna, dan pada akhirnya dinding lambung sendiri yang menjadi sasarannya.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman pedas dan asam. Hindari makanan berlemak, karena lemak sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, tekstur makanan sebaiknya lembut (lunak).
Sering-seringlah minum air putih, karena bisa mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. Kurangi mengkonsumsi minuman kopi atau soft drink. Porsi makanan sebaiknya tidak terlalu banyak, tetapi dengan frekuensi sering. Diet makanan yang berserat tinggi akan sangat membantu menetralkan lemak dan asam, serta mempercepat penyembuhan luka. Sumber makanan beserat tinggi terutama adalah sayur dan buah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar