Metrotvnews.com, Jayapura: Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan dominan di Papua. Banyak kerugian yang disebabkan dengan angka yang sakit sebesar 17 persen penduduk pada tahun 2009.
Hal tersebut dikemukakan Perwakilan UNICEF Indonesia, William Hawley, saat bersama Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel, dalam pertemuan bersama bidan-bidan Poltekes Abepura, Kota Jayapura, Selasa (6/10).
Hawley menjelaskan dengan angka sebesar 17 persen penduduk pada 2009 dan berdasarkan estimasi perhitungan menyebabkan kerugian finansial minimal sebesar Rp20,5 milyar untuk satu tahun.
"Apalagi malaria pada ibu hamil, selain berdampak pada kesehatan dan keselamatan ibu juga berdampak pada kualitas janin yang dikandung dan bayi yang dilahirkan," tuturnya.
Dampak pada ibu hamil, meliputi anemia, infeksi placenta, malaria komplikasi, bahkan kematian. "Sedangkan dampak pada janin/bayi meliputi berat badan lahir rendah, kelahiran premature, keguguran, kelahiran mati, malaria bawahan lahir hingga kematian bayi," kata William.
Terkait hal tersebut, Jana Fitria dari UNICEF Papua, berharap penanganan masalah ini dapat terselesaikan secara cepat lewat bidan-bidan yang telah di latih. "Dengan penanganan yang baik dari bidan, tentu akan mengurangi angka kesakitan dan kematian malaria di Papua," katanya.
Pencegahan penyakit malaria yang dikerjakan USAID - UNICEF telah berlangsung sejak 2006. "Pelayanan pada ibu hami meliputi deteksi dini malaria dengan menggunakan Rapid Diagnostic test yaitu alat deteksi darah cepat, " katanya.
Oleh sebab itu, jika kedapatan positif malaria ibu hamil, bias lansung mendapatkan obat anti malaria yang adkuat serta diberikan kelambu untuk melindungi gigitan nyamuk malaria.(Ant/BEY)
Sumber: http://www.metrotvnews.com/
Hal tersebut dikemukakan Perwakilan UNICEF Indonesia, William Hawley, saat bersama Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel, dalam pertemuan bersama bidan-bidan Poltekes Abepura, Kota Jayapura, Selasa (6/10).
Hawley menjelaskan dengan angka sebesar 17 persen penduduk pada 2009 dan berdasarkan estimasi perhitungan menyebabkan kerugian finansial minimal sebesar Rp20,5 milyar untuk satu tahun.
"Apalagi malaria pada ibu hamil, selain berdampak pada kesehatan dan keselamatan ibu juga berdampak pada kualitas janin yang dikandung dan bayi yang dilahirkan," tuturnya.
Dampak pada ibu hamil, meliputi anemia, infeksi placenta, malaria komplikasi, bahkan kematian. "Sedangkan dampak pada janin/bayi meliputi berat badan lahir rendah, kelahiran premature, keguguran, kelahiran mati, malaria bawahan lahir hingga kematian bayi," kata William.
Terkait hal tersebut, Jana Fitria dari UNICEF Papua, berharap penanganan masalah ini dapat terselesaikan secara cepat lewat bidan-bidan yang telah di latih. "Dengan penanganan yang baik dari bidan, tentu akan mengurangi angka kesakitan dan kematian malaria di Papua," katanya.
Pencegahan penyakit malaria yang dikerjakan USAID - UNICEF telah berlangsung sejak 2006. "Pelayanan pada ibu hami meliputi deteksi dini malaria dengan menggunakan Rapid Diagnostic test yaitu alat deteksi darah cepat, " katanya.
Oleh sebab itu, jika kedapatan positif malaria ibu hamil, bias lansung mendapatkan obat anti malaria yang adkuat serta diberikan kelambu untuk melindungi gigitan nyamuk malaria.(Ant/BEY)
Sumber: http://www.metrotvnews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar