Makassar, Tribun - Sebanyak 350 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yapika Makassar melakukan praktik belajar lapangan (PBL) selama satu bulan di rumah sakit. Mereka adalah mahasiswa program studi kesehatan masyarakat, keperawatan, dan kebidanan.
Ratusan mahasiswa tersebut baru saja menyelasikan program PBL sambil memanfaatkan masa libur semester dengan kegiatan praktik di rumah sakit.
Ketua Stikes Yapika, St Hadidjah, mengatakan, untuk prodi kesahatan masyarakat mereka praktik di Kelurahan Parangbanua, Gowa. Sedangkan mahasiswa keperawatan dan kebidanan mereka praktik di beberapa rumah sakit mitra Stikes Yapika.
"Mereka baru saja menyelesaikan program PBL tersebut. Untuk prodi kesehatan masyarakat dan keperawatan mereka praktik selama satu bulan. Sedangkan kebidanan selama dua bulan. Bagi yang praktik di Rumah Sakit mereka praktik klinik keperawatan dan patologi," ujar Hadidjah kepada Tribun di kampus Stikes Yapika, Sultan Alauddin No 98, Makassar, Jumat (20/8).
Hadidjah mengatakan, mahasiswa yang kuliah di kampus yang dipimpinnya tersebut memang dipersiapkan menjadi perawat atau bidan yang berpengalaman sehingga waktu praktiknya lebih banyak.
"Setiap semester mereka melakukan praktik di rumah sakit selama satu hingga dua bulan. Sehingga mereka lebih terampil. Bahkan, untuk menjadi perawat atau bidan dengan kualitas lulusan yang bisa bersaing dengan tenaga keperawatan dan kebidanan lulusan universitas lain," katanya.
Itu karena mahasiswa dituntut belajar dan memanfaatkan waktu liburan panjang untuk praktik di rumah sakit.
"Sekarang ini, sesuai peraturan pemerintah, manajemen rumah sakit mewajbkan para perawatnya minimal bergelar sarjana. Jadi para perawat atau ners (nurse) yang masih menyandang status ahli madya harus lanjut kuliah," kata Hadidjah.
Karena kebutuhan tersebut, Stikes Yapika menyediakan kelas khusus. Sebab para perawat tersebut rata-rata harus bekerja terlebih dahulu di rumah sakit.
"Banyak mahasiswa kelas ners (nurse) B ini orang-orang tua. Bahkan ada yang sudah mau pensiun. Tapi karena aturan, maka mereka tetap harus kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana," lanjutnya. Stikes Yapika pun sampai harus membuka kelas RS Ibnu Sina atau kelas RS Labuang Baji.
Tak hanya memanfaatkan waktu libur, mahasiswa juga sudah didorong untuk praktik sejak tahun pertama atau masuk semester kedua. Hal tersebut juga didukung dengan kurikulum yang sejalan, yakni sejak semester dua sudah banyak muatan mata kuliah praktik.
"Kurikulum kita juga sangat mendukung bagi mahasiswa untuk mengenal praktik sejak awal. Sebab di sini, mahasiswa dituntut lebih menjadi praktisi atau tenaga siap pakai," kata Hadidjah.
Saat ini, Stikes juga telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Makassar dan Gowa. Seperti RS Haji, RS Labuang Baji, RS Ibnu Sina, RS Faisal, RS Dadi, RSUD Syekh Yusuf, dan RSUD Salewangang Maros.
Tak hanya dengan rumah sakit, khusus untuk program studi kesehatan masyarakat, analis kesehatan, dan analis kimia, Hadidjah menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Sulsel, PT Kimia Farma, Balai Besar POM, dan perusahaan lainnya.(ana)
Pendaftaran maba hingga 17 September
STIKES Yapika saat ini masih membuka pendaftaran mahasiswa baru. Pendaftaran mahasiswa baru di kampus yang belokasi di Jl Sultan Alauddin ini masih dibuka hingga 17 September mendatang.
"Saat ini sudah ada ratusan calon mahasiswa baru yang mendaftar. Kami masih membuka pendaftaran hingga 17 September," ujar Ketua Stikes Yapika, St Hadidjah.
Untuk program S1 Keperawatan Stikes Yapika juga membuka untuk kelas Ners B atau untuk mahasiswa lanjutan dari program diploma tiga (D3). Program ini dibuka untuk para perawat rumah sakit yang ingin meraih gelar sarjana keperawatan.(ana)
sumber:
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/124112/Stikes-Yapika-Buka-Kelas-Rumah-Sakit
Ratusan mahasiswa tersebut baru saja menyelasikan program PBL sambil memanfaatkan masa libur semester dengan kegiatan praktik di rumah sakit.
Ketua Stikes Yapika, St Hadidjah, mengatakan, untuk prodi kesahatan masyarakat mereka praktik di Kelurahan Parangbanua, Gowa. Sedangkan mahasiswa keperawatan dan kebidanan mereka praktik di beberapa rumah sakit mitra Stikes Yapika.
"Mereka baru saja menyelesaikan program PBL tersebut. Untuk prodi kesehatan masyarakat dan keperawatan mereka praktik selama satu bulan. Sedangkan kebidanan selama dua bulan. Bagi yang praktik di Rumah Sakit mereka praktik klinik keperawatan dan patologi," ujar Hadidjah kepada Tribun di kampus Stikes Yapika, Sultan Alauddin No 98, Makassar, Jumat (20/8).
Hadidjah mengatakan, mahasiswa yang kuliah di kampus yang dipimpinnya tersebut memang dipersiapkan menjadi perawat atau bidan yang berpengalaman sehingga waktu praktiknya lebih banyak.
"Setiap semester mereka melakukan praktik di rumah sakit selama satu hingga dua bulan. Sehingga mereka lebih terampil. Bahkan, untuk menjadi perawat atau bidan dengan kualitas lulusan yang bisa bersaing dengan tenaga keperawatan dan kebidanan lulusan universitas lain," katanya.
Itu karena mahasiswa dituntut belajar dan memanfaatkan waktu liburan panjang untuk praktik di rumah sakit.
"Sekarang ini, sesuai peraturan pemerintah, manajemen rumah sakit mewajbkan para perawatnya minimal bergelar sarjana. Jadi para perawat atau ners (nurse) yang masih menyandang status ahli madya harus lanjut kuliah," kata Hadidjah.
Karena kebutuhan tersebut, Stikes Yapika menyediakan kelas khusus. Sebab para perawat tersebut rata-rata harus bekerja terlebih dahulu di rumah sakit.
"Banyak mahasiswa kelas ners (nurse) B ini orang-orang tua. Bahkan ada yang sudah mau pensiun. Tapi karena aturan, maka mereka tetap harus kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana," lanjutnya. Stikes Yapika pun sampai harus membuka kelas RS Ibnu Sina atau kelas RS Labuang Baji.
Tak hanya memanfaatkan waktu libur, mahasiswa juga sudah didorong untuk praktik sejak tahun pertama atau masuk semester kedua. Hal tersebut juga didukung dengan kurikulum yang sejalan, yakni sejak semester dua sudah banyak muatan mata kuliah praktik.
"Kurikulum kita juga sangat mendukung bagi mahasiswa untuk mengenal praktik sejak awal. Sebab di sini, mahasiswa dituntut lebih menjadi praktisi atau tenaga siap pakai," kata Hadidjah.
Saat ini, Stikes juga telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Makassar dan Gowa. Seperti RS Haji, RS Labuang Baji, RS Ibnu Sina, RS Faisal, RS Dadi, RSUD Syekh Yusuf, dan RSUD Salewangang Maros.
Tak hanya dengan rumah sakit, khusus untuk program studi kesehatan masyarakat, analis kesehatan, dan analis kimia, Hadidjah menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Sulsel, PT Kimia Farma, Balai Besar POM, dan perusahaan lainnya.(ana)
Pendaftaran maba hingga 17 September
STIKES Yapika saat ini masih membuka pendaftaran mahasiswa baru. Pendaftaran mahasiswa baru di kampus yang belokasi di Jl Sultan Alauddin ini masih dibuka hingga 17 September mendatang.
"Saat ini sudah ada ratusan calon mahasiswa baru yang mendaftar. Kami masih membuka pendaftaran hingga 17 September," ujar Ketua Stikes Yapika, St Hadidjah.
Untuk program S1 Keperawatan Stikes Yapika juga membuka untuk kelas Ners B atau untuk mahasiswa lanjutan dari program diploma tiga (D3). Program ini dibuka untuk para perawat rumah sakit yang ingin meraih gelar sarjana keperawatan.(ana)
sumber:
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/124112/Stikes-Yapika-Buka-Kelas-Rumah-Sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar