Solo (Espos)–Dari 71.548 pasangan usia subur (PUS) yang terdata di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A & KB) Kota Solo, peserta KB pria baru sekitar 8,5 persennya.
Hingga Agustus 2010, pria yang menjadi peserta KB dengan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi, tercatat 186 orang. Persentase peserta KB pria dibandingkan dengan PUS tersebut diakui sangat kecil, meskipun dengan jumlah itu, Kota Solo telah melebihi target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jateng, yakni 176 orang.
“Dari data yang tercatat hingga bulan Agustus lalu, jumlah peserta KB pria saat ini memang telah melebihi target yang ditetapkan Provinsi. Namun kalau dibandingkan dibandingkan dengan PUS, tentu tergolong kecil karena hanya sekitar 8,5 persennya,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) KB Bapermas P3A & KB Kota Solo, Siti Anggrahini Purwanti, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (24/9).
Wanita yang lebih akrab disapa Anggra itu mengakui alat kontrasepsi kondom cenderung lebih banyak dipilih oleh para peserta KB. Hal itu dapat dilihat dari data Bapermas P3A & KB yang menyebutkan jumlah pengguna kondom mencapai 4.609 orang. Jumlah tersebut juga telah melebihi target Pemprov Jateng, untuk pengguna kondom sebanyak 3.357 orang.
Diakui Anggra, minimnya peserta KB pria dengan MOP lebih disebabkan kurangnya kesadaran untuk ber-KB dengan cara vasektomi tersebut. Bahkan dari pengamatan di lapangan, Anggra menyebutkan ada kekhawatiran dari peserta KB bila menggunakan cara vasektomi dapat mengganggu kesehatan, termasuk mengurangi gairah seksual. “Padahal secara medis, ber-KB dengan MOP ini relatif aman terhadap kesehatan dan tidak ada pengaruhnya ke gairah seksual,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar