1. Pengertian
Nyeri merupakan sesasi tidak enak, nyeri merupakan tanda penting terhadap adanya gangguan fisiologis, nyeri secara umum didefinisikan sebagai suatu rasa tidak nyaman baik ringan maupun berat (Priharjo,1998:3).
Nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri akut dan kronis, nyeri akut biasanya berlangsung secara singkat, misalnya nyeri pada patah tulang atau pembedahan abdomen. Nyeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih lama. Nyeri juga dinyatakan sebagai nyeri somatogenik atau psikogenik, nyeri somatogenik merupakan nyeri secara fisik, sedangkan nyeri psikogenik merupakan nyeri psikis atau mental.
2. Teori
a. Teori kekhususan (Teori Specifity)
Ujung saraf spesifik berkorelasi dengan sensasi yang spesifik seperti sentuhan, hangat, dingin atau nyeri. Sensasi nyeri berhubungan dengan pengaktifan ujung-ujung saraf bebas oleh mekanikal, rangsangan nyeri.
b. Teori intensitas
Hasil dari rangsangan yang berlebihan pada reseptor setiap rangsagn sensasi punya potensi untuk menimbulkan nyeri jika menggunakan intensitas yang cukup.
c. Teori Kontrol pintu (the gate control theory)
Serabut saraf tebal dan tipis membentuk sinar pada cornus sebagai pintu gerbang rangsangan yang mencapai otak.
3. Fisiologi
Suatu teori yang menjelaskan nyeri sebagai suatu mekanisme relatif sederhana yang menjelaskan bahwa respon nyeri timbul apabila suatu stimulus nyeri mengaktivasi reseptor nyeri (Priharjo, 1998:34).
Reseptor nyeri merupakan ujung-ujung saraf yang bebas tidak bermyelin dan neuron aferen. Informasi dari reseptor nyeri mencapai sistem saraf sentral melalui serabut saraf asandan, bila informasi telah sampai dithalamus maka seseorang akan merasakan adanya suatu sensasi serta mempelajari tentang lokasi dan kekuatan stimulus. Bila informasi telah sampai pada kortek serebri maka seseorang menjadi lebih terlibat dengan sensasi nyeri, mencoba menginterpretasikan arti nyeri dan mencari cara untuk menghindari sensasi lebih lanjut.
Serabut saraf yang menghantarkan nyeri :
a. Serabut saraf tipe delta
Mengirimkan sinyal relatif cepat 12-30 m/s, bermyelin halus 2,5 mm, membawa rangsangan nyeri menusuk, serabut berakhir dicornu dorsalis dilamina I.
b. Serabut tipe c
Membawa rangsang nyeri terbakar dan tumpul, relatif lebih lambat 0,5-2 m/s, tidak bermyelin 0,4-1,2 mm, serabut berakhir dilamina IV dan V.
4. Stimulus
Reseptor nyeri memberi respon terhadap stimulus yang membahayakan seperti stimulus kimia termal, listrik atau mekanis, maupun mikroorganisme baik yang berasal dari dalam maupun luar tubuh (Priharjo,1998:35).Stimulus kimia terhadap nyeri yaitu histamin, bradikinin, prostaglandin, bermacam-macam asam.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Ujung saraf spesifik berkorelasi dengan sensasi yang spesifik seperti sentuhan, hangat, dingin atau nyeri. Sensasi nyeri berhubungan dengan pengaktifan ujung-ujung saraf bebas oleh mekanikal, rangsangan nyeri.
a. Lingkungan
Nyeri dapat diperberat dengan adanya rangsangan dari lingkungan yang berlebihan misalnya, kebisingan, cahaya yang sangat terang dan kesendirian.
b. Umur
Toleransi terhadap nyeri meningkat sesuai dengan pertumbuhan usia, misalnya semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah pula pemahaman terhadap nyeri dan usaha mengatasinya.
c. Kelelahan
Kelelahan juga dapat meningkatkan nyeri dan usaha banyak orang merasa lebih nyaman setelah tidur.
d. Riwayat sebelumnya dan mekanisme pemecahan masalah
Riwayat sebelumnya dan mekanisme pemecahan masalah berpengaruh pula terhadap seseorang dalam mengatasi nyeri. Misalnya, ada beberapa kalangan yang menganggap nyeri sebagai kutukan.
e. Tersedianya orang-orang yang memberi dukungan
Tersedianya orang-orang yang memberi dukungan sangat berguna bagi seseorang dalam menghadapi nyeri, misalnya anak-anak akan merasa lebih nyaman bila dekat dengan orang tuanya.
6. Respon perilaku terhadap nyeri
Ekspresi wajah mengatupkan geraham, menggigit bibir, meringis, aphasia, bingung dan disorentasi.
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
Cari Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
-
▼
2010
(2630)
-
▼
Januari
(622)
-
▼
Jan 04
(129)
- KTI KEBIDANAN : KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAK...
- SAP : SENAM NIFAS
- SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)P) Pokok Bahasan ...
- ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ...
- SAP : PERAWATAN PAYUDARA
- SAP : PIJAT BAYI
- KTI KEBIDANAN : HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PE...
- SAP : TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
- KTI KEBIDANAN : STUDI DESKRIPTIF PENGETAHUAN IBU T...
- KTI KEBIDANAN : STUDI KORELASI BERAT BADAN LAHIR ...
- STUDY KORELASI TINGKAT PENGTAHUAN IBU TENTANG ASI ...
- HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN POLA PEMBERIAN...
- STUDY DESKRIPTIF USIA MENARCHE SISWI SMP....
- PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU ...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN RESPON PSIKOLOGIS WANITA ...
- KTI KEBIDANAN : TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA AWAL (1...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB S...
- MANAJEMEN KEBIDANAN PATOLOGIS IBU HAMIL Ny. “N” D...
- PLASENTA PREVIA PARSIAL
- ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS TERHADA...
- KTI KEBIDANAN : GAMBARAN RESPON PSIKOLOGIS WANITA ...
- KTI KEBIDANAN : PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAL...
- ASUHAN KEBIDANAN KEPADA IBU HAMIL DENGAN KEHAMIL...
- ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PLASENTA ...
- KTI KEBIDANAN : STUDI DISKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR YAN...
- ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
- Duet Teh dan Madu, Cara Ampuh Bunuh Bakteri
- SECTIO CAESARIA dan Asuhan Keperawatan
- Duduk Lama Dapat Sebabkan Nyeri Pinggang Bawah
- KANKER SERVIKS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK KEJANG DEMAM
- Coronary Artery Disease
- Nutrisi dalam Kehamilan
- KELAINAN HAID
- Upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
- Safe motherhood
- Persalinan Kurang Bulan
- Pengobatan Epilepsi dan anti konvulsan
- Mengenal Bartholinitis
- Klimakterium
- Karsionegenik pada Tissue dan Pembalut
- BPH dan asuhan keperawatan
- Koreksi Penggunaan Kata Perawatan
- Mengenal aneka alat KONTRASEPSI
- PRIA JUGA BISA MENOPAUSE
- Perdarahan intrakranial pada neonatus
- KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONTRASEPSI
- Sperma Tetap Subur
- MAMFAAT KUNYIT
- DEMENSIA
- RESPON CEMAS DAN GANGGUAN KECEMASAN
- FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA
- MYOMA UTERI
- Diet Rendah Protein Cegah Batu Ginjal
- Hirschsprung dan Asuhan Keperawatan
- TALASEMIA
- ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKEMIA
- DELIRIUM PADA LANSIA
- HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTA...
- Proses Penuaan dan Keperawatan Gerontology
- PERAWATAN LUKA; DAHULU DAN SEKARANG
- Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD...
- Amenore
- JAUNDICE
- TUMOR ORBITA
- KATETERISASI URINE PADA PRIA
- Konsep Umum Nyeri
- OTITIS MEDIA AKUT
- Kasus Malpraktik Bisa Dikenakan pada Perawat
- Askep FARINGITIS
- ASKEP DENGAN ULKUS KORNEA
- DEKUBITUS
- Senam Nifas
- Test dan diagnosa Faringitis
- ASKEP CURIGA
- ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM MATURUS DENGAN SECS...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK C DENGAN POST DEBRIDE...
- GANGGUAN PERSEPSI HALUSINASI DENGAR AKIBAT SKIZOFR...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.W DENGAN GANGGUAN...
- ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. Y DENGAN POST STRO...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA By Ny. W ( 29 Hari )BBLR d...
- GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN: POST CRANIOTOMY DEKOM...
- Askep pada klien Ny. M dengan Gangguan system Endo...
- PEMFIGUS VULGARIS
- Asuhan Keperawatan pada klien An. S (5 ½ tahun) de...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. U DENGAN GANGGUAN SIST...
- Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Gangguan Sis...
- Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Gangguan Sist...
- ASKEP NY. W DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : S...
- ASKEP HIPERTROPI PROSTAT
- Demam Berdarah
- Gravida
- Askep Hipertropi Prostat
- Hernia Nukleus Pulposus
- ABLASIO RETINA
- ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CEDERA KEPALA
- Secsio saesarae
- Askep ISK Gerontik
- RADIKAL BEBAS
-
▼
Jan 04
(129)
-
▼
Januari
(622)
0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc)
0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc)
Anak
Anatomi dan Fisiologi
aneh lucu unik menarik
Antenatal Care (ANC)
Artikel Bahasa Inggris
Asuhan Kebidanan
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuransi Kesehatan
Berita Hiburan
Berita Terkini Kesehatan
Berita Tips Twitter
Celeb
contoh Daftar Pustaka
Contoh KTI
Contoh KTI Kebidanan
Farmakologi (Farmasi)
Gadar-kegawatdaruratan
Gizi
Handphone
Hirschsprung
Hukum Kesehatan
Humor Segar (Selingan)
Imunisasi
Info Lowongan Kerja Kesehatan
Intranatal Care (INC)
Jiwa-Psikiatri
kamus medis kesehatan online
Kebidanan Fisiologis
Kebidanan Patologis
Keluarga Berencana (KB)
Keperawatan Gerontology
Kesehatan Anak (UMUM)
Kesehatan Bayi (untuk UMUM)
Kesehatan Haji
Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM)
Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM)
Kesehatan Pria (untuk UMUM)
Kesehatan Remaja
Kesehatan Reproduksi (Kespro)
Kesehatan Wanita (untuk UMUM)
Koleksi Skripsi Umum
Konsep Dasar
KTI D-3 Kebidanan
KTI Skripsi Keperawatan
kumpulan askep
Laboratorium
Lain-lain
Makalah Keperawatan Kebidanan
Managemen Kesehatan
Mikrobiologi
Motivasi Diri
Napza dan zat Adiktif
Neonatus dan Bayi
News
Penyakit Menular potensi KLB
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Postnatal Care (PNC)
Protap-SOP
Psikologi-Psikiater (UMUM)
Reformasi Kesehatan
Sanitasi (Penyehatan Lingkungan)
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Sistem Endokrin
Sistem Immunologi
Sistem Indera
Sistem Integumen
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Neurologis
Sistem Pencernaan
Sistem Perkemihan
Sistem Pernafasan
Surveilans Penyakit
Teknologi
Tips dan Tricks Seks
Tips Facebook
Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Tips Kecantikan
Tips Kesehatan Umum
Tokoh Kesehatan
Tutorial Blogging
Youtuber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar