Cari Blog Ini

Suplemen Vitamin dan Mineral

Suplemen Vitamin dan Mineral

Untuk memenuhi kebutuhan harian akan vitamin C, bisa dicukupi dengan makan sebuah jeruk - atau minum satu tablet vitamin C. Mana yang lebih baik? Dalam banyak hal, tentu jeruk lebih baik. Memang cara terbaik mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan adalah melalui makanan dan bukan dengan suplemen.

Banyak orang dewasa (Amerika) mengonsumsi suplemen vitamin secara teratur. Sebagian ada yang menganggapnya sebagai pengganti makanan yang esensial. Sementara yang lain menganggapnya sebagai jaminan yang tidak membahayakan.

Suplemen multivitamin dan mineral harian yang dosisnya mendekati 100% dari kecukupan gizi yang dianjurkan, tidak membahayakan dan mungkin saja bermanfaat jika kita mengonsumsi makanan yang tidak banyak variasi. Namun, suplemen tidak dapat menyediakan unsur penting lainnya dalam makanan.

Sebelum minum suplemen lain di luar suplemen multivitamin dan mineral standar, berkonsultasilah dulu dengan dokter atau ahli gizi yang sudah terdaftar. Penting diperhatikan bahwa kita jangan mengonsumsi lebih dari jumlah yang dianjurkan. Banyak bahan gizi yang dapat membahayakan apabila dikonsumsi dalam jumlah besar.

MANFAAT MAKANAN

Makanan lengkap menyediakan sejumlah besar manfaat yang tidak dapat diperoleh dari pil:

- Makanan lengkap bersifat kompleks. Makanan lengkap mengandung berbagai zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Sebagai contoh, sebuah jeruk tidak hanya mengandung vitamin C tapi juga beta karoten, kalsium, dan gizi lainnya.

- Makanan lengkap mengandung serat. Serat penting untuk pencernaan dan dapat membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, dan sembelit.

- Makanan lengkap mengandung fitokimia. Fitokimia adalah senyawa alami yang dihasilkan tumbuhan untuk melindungi tumbuhan itu dari bakteri, virus, atau jamur. Berbeda dengan vitamin dan mineral, fitokimia belum diketahui jelas nilai gizinya. Namun, fitokimia dapat membantu melindungi kita dari sejumlah penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, osteoporosis, dan diabetes.

SIAPA SAJA YANG BUTUH SUPLEMEN ?

Bagi sebagian besar orang, makanan yang sehat itu sudah menyediakan cukup vitamin dan mineral. Suplemen vitamin dan mineral mungkin berguna untuk:

- Orang yang berusia 65 tahun atau lebih. Semakin bertambah usia, masalah kesehatan bisa mengarah pada pola makan yang lebih buruk, ini membuat kita makin sulit mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan. Selain itu, tubuh mungkin tidak mampu lagi menyerap vitamin B6, B12 dan vitamin D seperti biasanya, membuat suplemen lebih diperlukan. Tambahan lagi telah terbukti bahwa multivitamin dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan menurunkan risiko terkena infeksi tertentu dengan bertambahnya usia.

- Wanita yang memasuki masa post-menopause. Bagi beberapa wanita, tanpa bantuan suplemen, akan mengalami kesulitan mendapatkan jumlah kalsium dan vitamin D yang dianjurkan. Suplemen kalsium dan vitamin D keduanya terbukti melindungi wanita dari osteoporosis.

- Mereka yang tidak makan cukup baik. Jika dalam sehari kita tidak makan lima sajian buah-buahan dan sayuran seperti yang dianjurkan, maka dengan mengonsumsi satu tablet suplemen multivitamin saja mungkin sudah cukup. Namun bagaimanapun, tindakan yang terbaik adalah menciptakan kebiasaan makan yang lebih baik.

- Bagi yang sedang menjalankan diet kalori rendah. Jika setiap hari seseorang makan kurang dari 1.000 kalori, kemungkinan ia akan memerlukan suplemen vitamin dan mineral.

- Bagi yang merokok. Tembakau menurunkan proses penyerapan berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamn B6, B12, vitamin C, folat, dan niasin.

- Yang suka minum alkohol berlebihan. Pemakaian alkohol secara berlebihan dapat mengganggu pencernaan dan penyerapan tiamin, folat, dan vitamin A, D, dan B12. Perubahan metabolisme juga mempengaruhi mineral seperti seng, selenium.

- Wanita yang berencana untuk hamil, sedang hamil atau sedang memberi ASI. Selama waktu-waktu ini, wanita itu membutuhkan lebih banyak bahan-bahan gizi tertentu terutama asam folat - yaitu bentuk sintetik dari folat. Asam folat membantu mencegah kerusakan saluran saraf seperti spina bifida (cacat tulang belakang) pada janin. Suplemen zat besi yang diberikan selama kehamilan dapat membantu mencegah anemia pada ibu.

- Mereka yang mengonsumsi makanan khusus atau menderita kondisi kronis. Jika variasi makanan seseorang terbatas, karena ia tidak tahan terhadap makanan tertentu atau menderita alergi makanan, sebaiknya ia minum suplemen vitamin dan mineral. Jika ia seorang vegetarian yang sama sekali tidak mengonsumsi makanan produk hewani, kemungkinan ia membutuhkan tambahan vitamin B12 dan seng. Jika ia tidak makan produk susu dan tidak terpapar sinar matahari sekitar 15 menit pun sehari, mungkin orang itu memerlukan suplemen kalsium dan vitamin D dalam makanannya.

Beberapa kondisi medis yang kronis mungkin saja meningkatkan kebutuhan seseorang akan gizi yang bervariasi, mengingat selera makan yang terganggu dan tubuh kurang mampu mengatasinya. Dalam kasus ini, mungkin diperlukan suplemen khusus.

sumber: Mayo Clinic 'Family Health Book' hal.28
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber