SOREANG,(GM)-
Pasca-Lebaran pemohon kartu kuning di Kab. Bandung masih relatif sepi. Hal tersebut diduga karena belum ada lowongan kerja baik sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun di perusahaan swasta di Kab. Bandung.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Penyaluran dan Bimbingan Jabatan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Bandung, Burhanudin saat ditemui di kompleks perkantoran Pemkab Bandung, Jumat (17/9). "Sehabis Lebaran ini, yang mengajukan kartu kuning di Kab. Bandung terbilang sepi. Dalam satu hari, paling banyak hanya 30 orang yang mengajukan," katanya.
Ia mengatakan, masih rendahnya minat masyarakat untuk membuat kartu kuning karena saat ini tidak ada penerimaan CPNS. Saat ada pembukaan CPNS, jumlah pemohon kartu kuning biasanya membeludak hingga petugas Disnaker kewalahan.
"Penuh itu kalau sudah dibuka pendaftaran CPNS, baru banyak orang yang berdatangan untuk mengurus kartu kuning. Soalnya kartu kuning ini menjadi syarat utama untuk melamar pekerjaan," ungkap Burhan.
Untuk sejauh ini, ia mengatakan, pemohon kartu kuning masih didominasi guru serta yang melamar untuk perusahaan-perusahaan. "Justru yang sekarang ini banyak dari kalangan guru yang mengajukan kartu kuning untuk pemberkasan, sedangkan di luar itu kebanyakan buat melamar ke perusahan swasta," katanya.
Ia menyebutkan, pemohon kartu kuning tersebut berasal dari Kab. Bandung. "Sekarang sih masih penduduk asli yang mengajukan kartu kuning, bukan dari luar Kab. Bandung," katanya. (B.84)**
Sumber: http://www.klik-galamedia.com/
Pasca-Lebaran pemohon kartu kuning di Kab. Bandung masih relatif sepi. Hal tersebut diduga karena belum ada lowongan kerja baik sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun di perusahaan swasta di Kab. Bandung.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Penyaluran dan Bimbingan Jabatan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Bandung, Burhanudin saat ditemui di kompleks perkantoran Pemkab Bandung, Jumat (17/9). "Sehabis Lebaran ini, yang mengajukan kartu kuning di Kab. Bandung terbilang sepi. Dalam satu hari, paling banyak hanya 30 orang yang mengajukan," katanya.
Ia mengatakan, masih rendahnya minat masyarakat untuk membuat kartu kuning karena saat ini tidak ada penerimaan CPNS. Saat ada pembukaan CPNS, jumlah pemohon kartu kuning biasanya membeludak hingga petugas Disnaker kewalahan.
"Penuh itu kalau sudah dibuka pendaftaran CPNS, baru banyak orang yang berdatangan untuk mengurus kartu kuning. Soalnya kartu kuning ini menjadi syarat utama untuk melamar pekerjaan," ungkap Burhan.
Untuk sejauh ini, ia mengatakan, pemohon kartu kuning masih didominasi guru serta yang melamar untuk perusahaan-perusahaan. "Justru yang sekarang ini banyak dari kalangan guru yang mengajukan kartu kuning untuk pemberkasan, sedangkan di luar itu kebanyakan buat melamar ke perusahan swasta," katanya.
Ia menyebutkan, pemohon kartu kuning tersebut berasal dari Kab. Bandung. "Sekarang sih masih penduduk asli yang mengajukan kartu kuning, bukan dari luar Kab. Bandung," katanya. (B.84)**
Sumber: http://www.klik-galamedia.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar