Lebih dari 230 ribu warga Jepang di atas usia 100 tahun ternyata tidak diketahui keberadannya.
Pemerintah Jepang bulan lalu mengadakan audit kartu keluarga secara nasional setelah menemukan jenazah seseorang yang semula diduga merupakan pria tertua di Tokyo.
Jenazah Sogen Kato ternyata sudah menjadi mumi karena dia sudah meninggal 30 tahun lalu.
Padahal petugas pemerintah mendatangi rumah Pak Kato dengan tujuan memberi selamat pada ulang tahunnya yang ke 111.
Menurut sejumlah laporan, terhitung sejak enam tahun lalu ketika istrinya meninggal, pemerintah sudah mengirim uang pensiun sebesar sekitar satu miliar rupiah kepada rekening Kato dan sebagian uang itu sudah ditarik.
Penipuan
Keluarga Sogen Kato dituduh melakukan penipuan karena terus menerima uang pensiun dari negara.
Dalam daftar pemerintah terdapat ratusan nama orang yang tercatat belum meninggal, meskipun seandainya hidup usia mereka sudah lebih dari 150 tahun.
Departemen Kehakiman Jepang mengatakan sebagian dari mereka yang tidak bisa dilacak itu mungkin sudah meninggal pada Perang Dunia II atau periode sesudahnya yang banyak diwarnai kekacauan.
Sebagian lainnya mungkin sudah meninggalkan Jepang tanpa melapor atau keluarga mereka tidak melaporkon kematian mereka
Jepang adalah salah satu negara yang penduduknya berusia paling lanjut, 20% penduduk negara itu berusia di atas 65 tahun.
Tahun lalu kementrian kesehatan Jepang mengatakan terdapat 40.399 orang berpenduduk di atas 100 tahun yang alamatnya diketahui.
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/09/100910_jepang.shtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar