ist
Ilustrasi
PSIKOLOG dari Universitas Brigham Young Amerika Serikat, Julianne Holt-Lunstad mengatakan hubungan sosial atau persahabatan dapat mengurangi risiko kematian. Bahkan hubungan ini dua kali lipat lebih bermanfaat dibanding dengan berhenti merokok.
Penelitian dilakukan pada lebih 308.000 peserta dan hasilnya, mereka yang memiliki hubungan sosial yang kuat lah yang bisa bertahan hidup lebih lama.
Secara umum para peserta ini tidak hanya diukur dari aspek hubungannya dengan orang lain tetapi juga dilihat dari angka kematian mereka yang selama ini hidup sendiri.
Holt-Lunstad berpendapat hal ini terkait dengan stres yang menjadi sumber kematian saat ini. Hubungan kita dengan orang lain dipercaya dapat memengaruhi kesehatan dengan berbagai cara.
"Contohnya saat kita menghadapi suatu peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres. Mungkin kita kurang melihatnya sebagai stres karena tahu bahwa kita punya orang-orang yang bisa diandalkan dan menghibur kita, begitu juga sebaliknya," ungkapnya.
Persahabatan juga dapat mendorong perilaku sehat yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan. Contohnya, teman-teman bisa mendorong kita untuk makan lebih baik, olahraga teratur, tidur cukup atau mengunjungi dokter saat sakit.
Hubungan sosial bisa memberikan makna bagi kehidupan dan memengaruhi kita untuk mengambil perawatan lebih baik dari diri kita sendiri.
"Karena itulah kami selalu melibatkan dukungan sosial terhadap pasien selama masa pemulihan," ujarnya.
Editor : Omdsmy_Novemy_Leo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar