Cari Blog Ini

Manfaat Bermaaf-maafan bagi Kesehatan

Sabtu, 11 September 2010 | 07:03 WITA

TRIBUNKALTIM.co.id - Hari raya Idul Fitri adalah saatnya kaum muslimin dan muslimah merayakan kemenangan sekaligus bermaaf-maafan. Nilai bermaaf-maafan itu ternyata tak hanya bermakna bagi hubungan interpersonal seseorang. Namun, juga baik untuk kesehatan jiwa dan raga.


Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sadar kita memberikan pengaruh terhadap banyak orang, entah itu pengaruh baik maupun buruk. Sehingga bisa dikatakan, tak ada manusia yang luput dari kesalahan dan permintaan maaf, dan tidak ada siapa pun yang tak punya kesempatan untuk memberikan maaf kepada orang lain. Berikut adalah beberapa hal baik dari memaafkan untuk kesehatan seseorang:

1. Kesehatan fisik yang baik
Ada banyak studi yang menilai positif tindakan memaafkan orang lain terhadap kesehatan tubuh. Di antaranya; menurunkan tekanan darah, menyehatkan detak jantung, serta menguatkan imun tubuh.

2. Menghindari siklus pikiran yang tak produktif
Tak bisa memaafkan memicu siklus pikiran negatif dan amarah. Memaafkan orang yang pernah berbuat salah kepada kita memberikan kesempatan untuk Anda bisa merasakan emosi orang lain. Dengan kata lain, Anda jadi lebih bisa berempati dengan orang lain. Saat pikiran Anda terblokade oleh rasa marah dan kesal, pikiran dan perasaan pun tertutup. Lama kelamaan, hati pun menjadi keras dan sulit untuk bisa menjadi orang yang lebih baik.

3. Energi dan toleransi yang lebih baik
Perlu energi yang banyak untuk menahan dendam dan amarah. Saat dendam dan pikiran buruk berkelibat di kepala Anda, maka kemampuan Anda untuk peka akan kebutuhan orang lain di sekitar serta kemampuan Anda untuk menjadi orang yang lebih sensitif akan keadaan sekitar akan terhalang.

4. Melindungi kebebasan dan kemampuan untuk percaya
Tidak mau memaafkan orang lain memosisikan Anda sebagai korban dan mengekang Anda sebagai orang yang tertindas akan suatu tindakan yang salah. Memaafkan orang yang berbuat salah bisa membebaskan Anda dan memberi Anda pilihan untuk bisa percaya lagi. Ini adalah kunci penting untuk bisa menjalin hubungan dengan siapa pun lebih baik.

5. Menghapus kenangan buruk

Coba Anda bayangkan menjalin hubungan cinta dengan seseorang yang belum bisa memaafkan tindakan buruk yang ia terima dari mantan kekasihnya. Bagaimana posisi Anda? Sulit, kan? Untuk bisa bersama orang yang masih menyimpan dendam dan amarah terhadap orang lain sangat menguras energi. Lama kelamaan energi orang yang berada dekatnya akan terhisap. Menjalin hubungan yang baik dan sehat adalah dengan menyelesaikan masalah saat masalahnya mulai mencuat.

6. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan diri
Yang luarbiasa dari tindakan memaafkan adalah dampaknya terhadap perkembangan seseorang. Dibutuhkan kelapangan dan daya yang sangat besar untuk bisa keluar dari situasi tak mengenakkan. Hal ini akan membantu Anda untuk memperbaiki diri dan menempa mental untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.

Tentu tindakan memaafkan ini pun ada kadar dan batasannya. Andalah yang paling tahu apa dan bagaimana tindakan yang bisa ditolerir dan tidak. Jadi, ketika ada masalah-masalah sepele yang bisa Anda maafkan, sedikit demi sedikit Anda sedang menempa diri untuk menjadi orang yang lebih sehat, bertumbuh, serta belajar dari pengalaman untuk menilai situasi lebih baik lagi.

Sumber: yourtango/kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber