ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut. Istilah ini diadaptasi dari Bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). “Istilah ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut mengandung tiga unsur yaitu infeksi, saluran pernafasan dan akut” (Depkes RI, 1995). Pengertian atau batasan masing – masing unsur tersebut adalah sebagai berikut :
a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Saluran pernafasan adalah organ yang dimulai dari hidung sampai alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari.
Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut, meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
2. Penyebab ISPA
Penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia (Ditjen PPM dan PLP, 1993). Penularan terjadi melalui udara yang mengandung kuman – kuman penyakit yang masuk ke dalam saluran pernafasan.
3. Penggolongan ISPA
ISPA digolongkan berdasarkan umur penderita yaitu sebagai berikut (Ditjen PPM dan PLP, 1993) :
a. Golongan umur kurang dari 2 bulan (pneumonia berat dan bukan pneumonia)
b. Golongan umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun (pneumonia, pneumonia berat dan bukan pneumonia)
Penggolongan bukan pneumonia mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Penyakit ISPA diluar pneumonia antara lain batuk pilek biasa (www.peduli indosiar.com, 2004).
4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala berdasarkan penggolongan ISPA adalah sebagai berikut :
a. Golongan umur kurang dari 2 bulan terbagi atas
1) Pneumonia berat
Termasuk pneumonia berat bila bayi kurang 2 bulan dengan frekuensi nafas lebih dari 60 kali per menit dan disertai nafas cepat serta adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang kuat.
2) Non pneumonia
Batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat pada dinding dada bagian bawah atau tanda bahaya, digolongkan sebagai non pneumonia.
Bayi usia kurang dari 2 bulan mempunyai beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam mengklasifikasi penyakitnya. Mereka dapat jatuh sakit dan mati dalam waktu yang singkat karena terinfeksi bakteri yang serius. Bayi kurang 2 bulan bila menderita pneumonia tidak selalu disertai batuk, dan seringkali hanya disertai tanda – tanda non spesifik seperti kurang mau minum, demam atau suhunya menurun. “Sedikit tarikan dinding dada ke dalam bagi bayi kurang 2 bulan merupakan hal yang biasa karena tulang dinding dadanya masih lembut” (Ditjen PPM dan PLP, 1995).
b. Golongan umur 2 bulan sampai dengan 4 tahun terdiri dari 3 golongan :
1) Pneumonia berat
Bila anak batuk disertai nafas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik nafas (anak dengan wheezing atau stridor memberikan gejala tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam).
2) Pneumonia
Bila “nafas cepat”, untuk usia 2 bulan sampai dengan 12 bulan yaitu 50 kali permenit atau lebih, usia 1 tahun sampai dengan 4 tahun yaitu 40 kali permenit atau lebih. Anak dengan nafas cepat dan tidak disertai tarikan dinding dada ke dalam diklasifikasikan sebagai pneumonia.
3) Non Pneumonia
Batuk pilek biasa, tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada nafas cepat. “Tanda bahaya” untuk kelompok usia 2 bulan sampai dengan 5 tahun yaitu tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor, gizi buruk.
Karena itu tanda / gejala yang digunakan dalam klasifikasi dan pengobatan bayi kurang 2 bulan agak berbeda dengan bayi / anak yang lebih besar. Perbedaan ini meliputi perbedaan dalam tanda bahaya. Pada bayi kurang 2 bulan dimasukkan beberapa tanda bahaya lain seperti : “kurang mau minum”, “demam atau teraba dingin”, dan “wheezing”. Bayi kurang 2 bulan tergolong menderita pneumonia berat bila mempunyai tarikan dinding dada kedalam yang kuat. Pada golongan umur 2 bulan – 5 tahun setiap adanya tarikan dinding dada ke dalam (walaupun tidak hebat) sudah bisa digolongkan sebagai pneumonia berat. Batasan untuk nafas cepat pada bayi kurang 2 bulan ialah frekwensi nafasnya 60 kali / menit atau lebih. (Pada bayi kurang 1 tahun batasnya 50 kali / menit, pada anak balita 1 – 5 tahun batasnya 40 kali / menit).
5. Perawatan dan Penanganan ISPA
Bayi / balita yang menderita ISPA perlu mendapat penatalaksanaan dini dengan membawa bayi / balita ke Puskesmas / Rumah Sakit untuk mendapat pengobatan segera. Bayi / balita kurang dari 2 bulan dengan non pneumonia cukup di rawat di rumah, kepada ibunya jelaskan cara – cara merawat bayinya dan ingatkan untuk membawa kembali bayinya bila sakitnya bertambah buruk, nafasnya sulit atau sulit minum. Bayi kurang 2 bulan tanpa pneumonia harus mendapat antibiotika dan tindakan penunjang dirumah.
“Semua pneumonia pada bayi kurang 2 bulan digolongkan sebagai pneumonia berat, dan tidak boleh diobati di rumah, harus segera dirujuk ke Puskesmas / Rumah sakit” (Ditjen PPM dan PLP, 1993).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar