Cari Blog Ini

FISTULA ANI

FISTULA ANI
Luka bernanah / borok sulit sembuh disamping anus.
(GATRA no 14 tahun XV 12-18 Februari 2009)
Fistula ani atau Fistel paraanal adalah saluran yang menyerupai pipa (fistula, latin = pipa). Sering teraba menyerupai pipa/saluran yang mengeras. Saluran ini terbentuk mulai dari dalam anus (anorektal) menembus keluar bokong (perineum).
Pada fistula ani selalu ditemukan 2 buah muara keluar, sering disebut dengan istilah external opening (daerah perineum) dan internal opening (anorektal). Lebih mudah untuk menemukan external opening dibandingkan internal opening apalagi kalau internal opening nya lebih dari satu (multipel)

Karakteristik dibandingkan penyakit / gangguan lain yang berada disekitar anus (hemoroid/wasir, abses anal, fissure ani dll) adalah pada fistula ani sering terjadi kekambuhan dan infeksi ulang jika tidak mendapat penanganan yang baik.
Sering dianggap tidak berbahaya. Tidak jarang banyak yang ’menyimpan’ fistula ani sampai bertahun-tahun. Gejala yang tampak ringan seperti bisul atau luka lecet di bokong membuat fistula ani sering mendapat penanganan yang keliru dan menyebabkan keterlambatan pasien untuk datang konsultasi ke dokter.
Awal keluhan biasanya berupa keluarnya cairan yang tidak biasa dari anus (diluar waktu BAB / buang air besar) cairan bisa berupa nanah atau cairan serupa darah, nyeri pada anus, bengkak pada tepi anus yang berulang, gatal pada anus.
Kadang-kadang di dahului dengan keluhan hemoroid /wasir.
Sering mengalami abses anal (nanah pada anus) sebelumnya.
External opening pada bokong akan terlihat spt bintik atau bulatan yang memerah, sering disertai rembesan nanah atau darah disekitarnya.
Pasien sering mengira bintik atau bulatan tersebut, bisul atau luka lecet biasa.


PENANGANAN
Prinsipnya adalah pertama dokter akan mencari external dan internal opening. Dengan bantuan ’probe’, dokter bedah menemukan internal opening. Jika perlu dibantu dengan menyuntikkan methylene blue atau melakukan pemeriksaan penunjang fistulografi sebelum dilakukan tindakan operasi. Kemudian mencari kemungkinan ada tidaknya nya perluasan fistula, terutama pada kasus yang multipel. Kedua melakukan kuretase – membersihkan fistula dari nanah dan material infeksi lainnya jika perlu periksa kultur sensitifitas atas sampel yang diambil. Ketiga disepanjang fistula, dilakukan sayatan sampai fistula terbuka (fistulotomi). Setelah fistulotomi, tepi fistula di ambil (dieksisi) untuk diperiksa jaringan nya ( lab/patologi anatomi) jika diperlukan.

Pada fistula yang sulit, misalnya horseshoe fistula, dimana saluran terbentuk meluas ke dua sisi (mengelilingi), external opening ditemukan pada dua sisi anus. Maka pada tempat dimana fistula bertemu dilakukan fistulotomi dan fistula sisanya diangkat (fistulektomi).
Penanganan yang dilakukan adalah sesedikit mungkin tidak melibatkan otot sfingter (otot yang salah satunya mempertahankan kemampuan untuk menahan, menjepit pada anus). Tentu saja hal ini erat kaitannya dengan seberapa berat fistula yang terjadi dan lemah atau kuatnya otot sfingter penderita.
Tidak jarang penanganan harus dilakukan berulang kali.

Lama terapi, tergantung dari tipe fistula, berat ringan fistula dan cepat atau lambatnya fistula ditemukan. Hal lain adalah tergantung dari ada atau tidaknya penyakit penyerta serta ada tidaknya penyakit anorektal lainnya yang menyertai.

Prinsipnya adalah fistula awal/dini ditemukan, fistula segera mendapat penanganan yang tepat dan harus kontrol rutin pada dokter bedah yang menangani.
Pasien harus mengerti sepenuhnya penyakit yang diderita dan penanganan apa yang dilakukan oleh dokter bedahnya. Karena setelah operasi, perawatan selanjutnya harus dilakukan oleh pasien secara mandiri sampai fistula menutup / menghilang / menyembuh.

Ada yang ingin berbagi soal fistula ani ?



Blog ini khusus buat mereka-mereka yang dalam waktu dekat ini berurusan dengan dokter bedah, akan menjalani pembedahan, mempunyai kerabat/saudara yang mau menjalani pembedahan atau buat mereka yang pengen tauk soal bedah .... juga buat pemerhati Ilmu Bedah ... mangkanya ditunggu dong komentarnya ....
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip

0-Asuhan Kebidanan (Dokumen Word-doc) 0-KTI Full Keperawatan (Dokumen Word-doc) Anak Anatomi dan Fisiologi aneh lucu unik menarik Antenatal Care (ANC) Artikel Bahasa Inggris Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Komunitas Asuransi Kesehatan Berita Hiburan Berita Terkini Kesehatan Berita Tips Twitter Celeb contoh Daftar Pustaka Contoh KTI Contoh KTI Kebidanan Farmakologi (Farmasi) Gadar-kegawatdaruratan Gizi Handphone Hirschsprung Hukum Kesehatan Humor Segar (Selingan) Imunisasi Info Lowongan Kerja Kesehatan Intranatal Care (INC) Jiwa-Psikiatri kamus medis kesehatan online Kebidanan Fisiologis Kebidanan Patologis Keluarga Berencana (KB) Keperawatan Gerontology Kesehatan Anak (UMUM) Kesehatan Bayi (untuk UMUM) Kesehatan Haji Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi (Kespro) Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Koleksi Skripsi Umum Konsep Dasar KTI D-3 Kebidanan KTI Skripsi Keperawatan kumpulan askep Laboratorium Lain-lain Makalah Keperawatan Kebidanan Managemen Kesehatan Mikrobiologi Motivasi Diri Napza dan zat Adiktif Neonatus dan Bayi News Penyakit Menular potensi KLB Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal Care (PNC) Protap-SOP Psikologi-Psikiater (UMUM) Reformasi Kesehatan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan Surveilans Penyakit Teknologi Tips dan Tricks Seks Tips Facebook Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum Tokoh Kesehatan Tutorial Blogging Youtuber