Cari Blog Ini

PENATALAKSANAAN THERAPI ದೀತ್

PENATALAKSANAAN THERAPI ದೀತ್: "
PENATALAKSANAAN THERAPI DIIT
PADA PENDERITA SEPSIS

Ú GAMBARAN UMUM :
Ú Sepsis : Adanya mikroorganisme patogen atau toksin didalam darah atau jaringan lain.
Ú Komplikasi infeksi pada trauma atau penyakit yang memberi gambaran klinis berat disertai status metabolisme atau status gizi yg kompleks.
Ú Pasien sakit berat yang disebabkan oleh sepsis, trauma, penyakit yg menunjukkan respons inflamasi sistem à mengganggu fungsi imun à penyembuhan luka lbh lama à disfungsi paru, ginjal, GI tract dan hati à (multiple system organ faillure)
Ú DEFINISI :
Ú The Host reaction
Ú To invanding microbes
Ú Involves a rapidly poly signal and response
Ú May spread beyond the invaded tissue.
Ú CLASIFICATIONS :
Ú High Flow Sepsis (Aliran darah ke jaringan tinggi/cepat)à Increased Cardiac Output, Increased Systemic Perfusion.
Ú Low Flow Sepsis (Aliran darah ke jaringan rendah/lambat)à Cardiac decompensation, In adequate systemic perfusion, Acidosis à Death.
Ú PHYSIOLOGIC RESPONS :
Ú Fever
Ú Leucocytosis
Ú Activation of immunologic reactions
Ú Change in Metabolism
Ú Hypermetabolism à Fever à Metabolic rate meningkat 10-13% setiap kenaikan 1ºC.
Ú Alterations in glucose metabolism à 1. Hyperglycemia (Diabetes of infection), 2. Plasma insulin Normal/naik à but insulin in-sensitivity.
Ú Alterations in protein metabolism :
Katabolism (Nitrogen balance negative) à Amino acid flux from muscle + glutamine (meningkat) à Intestinal mucosa barrien damage & Bacterial translocation.
Ú PATOGENESIS OF SEPSIS
Ú BACTERIA GRAM (+) à EXOTOXIN
• SKIN INFECTION (kulit)
• RESPIRATORY TRACT (sal pernapasan)
• OPEN WOUND : BURN, etc. (luka-luka)
Ú BACTERIA GRAM (-) à ENDOTOXIN
• GI TRACT (sal. Pencernaan)
• BILE SYSTEM (saluran kemih)
• GENITO URINARY TRACT (empedu)
Ú PENATALAKSANAAN PADA PASIEN SEPSIS
Mengangkat / membuang lokasi infeksi.
Mengatasi keadaan nausea, anoreksia dan vonitus.
Mencegah Septic Shock dan Multiple Organ System Failure (MOSF).
Mencegah atau mengatasi komplikasi TPN seperti; hiperglikemia, glikosuria, diare osmotic, hiperosmolar/Coma Nonketotik, abnormalistas elektrolit (terjadi penurunan K+, PO4, Cl-)
Mencegah atau mengoreksi produksi CO2 yang berlebihan.
MANAJEMEN NUTRISI PADA PASIEN SEPSIS
Pada pasien sepsis penilaian kebutuhan energi harus dilakukan secara teliti dan bijaksana. Tujuan pemberian nutrisi pada fase akut adalah untuk menekan semaksimal mungkin katabolisme protein jaringan dan mengganti sebanyak mungkin nitrogen yang hilang dan bukan untuk meningkatkan berat badan. Pemberian energi secara berlebihan dapat meningkatkan sintesis catecolamin dan laju metabolisme.
Ú Rumus penghitungan kebutuhan protein pasien sepsis :(NUU (g)/24jam + INL (2 g) + A (3 g) ) x 6,25Apabila ada kenaikan urea darah ditambah dg rumus :(NUU (g)/24jam + NUD (g)/24 jam INL (2 g) + A (3 g) ) x 6,25
Pada pasien – pasien dengan laju katabolik yang tinggi dapat dipertimbangkan pemberian produk nutrisi yang mengandung tinggi asam amino yang digolongkan sebagai conditionally essential (glutamin, arginin, asam amino cabang:leusin, isoleusin, valin).
Kebutuhan lemak sekitar 20-25% dari kebutuhan energi total sehari dengan mempertimbangkan pemberian lemak MCT dan asam lemak essensial.
Vitamin dan mineral yang mengandung vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, vitamin K dan vitamin E serta mineral Zn, P , K ,Mg ,Mn, Cu perlu diberikan karena kadarnya dalam plasma menurun dan ekskresinya dalam urine meningkat pada keadaan katabolic.
Cara pemberian nutrisi: selama fungsi gastrointestinal baik, harus diupayakan secara enteral (tube feeding) karena nutrisi enteral dapat mempertahankan mukosa intestin dan mencegah translokasi bakteri usus dan toksin, serta mengurangi resiko MOSF. Bila dapat ditoleransi oleh pasien dan konsisi pasien menunjukkan perbaikan serta selera makan dan kemampuan pasien baik, maka pemberian nutrisi dapat dialihkan ke oral dengan porsi kecil tapi sering.Asuhan cairan harus disesuaikan dengan kapasitas keseimbangan cairan. Pemantauan asuhan cairan (input) dan volume urine (out put) harus dilakukan secara teratur
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber