Menurut Endang, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1,45 triliun untuk kepentingan tersebut. Warga negara yang berhak menikmati fasilitas itu adalah warga yang tidak mampu.
Adapun persalinan yang dibiayai meliputi persalinan normal, caesar, maupun yang mengalami komplikasi ketika melahirkan. Tempat persalinan yang ditanggung adalah di bidan, poliklinik desa, hingga kamar kelas III di rumah sakit umum
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Dr Prijo Sidipratomo, SpRad(K), menyambut baik kebijakan ini. Menurut dia, hal itu bisa menekan kecelakaan akibat keterlambatan penanganan persalinan. "Kalau gratis kan masyarakat tak perlu takut lagi untuk langsung mendatangi ahli medis," kata dia.
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi saat persalinan, menurut Prijo, adalah keterlambatan penanganan. Namun, Prijo mengingatkan, pembebasan biaya persalinan saja belum cukup untuk menurunkan angka kematian. "Penanganan pra-persalinan juga harus diperhatikan."
Prijo berpendapat, pemerintah juga harus memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Ia mencontohkan anemia, yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi, bisa menyebabkan perdarahan, yang menjadi salah satu faktor kematian.
Langkah lain, kata Prijo, pemerintah juga harus mengatur kembali penugasan dokter dalam menangani persalinan. Pasalnya, selama ini persalinan hanya dilimpahkan kepada bidan dan ahli kebidanan (spesialis obstetri ginekologi).
Dia mengusulkan agar dokter umum juga diberdayakan untuk menangani persalinan. Apalagi saat ini rasio dokter dibanding masyarakat di Indonesia sudah mendekati ideal, yakni 1 : 3.000. Idealnya satu dokter untuk 2.500 orang.
Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia, menurut data yang dikeluarkan secara serentak oleh Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia-Pasifik (UNESCAP), Program Pembangunan PBB (UNDP), UNFPA, dan WHO, pada 2009 mengalami kenaikan dari 307 (tahun sebelumnya) menjadi 420 per 100 ribu penduduk.
Sementara itu, data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional 2009 menunjukkan angka kematian di Indonesia menurun dari 307 pada 2002-2003 menjadi 228 per 100 ribu penduduk. Target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) pada 2015, angka kematian ibu harus menjadi 102 per 100 ribu penduduk.
Menteri kesehatan mengimbau, meski digratiskan, sebaiknya masyarakat tetap merencanakan kehamilan. "Jangan mentang-mentang persalinan ditanggung pemerintah lalu punya anak banyak," kata dia. Sebab, mereka yang memiliki anak hingga lima atau enam anak tetap menyimpan risiko bersalin tinggi. "Tapi juga tidak boleh ada lagi bayi yang ditahan tempat layanan kesehatan karena alasan biaya."
DIANING SARI | PINGIT ARIA
Sumber: Koran Tempo, 21 Agustus 2010
Cari Blog Ini
"Pemerintah Gratiskan Biaya Persalinan"
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pemerintah akan menanggung biaya persalinan masyarakat mulai 2011. Hal itu dilakukan guna mengurangi angka kematian ibu dan anak saat melahirkan. Namun, "(Persalinan lewat) dukun tidak kami tanggung," kata Endang di Jakarta, Jumat (20/8/2010).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
-
▼
2010
(2630)
-
▼
Agustus
(268)
-
▼
Agu 21
(32)
- Manfaat Hebat dari Kangkung
- 5 Makanan Pengusir Bad Mood
- Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi
- Bentuk-bentuk Kipas Angin Yang Unik
- Perlu Anda Tahu!!! 8 Icon Dunia Yang Terlupakan
- Asal Mula Kucing Hitam Menjadi Sebuah Simbol Horor...
- Terbaru!!! Trend Gaya Rambut Cewek Tahun 2010 2011
- Kemenkes Tambah Kaya Si Miskin Tetap Sengsara
- Anggaran Kesehatan Belum Sesuai Amanat Undang-Undang
- Pedagang di Karawang Jual Daging Tiren
- Stakeholder Penempatan Inginkan LTSP Di Sumsel
- Gawat !!! Wabah Kolera Kembali Muncul di Dunia
- Dishub DKI Siapkan Tenda dan Posko Kesehatan
- Dana Kesehatan Gakin Ditambah Rp 750 Juta
- Menkes Dan 17 Ormas Tandatangani MOU Kesehatan
- Menkes Tandatangani MOU Kesehatan
- RSHS Larang Kerja Sama dengan ”Susu Formula”
- Acara Wisuda STIKes Nauli Husada Sibolga dan Akbid...
- Stikes Yapika Buka Kelas Rumah Sakit
- "Pemerintah Gratiskan Biaya Persalinan"
- ASUHAN KEBIDANAN VARNEY
- STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
- MODEL ASUHAN KEBIDANAN
- MEDICASTORE APOTIK ONLINE
- TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK
- @ TERMOMETER TELINGA
- CARA MENGOBATI PENYAKIT MALARIA
- OBAT PENCEGAH MALARIA
- PENYAKIT PROTISTA
- SESAK NAFAS KARENA MAAG
- PENGOBATAN MAAG KRONIS
- CIRI CIRI SAKIT MAAG
-
▼
Agu 21
(32)
-
▼
Agustus
(268)
0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc)
0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc)
Anak
Anatomi dan Fisiologi
aneh lucu unik menarik
Antenatal Care (ANC)
Artikel Bahasa Inggris
Asuhan Kebidanan
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuransi Kesehatan
Berita Hiburan
Berita Terkini Kesehatan
Berita Tips Twitter
Celeb
contoh Daftar Pustaka
Contoh KTI
Contoh KTI Kebidanan
Farmakologi (Farmasi)
Gadar-kegawatdaruratan
Gizi
Handphone
Hirschsprung
Hukum Kesehatan
Humor Segar (Selingan)
Imunisasi
Info Lowongan Kerja Kesehatan
Intranatal Care (INC)
Jiwa-Psikiatri
kamus medis kesehatan online
Kebidanan Fisiologis
Kebidanan Patologis
Keluarga Berencana (KB)
Keperawatan Gerontology
Kesehatan Anak (UMUM)
Kesehatan Bayi (untuk UMUM)
Kesehatan Haji
Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM)
Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM)
Kesehatan Pria (untuk UMUM)
Kesehatan Remaja
Kesehatan Reproduksi (Kespro)
Kesehatan Wanita (untuk UMUM)
Koleksi Skripsi Umum
Konsep Dasar
KTI D-3 Kebidanan
KTI Skripsi Keperawatan
kumpulan askep
Laboratorium
Lain-lain
Makalah Keperawatan Kebidanan
Managemen Kesehatan
Mikrobiologi
Motivasi Diri
Napza dan zat Adiktif
Neonatus dan Bayi
News
Penyakit Menular potensi KLB
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Postnatal Care (PNC)
Protap-SOP
Psikologi-Psikiater (UMUM)
Reformasi Kesehatan
Sanitasi (Penyehatan Lingkungan)
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Sistem Endokrin
Sistem Immunologi
Sistem Indera
Sistem Integumen
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Neurologis
Sistem Pencernaan
Sistem Perkemihan
Sistem Pernafasan
Surveilans Penyakit
Teknologi
Tips dan Tricks Seks
Tips Facebook
Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Tips Kecantikan
Tips Kesehatan Umum
Tokoh Kesehatan
Tutorial Blogging
Youtuber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar