Cari Blog Ini

Blighted Ovum

Blighted ovum merupakan salah satu kelainan dalam kehamilan. Wanita yang sudah diketahui terlambat menstruasi dan telah melakukan tes kehamilan yang hasilnya positif, ternyata tidak benar-benar hamil. Pada kondisi tersebut, kantung kehamilan (gestational sac) yang diharapkan berisi bakal janin, ternyata isinya kosong. Inilah yang dimaksud dengan blighted ovum.

Blighted ovum. Kondisi ini terjadi karena telur yang sudah dibuahi berhasil membentuk plasenta dan membran, tetapi gagal terbentuk embrio. Diduga hal ini terjadi karena kelainan kromosom pada telur yang sudah dibuahi tersebut. Blighted ovum biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan.

Untuk mengetahui diagnosis, dokter melakukan pemeriksaan menggunakan USG (ultrasonografi). Pada pemeriksaan USG, dapat dilihat adanya kantung kehamilan yang ternyata di dalamnya tidak ada embrio alias kosong. Tes kehamilan positif, karena plasenta mengeluarkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).

Pada awalnya, wanita merasakan gejala-gejala hamil, seperti mudah lelah, merasa ada yang lain pada payudara atau mual-mual. Selanjutnya, pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon HCG kembali turun, dan akhirnya gejala kehamilan menghilang—biasanya terjadi setelah usia kehamilan 3 bulan. Pada saat tersebut, wanita akan merasa tidak nyaman di perut, atau keluar bercak perdarahan dari vagina.

Apabila sudah dipastikan mengalami blighted ovum, dokter mengeluarkan plasenta dan kantung kehamilan yang kosong tersebut. Prosedurnya sama seperti pengeluaran janin saat wanita mengalami keguguran, yang dikenal dengan istilah kuretase dan dilatasi.

Blessing in disguise mungkin ungkapan yang tepat untuk keguguran. Mengapa demikian? Beberapa penelitian terakhir menemukan bahwa sebagian besar kasus keguguran disebabkan adanya kelainan kromosom. Jika ditelusuri kembali, berbagai penyakit bawaan pada anak seperti sindrom Down dan kelainan sejak lahir lainnya akibat dari adanya kelainan kromosom.

Seandainya saja bakal janin yang memiliki kelainan kromosom tersebut mampu bertahan hingga lahir, kemungkinan anak akan menderita kelainan bawaan. Karena terdapat kelainan, keguguran dapat dianggap sebagai seleksi ilmiah, karena jika janin tersebut lahir dan tumbuh besar mungkin akan membawa masalah lebih rumit di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber