Cari Blog Ini

Vasektomi

Vasektomi
a. Pengertian
Vasektomi merupakan tindakan penutupan (pemotongan, pengikatan, penyumbatan) kedua saluran mani pria sebelah kanan dan kiri, yang terdapat dalam kantong buah zakar, sehingga pada waktu ejakulasi, cairan mani yang keluar tidak lagi mengandung sperma sehingga tidak terjadi kehamilan (BKKBN, 2006).
Tindakan vang dilakukan adalah lebih ringan daripada sunat atau khitan, pada umumnya dilakukan sekitar 10-15 menit.

b. Syarat peserta vasektomi
1) Tidak ingin punya anak lagi
2) Sukarela dan telah mendapat konseling tentang vasektomi
3) Mendapat persetujuan dari isteri/keluarga harmonis
4) Jumlah anak sudah ideal, sehat jasmani dan rohani
5) Umur isteri sekurang-kurangnya 25 tahun
6) Mengetahui prosedur vasektomi dan akibatnya
7) Menandatangani formulir persetujuan (informed concent)

Vasektomi tidak dapat dilakukan jika:
1) Pasangan suami isteri masih menginginkan anak
2) Pasangan suami isteri belum mempunyai jumlah anak ideal, dan umur anak terkecil di bawah 5 tahun.
3) Suami menderita penyakit kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia.
4) Jika keadaan jiwa suami isteri tidak stabil.
5) Jika ada tanda-tanda radang pada buah zakar, hernia (turun berok), kelainan akibat cacing tertentu pada buah zakar, penyakit darah tinggi dan kencing manis yang tidak terkontrol, penyakit paru-paru kronis dan penyakit jantung.

c. Pelaksanaan Vasektomi
Vasektomi merupakan operasi kecil dimana vas deferens yang berfungsi sebagai saluran transportasi spermatozoa dipotong dan disumbat. Setelah operasi minor ini, spermatozoa akan terbendung pada ujung vas sisi testis yang telah disumbat. Karena vasektomi tidak mempengaruhi fungsi dari kelenjar-kelenjar asesoris maka produksi cairan semen tetap berlangsung dan pria yang divasektomi tetap berejakulasi dan ejakulatnya tanpa mengandung sel spermatozoa. Testis juga tidak terpengaruh dan tetap berfungsi penuh sehingga pria tetap mempunyai perasaan, keinginan, dan kemampuan seksual yang sama dengan sebelum vasektomi (BKKBN, 2006).

d. Kelebihan vasektomi antara lain sebagai berikut:
1) Efektivitas tinggi (99,85%) untuk mencegah kehamilan.
2) Tidak ada kematian dan angka kesakitannya rendah.
3) Biaya lebih murah, karena membutuhkan satu kali tindakan saja.
4) Prosedur medis dilakukan hanya sekitar 10-15 menit.
5) Tidak mengganggu hubungan seksual setelah vasektomi.
6) Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan kontrasepsi lain.
e. Keterbatasan vasektomi, antara lain sebagai berikut:
1) Karena dilakukan dengan tindakan medis/pembedahan, maka masih memungkinkan terjadi komplikasi, seperti perdarahan, nyeri dan infeksi.
2) Tidak melindungi pasangan dari infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS.
3) Bila isteri tidak menggunakan kontrasepsi, maka suami harus menggunakan kondom selama 20-25 kali senggama atau tiga bulan setelah vasektomi.
4) Pada orang yang mempunyai problem psikologis dalam hubungan seksual, dapat menyebabkan keadaan semakin terganggu.
5) Vasektomi tidak menyebabkan impoten, karena vasektomi tidak menganggu syaraf dan pembuluh darah yang berperan dalam proses terjadinya ereksi. Ejakulasi-pun tidak berbeda dengan sebelumnya, cairan sperma (air mani) tetap dikeluarkan, karena pembentuk air mani (vesikula seminalis) tetap berfungsi. Vasektomi juga tidak mempengaruhi fungsi libido (nafsu seksual) karena hormon kejantanan (testoteron) tetap diproduksi (BKKBN, 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber