ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP Ny. D DENGAN ABORTUS INSIPENS DI RB: "LANDASAN TEORI
A. Pengertian Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan (Prof. dr. Abdul Bani Saifudin, SPOG, MPH, Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2001).
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortus
EASTMAN : Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus.Belum sanggup yaitu apabila fetus itu beratnya terletak antara 400-100 gr, atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum viable by law.
HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16, dinamakan proses plasentasi belum selesai.
Ternyata MONRO melaporkan bahwa fetus dengan berat 397 gram dapat hidup terus, jadi definisi tersebut diatas tidaklah mutlak. Berarti bayi dengan BB 700-800 gram dapat hidup, tapi hal ini dianggap sebagai suatu keajaiban. Makin tinggi BB anak waktu lahir, makin besar kemungkinannya untuk dapat hidup terus (Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH, SInopsis, Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 2002).
Faktor-faktor penyebab sangat banyak. Pada bulan pertama pada kehamilan yang mengalami abortus, hampir selalu didahului oleh matinya fetus.
B. Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah faktor ovum sendiri, faktor ibu dan faktor bapak (Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH, SInopsis, Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 2002).
1. Kelainan Ovum
Menurut HERTIG, dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan mereka. Dari 100 abortus spontan 48,9% disebabkan ovum yang patologis, 3,2% disebabkan oleh kelainan letak embrio, dan 9,6% disebabkan plasenta yang abnormal.
2. Kelainan genitalia ibu
Misalnya pada ibu yang menderita :
a. Anomali Kongenital (hipoplasi uteri, uterus bikornis, dll)
b. Kelainan letak dari uterus seperti retroflexi uteri fisika
c. Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteron atau estrogen, endometritis, mioma submukosa.
d. Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola)
e. Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis
3. Gangguan sirkulasi placenta
Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia gravidarum, anomali plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.
4. Penyakit-penyakit ibu
Misalnya pada :
a. Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis, rubella, demam molta, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau invasi kuman atau virus pada fetus.
b. Keracunan Pb, nikotin, gas racun, alkohol dll.
c. Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kardis, penyakit paru berat, anemia gravis.
d. Mal nutrisi, avitaminosis, dan gangguan metabolisme, hipotyroid, kekurangan vitamin A, C atau E, Diabetes melitus.
5. Antagonis Rhesus
Pada antogonis resus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrofis, atau faktor serviks yaitu inkompetensi serviks, servisitis.
7. Perangsang pada ibu yang menyebabkan uterus berkonraksi; umpamanya sangat terkejut, obat-obat uterotonika, ketakutan, laparotomi, dll. Atau dapat juga karena trauma langsung terhadap fetus, selaput janin rusak langsung karena instrument, benda, dan obat-obatan.
8. Penyakit bapak : umur lanjut, penyakit kronis seperti TBC, anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis, keracunan (alkohol, nikotin, dll) sinar rontgen, avitaminosis.
C. Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas dua golongan (Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH, SInopsis, Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 2002 dan Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992):
1. Abortus spontan
Adapun abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Dapat dibagi atas :
a. Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus), sehingga rongga rahim kosong.
Gejala : Perdarahan bercak hingga sedang, serviks tertutup/terbuka, uterus lebih kecil dari usia gestasi, sedikit/tanpa nyeri perut bawah, riwayat ekspulsi hasil konsepsi.
Penanganan : Dengan uterotonika
b. Abortus insipeins (keguguran sedang berlangsung)
Abortus yang sedang berlangsung, dengan astium sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Gejala : Perdarahan sedang hingga masif/banyak, serviks terbuka, TFU sesuai usia kehamilan, nyeri perut bawah, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
Penanganan : Evakuasi hasil konsepsi dengan uterotonika dan kuretase
c. Abortus Inkompletus (keguguran bersisa)
Hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua dan placenta.
Gejala : Perdarahan sedang hingga masif/banyak, servik terbuka, TFU tidak sesuai umur kehamilan, nyeri perut bawah, ekspulsi sebagian hasil konsepsi.
Penanganan : Keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat-obat uterotonika dan antibiotika.
d. Abortus iminens (keguguran membakat)
Keguguran membakat dan akan terjadi, masih ada harapan untuk mempertahankannya.
Gejala : Terjadi perdarahan bercak, serviks masih tertutup, besar uterus sesuai dengan umur kehamilan, kram bawah perut, uterus lunak.
Penanganan : Tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan, hindari coitus untuk sementara.
e. Missed abortion
Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih.
Gejala : Dijumpai amenoare, perdarahan sedikit-sedikit yang berulang pada permulaannya, serta selama observasi fundus tidak bertambah tinggi, malahan tambah rendah.
Penanganan : Hati-hati melakukan kuretase, plasenta dapat melekat sangat erat di dinding rahim, sehingga akan sulit dan resiko perforasi lebih tinggi, lakukan dilatasi dengan batang laminaris selama 12 jam.
f. Abortus habitualis (keguguran berulang)
Adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut.
Gejala : Dalam triwulan kedua terjadi pembukaan serviks tanpa disertai mules, yang selanjutnya disertai oleh pengeluaran janin yang biasanya masih hidup dan normal, penderita tak jarang mengeluh bahwa ia mengeluh banyak lendir dari vagina.
Penanganan : Penyebab abortus habitualis untuk sebagian besar tidak diketahui, penanganan terdiri atas: memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang sempurna, anjurkan istirahat cukup banyak, larangan coitus dan olah raga.
2. Abortus Provokatus
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat
a. Abortus medisinalis
Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu. (berdasarkan indikasi medis)
b. Abortus kriminalis
Adalah abortus yang terjadi karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
D. Komplikasi Abortus
1. Perdarahan (hemorrhage)
2. Perforasi
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah ginjal akut
5. Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh :
a. Perdarahan yang banyak disebut syok hemoragik
b. Infeksi berat atau sepsis disebut syok septic atau endoseptik
(Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH, Sinopsis Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2002).
I. Pengumpulan Data Dasar
A. Anamnesa
Tanggal 28 November 2007, Pukul 08.00 WIB
1. Identitas
Nama Istri : Desta retno palupi Nama Suami : Tn.A. Mansur
Umur : 24 thn Umur : 27 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Kijang 4 Jakarta Alamat : Jln. Kijang 4 Jakarta
2. Keluhan Utama
a. Ibu mengatakan saat ini telah hamil 14 minggu anak ke-1
b. Ibu mengatakan perutnya mulas dan sakit sampai ke pinggang serta mengeluarkan darah dari jalan lahir.
c. Ibu merasa takut dan cemas
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 3 x ganti softek
Keluhan : tidak ada
HPHT : 22 Agustus 2007
TP : 29 Mei 2008
Usia kehamilan saat ini 14 minggu
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Tanda-tanda kehamilan (trimester I)
PP test 5 Oktober 2007 : hasil positif
b. Pergerakan fetus belum dirasakan
c. Keluhan yang dirasakan
Mual dan muntah : ya
Nyeri perut : ya
Sakit kepala : tidak ada
Pengeluaran cairan : keluar darah pervaginam
Oedema : tidak ada
5. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
a. Data kesehatan ibu
Ibu tidak pernah di rawat di Rumah Sakit, penyakit keturunan tidak ada, tidak ada penyakit menular.
b. Data kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan penyakit keturunan.
6. Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : Makan 3 x sehari dengan porsi sedang 1 piring nasi, lauk 1 potong tahu/tempe, kadang-kadang ikan/daging, dengan 1 mangkok kecil sayur, dan 7-8 gelas air putih.
Saat hamil : Ibu makan 2 x sehari porsi nasi sedikit, lauk kadang mau kadang tidak, minum air putih 6-7 gelas/hari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 x sehari, BAK 3-4 x sehari
Saat hamil : BAB dalam sehari, kadang ya kadang tidak, BAK 6-7 x sehari.
c. Personal Hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2 x sehari, pagi dan sore
Saat hamil : Mandi 2 x sehari, pagi dan sore
d. Pola istirahat
Sebelum hamil : Tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari
Saat hamil : tidur malam 6-7 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari
e. Seksualitas
Seksualitas antara ibu dan suami terganggu sedikit
7. Imunisasi
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT pada tanggal 27 Oktober 2007, di RB Kasih Ibu
8. Riwayat Sosial
a. Ibu mengatakan kehamilannya direncanakan olehnya dan suami
b. Ibu maupun keluarga senang dengan kehamilan ini
c. Status perkawian ibu : ibu menikah 1x, usia pernikahan 7 bulan.
d. Ibu mengatakan tidak ada kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas.
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Tanda-tanda vital : TD :110/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36,70C
RR : 20x/menit
3. Tinggi badan : 160 cm
4. Berat badan : sebelum hamil: 49 kg
Saat hamil : 52 kg
Kenaikan BB : 3 kg
5. Ukuran lila : 24 cm
6. Inspeksi
a. Rambut : lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah rontok, keadaan bersih
b. Muka : bentuk simetris, tidak ada oedema, keadaan bersih
c. Mata : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtifa tidak pucat, sclera tidak ikterik, berfungsi dengan baik.
d. Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip
e. Mulut dan gigi : tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada caries pada gigi, tidak ada pembesaran tonsil, jumlah gigi atas dan bawah lengkap.
f. Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik, daun telinga ada.
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfa, dan tidak ada pembengkakan vena jugularis
h. Dada : bentuk simetris, pergerakan nafas teratur, tidak ada benjolan abnormal
i. Payudara : membesar simetris, putting susu menonjol, keadaan payudara bersih, belum ada hyperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, colostrum belum keluar.
j. Abdomen : bentuk simetris, membesar sesuai kehamilan, tidak ada bekas operasi, keadaan bersih.
k. Punggung : segitiga signoid simetris, bentuk tulang punggung lordosis,
l. Genetalian :
1) Keluar darah pervaginam
2) Tidak ada bau
3) Tidak ada oedema
4) Tidak ada bekas luka episiotomi
5) Hygiene baik
6) Tidak ada haemoroid
m. Ekstremitas :
Atas : bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap, keadaan kulit baik, turgor kulit baik, dapat digerakkan dengan baik.
Bawah : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada cacat, tidak ada oedema, berfungsi dengan baik, jari-jari kaki lengkap, keadaan kulit baik.
7. Palpasi :
Leopold I : TFU 12 cm, 4 jari diatas simfisis
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
8. Askultasi
Jantung : detak jantung teratur, tidak terdengar mur-mur
Paru-paru : tidak terdengar wheezing dan ronchi
9. Perkusi : reflek patella positif, dan reflek babinski negatif
II. Interprestasi Data Dasar, diagnosa, masalah, dan Kebutuhan
1. Diagnosa
Ibu G1P0A0 hamil 14 minggu dengan abortus insipiens
Dasar
a. Ibu mengatakan hamil anak pertama
b. HPHT : 22-8-2007
c. TP : 29-5-2008
d. TFU : 12 cm
e. Ibu mengatakan nyeri pada perutnya
f. Serviks terbuka
g. Keluar darah pervaginam
2. Masalah
Ibu kelihatan lemas, kesakitan, dan cemas
Dasar
a. Ibu mengatakan nyeri pada perutnya
b. Servik terbuka
c. Keluar darah pervaginam
d. Ibu mengatakan takut apabila terjadi keguguran
3. Kebutuhan
a. Pemenuhan cairan dan nutrisi
b. Istirahat dan kurangi aktivitas
c. Berikan ibu rasa aman dan nyaman
d. Dukungan psikologis
e. Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi untuk pemberian obat-obatan dan tindakan kuretase
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi abortus inklompletus
Dasar :
a. Ibu mengatakan perutnya nyeri
b. Serviks terbuka
c. Keluar darah pervaginam
IV. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan dan Kolaborasi
Evaluasi hasil konsepi, dilakukan kolaborasi dokter untuk penanganan abortus inspiens dengan tindakan kuretase.
V. Rencana Managemen
1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini
a. Libatkan keluarga agar memberi dukungan pada ibu
b. Berikan ibu rasa aman dan nyaman
c. Anjurkan ibu untuk menenangkan pikiran dan perasaannya
2. Pemenuhan cairan dan nutrisi
a. Pasang cairan infus
b. Anjurkan pada ibu untuk makan dan minum yang cukup
c. Libatkan keluarga agar membantu ibu untuk makan dan minum yang cukup.
3. Dukungan psikologis
a. Anjurkan ibu untuk tetap tenang, beristirahat, dan berdoa
b. Yakinkan pada ibu bahwa tim medis akan membantu ibu dengan baik.
c. Libatkan keluarga untuk terus memberi dukungan pada ibu.
4. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan.
5. Evakuasi hasil konsepsi, kontraksi uterus dan tanda-tanda vital.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat-obatan dan tindakan kuretase.
VI. Pelaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini
a. Melibatkan keluarga agar memberi dukungan pada ibu
b. Memberi ibu rasa aman dan nyaman
c. Menganjurkan ibu untuk menenangkan pikiran dan perasaannya.
2. Memenuhi cairan dan nutrisi ibu
a. Memasang cairan infus
b. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum yang cukup.
c. Melibatkan keluarga untuk membantu ibu agar makan dan minum yang cukup
3. Memberi dukungan psiklogis
a. Menganjurkan ibu untuk tetap tenang, bersitigfar, dan berdoa
b. Meyakinkan ibu, bahwa tim medis akan membantu ibu dengan baik.
c. Melibatkan keluarga untuk terus memberi dukungan pada ibu
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan.
5. Mengevaluasi hasil konsepsi, kontraksi uterus dan tanda-tanda vital.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan dan tindakan kuretase.
a. Rujuk dengan membawa BAKSOKU DO
b. Memberikan obat-obatan antara lain : Ergometrin 0,2 mg IM dan Misoprostol 400 mg per oral.
c. Melakukan tindakan kuretase, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memberikan obat anestesi sebelum dilakukan tindakan kuretase, obatnya antara lain dapat dipilih; petidin, sulfas atropine, droperidol, dan valium
2) Menentukan letak rahim, yaitu dengan melakukan pemeriksaan dalam.
3) Masukkan penduga rahim (sondage) sesuai dengan letak rahim dan tentukan panjang atau dalamnya penduga rahim.
4) Bila pembukaan serviks belum cukup untuk memasukkan sendok kuret, lakukan terlebih dulu didilatasi dengan dilatator atau bougie hegar.
5) Memakai sendok kuret yang agak besar. Memasukkan dengan melakukan kerokan dimulai di bagian tengah.
6) Memakai cunam abortus untuk mengeluarkan hasil konsepsi dan jaringan lainnya.
7) Mengeluarkan alat dengan menarik alat dengan hati-hati dan lembut.
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti kondisinya saat ini
a. Keluarga berjanji untuk memberikan bantuan psikologis pada ibu
b. Ibu mengatakan sudah merasa lebih aman dan nyaman
c. Ibu mengatakan pikiran dan perasaannya sudah lebih tenang.
2. Kebutuhan cairan dan nutrisi ibu sudah terpenuhi
a. Ibu sudah diberikan cairan infus
b. Ibu sudah minum dan ibu juga berjanji akan makan dan minum cukup
c. Keluarga berjanji akan membantu ibu untuk makan dan minum yang cukup.
3. Cemas ibu berkurang
a. Ibu mengatakan sudah lebih tenang
b. Ibu mengatakan, ia yakin bahwa tim medis akan membantunya dengan baik.
c. Keluarga berjanji akan terus memberikan dukungan pada ibu
4. Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan akan mengurangi aktifitas yang berlebihan
5. Tanda-tanda vital ibu normal, dan kontraksi uterus tetap terjadi
6. Telah tilakukan kolaborasi dengan dokter, ibu sudah diberikan obat-obatan dan sudah mendapatkan tindakan kuretase dari dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Abdul Bani Saifudin, SPOG, mph, Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2001
Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992
Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH, Sinopsis Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2002.
"
Cari Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
-
▼
2010
(2630)
-
▼
Januari
(622)
-
▼
Jan 04
(129)
- KTI KEBIDANAN : KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAK...
- SAP : SENAM NIFAS
- SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)P) Pokok Bahasan ...
- ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ...
- SAP : PERAWATAN PAYUDARA
- SAP : PIJAT BAYI
- KTI KEBIDANAN : HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PE...
- SAP : TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
- KTI KEBIDANAN : STUDI DESKRIPTIF PENGETAHUAN IBU T...
- KTI KEBIDANAN : STUDI KORELASI BERAT BADAN LAHIR ...
- STUDY KORELASI TINGKAT PENGTAHUAN IBU TENTANG ASI ...
- HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN POLA PEMBERIAN...
- STUDY DESKRIPTIF USIA MENARCHE SISWI SMP....
- PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU ...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN RESPON PSIKOLOGIS WANITA ...
- KTI KEBIDANAN : TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA AWAL (1...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB S...
- MANAJEMEN KEBIDANAN PATOLOGIS IBU HAMIL Ny. “N” D...
- PLASENTA PREVIA PARSIAL
- ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS TERHADA...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN RESPON PSIKOLOGIS WANITA ...
- KTI KEBIDANAN : PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAL...
- ASUHAN KEBIDANAN KEPADA IBU HAMIL DENGAN KEHAMIL...
- ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PLASENTA ...
- KTI KEBIDANAN : STUDI DISKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR YAN...
- ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
- Duet Teh dan Madu, Cara Ampuh Bunuh Bakteri
- SECTIO CAESARIA dan Asuhan Keperawatan
- Duduk Lama Dapat Sebabkan Nyeri Pinggang Bawah
- KANKER SERVIKS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK KEJANG DEMAM
- Coronary Artery Disease
- Nutrisi dalam Kehamilan
- KELAINAN HAID
- Upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
- Safe motherhood
- Persalinan Kurang Bulan
- Pengobatan Epilepsi dan anti konvulsan
- Mengenal Bartholinitis
- Klimakterium
- Karsionegenik pada Tissue dan Pembalut
- BPH dan asuhan keperawatan
- Koreksi Penggunaan Kata Perawatan
- Mengenal aneka alat KONTRASEPSI
- PRIA JUGA BISA MENOPAUSE
- Perdarahan intrakranial pada neonatus
- KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONTRASEPSI
- Sperma Tetap Subur
- MAMFAAT KUNYIT
- DEMENSIA
- RESPON CEMAS DAN GANGGUAN KECEMASAN
- FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA
- MYOMA UTERI
- Diet Rendah Protein Cegah Batu Ginjal
- Hirschsprung dan Asuhan Keperawatan
- TALASEMIA
- ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKEMIA
- DELIRIUM PADA LANSIA
- HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTA...
- Proses Penuaan dan Keperawatan Gerontology
- PERAWATAN LUKA; DAHULU DAN SEKARANG
- Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD...
- Amenore
- JAUNDICE
- TUMOR ORBITA
- KATETERISASI URINE PADA PRIA
- Konsep Umum Nyeri
- OTITIS MEDIA AKUT
- Kasus Malpraktik Bisa Dikenakan pada Perawat
- Askep FARINGITIS
- ASKEP DENGAN ULKUS KORNEA
- DEKUBITUS
- Senam Nifas
- Test dan diagnosa Faringitis
- ASKEP CURIGA
- ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM MATURUS DENGAN SECS...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK C DENGAN POST DEBRIDE...
- GANGGUAN PERSEPSI HALUSINASI DENGAR AKIBAT SKIZOFR...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.W DENGAN GANGGUAN...
- ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. Y DENGAN POST STRO...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA By Ny. W ( 29 Hari )BBLR d...
- GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN: POST CRANIOTOMY DEKOM...
- Askep pada klien Ny. M dengan Gangguan system Endo...
- PEMFIGUS VULGARIS
- Asuhan Keperawatan pada klien An. S (5 ½ tahun) de...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. U DENGAN GANGGUAN SIST...
- Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Gangguan Sis...
- Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Gangguan Sist...
- ASKEP NY. W DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : S...
- ASKEP HIPERTROPI PROSTAT
- Demam Berdarah
- Gravida
- Askep Hipertropi Prostat
- Hernia Nukleus Pulposus
- ABLASIO RETINA
- ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CEDERA KEPALA
- Secsio saesarae
- Askep ISK Gerontik
- RADIKAL BEBAS
-
▼
Jan 04
(129)
-
▼
Januari
(622)
0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc)
0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc)
Anak
Anatomi dan Fisiologi
aneh lucu unik menarik
Antenatal Care (ANC)
Artikel Bahasa Inggris
Asuhan Kebidanan
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuransi Kesehatan
Berita Hiburan
Berita Terkini Kesehatan
Berita Tips Twitter
Celeb
contoh Daftar Pustaka
Contoh KTI
Contoh KTI Kebidanan
Farmakologi (Farmasi)
Gadar-kegawatdaruratan
Gizi
Handphone
Hirschsprung
Hukum Kesehatan
Humor Segar (Selingan)
Imunisasi
Info Lowongan Kerja Kesehatan
Intranatal Care (INC)
Jiwa-Psikiatri
kamus medis kesehatan online
Kebidanan Fisiologis
Kebidanan Patologis
Keluarga Berencana (KB)
Keperawatan Gerontology
Kesehatan Anak (UMUM)
Kesehatan Bayi (untuk UMUM)
Kesehatan Haji
Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM)
Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM)
Kesehatan Pria (untuk UMUM)
Kesehatan Remaja
Kesehatan Reproduksi (Kespro)
Kesehatan Wanita (untuk UMUM)
Koleksi Skripsi Umum
Konsep Dasar
KTI D-3 Kebidanan
KTI Skripsi Keperawatan
kumpulan askep
Laboratorium
Lain-lain
Makalah Keperawatan Kebidanan
Managemen Kesehatan
Mikrobiologi
Motivasi Diri
Napza dan zat Adiktif
Neonatus dan Bayi
News
Penyakit Menular potensi KLB
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Postnatal Care (PNC)
Protap-SOP
Psikologi-Psikiater (UMUM)
Reformasi Kesehatan
Sanitasi (Penyehatan Lingkungan)
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Sistem Endokrin
Sistem Immunologi
Sistem Indera
Sistem Integumen
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Neurologis
Sistem Pencernaan
Sistem Perkemihan
Sistem Pernafasan
Surveilans Penyakit
Teknologi
Tips dan Tricks Seks
Tips Facebook
Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Tips Kecantikan
Tips Kesehatan Umum
Tokoh Kesehatan
Tutorial Blogging
Youtuber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar