JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi dana corporate social responsibility (CSR) untuk menekan angka kemiskinan per tahun mencapai Rp 20 triliun. Dengan potensi tersebut Indonesia sebenarnya tidak perlu berutang ke luar negeri. Sayangnya dana CSR masih belum sepenuhnya dikelola secara terarah.
Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sudjana Rojat dalam jumpa pers gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo dan Award 2010, di Jakarta Convention Center, Rabu (20/10/2010) mengatakan potensi berasal dari CSR Badan Usaha Milik Negara dan sekitar 700 perusahaan swasta.
"Untuk BUMN sudah kami tetapkan besarnya CSR 5 persen dari keuntungan, sementara untuk swasta persentasenya tidak ditentukan tetapi sudah diwajibkan menyisihkan sebagian laba untuk CSR," katanya.
Selain anggaran pemerintah pusat dan dana CSR sebenarnya masih ada potensi lain yakni peran pemerintah daerah setempat. Peran dana dari pemerintah daerah baru berkisar 12 persen. Angka tersebut seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi 20 persen.
Sekretaris Jenderal Corporate Forum for Community Development (CFCD), Iskandar Sembiring mengatakan CFCD berhasil mengumpulkan dana CSR sebesar Rp 7,8 triliun dari lingkungan BUMN dan Rp 4,1 triliun dari sekitar 200 perusahaan swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar