Jakarta, 11/9/2010 (Kominfo-Newsroom) Stasiun Besar Pasar Senen, Jakarta Pusat masih dipadati pemudik yang memilih berangkat ke kampung halaman setelah Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah.
Sejak Sabtu (11/9) pagi, pukul 06.45 WIB, tercatat pemberangkatan kereta api Fajar Utama tujuan Yogyakarta sebanyak 392 penumpang. Pada pukul 07.30 WIB juga diberangkatkan kereta api Sawunggaling tujuan Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, dengan 318 penumpang.
Pantauan pada Sabtu siang, ratusan calon penumpang tampak menunggu kereta api yang akan memberangkatkan mereka ke kota tujuan.
Salah seorang calon penumpang, Muryati, yang akan mudik ke Gombong, Kebumen, Jateng, mengaku sengaja mudik pada hari kedua Idul Fitri atau H+1 usai perayaan lebaran karena tidak perlu berdesak-desakan dengan pemudik lainnya.
"Kalau hari ini lebih longgar daripada sebelum Lebaran. Yang penting masih bisa bersilaturrahmi dengan keluarga walau agak telat," kata Muryati.
Sehari sebelumnya, sejumlah pemudik memanfaatkan hari lebaran untuk berangkat ke kampung halaman. Hal itu diungkapkan seorang pemudik, Supini yang akan mudik ke Madiun. "Saya memilih mudik tepat di hari raya untuk mendapatkan kenyaman karena saya membawa serta seluruh angggota dan membawa anak-anak," katanya.
Menurut dia, bila mudiknya sebelum hari raya, cenderung penuh sesak dan ia khawatir pada kesehatan dan kenyamanan anak-anaknya. Supini yang mudik setiap tahun, mengaku menghindari penumpukan penumpang membuatnya lebih nyaman dalam perjalanan.
Namun, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api pada hari-H di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, menurun sekitar 30 persen, dibandingkan tahun lalu. Data pemantauan Posko Lebaran Stasiun Senen, pada hari pertama Lebaran, menunjukkan sebanyak 12.706 pemudik.
Staf humas Stasiun Senen, Asmat Saputra, mengatakan penumpang yang mudik pada hari H turun sekitar 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun tidak mengurangi animo para pengguna kereta api untuk tetap menggunakan moda transportasi itu.
Menurut dia, alasan utama para penumpang mudik di hari-H adalah untuk memperoleh kenyamanan karena jumlah penumpang cenderung normal jika dibandingkan dengan hari-hari sebelum Idul Fitri. (Theo)
sumber: http://www.bipnewsroom.info/index.php?_language=Indonesia&_mainNo=11&_cmsType=HALAMAN%20UTAMA&_contentShow=Ascending&_contentType=Content%20Type&_pageBreak=0&_loginID=&_password=&&newsid=66200&_link=loadnews.php
Sejak Sabtu (11/9) pagi, pukul 06.45 WIB, tercatat pemberangkatan kereta api Fajar Utama tujuan Yogyakarta sebanyak 392 penumpang. Pada pukul 07.30 WIB juga diberangkatkan kereta api Sawunggaling tujuan Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, dengan 318 penumpang.
Pantauan pada Sabtu siang, ratusan calon penumpang tampak menunggu kereta api yang akan memberangkatkan mereka ke kota tujuan.
Salah seorang calon penumpang, Muryati, yang akan mudik ke Gombong, Kebumen, Jateng, mengaku sengaja mudik pada hari kedua Idul Fitri atau H+1 usai perayaan lebaran karena tidak perlu berdesak-desakan dengan pemudik lainnya.
"Kalau hari ini lebih longgar daripada sebelum Lebaran. Yang penting masih bisa bersilaturrahmi dengan keluarga walau agak telat," kata Muryati.
Sehari sebelumnya, sejumlah pemudik memanfaatkan hari lebaran untuk berangkat ke kampung halaman. Hal itu diungkapkan seorang pemudik, Supini yang akan mudik ke Madiun. "Saya memilih mudik tepat di hari raya untuk mendapatkan kenyaman karena saya membawa serta seluruh angggota dan membawa anak-anak," katanya.
Menurut dia, bila mudiknya sebelum hari raya, cenderung penuh sesak dan ia khawatir pada kesehatan dan kenyamanan anak-anaknya. Supini yang mudik setiap tahun, mengaku menghindari penumpukan penumpang membuatnya lebih nyaman dalam perjalanan.
Namun, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api pada hari-H di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, menurun sekitar 30 persen, dibandingkan tahun lalu. Data pemantauan Posko Lebaran Stasiun Senen, pada hari pertama Lebaran, menunjukkan sebanyak 12.706 pemudik.
Staf humas Stasiun Senen, Asmat Saputra, mengatakan penumpang yang mudik pada hari H turun sekitar 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun tidak mengurangi animo para pengguna kereta api untuk tetap menggunakan moda transportasi itu.
Menurut dia, alasan utama para penumpang mudik di hari-H adalah untuk memperoleh kenyamanan karena jumlah penumpang cenderung normal jika dibandingkan dengan hari-hari sebelum Idul Fitri. (Theo)
sumber: http://www.bipnewsroom.info/index.php?_language=Indonesia&_mainNo=11&_cmsType=HALAMAN%20UTAMA&_contentShow=Ascending&_contentType=Content%20Type&_pageBreak=0&_loginID=&_password=&&newsid=66200&_link=loadnews.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar