1. Latar Belakang
Dalam memberikan asuhan kehamilan, bidan sebagai pemberi pelayanan harus mengetahui tanda-tanda dan gejala kehamilan. Hal ini sangat penting mengingat banyak sekali wanita yang datang pada bidan untuk mendapatkan kepastian apakah dirinya dalam keadaan hamil atau tidak. Untuk dapat membatu mendiagnosa seseorang hamil atau tidak diperlukan data-data yang akurat baik dalam melakukan anamnesa ataupun pada saat melakukan pemeriksaan fisik.
Peran bidan berbeda dengan obstetris dalam melakukan diagnosa kehamilan. Obstetris bisa langsung dapat mendiagnosa kehamilan dengan menggunakan alat ultrasonografi. Seorang bidan harus memiliki suatu kompetensi dalam melakukan anamnesa dengan menggali keluhan yang dirasakan klien serta kecermatan dalam menemukan tanda dan gejala melalui serangkaian pemeriksaan fisik.
Untuk itulah bidan membutuhkan suatu kompetensi dalam mengenali tanda dan gejala kehamilan melakui anamnesa dan pemeriksaan fisik.
2. Tanda-tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda-tanda dan gejala kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yang akan diuraikan dibawah ini :
a. Tanda-tanda dan gelaja subjektif kehamilan (presumtive symptom & sign )
Presumtive sympton atau tanda subjektif adalah tanda dan gejala yang dirasakan oleh kilen. Tanda dan gejala ini mungkin saja mengarah kepada kehamilan sebelum bidan dapat mendiagnosa kehamilan secara pasti. Tetapi tanda presumtive ini ditemukan juga pada kondisi-kondisi lain. Berikut ini tanda dan gejala yang dapat dirasakan oleh klien :
1) Amenorrhoe
Pada wanita yang memiliki siklus haid reguler, amenorrhoe merupakan salah satu gejala presumtive yang mengarah pada kehamilan. Biasanya yang sangat penting diketahui adalah HPHT untuk menentukan usia kehamilan dan tangal taksiran persalinan.
Tetapi dapat juga ditemukan pada kondisi penyakit berat seperti TBC, thypus, anemia, penggunaan kontrasepsi, kehilangan berat badan drastis, menopouse atau pengaruh psikis. Ada juga ditemukan pada wanita hamil terjadi perdarahan dari vagina. Hal ini sapat disebabkan karena implantasi zygote pada saat nidasi.
Oleh sebab itu sangat penting untuk menggali karakteristik haid mengenai siklus, banyaknya dan lamanya khususnya pada haid terakhir yang dialaminya.
2) Perubahan pada payudara
Perubahan pada payudara biasanya dirasakan klien dada berisi dan agak nyeri dari biasanya. Hal ini disebabkan katrena perubahan hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli mamae. Biasanya terjai pada minggu ke-3 atau ke-4 kehamilan (2 minggu setelah ferlilisasi). Minggu ke 8-12 mulai terjadi perubahan ukuran dan adanya pigmentasi pada puting dan areola. Pada minggu ke-16 kokostrum mulai disekresi, tetapi hal ini juga ditemukan pada kondisi hyperprolactemia.
Perubahan payudara jugaditemulan pada beberapa orang sebelum mengalami haid yang disebabkan karena pengaruh hormon menjelang menstruasi.
3) Mual dan muntah
Lebih dari 50-70% wanita hail mengalami mual dan muntah. Dapat terjadi pada pagi hari (morning sickness) atau sepanjang hari.Hal ini disebabkan karena peningkatan kadar hCG dan estrogen yang mempengaruhi sistem gastrointestinal. Keadaan ini mulai terjadi pada minggu ke-4 sampai minggu ke-14 kehamilan. Pada batas tertentu hal ini fisiologis, tetapi apabila didapatkan keadaan mual dan muntah yang hebat dapat menyebabkan hiperemisis gravidarum yang memerlukan penanganan serius.
Keadan ini dapat terjadi juga pada kondisi seperti stress atau gangguan gastrointestinal.
4) Sering kencing
Sering kencing mulai timbul pada minggu ke-8 sampai minggu ke-14. Ha ini disebabkan karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester I keluhan ini muncul dan menghilang pada trimester II, kemudian muncul lagi pada trimester III.Pada trimester III disebabkan karena janin mulai turun dan menekan kembali kandung kencing.
Kondisi sering kencing juga ditemukan pada keadaan infeksi saluran kemih.
5) Hyperpigmentasi pada kulit
Hyperpigmentasi pada kulit ditemukan pada muka (melasma / cloasma gravidarum), pada areola dan papila mamae deposit pigmen berlebih segingga menjadi berwarna lebih hitam, pada abdomen linea alba menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam). Hail ini disebabkan karena pengaruh hormon kostokosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. Terjadi mulai kehamilan 12 minggu.
Keadaan ini dapat terjadi pada kondisi penggunaan kontrasepsi oral, kelebihan berat badan sehingga menyebabkan strectching pada kulit atau penyakit-penyakit tertentu lainnya.
6) Merasakan gerakan janin oleh klien
Gerakan janin dapat dirasakan oleh klien pada usia kehamilan 18 minggu untuk primigravi dan dan usia kehamilan 16 minggu untuk multigravida. Keadaan ini juga dapat dirasakan pada kondisi peningkatan peristaltik usus, flatus atau kontraksi otot abdominal.
Bagian anak dapat diraba jika sudah besar, tetapi tumor pada pada uterus atau abdomen juga adapat menyerupai bentuk anak.
7) Merasa lelah
Perasaan lelah (fatique) disebabkan karena ketidaknyamanan yang dirasakan. Dapat terjadi mulai minggu ke- 6. Kondisi lain yang serupa terjadi pada perubahan kebiasaan tidur karena stress, perubahan gaya hidup atau kondisi sakit.
8) Peningkatan suhu basal
Peningkatan suhu tubuh ddapat dirasakan oleh klien pada daerah payudara sekitar 0,7 derajat C dibandingkan daerah diatas sternum. Hal ini disebabkan karena peningkatan vaskularisasi pada payudara. Dapat terjadi mulai kehamilan 4 minggu. Peningkatan suhu dapat diobservasi menggunakan sensitive infrared thermometer.
Kondisi serupa dapat terjadi pada keadan sakit yang disebabkan infeksi atau peningkatan aktifitas tubuh.
b. Tanda –tanda mungkin kehamilan (probable sign)
Probable sign atau tanda mungkin merupakan tanda yang ditemukan pemeriksa secara objektif pada saat kehamilan muda atau bisa juga diobservasi oleh klien sendiri. Semakin banyak tanda mungkin semakin besar kemungkinan wanita didiagnosa hamil. Tanda-tanda mungkin diuraikan seperti dibawah ini :
1) Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim
Uterus pada wanita hamil semakin lama semakin membesar dan bentuknya bundar. Pembesaran rahim dapat diraba dengan pemeriksan dalam. Kadang-kadang pembesaran rahim tidak rata, pada tempat nidasi tumbuh lebih cepat disebut piskasec’s sign. Tanda ini ditemukan pada usia kehamilan <>
Kondisi dalam rahim berubah menjadi lunak terutama daerah istmus uteri sehingga bila dilakukan pemeriksan dalam dengan meletakan dua jari dalam forniks posterior dan tanagan lain diletakkan di pinggir atas simpisis, maka istmus tidak teraba seolah-olah korpus uteri terpisah dari serviks uteri, disebut tanda hegar. Tanada ini ditemukan pada minggu ke-6 sampai ke-12.
2) Perubahan pada mukosa vagina dan vulva
Mukosa vagina dan vulva pada wanita hamil berubah menjadi tampak lebih merah agak kebiru-biruan disebut tanda chadwick (jacquemer’s sign). Diakibatkan karena peningkatan vaskularisasi. Terjadi pada minggu ke-8. Kondisi ini juga dapat ditemukan pada vasocongestion.
3) Perubahan pada serviks
Pada kehamilan serviks menjadi lebih lunak dari sebelum hamil disebut goodell sign. Kondisi ini disertai dengan pengeluara leukore akibat meningkatnya produksi asam laktat dari glikogen dalam epitel vagina oleh kerja lactobasillus acidophillus. Terjadi paka usia kehamilan mulai 12 minggu. Kondisi lain pada keadan serupa terjadi pada wanita yang menggunakan oral kontrasepsi.
4) Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi braxton hicks dapat dirasakan oleh pemeriksa pada saat melakukan palpasi
abdomen atau pada saat melakukan pemeriksaan dalam pada usia kehamilan 16-20 minggu. Klien mungkin dapat merasakan kontraksi ini atau tidak merasakannnya.
5) Balotemen
Pada bulan ke-4 atau ke-5, ukuran janin lebih kecil dari jumlah air ketuban. Maka kalau rahim didorong sekonyong-konyong, janin akan melenting dalam rahim disebut balotemen. Bisa ditemukan pada pemeriksan luar maupun pemeriksan dalam.
6) Pembesaran perut
Sebelum usia kehamilan 12 minggu, uterus masih berada di dalam rongga panggul, untuk memeriksa pembesarannya dapat dilakukan pemeriksan dalam. Setelah 12-20 minggu, perkiraan usia kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan luar dengan palpasi uterus. Dari minggu ke-12 sampai 36, pengukuran tinggi fundus dapat menggunakan pita ukur (± 2 cm ). Dari minggu ke-36 sampai persalinan hasilnya akan bervariasi sesuai dengan berat badan janin dan karena penurunan kepala janin.
7) Pemeriksaan biologis
Reaksi kehamilan tergantung dari kadar hCG yang beredar dalam darah ibu hamil. hCG diproduksi oleh kelenjar hypopise anterior dan plasenta. hCG dapat terdeteksi dalam serum setelah 8 hari fertilisasi (5%) paling banyak setelah 11 hari fertilisasi. Jumlah 0,5 satuan internasional hCG per ml urine adalah kadar terendah untuk menimbulkan reaksi yang positif. Pregnancy test akan positif bila terdapat 50 iu / L hCG dalam urine ibu hamil. Kadar 500 iu sehari baru didapatkan setelah 20 hari terjadinya pembuahan atau 8 hari sesudah telat haid. Pregnancy test memiliki akurasi 99%.
Pemeriksan biologis lain pada serum ibu hamil yang dapat digunakan adalah Radioimmuniossay (RIA) , Immunoradiometric Assay (IRMA), Enzyme-linked Immunosorment Assay (ELISA), Floroimmunoassay (FIA) dan Aglutinin Inhibition. Kondisi lain dengan hCG positif ditemukan pada penyakit tropoblastik.
c. Tanda-tanda pasti kehamilan (possitive sign)
Positive sign atau tanda positif merupakan tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa dari hasil pemeriksan pada klien. Apabila ditemukan salah satu tanda tersebut, maka diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Tanda pasti diuraikan sebagai berikut:
1) Mendengar Bunyi jantung anak
Bunyi jantung janin dapat dideteksi dengan fetoskop atau doptone. Pada kehamilan 6 minggu mulai dapat dideteksi dengan trasvaginal ultrasound. Dengan USG transabdominal terdeteksi mulai pada usia kehamilan 8 minggu. Doptone dapat mendeteksi bunyi jantung janin pada usia kehamilan mulai 10-12 minggu. Pinard’s fetal stethoscop dapat mendeteksi bunyi jantung janin pada usia kehamilan mulai 20-24 minggu.
2) Melihat dan meraba pergerakan dan bagian janin oleh pemeriksa
Pergerakan anak dapat dirasakan oleh pemeriksa mulai usia kehamilan 20-24 minggu, sedangkan bagian-bagian janin mulai dapat dipalpasi pada usia kehamilan mulai 24 minggu.
3) Melihat rangka janin dengan sinar rontgen atau dengan utrosound
Sinar rontgen dapat berpengaruh buruk pada janin apabila dilakukan pada usia muda kehamilan, sehingga pemeriksan rontgen dianjurkan pada usia kehamilan > 18 minggu. Pada usia ini juga rangka janin sudah terbentu dan dapat terdeteksi dengan jelas.
Pemeriksaan menggunakan USG lebih aman untuk janin dan dapat mendeteksi kantung kehamilan sejak usia kehamilan 5 minggu, bunyi jantung dan usaha bernafas terdeteksi mulai usia kehamilan 7 minggu, pergerakan badan terdeteksi mulai usia kehamilan 9 minggu.
REFERENSI
- Mochtar (1998) Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta.Hal 43-46
- Wals (2001), Community Based Care During The Childbearing Year,WB Saunders Company, Piladelphia: p. 89-97
Tidak ada komentar:
Posting Komentar